Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64387 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This paper trys to desceibel how to understand the crisis, to handle the crisis, and to determine the effectiveness of the role of the corporation's communication especially Public Relations (PR) in the crisis management. It agrees that each crisis had the typical characteristic.The organization of the company must prepare it self in order to be able to handle the crisis effectively"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper trys to describel how to understand the crisis, to handle the crisis, and to determine the effectiveness of the role of the corporation's communication especially Public Relations (PR) in the crisis management. It agrees that each crisis had the typical characteristics. The organization of the company must prepare it self in order to be able to handle the crisis effectively."
JSKM 11:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ikrima Nurfikria
"Kajian terhadap peran Public Relation Hotel regent dalam mengatasi krisis berangkat dari pemikiran bahwa Hotel Regent sebagai salah satu hotel mewah di Jakarta yang menjalankan bisnis perhotelan besar di Indonesia, memiliki posisi yang sangat strategis baik dari sisi ekonomis maupun politis, serta sifat bisnis yang padat modal dan sumber daya manusia. Tragedi banjir yang terjadi di awal bulan Februari 2002 sukses melumpuhkan Hotel Regent, salah satu hotel bintang lima yang cukup megah di kawasan Kuningan Jakarta. Jaringan hotel four seasons, yang ditingkat dunia diakui berada di lapis teratas di kalangan chain hotel international ternyata tak berkutik melawan ganasnya banjir. Hotel tersebut pun selama 18 bulan terpaksa menghentikan kegiatan operasionalnya. Krisisi tersebut membuat citra Hotel Regent sedikit banyak menjadi terancam.
Mengingat arti panting dari peran dan fungsi strategis dan unit Public Relations dalam membantu perusahaan mengatasi krisis, maka tujuan dan penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mama unit Public Relations berhasil dalam melakukan langkah-langkah untuk mengatasi krisis.
Salah satu teori yang mendasari adalah Persuasi yang menurut Cutlip & Center adalah suatu upaya menyampaikan informasi dengan cara tertentu untuk merubah pemikiran lama atau membentuk pemikiran barn pada masyarakat, sehingga berubah perilakunya. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah merubah atau menetralisir opini yang berlawanan, membentuk opini yang favourable dengan cara memperkuatnya.
Untuk memperoleh data-data yang akutrat maka dilakukan studi lapangan. Selain itu, untuk mengukur kinerja yang telah dihasilkan penulis melakukan wawancara mendalam dengan berbagai nara sumber atau key informan baik dari kalangan internal maupun eksternal. Sementara metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan teknik analisis data deskriptif dan studi yang dilakukan adalah bersifat kualitatif. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa penilaian kinerja unit Public Relations secara umum kurang positif. Masih perlu ada beberapa program yang harus diberdayakan secara lebih maksimal oleh unit Public Relations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Soedjono
"Hubungan dengan media (Media Relations) adalah salah satu aspek dari kegiatan lembaga Hubungan Masyarakat (humas) yang cukup penting dan strategis. Dikatakan demikian, karena media (diwakili oleh wartawan) sebagai mitra kerja humas memiliki fungsi penyampai informasi, mendidik dan membentuk opini publik melalui surat kabar atau majalah. Posisi media itu menjadi semakin penting bila respon publik dapat diterima dan dikomunikasikan kembali melalui media tersebut.
Namun, pada prakteknya, untuk mencapai sebuah hubungan kerja yang baik antara humas dengan media tidak semudah yang dibayangkan. Meskipun juga disadari adanya kesalingtergantungan hubungan kerja antara humas dengan media, tetapi tak jarang timbul kesalahpahaman dan koflik di antaranya. Konflik itu menjadi semakin hebat, bila humas tertimpa oleh suatu krisis citra perusahaan.
Dilatari oleh kondisi tersebutlah, penulis mencoba mengkaji aspek hubungan dengan media sebagai salah satu fungsi humas, dengan mengambil kasus Humas PT. Merpati Nusantara Airlines, dengan kajian lebih mendalam di saat Humas Merpati menghadapi krisis citra perusahaan. Contoh krisis yang diniaksud adalah ketika Merpati menghadapi musibah kecelakaan pesawat dan ketika adanya pergantian direktur utama beberapa waktu silam.
'Hasil penggalian data melalui wawancara mendalam terhadap pejabat Humas Merpati dan lima wartawan - 4 surat kabar nasional (KOMPAS, Republika, Media Indonesia, Suara Karya) dan 1 majalah Gatra - beserta observasi hubungan media secara langsung, dapat diperoleh gambaran sebagai berikut :
1. Meskipun kedudukan Humas Merpati telah berada pada posisi yang cukup ideal dan strategis di dalam tubuh organisasi perusahaannya, namun ternyata kehadirannya di dalam sistem perusahaan kurang banyak berperan. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh adanya konflik personal yang sangat mempengaruhi hubungan kerja, baik itu konflik dari luar (Departemen Perhubungan) maupun dari dalam (Manajemen).
2. Hubungan media yang dilakukan oleh Humas Merpati telah berjalan cukup baik. Namun, terlalu baiknya hubungan tersebut -- baik formal maupun informal - nampaknya Humas Merpati "memanfaatkan" hubungan tersebut dalam mempengaruhi media untuk urusan pemuatan berita.
3. Hubungan media di saat krisis, Humas Merpati belum menampakkan perannya dalam memberikan informasi kepada media massa. Dalam hal ini, Humas Merpati lebih berkonsentrasi kepada kegiatan yang bersifat internal, seperti protokoler penyelenggaraan acaranya.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Purbayanti
"Untuk memenangkan persaingan yang cukup ketat di dunia kosmetik, maka setiap produk kosmetik harus memiliki kekhasan tersendiri, yang dapat membedakan dengan produk kosmetik lainnya. Hal tersebut juga berlaku bagi XYZ Kosmetik. Dengan klaim bahwa kosmetik yang di produksinya adalah kosmetik modern dan aman dalam penggunaanya, XYZ berusaha untuk membangun sebuah citra kosmetik aman ditengah tengah b anyaknya m erek kosmetik yang beredar, baik lokal maupun impor dipasaran. Untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada konsumen, maka diperlukan diperlukan suatu strategi pemasaran agar pesan tersebut dapat di terima dengan baik.
Dengan positioning " beautifully safe and reliable" XYZ menggunakan kekuatan Public Relations sebagai bagian dari strategi pemasaran, dengan melakukan persuasi kepada konsumen melalui aktifitas Public Relations dalam usaha memberikan pemahaman kepada konsumen tentang bahaya penggunaan kosmetika secara sembarangan dan membentuk persepsi konsumen tentang kosmetik aman yang pada akhirnya membangun citra bahwa kosmetik aman adalah identik dengan Xyz. Penelitian ini ingin mengetahui peran public relations dalam pembentukan citra kosmetik aman tersebut serta medium apa yang tepat digunakan dalam pencapaian tujuan tersebut.
Penelitian ini didasari atas beberapa teori yang berkaitan dengan bagaimana mengubah suatu tahapan kepercayaan konsumen menjadi pembentukan suatu sikap keputusan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena ingin mcnggambarkan secara jelas dan mendalam strategi Public Relations PT RI dalam membangun citra Kosmetik Aman. Dalam hal ini metode deskriptif tidak sebatas pada pengumpulan dan penggunaan data saja, tetapi juga meliputi analisa dan interprestasi tentang arti data tersebut.
Penulis menemukan bahwa dalam kegiatan Public Relations, Xyz kosmetik banyak didukung oleh dokter yang bertujuan unluk memperkuat "keamanan" produknya. Dalam mendukung kegiatan Public Relations tersebut dokter tidak diperkenankan berbicara tentang produk, melainkan hanya masalah kesehatan kulit. Dengan berbagai macam aktifitas Public Relations yang dilakukan secara lerus menerus dan di dukung oleh dokter yang dapat dikategorikan opinion leader, maka dapat membentuk suatu persepsi konsumen tentang kosmetik aman dan tidak aman sehingga pada akhimya sampai pada suatu pembentukan sikap dan dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pembangunan citra kosmetik aman oleh Xyz berhasil dilakukan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Onong Uchjana Effendy
Bandung: Alumni, 1973
659.2 ONO h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Anne Widyana
"Komunikasi dan manajemen Public Relations (PR) yang efektif akan sangat menentukan kelancaran dan kelangsungan hidup organisasi. Menurut Wilson, PR adalah fungsi manajemen yang berarti melekat atau tidak lepas dari manajemen yang bertujuan untuk membina pengertian, simpati, dan dukungan dari publik, baik internal maupun eksternal, untuk menciptakan kerjasama dalam suatu organisasi atau perusahaan. Peran PR ini sangat panting dalam suatu organisasi karena selain dapat membantu suatu organisasi dan anggotanya untuk saling menyesuaikan diri satu sama lain, PR juga dapat membina hubungan baik dengan berbagai khalayak serta dapat menumbuhkembangkan eitra yang positif.
AIPO (ASEAN Inter-Parliamentary Organization) didirikan sebagai organisasi yang tumbuh dan bermuara dari bawah, atas dasar kesadaran bersama untuk menjalin kerjasama yang lebih erat di antara masing-masing parlemen negara-negara anggota ASEAN. Sidang-sidang Umum AIPO yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali sampai sekarang, tidak lepas dari peran Executive Committee (EXCOM) AIPO yang secara implisit menjalankan tugas dan fungsi sebagai PR sehingga kegiatan persidangan dapat bed alan dengan lancar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pola komunikasi dan kegiatan manajemen PR baik di dalam Sidang-sidang Umum AIPO pada khususnya maupun di dalam organisasi AIPO itu sendiri pada umumnya. Hasil penelitian akan dianalisis serta akan dihasilkan beberapa saran kebijakan untuk AIPO, sehingga bilamana perlu dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem komunikasi dan inanajemen PR di dalam organisasinya.
Di dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang lebih banyak mengandalkan sumber data sekunder dalam bentuk laporan sidang-sidang AIPO, buku panduan AIPO, Statuta AIPO, bulletin berkala dan semua leaflets yang mampu menggambarkan dan mendeskripsikan kegiatan AIPO di Jakarta dan di beberapa negara anggotanya. Adapun data primer hanya dilakukan manakala diperlukan dan digunakan sebagai data pendukung. Data primer ini diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap dua orang staf Sekretariat AIPO di Jakarta. Hasil penelitian akan disajikan dan dianalisis secara deskriptif dan kontekstual dalam bentuk laporan naratif berdasarkan perbandingan data basil pengamatan dengan data basil wawancara, perbandingan data basil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan, dan pengecekan antara sumber tertulis yang satu dengan sumber tertulis lainnya yang relevan.
Secara umum dari basil penelitian ini ditemukan bahwa kegiatan komunikasi di dalam organisasi regional AIPO telah berjalan dengan baik. Hal ini ditandai dengan dapat berlangsungnya setiap kegiatan AIPO sesuai dengan topik-topik yang telah diagendakan yang menunjukkan kelancaran pola komunikasi upwards dan downwards di dalam organisasi ini, meskipun pada faktanya pola komunikasi upwards yang lebih banyak dilakukan. Adapun pola komunikasi downwards, lebih ditekankan pada pendelegasian tugas-tugas yang hams dikerjakan. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, EXCOM AIPO telah melakukan tugas-tugas ke-PR-an secara terbatas. Tugs PR menurut konsep PR yang sebenarnya belum dilakukan. Peran EXCOM maupun peran Sekretariat Jenderal AIPO lebih berfungsi sebagai liaison daripada sebagai koordinator ataupun sebagai sekretaris AIPO biasa. Baik EXCOM maupun Sekjen AIPO lebih menyerupai Commonwealth Relations Office seperti halnya yang terdapat di dalam Organisasi Negara-negara Persemakrnuran Inggris. Oleh karena itu, lebih tepat EXCOM maupun Sekjen AIPO disamakan sebagai AIPO Relations Office.
Disarankan kepada AIPO untuk membentuk suatu departemen baru yaitu Public Relations dan Media Relations Department agar mekanisme kerja hubungan keluar dan ke dalam serta hubungan dengan media dapat berjalan lebih lancar dan harmonis. Selain itu, fungsi dan tugas EXCOM dan Sekjen AIPO juga perlu dibantu oleh seorang Liaison dalam organisasi-organisasi humas yang besar."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F. Rachmadi
Jakaarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996
659.2 RAC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jefkins, Frank William
Jakarta: Erlangga, 1996
659.2 Jef p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jefkins, Frank William
Jakarta: Erlangga, 1996
659.2 Jef p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>