Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153650 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yayuk Haryanti
"Kerusakan Jalan Lintas Timur Sumatera merupakan permasalahan rutin yang harus dihadapi pemerintah setiap tahun. Program pemeliharaan jalan yang dilakukan selama ini tidak mampu menyelesaikan masalah kerusakan konstruksi jalan yang lebih cepat dari umur rencana. Dari permasalahan ini, timbul sebuah skema pengelolaan jalan baru yaitu dengan menerapkan kontrak berbasis kinerja. Walaupun kontrak berbasis kinerja mempunyai banyak keunggulan namun dirasakan masih sulit untuk dapat diterapkan di Indonesia. Untuk mengetahui kesiapan penerapan kontrak berbasis kinerja pada pemeliharaan jalan lintas timur ruas Provinsi Lampung perlu dilakukan kajian dengan melihat berbagai pengalaman di luar negeri sehingga didapatkan kondisi ideal dari kontrak jenis ini.
Analisa yang digunakan untuk mengetahui potensi penerapan kontrak berbasis kinerja pada pemeliharaan jalan lintas timur di provinsi Lampung adalah melakukan perhitungan statistik dengan nilai mean, modus, median dan standard deviation. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa potensi penerapan PBC belum memadai karena rendahnya pengetahuan industri konstruksi di provinsi Lampung tentang PBC, berbagai faktor pendukung lain yang masih perlu dikembangkan lagi, dan faktor penghambat yang masih belum bisa diselesaikan.

East Sumatra connecting road damage has become a regular problem to the government for years. Road maintenance programs had been made routinely but could not solve the damage in road construction that appears to come faster than it was planned before. In response to this problem, a new scheme of road maintenance was developed by applying a Performance-Based Contract (PBC). While Performance-Based Contract has many benefits, it is seen rather difficult to put into practice in Indonesia. The objective of this research is to assess level of readiness to implement PBC along East Sumatra connecting road by taking into account experiences from other countries to formulate ideal conditions for PBC.
Analyzing tool that was used to assess potency of PBC implementation to along East Sumatra connecting road Lampung Province is statistic formulation through mean, modus, median and standard deviation. The conclusion of this research is a low potency of PBC implementation because inadequate knowledge of construction industry readiness, undeveloped influences factors, and unsolved barriers on PBC implementation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahendra Yustiawan
"Judul Penelitian 'Kajian Tentang Kebijakan Outsourcing Pada Perusahaan PT. NKP' ini diambil mengingat pengalaman penulis sendiri selama berkarir di PT. NKP dan tertarik mengenai fenomena tenaga outsourcing di kantor maupun di berbagai proyek yang dijalani penulis, terutama di konstruksi bangunan gedung. Sebagian besar personil kantor maupun proyek PT. NKP adalah outsourcing 1. Personil inti perusahaan (Organik) sebagian besar ditempatkan di posisi strategis 'managerial' maupun 'keuangan', dan di bagian 'keteknikan', posisi lainnya yang dianggap non-strategis kebanyakan adalah outsourcing yang direkrut secara kontrak project by project. Posisi 'managerial' itu sendiri di kantor meliputi Kepala Biro, Kepala Wilayah, Kepala Cabang baik di kantor pusat maupun kantor wilayah, maupun beberapa staf baru yang disiapkan untuk menempati posisi itu, sedangkan di proyek meliputi Project Manager/ Deputi Project Manager dan Office Engineer/Cost Control,posisi 'keuangan' meliputi Finance Manager, serta posisi 'keteknikan' meliputi Site Manager. Tolak ukur pegawai organik meliputi kenaikan jenjang dan kenaikan gaji berbeda dengan tolak ukur kinerja tenaga outsourcing yaitu me-review kinerja project by project mereka sebelumnya. Peningkatan, kepastian maupun kejelasan status kepegawaian yang lama setelah lama mengabdi di berbagai proyek di PT. NKP dan keterbatasan umur maupun peluang kerja di bidang lain merupakan faktor utama kenapa tenaga outsourcing menjadi begitu banyak di berbagai proyek PT. NKP, sedangkan untuk menjadi pegawai organik sendiri membutuhkan persyaratan yang kompleks dan tidak gampang untuk dicapai.

This research titled 'Study About Policy of Outsourcing at Company PT. NKP' was taken becouse of an experience of the writers itselt while working at PT. NKP and interested about phenomenon of outsourcing power at the office and any project that the writers concerned, especially in building construction. Most of office and project staff / personnel of PT. NKP is outsourced 1. Most of the permanent staff (organic) was placed in strategic position at 'managerial' or 'finance', or in 'engineering', most of the other position that considered non-strategic is outsourced that hired with contract project by project. Those 'managerial' at office are 'Kepala Biro', 'Kepala Wilayah', 'Kepala Cabang' in central office or in district office, or a new fresh graduate who's prepare to switch the older generations in that position., in the project those 'important position' is like Project Manager/ Deputi Project Manager and Office Engineer/ Cost Control, 'finance' is like Finance Manager, and 'engineering' is like Site Manager. The rules of between permanent staff or personnel consist of promotion or salary increased is different with the rules of the outsourced, is by review their competencies project by project. Hopes, or wishes of a good career after working for a long time in any project at PT. NKP cannot be easy to reach, limited of age or limited of vacancy in other field or company in the principal why the outsourced is become growing up in any project at PT. NKP, while to become the permanent staff or personnel is needs complicated term and hard to achieve."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T40662
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Satya Pramana
"Pendapatan kontrak konstruksi diperoleh oleh pelaksana konstruksi dari pemberi kerja berdasarkan kontrak yang sebelumnya telah disepakati oleh kedua pihak. Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam menghitung pengakuan pendapatan kontrak konstruksi dalam suatu periode. Dalam hal ini, metode yang digunakan oleh PT Teknologi Informasi Fiktif Indonesia adalah metode presentase penyelesaian dengan basis cost-to-cost. Laporan magang ini menjelaskan tentang proses audit pendapatan kontrak konstruksi pada PT Teknologi Informasi Fiktif Indonesia dan menelaah kesesuaian penyajian informasi terkait dalam laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku.

Construction contract revenue obtained by contractor from construction owner based the contract that both have been agreed to. There are several methods that can be used to calculate the revenue recognized during a period. In this case, PT Teknologi Informasi Fiktif Indonesia uses percentage of completion method with cost-to-cost basis. This report explains about the construction contract revenue audit process used at PT Teknologi Informasi Fiktif Indoneia and examines its relevance to the applicable accounting standards."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Denanda Zaldi
"Peranan sumberdaya manusia dalam perusahaan kontraktor adalah sangat penting. Hal ini berarti bahwa strategi perusahaan terhadap pengadaan sumberdaya manusia (human resource strategy) akan membawa peranan penting terhadap keberhasilan serta eksistensi dari perusahaan. Karakteristik dari perusahaan kontraktor adalah adanya ketidakpastian dari jumlah dan volume proyek yang dapat diperoleh perusahaan. Atas dasar tersebut, maka perusahaan kontraktor membutuhkan suatu strategi pengadaan sumber daya manusia tertentu yang mampu mengatasi kedua hal diatas, dan bentuk strategi tersebut adalah outsourcing.
Masalah utama bagi perusahaan kontraktor dalam menerapkan outsourcing sumber daya manusia adalah memilih bentuk pola outsourcing efektif yang sesuai dengan karakteristik dari perusahaan kontraktor. Untuk menjawab masalah tersebut, maka dilakukan analisa terhadap penerapan pola outsourcing sumber daya manusia di proyek pada perusahaan jasa konstruksi.
Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisa penerapan pola strategi outsourcing sumber daya manusia di proyek. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua tahapan survei. Survei tahap 1 dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai penerapan strategi outsourcing di proyek pada 8 kontraktor melalui kuesioner. Survey tahap 2 dilakukan melalui studi kasus pada PT. Hutama Karya (Persero), tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang detail terhadapa komponen pola outsourcing.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah perusahaan kontraktor melakukan strategi outsourcing karena adanya ketidakpastian mendapatkan proyek yang berdampak pada ketidakmampuan tenaga kerja tetap dalam hal keahlian maupun jumlah. Secara umum pola yang diterapkan perusahaan untuk latar belakang ketidakmampuan tenaga kerja adalah pola efektif.

The role of human resource in the construction company is significant. The human resource strategy takes an important role in the successfulness and the continuation of a company. The characteristic of the construction company is the uncertainty of the number and volume of the projects done. Thus, the company should apply the acquisition approach of human resource, the outsourcing strategy, which provides the solution for that characteristic.
The main problem in the application of outsourcing strategy is the selection of an effective pattern which is suitable with the characteristics of the company. The analysis of the application of outsourcing strategic pattern in the projects of a company is the solution for that condition.
The aim of this research is to analyze the application of strategic pattern of human resource in the construction projects. This research was divided in two phases of survey. The first stage was the distribution of questionnaire to eight companies to obtain the general condition of the application of outsourcing strategy. A case-study in PT. Hutama Karya (Persero) was done in the second phase to identify the specific components of outsourcing pattern.
This research concluded that the construction company applied the outsourcing strategy due to the uncertainty of contracting projects which resulted in the incapability of the number and skill of permanent employees. This strategic pattern was effective for the companies that had similar problems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Arifin
"Perkembangan politik, ekonomi, sosial dan budaya disertai kesepakatan dunia tentang pasar bebas (free market) menuntut dunia jasa konstruksi nasional untuk selalu servive dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Oleh karna itu, dunia jasa konstruksi harus dapat mengembangkan perannya dalam pembangunan nasional melalui peningkatan keandalan kualitas yang didukung oleh struktur usaha yang kokoh dan mampu mewujudkan pehaksanaan konstruksi secara efektif dan etisien, seperti yang diamanatkan Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 18 tahun 1999. Kesulitan utama sektor jasa konstruksi nasional dalam memunculkan keandalan kualitas yang bertumpu pada efektif dan eisien terletak pada budaya ekonomi biaya tinggi, berupa praktek-praktek korupsi konstruksi. Dimana praktek korupsi konstruksi pada tahap pelelangan dapat diukur dari kebiasaan para kontraktor dalam menggunakan strategi guna memenangkan lelang serta besaran markup yang biasa digunakan dalam pengajuan penawaran.
Penelitian dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan wawancara terhadap para wakil kontraktor (key person) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan Seminar Nasional sekitar Ekonomi Biaya Tinggi pada Proyek Konstruksi. Faktor-faktor berpengaruh yang didapat dari hasil wawancara dan seminar tersebut dibuat pertanyaan yang dikemas dalam bentuk kuisioner. Penyebaran kuisioner dilakukan kepada para kontraktor di DIY dan data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif analitik dengan menggunakan uji statistik non parametxik (Chi-Kuadrat dan Uji Konkordansi Kendali).
Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi yang paling sering dilaksanakan para kontraktor di DIY dan sangat berpengaruh terhadap dimenangkannya lelang oleh kontraktor termasuk kedalam strategi persekongkolan (bid-rigging strategic), yaitu strategi lobi kepada panitia lelang/ pimpinan proyek, strategi komitmen fee dan strategi dengan menggunakan beberapa bendera. Sedangkan besaran markup yang biasa digunakan dalam pengajuan penawaran berkisar antara 10 - 15% (diluar keuntungan dan overhead perusahaan), dan besaran markup tersebut dialokasikan kepada panitia lelang, pimpinan proyek, dan kepala dinas terkait dengan masing-masing sebesar 3-5%. Adapun faktor yang berpengaruh terjadinya hal tersebut (ekonomi biaya tinggi) adalah faktor individu pelaku, organisasi, dan faktor masyarakat. Faktor individu pelaku berupa sifat tamak dan gaya hidup konsumtif. Sedangkan faktor organisasi berupa kurang adanya keteladan dari pimpinan, dan faktor rnasyarakat berupa nilai-nilai yang berlaku di masyarakat cenderung mendukung, serta masyarakat kurang menyadari bahwa yang paling dirugikan adalah masyarakat sendiri."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T10954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Widhia Sathria Suryawirawan
"Penelitian ini adalah mengenai pola pengembangan Sistem Infomasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) pada Direktorat Jenderak Imigrasi. Dalam penelitian ini dianalisis alasan dan faktor-faktor yang melandasi mengapa pengembangan core business SIMKIM dari awal terbentuk sampai saat ini masih menggunakan bantuan dari pihak ketiga tanpa bisa melakukan swadaya teknologi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana akan berusaha untuk menggambarkan fakta-fakta positif dan negatif yang terjadi pada pengembangan SIMKIM dilihat dari konsep dan teori yang ada mengenai pengelolaan Sistem Informasi berbasis teknologi bersama pihak ketiga (outsourcing).
Dengan melakukan analisa pola pengembangan SIMKIM oleh pihak ketiga, maka diharapkan dapat mengetahui bagaimana proses yang dilakukan, kualitas hasil pengembangan dan masalah yang dihadapi. Masalah tidak berkembangnya sumber daya manusia dalam bidang teknologi informasi karena ketergantungan dengan pihak ketiga dilihat dari fungsi SIMKIM dalam hal penegakan hukum dan pengamanan Negara dalam hal Ketahanan Nasional menjadi atensi penting pimpinan untuk masa depan Direktorat Jenderal Imigrasi.
Dari hasil pengolahan data dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pola pengembangan SIMKIM oleh pihak ketiga dapat dikatakan masih relevan sampai saat ini, walaupun menjadi kekhawatiran dimasa depan, sehingga memerlukan peningkatan kualitas SDM dan profesionalisme para pemakai SIMKIM untuk dapat mencapai tujuan dari SIMKIM tersebut.

This research is about the development pattern of immigration management information system in Directorate General of Immigration (DGI). This rearch analyzed the factors and reasons of outsorcing usage in immigration management information system development pattern without any self-supporting basis.
This research used qualitative method which describes positives and negatives facts of immigration management information system development pattern based on the existing theories of outsorcing information system management usage.
By analyzing the development pattern of immigration management information system, this research shown the management process, output quality, and obstacles of the implementation. Undeveloped human resources issue was caused by relying on the third party should be a focus of DGI decision maker in the future, especially concerning law enforcement and security aspects of national resilience.
From data processing and interviews, it has concluded that the implementation of immigration management information system by the third party is currently seemed relevant, despite there are concerns in the future. Therefore, DGI should improve the human resources quality and professionalism of personnel in order to fulfill the goal of immigration management information system.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Fariza Luthfia Danaz
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kontrak psikologis terhadap komitmen organisasi pada tenaga kerja outsourcing di perusahaan penyedia jasa outsourcing. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 119 karyawan outsourcing yang berasal dari satu perusahaan penyedia jasa outsourcing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontrak psikologis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi maupun terhadap ketiga komponen komitmen organisasi. Dari ketiga komponen komitmen tersebut, kontrak psikologis memiliki pengaruh dan memberikan sumbangan paling besar terhadap komitmen afektif.
Selanjutnya, kontrak transaksional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat komitmen maupun masing-masing komponen komitmen organisasi. Dari kedua tipe kontrak psikologis, kontrak transaksional memberikan sumbangan paling besar dan signifikan terhadap komitmen kontinuans karyawan outsourcing dalam penelitian ini.

The aim of this research is to know the impact of psychological contract on organizational commitment of outsourcing employees in outsourcing company. The participants of this study are 119 outsourcing employees derived from one outsourcing company. The result of this study indicate that psychological contract has a significant impact on organizational commitment and the three components of organizational commitment, namely affective commitment, continuance, and normative. Among the third component of this commitment, psychological contract has a biggest impact and contribution to affective commitment.
Furthermore, transactional contract has a significant impact on organizational commitment level and each of components of organizational commitment. Among the two types of psychological contract, transactional contract has a biggest impact and contribution to continuance commitment of outsourcing employees in this study.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Fadhil
"Perubahan struktur dalam skala global telah memaksa setiap negara yang ingin membangun ekonominya bersedia membuka hubungan interpendensi global dengan segala segala konsekwensi multilateralnya. Deregulasi ekonomi yang dilakukan pemerintah Indonesia sejak tahun 1986, telah memungkinkan dunia usaha dapat mengeksploitasikan keunggulan komparatif ekonomi nasional. Demikian pula skala produksi nasional dapat ditingkatkan serta menjadi efisien dengan semakin meningkatnya keunggulan komparatif ekonomi nasional.
Sesuai dengan undang-undang Republik Indonesia No.:8 tahun 1971, ARCO Indonesia sebagai investor asing, telah disyahkan Pemerintah Indonesia sebagai Kontractor Production Sharing (KPS) Pertamina dengan tujuan mengalihkan resiko biaya operasi pencarian/eksplorasi sampai penemuan cadangan commercial. ARCO Indonesia sebagai KPS Pertamina secara formal telah melaksanakan kebijakan Pemerintah R.I. dalam pengadaan barang dan jasa melalui Procurement Policies and Procedure Manual (PPPM) dan Bulletin Procedure Pertamina no.: 077. Tetapi jika dilihat sistem dan proses pengadaan barang dan jasa di ARCO Indonesia terdapat pengulangan pada Department Contract Adminstration (CAD), dimana end users/originator serta Departmental Contract Administrator(DCA) telah melakukan proses persiapan sampai menjadi sebuah kontrak sesuai dengan Keppress 16 tahun 1994 / Bulletin Procedure Pertamina no: 077. Ini mengakibatkan sistem dan proses yang tidak efisien karena banyak biokrasi yang ditempuh sehingga menimbulkan ekses negatif terhadap perusahaan.
Penelitian ini menggunakan kajian pustaka dan observasi langsung keobjek perusahaan ARCO Indonesia dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa ARCO Indonesia sebagai KPS Pertamina, untuk menghindari duplication job demi peningkatan efisiensi dalam sistem dan proses pelayanan kontrak, perlu adanya perancangan kembali/reengineering terhadap sistem dan proses yang dipakai saat ini."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusnandi Arief Haliadi
"Penelitian ini disusun untuk menganalisis pengaturan dan praktek pengawasan ketenagakerjaan dalam bentuk pencatatan PKWT di wilayah Provinsi DKI Jakarta serta mengkaji konsep pengawasan ketenagakerjaan terhadap PKWT di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini adalah terdapat permasalahan hukum dalam pengawasan ketenagakerjaan dalam bentuk pencatatan PKWT di wilayah Provinsi DKI Jakarta sehingga tidak berlangsung dengan optimal. Dibutuhkan kesesuaian peraturan perundang-undangan bidang ketenagakerjaan terkait pencatatan PKWT, sehingga pengawasan ketenagakerjaan dalam bentuk pencatatatan PKWT di wilayah Provinsi DKI Jakarta dapat berlangsung lebih optimal.

This research is analyzing the regulations and practices of labour inspection in the form of WAST registration in Jakarta, also to review the labour inspection concept about WAST in Jakarta. This research is qualitative descriptive interpretative. The result of this research are legal issues in the labour inspection in the form of WAST registration in Jakarta, hence the registration is not implemented with optimally. The researcher suggests that suitable legal instrument of labour law related to WAST registration needed, so that the implementation of labour inspection in the form of WAST registration in Jakarta can be optimalized."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S52659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Agustina
"PT. 3M Indonesia sebagai pemasok dan sekaligus sebagai penjual barang-barang komoditi global menghadapi multimarket competition yaitu bersaing dengan pesaing utamanya yang bukan 3M yang menghasilkan produk yang sama baik itu secara lokal maupun regional. Selain yang itu juga ada produsen-produsen yang menjual produk BM (black market product) di pasar bebas ini. Hal ini dihadapi oleh setiap unit bisnis 3M, khususnya pada Divisi IATD (Industrial Adhesives & Tapes). Persaingan yang multi-fonts pada produk Tapes & Adhesives ini menghamskan nilai dari produk 3M itu sangat kompetitif didalam segi kualitas, harga, maupun pengadaan produk tersebut (supply chain).
Hampir 95% dari pengadaan produk Tapes & Adhesives 3M diimpor dari source of supply (SOS) subsidiari 3M lainnya atau source diluar 3M. Oleh sebab im harga produk Tapes & Adhesives 3M ini lebih tinggi di pasaran dibandingkan kompetitior lainnya yang salah satu faktor penyebabnya dikarenakan terkena biaya pajak masuk. Hal ini membuat 3M Indonesia untuk mencari sumber daya (sourcing) yang lebih kompetitif dan effisien di dalam pengadaan produk sesuai dengan kebutuhan dari pelanggannya. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui kegiatan outsourcing yang baru-baru ini dilakukan sejak pertengahan periode tahun 2006 pada beberapa produk Tapes & Adhesives 3M yang sangat kompetitif yaitu yang memiliki keunggulan kompetensi dan dibutuhkan di pasaran lokal.
Kegiatan sourcing dan outsourcing ini mempakan suatu strategi bisnis baru 3M secara global di dalam mendorong pertumbuhan (growih), biaya produksi yang efisien (cost), dan keuntungan margin (cash), yaitu dengan melakukan kolaborasi antar subsidari 3M dari tiap regional didalam melalcukan sourcing bam yang lebih kompetitif dan mendorong dilakukannya pertumbnhan dari sumber pemasok lokal. Seperti halnya yang dilakukan pada Divisi lndustrial Adhesives & Tapes (IATD), outsourcing ini dilakukan untuk meningkatkan fokus pada bisnis utamanya didalam memenangi persaingan di pasar lokal didalam menjual dan sekaligus menyediakan produk-produk Tapes & Adhesives 3M yang inovatif dan berkualitas tinggi sesuai dengan pemintaan pasar secara global dan pasar lokal khususnya dengan tetap memperoleh keuntungan margin.
Oleh sebab itu sludi ini meneliti sejauh mana dan bagaimana kegiatan outsourcing dilakukan secara efesien dan efcktif oleh Divisi IATD dari segi produk yang di-outsource. pemilihan supplien hingga dampaknya kegiatan ini bagi perusahaan yang ingin memenangkan persaingan khususnya di pasar lokal. Studi ini mempelajari tiga produk proyek outsourcing yaitu, Local Outsourcing untuk manufacturing Double Coated Tissue Tape 9075; Local Outsourcing untuk manufacturing Protective Tape 2K10C; dan Local Converting OPP tape 313 ukuran jumbo rol.
Divisi IATD hanya memiliki dua supplier yang menjadi rekan kerja dalam kegiatan outsourcing. Satu supplier yang menjadi local manufacturing dalam memproduksi dan menyediakan dua produk tapes 3M, yaitu double coated tissue rape 9075 yang produk lokalnya mcnjadi model 9075i dan protective tape ZKIOC yang produk lokalnya menjadi model 2ilOC. Sedangkan supplier yang satu menjadi local converting dalam memotong dan mengemas produk jumbo rol 3M OPP tapes 313 yang didatangkan dari SOS Taiwan. Penilaian dasar terhadap supplier ini berdasarkan 5 faktor kategori yang dibutuhkan menjadi supplier 3M, yailu technology, quality, responsiveness, delivery, dan cost.
Hasil dari kegiatan outsourcing ini telah meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan dalam hal peningkatan kinerja dan profilabilitas dari tiap unit bisnis yang berkontribusi. Peningkatan kinerja 3M dari kegiatan outsourcing ini telah memberi kontribusi terhadap tingkat penjualan produk yang berpotensial sebesar 23% setiap tahunnya. Hingga saat ini pcrsentase pertumbuhan penjualan aktual 3M dari kegialan outsourcing telah memberi kontribusi peningkalan sebesar 56% lerhadap penjualan 3M dari periode 2005 hingga 2007. Sedangkan 3 proyek outsourcing yang telah dijalankan oleh Divisi IATD lelah memberi kontribusi yang cukup besar terhadap perusahaan. Pertumbuhan penjualannya hingga saat ini telah memberi kontribusi hampir sebesar 70% bagi perusahaan.
Penjualan produk double tapes model 9075i ini telah memberi komribusi yang cukup Iinggi bagi perlumbuhan unit bisnis Tapes & Adhesives dan rnemberikan keuntungan margin yang tinggi bagi perusahaan. Penjualan untuk protective tapes 2K10C juga memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan penjualan unit bisnis IATD baik itu yang didatangkan dari 3M Korea maupun dari supplier lokal. Sedangkan kegiatan local converting untuk pemotongan OPP tapes 313 ukuran jumbo rol ke ukuran sesuai pemintaan tidak berjalan dengan efektif. Penjualan terbesar didatangkan dari 313 finish goods langsung dari SOS dengan ukuran sesuai dengan permintaan customers.
Dengan melihat perkembangan penjualan produk dari local converting tidak terlalu efektif dan efisien bagi perusahaan, akan Iebih baik jika Divisi IATD maupun tim outsourcing mencari supplier lain baik itu lokal maupun internasional yang dapat memberikan harga jual yang lebih murah dari harga yang dibeli saal ini sehingga margin yang didapal bagi unit bisnis pun akan lebih mengunlungkan, serta memperhitungkan kecepatan waktu pengiriman barang tersebut agar pengiriman tepat pada waktu sesuai dengan harapan customers. Jadi untuk meningkatkan perlumbuhan penjualan terhadap produk-produk 3M yang di-outsource harus terus dilakukan peningkatan terhadap produk tersebut baik dari segi kualitas, ketersediaan produk di pasaran, maupun harga jual yang tems mengalami perubahan karena persaingan yang kompetitif ini. Peningkatan akan produk outsourcing ini harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat akan kesuksesan dan ketersediaan produk tersebut di pasar.

3M indonesia as supplier and seller of industrial products is facing tough competition from local and regional companies. Where these companies produces product that have the same quality as 3M?s. Also products from the black market increase the challenge of 3M Indonesia. These situations are face by every 3M business unit, especially Industrial Adhesives and Tapes Division (IATD Division). Competition in multi front for Tapes & Adhesives product requires 3M products to have competitive advantage in quality, price and delivery.
With 95% of 3M products were imported from overseas, the price of 3M products were higher from the competitor. The main reason is the import tax. 3M was forced to find other sources that were more competitive and efficient for the customers. One of the activities is outsourcing, which was started in 2006 for Tapes & Adhesives products.
Sourcing and outsourcing are the new business strategy for 3M Indonesia. The goals of the strategy are to increase growth, reduce cost, and increase profit. IATD Division has implements this strategy to have a better position against the competitors. Especially for IATD Division to provide products that have competitive price, high quality and big margin. The activities to support this strategy are collaboration between 3M subsidiaries in other region and enhance growth from local suppliers.
In this study, the writer wants to leam the effect of souring and outsourcing in 3M indonesia IATD Division. The study investigates from the product to be outsourced, how the supplier is chosen and the effectiveness of this strategy to the outcome of the competition. Three products from IATD Division are the subject in this study. The products are Double Coated Tissue Tape 9075 and Protective Tape 2K10C which are locally manufactured; and OPP Tape 313 Jumbo Roll, which is locally converted.
Currently 3M Indonesia IATD Division have 2 suppliers in this outsourcing activity. First is a company for local manufacturing which produced the Double Coated Tissue Tape and Protective Tape. And the other is for converting activity for the OPP Tape 313 Jumbo Roll. Evaluations for those suppliers are based on 5 factors. The factors are as follow: technology, quality, responsiveness, delivery and cost.
The results of 3M outsourcing have given a competitive advantage to the company in pricing and delivery. The sales result by outsourcing product show increase 23% every year. Until now outsourcing activities can increase sales about 56% from year 2005 to year 2007. For IATD Division, the 3 products that are outsourced (as subject in this study) show big contribution forthe company. Until know sales growth ofthe 3 product has reached 70%. The sales of Double Tapes and Protective Tapes which were produce by outsourced by local Company can give big contribution to growth of sales. But OPP Tape 313, which was locally converted, did not meet with the expectation.
With the growth of converting products do not show good result, it is better for 3M IATD Division to find another supplier locally or regionally that can produce product with competitive price, high quality, and delivery that can meet with customer expectation. So to increase the sales of outsourced 3M products, 3M must enhance their local suppliers to increase the quality, stocks for market, even the selling price which must compete able. The enhanced and successful of this outsourcing activity must meet with all persons who involved in this activity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>