Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67640 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tulisan ini mengetengahkan suatu model untuk mereposisi sektor pariwisata di Indonesia dengan menekankan pada pengembangan strategi pemasaran
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cravens, David W.
Jakarta: Erlangga, 1998
658.8 CRA st II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cravens, David W.
Jakarta: Erlangga, 1996
658.8 CRA st II (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Tries
"ACS recognizes that there is a need to improve their level of service and customer satisfaction overall in the company. This study discusses the various developments in the business climate that warrants a change and adoption of an appropriate strategy that has a Relationship Focus.
Customers in a business to business (B2B) environment are becoming more demanding and the transaction approach with them will not suffice. They believe in partnerships and a company that does not only provide basic services but also, be part of their business solution. As such, ACS embarked on a form of Relationship Marketing Strategy that emphasizes Market Orientation, Customer Partnerships, Creating Value and Integrated Marketing.
This strategy also emphasizes the need for long term customer relationship, two-way flow of communication always; economies of scope not only scale which is the depth and breadth of relationships, adaptive strategies and marketing productivity. Another aspect of this is representation of Relationship Marketing as the coming together of Quality, Marketing and Customer Service.
ACS itself has demonstrated most aspects of the Relationship Marketing perspectives as covered in this study. These are real life applications with data to represent its success. To support this further, this study undertakes to conduct a Customer Satisfaction Survey to gauge its success with the dimensions of Service Quality - SERVQUAL. These dimensions include Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance and Empathy, which is related to ten elements of Service Quality that ACS already adopts. Multiple Regression Analysis and Descriptive Statistics would be employed.
This study will also bring some perspectives of the results of the survey as well as some suggestions for the future and the way ahead. The overall information will indeed be useful for all parties as we convert the data to information, information to fact, fact to knowledge and in the end some areas that all can work on for future improvements. This perhaps confirms that Relationship Marketing will continue to be an effective strategy for ACS."
2001
T9304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: IPB Press, 2011
658.8 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Anggraini
"Pertumbuhan industri jasa konstruksi yang diikuti dengan pertumbuhan pangsa pasarnya telah menyebabkan berjamurnya perusahaan konstruksi di Indonesia. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang ketat, perusahaan harus memiliki strategi pemasaran. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT XYZ dan hambatan dalam penerapannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi langsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan adalah strategi yang berbasis pada penekanan sembilan elemen hasil elaborasi service marketing mix dan competitive priorities, yaitu keunggulan mutu, keunggulan waktu, fleksibilitas pelayanan, keunggulan harga, promosi, tempat, sdm, proses, dan bukti fisik. Hambatan yang terjadi ada pada penerapan elemen keunggulan waktu dan fleksibilitas pelayanan.

The growth in the construction industry followed by the growth of its market share has led to a large number of construction companies in Indonesia. In order to survive in the fierce competition, the company must have a marketing strategy. This thesis aims to determine the marketing strategy implemented by PT XYZ and the barriers to implementation. This research used a qualitative approach. Data collection method used is in-depth interviews and direct observation.
The result showed that applied marketing strategy is a strategy that is based on emphasis of nine elements as the result of elaboration theory between service marketing mix and competitive priorities, consist of : quality excellence, time excellence, service flexibility, price advantage, promotion, place, people, process, and physical evidence. Barriers to implementation the strategy are the application of time excellence and service flexibility.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: Harvard Business Review Press, 2013
658.802 HBR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Haryo Prihatmanto; Nefo Purwono Trianggono
"ABSTRAK
Karya akhir ini membahas perumusan strateji marketing
produk perangkat lunak komputer mikro WordStar di Indonesia.
Seperti diketahui bersama WordStar selama ini sudah lama dan
banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, akan tetapi
penunjukan PT Wahana Datam Tiara sebagai distributor resmi
produk WordStar di Indonesia baru dilakukan awal tahun ini.
Perumusan strateji marketing dalam karya akhir ini
mempergunakan konsep Mega Marketing. Mega Marketing adalah
aplikasi dan ketrampilan dalanì bidang ekonomi, psikologi,
politik dan hubungan masyarakat yang dikoordinasikan secara
stratejik untuk memperkuat kerjasama antar kelompok yang
terlibat dalam rangka memasuki atau beroperasi pada pasar
tertentu. Konsep ini berisi program bauran marketing dengan
tambahan dua variabel yaitu Power (Kekuasaan) dan Public
relation (Hubungan masyarakat).
Konsep Mega Marketing digunakan oleh karena pasar yang
dihadapi adalah blocked/protected market. Keadaan ini
ditandai dengan adanya kesadaran hukum yang rendah, keenggan?
an pemakai untuk membeli produk resmi yang lebih mahal karena
sebelum adanya Undang - Undang Hak Cipta mereka bisa
mendapatkan produk ini secara murah, adanya instansi yang
membelj produk WordStar langsung dan luar negri dan mudahnya
melakukan pengkopiari produk ini. Keadaan tersebut menjadjkan
pertimbangan digunakan konsep Mega Marketing sebagai
pemecahan masalah.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manulang, Merry Kristiani
"PT. Prima Value Indonesia is a management-consulting company which built by passion to give the clients the best services and solutions and also add value to their businesses. Its main dimensions of specialization are management consultancy, research and survey, also knowledge development. New product or service development can be fail to be introduced or sell by many small business such as PT, Prima Value Indonesia as the consulting management companies because of its low profile characteristic. This final report is using some tools such as marketing mix and the SWOT analysis to analyze the internal and external factors of the company, and also to analyze their marketing strategy. Regarding to the TOWS Matrix of PT. Prima Value Indonesia, the company for this time could reach new potential clients and also could increase and maintain their promotion, by implementing SO Strategies, using company's internal strengths to take advantage of external opportunities. Furthermore, the company at this time could focus on the subject of property and pharmacy in doing workshops services as application of managing "focus strategy" in order to get to know their segments intimately and pursues either cost leadership or differentiation within their target segment. Those suggestions are expected could be use by the company to pursue its marketing objectives in the target market and also to position themselves strongly in the chosen target markets."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Subagio
"ABSTRAK
PT Lintasarta merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi
informatika, dengan tujuan mengimplementasikan teknologi informatika, yang merupakan
penggabungan antara teknologi komputer dan telekomunikasi, dalam ap¥Jcasi perbankan.
Sebagai perusahaan yang dimiliki oleh yayasan dana pensiun dan koperasi pegawai dari
Bank Indonesia, PT Indosat, Perumtel, bank-bank pemerintah dan swasta, PT Lintasarta
mempunyai kekuatan dalam hubungan industri perbankan dan telekomunikasi, sehingga
memudahkan perusahaan ini dalam mencapai tujuannya, yaitu mengembangkan sistem perbankan
elektronis di Indonesia. Salah satu aspek dalam sistem perbankan elektronis adalah
penggunaan automatic teller machine (ATM) sebagai suatu jalur marketing elektronis bagi
perbankan dalam menjangkau nasabahnya.
PT Lintasarta menawarkan layanan ATM Bersama sebagai salah satu produknya yang
ditawarkan kepada perbankan, dimana dalam hal ini PT Lintasarta bertindak sebagai
fasilitator dalam layanan ATM Bersama ini.
Berbagai tantangan yang dihadapi perbankan dalam mengembangkan layanan ATM
ini, termasuk dalam penguasaan teknologi informatika, perilaku nasabah yang masih belum
siap menerima layanan ATM dan lain-lain. Tantangan dan resiko ini memberikan peluang
bagi PT Lintasarta untuk mengembangkan ATM Bersama, karena ATM Bersama ini
merupakan alternatif bagi perbankan dalam memberikan layanan kepada nasabah. Manfaat
dari ATM Bersama ini adalah untuk mengurangi resiko investasi, dapat segera meluncurkan
layanan ATM (speed of entry), skala ekonomis karena nasabah dari bank peserta dapat
langsung menikmati layanan A TM Bersama di beberapa tempat, memungkinkan memperoleh
pendapatan dari transaksi bank lain pada mesin ATM 'milik bank peserta tersebut.
Dalam pengembangan strateji marketing dari A TM Bersama, maka dirumuskan bahwa
PT Lintasarta menerapkan serangkaian strateji marketing dengan tahapan sebagai berikut:
1. Strateji pengembangan pasar dengan cara menarik permintaan (demand pull
strategy), dengan tujuan mengembangkan pasar dimana layanan ATM merupakan layanan
standar yang dituntut oleh nasabah perbankan retail. Strateji ini dapat dilaksanakan dengan
iklan yang intensif, undian atau hadiah dan lain-lain. Tujuan strateji ini adalah meningkatkan
pemakai (user) dan pemakaian (usage).
2. Strateji pengembangan pasar dengan cara mendorong penawaran (supply push
strategy), dengan tujuan mengembangkan pasar melalui penyediaan mesin ATM sehingga
tercapai skala ekonomi dan cakupan layanan yang luas. Strateji ini dapat dilaksanakan dengan
memberikan insentif tambahan kepada perbankan yang memasang mesin ATM lebih banyak
atau bahkan melibatkan PT Lintasarta dalam mengadakan mesin ATM.
3. Strateji penetrasi pasar, dengan tujuan meningkatkan skala ekonomi yangjauh lebih
besar dan jangkauan a tau cakupan geografis yangjauh lebih luas, dengan melakukan integrasi
dengan bank yang memilik jaringan ATM sendiri. Pada tahap ini jurnlah mesin ATM Bersama
telah cukup banyak sehingga PT Lintasarta mempunyai bargaining position yang cukup baik
dalam melakukan penetrasi pasar dengan cara melakukan integrasi jaringan yang lebih luas.
Strateji penetrasi pasar ini perlu dibarengi dengan memberikan insentifharga dan tariff kepada
bank yang telah memiliki jaringan yang luas.
4. Strateji manajemen market driven. Dengan bergabungnya bank yang memiliki jaringan
ATM sendiri ke dalam ATM Bersama, maka konfigurasi ATM Bersama yang semula
menggunakan konsep front end berubah menjadi konsep hybrid, dimana dalam konsep hybrid
ini sebagian layanan ATM Bersama bersifat on-line. Situasi ini akan mendorong bank peserta
yang cukup besar untuk menghubungkan jaringan ATM Bersama ini dengan komputer
mainframe pendukung sehingga mampu memberikan layanan yang bersifat on-line.
Dilihat dari sudut perbankan, telah diadakan analisis perbandingan antara mendirikan
jaringan ATM sendiri a tau bergabung dalam ATM Bersama dengan menggunakan net present
value (NPV). Dalam analisis tersebut didapatkan bahwa pada dasarnya layanan ATM ini tidak
menghasilkan pendapatan apapun, hanya diperoleh manfaat tidak langsung yaitu meningkatnya
saldo rata-rata nasabah retail dan menarik nasabah retail. Sedangkan dengan
menggunakan layanan ATM Bersama, maka bank peserta akan memperoleh tambahan pendapatan
dari transaksi dan biaya tetap bulanan bank lain pada mesin ATM miliknya.
Meskipun pada akhirnya bank peserta ATM tersebut hams mengeluarkan investasi
yang sama besarnya untuk komputer main frame pendukung, tetapi dengan me nunda investasi
tersebut sambil melihat situasi perkembangan layanan ATM ini, maka bank peserta menghemat
sekitar 78,45% dari total biaya dibandingkan dengan membangun jaringan ATM sendiri
berpatokan pada net present value."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>