Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87940 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Don Farid Agusta
"Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis klinik kecantikan semakin kompetitif dengan munculnya banyak klinik-klinik kecantikan baru. Impressions Body Care Centre adalah pelopor sekaligus pemimpin pasar dalam industri klinik kecantikan ini dengan 52 cabangnya yang tersebar luas di penjuru Indonesia. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, Impressions mengandalkan komunikasi pemasaran terpadu (IMC) untuk mempertahankan dan menambah jumlah pelanggannya.
Impressions telah melakukan berbagai upaya komunikasi pemasaran yang memakan waktu, biaya, dan tenaga kerja yang tidak sedikit. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk menganalisa apa saja yang berhasil ditanwnkan di benak konsumen melalui komunikasi pemasaran terpadu Impressions. Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi efektifitas program IMC yang telah dilakukan tersebut sehingga dapat menghasilkan masukan-masukan berharga untuk memperbaiki komunikasi pemasaran terpadu yang sudah dilakukan.
Penelitian dilakukan melalui pengolahan data dari divisi pemasaran Impressions mengenai strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan dan dengan penyebaran kuesioner kepada responden yang dianggap mewakili populasi konsumen klinik kecantikan. Adapun ruang lingkup penelitian ini dibatasi karena menyadari keterbatasan waktu, tenaga, dan pengalaman penulis dan juga agar konsentrasi penelitian tidak menjadi terlalu melebar. Pembatasan tersebut adalah terhadap responden yang berumur antara 36-45 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki pengeluaran rumah tangga perbulan di atas Rp. 5 juta, berdomisili di DKI Jakarta dan tentunya pernah melakukan perawatan di klinik kecantikan.
Kesimpulan yang didapatkan dari pengolahan data hasil penelitian adalah bahwa iklan dan publisitas Impressions tidak semenarik apa yang dimiliki para pesaingnya menurut penilaian responden. Ini berbanding terbalik dengan promosi penjualan Impressions yang dinilai oleh konsumen lebih menarik dari apa yang ditawarkan para pesaingnya. Terlebih dari itu, Impressions merupakan merek top of mind dalam benak mayoritas konsumen yang menjadikannya sebagai merek yang memiliki brand awareness dan jumlah konsumen yang sering melakukan perawatan tertinggi. Hal lain yang terungkap adalah bahwa konsumen pengguna jasa layanan klinik kecantikan tidak mudah tezpengaruh oleh komunikasi pemasaran (iklan, publisitas, dan promosi penjualan) yang juga berarti mereka memiliki tendensi untuk menjadi brand loyalists.
Saran yang bisa diberikan berdasarkan tulisan ini adalah bahwa Impressions perlu mempertahankan keunggulannya dalam menawarkan promosi-promosi penjualan yang menarik sesuai dengan keinginan target market tanpa terjerumus dalam melakukan promosi yang bersifat pengurangan harga secara berlebihan karena akan berdampak pada persepsi kualitas yang menurun, meningkatkan price sensitivity pelanggan, dan tidak akan bisa digunakan untuk menarik brand loyalists. Selain dari itu, Impressions juga perlu memperbaiki iklan dan publisitasnya yang dinilai kalah menarik dibandingkan dengan milik para pesaingnya agar usaha pemasangan iklan tidak menjadi sia-sia belaka. Impressions juga harus mempertahankan posisi sebagai merek top of mind di benak konsumen karena hal tersebut mampu menjaring para pelanggan dengan frekuensi pembelian tinggi. Yang terakhir namun juga yang terpenting adalah agar Impressions tidak terlalu mengandalkan komunikasi pemasaran sebagai sarana menjaring pelangganpelanggan setia, ini karena mayoritas konsumen tidak menganggap komunikasi pemasaran mampu mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

During recent years, the beauty clinic industry has been getting more competitive as new players emerge. Impressions Body Care Centre was the first mover and is the current market leader in the industry with 52 beauty clinics scattered across the country. In facing the stiff competition, Impressions relies on Integrated marketing Communications (IMC) to retain and attract consumers.
Impressions has carried out various marketing communication efforts that consume a lot of time, money, and man-hours. Therefore, this paper is written with the purpose of analyzing what has been successfully ingrained in the consumers' minds through Impressions' IMC. The next step is to evaluate the effectiveness of such IMC to generate valuable recommendations on how to improve the IMC efforts which have been undertaken.
The research is carried out through data extraction from Impressions' marketing unit concerning the IMC strategy and also survey response collection from related respondents that represent the market as a whole. Even so, the research is restricted due to the writer's limited time, manpower, and experience and also as not to get sidetracked from the research's main purpose. Restrictions are imposed on the respondents' age group (between 36 and 45 years old), gender (female), household expenditures (over 5 million Rupiahs per month), city of residence (Jakarta), and experience of undergoing a beauty treatment.
There are several conclusions produced by computing the data. Impressions' advertisements and publicity materials are deemed uninteresting by the consumers compared to its competitors'. On the other hand, Impressions' sales promotion offers are regarded to be the most attractive when compared to those of it competitors'. Moreover, the respondents acknowledge that Impressions is the brand on top of their mind and thus is the brand with the highest brand awareness and total number of frequent buyers. Another interesting fact uncovered is that most beauty clinic consumers are not easily affected by marketing communication efforts (advertisement, publicity or sales promotion) which also means that they have the tendency to be brand loyalists.
One recommendation that can be made is for Impressions to maintain its dominance iii sales promotion attractiveness whilst ensuring that no unnecessary price related sales promotion is carried out which would cause diminished quality perception, increase customers' price sensitivity, and would be futile in an attempt to attract brand loyalists. Furthermore, Impressions needs to enhance its advertising and publicity materials which are currently considered not as attractive as those of its competitors'. In addition, Impressions has to retain its position as the top of mind brand in order to attract and retain frequent buyers. Finally, Impressions must not rely too much on marketing communication efforts because they are simply not the most important factor that consumers look at; the majority of consumers admitted to having been insignificantly persuaded by advertising, publicity, or sales promotion efforts."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feiby Paula
"Fenomena kekerasan di sekolah yang dilakukan oleh teman dan senior semakin marak terjadi di Indonesia. Kekerasan di sekolah banyak terjadi pada remaja sekolah menengah pertama dan atas. Oleh karena itu yang menjadi khalayak sasaran pada kampanye ini adalah remaja usia sekolah menengah pertama dan atas. Kampanye ini bertujuan untuk memberi informasi mengenai kekerasan yang terjadi di sekolah dan mengubah sikap khalayak sasaran untuk percaya pada kemampuan diri serta menumbuhkan rasa percaya diri tersebut. Dikarenakan remaja yang memiliki percaya diri mampu menyelesaikan masalah yang datang pada dirinya. Kampanye akan berlangsung selama 6 bulan dimulai dari pertengahan tahun 2012 dan dibagi kedalam beberapa tahapan kerja. Keseluruhan biaya kampanye pemasaran sosial ini adalah Rp 1.009.650.000.

The phenomenon of bullying at school by peer or senior is getting more frequent in Indonesia. This violence or bullying happens a lot at junior high school. Because of that, the main target for this campaign is youth at junior high school and higher. This campaign has an objective of giving information about the bullying that happens at school and try to change the attitude of target audience to trust at their own abilities and try to flourish that self esteem. Because of that, it is know that youth that have a high self esteem can finish all their problems. This campaign will run for 6 month from half of 2012 and will be divided to couple of process. This social campaign will cost at around Rp 1.009.650.000.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shegi Caesario
"Starbucks merupakan pemimpin dunia dalam retail dengan specialty coffee dan cofee shops. Secara keseluruhan, hampir 35 juta konsumen mengunjungi Starbucks setiap minggunya di dunia. Begitu pula di Indonesia, Starbucks merupakan Top of Mind brand dan market leader brand coffee shop. Starbucks membuka toko pertama di Indonesia pada 17 Mei 2002 di Plaza Indonesia dengan lisensi dari PT Sari Coffee Indonesia. Akhir-akhir ini semakin banyak kompetitor coffee shop yang bermunculan sehingga memungkinkan pasar coffee shop yang sudah dimiliki Starbucks mampu terebut oleh kompetitor dan cenderung menjadi swing customer. Oleh karena itu, Starbucks akan melakukan kampanye untuk mampu mengatasi permasalahan tersebut. Kampanye ini bertujuan mempertahankan loyalitas pelanggan Starbucks. Kampanye akan berlangsung selama tahun 2013. Kampanye ini mengusung tema ?Taste of Inspiration?, yang berasosiasi dengan pola pikir memberikan penghargaan yang lebih kepada pelanggan setia Starbucks. Keseluruhan biaya kampanye Starbucks ini adalah Rp 4.426.168.500.

Starbucks is the world leader in the specialty coffee retail and cofee shops. Overall, almost 35 millions customers visit Starbucks every week in the world. Similarly in Indonesia, Starbucks is Top of Mind brand and market leader in coffee shops brand. Starbucks opens first store in Indonesia on May 17, 2002 at Plaza Indonesia under license of PT Sari Coffee Indonesia. Nowaday, there are so many coffee shops in Indonesia so that the market of coffee shop that Starbucks has, might be stolen by the competitors and they might be swing customer for coffee shop. Oleh karena itu, Starbucks akan melakukan kampanye untuk mampu mengatasi permasalahan tersebut. The campaign aims to maintain loyalty of Starbucks' customer. The campaign will take place during year 2013. This campaign carries the theme of "Taste of Inspiration", which is associated with the mindset of providing better appreciation to Starbucks' loyal customer. Starbucks overall campaign costs are Rp4.426.168.500."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Honey Dahlia
"Merujuk pada data dari World Golf Foundation yang menyatakan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 10.000 pegolf biasa, 115 pegolf junior dan 243 pelatih profesional bersertifikat. Hal ini berarti meningkatnya pula permintaan akan kebutuhan peralatan Golf. Berdasarkan data diatas, Tugas Karya Akhir ini menulis tentang Perencanaan Program Komunikasi Pemasaran Terpadu Produk Peralatan Golf Titleist Periode Juli 2012 - Juni 2013. Dirumuskan tujuan pemasaran yaitu meningkatkan penjualan alat pemukul bola Titleist, sedangkan tujuan komunikasi yaitu meningkatkan awareness pegolf mengenai produk alat pemukul bola Titleist dan club fitting. Total biaya kampanye mencapai Rp.4.399.060.000,- untuk satu tahun periode satu tahun. Pre-test dan post-test akan dilakukan termasuk juga evaluasi, monitoring dan kontrol terhadap program sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Refer to the World Golf Foundation’s database, there are about 1000 adult regular golfer, 115 junior golfer and 243 certified teaching professionals in Indonesia. This also means increased demand for golf equipment in Indonesia. Based on the data, this final work assignment wrote about The Intergrated Marketing Communication Program Planning of Titleist Sporting Product for period of July 2012 - June 2013. The Marketing purpose of the campaign is to increase the sales of golf club Titleist, meanwhile the purpose of communication is to increase the product awareness of Titleist golf club and fitting club. The total of campaign budget is Rp. 4.339.060.000,- for one year period. Pre-test and post-test will be implemented, including the evaluation, monitoring and control at the campaign program as planned earlier."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shegi Caesario
"Starbucks merupakan pemimpin dunia dalam retail dengan specialty coffee dan cofee shops. Secara keseluruhan, hampir 35 juta konsumen mengunjungi Starbucks setiap minggunya di dunia. Begitu pula di Indonesia, Starbucks merupakan Top of Mind brand dan market leader brand coffee shop. Starbucks membuka toko pertama di Indonesia pada 17 Mei 2002 di Plaza Indonesia dengan lisensi dari PT Sari Coffee Indonesia.
Akhir-akhir ini semakin banyak kompetitor coffee shop yang bermunculan sehingga memungkinkan pasar coffee shop yang sudah dimiliki Starbucks mampu terebut oleh kompetitor dan cenderung menjadi swing customer.
Oleh karena itu, Starbucks akan melakukan kampanye untuk mampu mengatasi permasalahan tersebut. Kampanye ini bertujuan mempertahankan loyalitas pelanggan Starbucks. Kampanye akan berlangsung selama tahun 2013. Kampanye ini mengusung tema “Taste of Inspiration”, yang berasosiasi dengan pola pikir memberikan penghargaan yang lebih kepada pelanggan setia Starbucks. Keseluruhan biaya kampanye Starbucks ini adalah Rp 4.426.168.500.

Starbucks is the world leader in the specialty coffee retail and cofee shops. Overall, almost 35 millions customers visit Starbucks every week in the world. Similarly in Indonesia, Starbucks is Top of Mind brand and market leader in coffee shops brand. Starbucks opens first store in Indonesia on May 17, 2002 at Plaza Indonesia under license of PT Sari Coffee Indonesia.
Nowaday, there are so many coffee shops in Indonesia so that the market of coffee shop that Starbucks has, might be stolen by the competitors and they might be swing customer for coffee shop.
Oleh karena itu, Starbucks akan melakukan kampanye untuk mampu mengatasi permasalahan tersebut.The campaign aims to maintain loyalty of Starbucks’ customer. The campaign will take place during year 2013. This campaign carries the theme of “Taste of Inspiration”, which is associated with the mindset of providing better appreciation to Starbucks’ loyal customer. Starbucks overall campaign costs are Rp4.426.168.500.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dasdy Andreawan
"Es krim Wall's Buavita adalah produk es krim yang memiliki kelebihan yang belum dimiliki produk es krim lainnya. Namun khalayak tidak begitu mengetahui apa saja kelebihan ini dan apa bedanya es krim Wall's Buavita dengan es krim yang lainnya. Hal ini tercermin dari hasil survei khalayak yang menyebutkan khalayak pernah mendengar bahkan mencoba produk es krim ini namun tidak mengetahui secara pasti apa kelebihan dari es krim ini. Untuk mengatasi masalah ini, dibuat strategi program komunikasi pemasaran terpadu mengenai produk ini.
Kampanye ini bertujuan Mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang produk es krim Wall's Buavita, menginformasikan publik mengenai keunikan dan kelebihan dari produk Wall's Buavita. Kampanye yang berlangsung selama tahun 2013 dan mengusung tema Fruit You Can See, Fruit You Can Taste. Kampanye ini memiliki target market pria/wanita berumur 16 sampai 35 tahun dan bertempat di jakarta. Keseluruhan biaya kampanye ini adalah Rp19,031,947,583.

Buavita Wall's ice cream is an ice cream product that has the advantages that haven't owned by the other products. But the audience didn't find out what the advantages are and what's the difference Buavita Wall's ice cream with others. This was reflected in the results of audience surveys that mention the audience had heard even tried this ice cream but do not know exactly what the pros of this ice cream. To overcome this problem, made the strategy of integrated marketing communications program for this product.
This campaign aims to remind people about the Wall's Buavita ice cream products, inform the public about the uniqueness and advantages of the Wall's Buavita ice cream. The campaign will last for years 2013 and divided into 3 (three) phases. This campaign carries the theme of Fruit You Can See, Fruit You Can Taste. This campaign has a target market men/women aged 16 to 35 years old and located in Jakarta. The overall cost of the campaign is Rp19,031,947,583.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sena Putra Pratama
"Tugas Karya Akhir ini membahas tentang Perencanaan Strategi Komunikasi terpadu United Bike yang menekankan aspek rasional untuk meningkatkan interest konsumen dan menjadi top of mind. Dengan mengumpulkan data pasar yang ada maka diharapkan akan terkumpul berbagai dasar dan pertimbangan yang baik untuk menjalankan sebuah program perencanaan komunikasi pemasaran terpadu untuk United Bike. Di tengah gempuran produsen sepeda lain yang menawarkan harga kompetitif, ternyata United Bike memiliki keunggulan dalam segi kualitas untuk menunjang pemakaian alat transportasi dan pemuas kebutuhan secara fungsional.
Dengan mempertimbangkan karakteristik khalayak sasaran maka solusinya adalah dengan membuat activation melalui happening act untuk membangun hubungan rasional terhadap konsumen dengan biaya kampanye sebesar Rp.580,800,000 selama enam bulan kampanye. Demi kelancaran kampanye ini juga akan diawasi dan dievaluasi untuk melihat dampak dan efektivitas kampanye ini.

This final assignment was made to explain a plan about Integrated Marketing Communications Strategy of United Bike to emphasizes the rational aspects and strengthen the interest of consumers as top of mind product. By doing a good research analysis, expect to collect a variety of basic information and good judgment to develop an IMC strategy for United Bike. United Bike has a better quality for consumer to use functionally as a transportation device or satisfaction needs.
According to the characteristics of the target audience, then the solution is to make an activation with happening act, to build a rational bond between the United Bike and the customers at a cost of Rp.580,800,000 during the six months of the campaign. For the fluency when succeeding this, the campaign will also be monitored and evaluated to see the impact and effectiveness of this campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R. Rinaaldi Soerja Djanegara
"Playstation Vita merupakan brand dari Jepang yang terkenal sebagai konsol game portable, yang dapat dibawa. Sekarang ini tidak hanya sebagai sebuah konsol game, PS Vita dilengkapi fitur-fitur sosial dan fitur cangih yang menarik untuk lebih mendekatkan sesama pengguna Playstation Vita. Kampanye ini bertujuan untuk memperkenalkan Playstation Vita dan dan teknologi baru yang digunakan kepada khalayak sasaran. Kampanye akan berlangsung selama tahun 2012 dan dibagi kedalam 2 (dua) tahap program. Kampanye ini mengusung tema Live in your world, play in ours. Keseluruhan biaya kampanye Playstation Vita ini adalah Rp 27.611.766.000

Playstation Vita is a well known brand from Japan that is know as a portable console that can be brought anywhere. But this time its just not a game console, PS Vita is equipped with social feature and other sophisticated feature and can make PS Vita user communicated. This Campaign have an objective to introduces Playstation Vita and new technologies to the public and The campaign will run in 2012 in 2 phases program. This campaign assume the “Live your world, Play in ours” theme. The estimated budget for this campaign is around Rp. 27.611.766.000"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Ramadhan Amin
"Meski tergolong sebagai market leader dan menjadi top of mind untuk sektor makanan kucing di Indonesia, Whiskas masih sering mengalami kegagalan dalam mempertahankan loyalitas pasarnya. Kualitas yang monoton serta kurangnya nilai lebih yang terkandung baik dalam produk maupun strategi komunikasi Whiskas membuat pasar cenderung mudah berpindah ke produk lain.
Dengan industri yang masih terbuka lebar bagi produk lama maupun baru dengan menyediakan kesempatan yang sama besar, Whiskas akan terus kehilangan pasarnya apabila tidak menawarkan sesuatu yang baru, yang dapat mempertahankan loyalitas pasar. Untuk itu, Whiskas harus membangun sebuah nilai baru bagi keseluruhan brandingnya, agar masyarakat secara luas dapat melihat Whiskas sebagai sebuah produk makanan kucing yang akan selalu dibutuhkan dan tak akan bisa dipisahkan dari kucing dan pemiliknya.
Tujuan pemasaran dari program ini adalah untuk memicu trial sehingga memperluas pasar (grow the market) sebesar 15% dalam masa campaign satu tahun, dengan terlebih dahulu mencapai tujuan komunikasi berupa peningkatan awareness sebesar 10%.
Biaya yang akan dikeluarkan untuk keseluruhan program pemasaran ini selama satu tahun adalah sebesar Rp 6.760.738.479. Kegiatan evaluasi dan monitoring juga akan dilakukan untuk mengukur efektifitas serta seberapa besar dampak diadakannya program pemasaran ini bagi Whiskas.

Although considered as the market leader and being on top of target‟s mind for cat food sector in Indonesia, Whiskas remained facing failure in maintaining the loyalty of their market. The monotone quality and the lack of added values on both their products and their communication strategies caused the tendency of their target to switching to other brands.
With the industry where chances open wide for everybody including the old and new players, Whiskas can possibly keep losing market if they don‟t offer something new, which can keep their market loyal. Therefore, Whiskas needs to develop a new value for their overall branding in order to make the general target see Whiskas as one cat food product that will always be needed and cannot be separated from cats and their owners.
The marketing objective for this marketing program is to induce trial and grow the market for at least 15% in one year campaign period, by at first achieving the communication objective of awareness increase by 10%.
The amount of budget spent for the whole marketing program for one year is Rp 6.760.738.479. Evaluation and monitoring activities will also be held to measure effectiveness as well as how impactful this marketing program is, to Whiskas.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54194
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mufidhatul Azmi
"MoCash adalah salah satu fitur mobile payment yang disediakan oleh mobile banking BRI. Pada periode Maret hingga Agustus 2014, Limitless Life with MoCash diajukan sebagai ide utama kampanye promosi MoCash. Hal ini didasari oleh value hidup para khalayak sasaran yang selalu ingin meningkatkan kemampuan hidup dan merasakan keleluasaan dalam mendapatkan apa yang diinginkan. MoCash ingin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu mobile payment berbasis handphone yang mempunyai jangkauan transaksi terbesar dibanding para kompetitor sehingga mampu mewujudkan keinginan khalayak yakni bebas mendapatkan apa yang ia inginkan tanpa terhalang batas transaksi.
Kondisi pasar di Indonesia sendiri saat ini adalah ramainya promosi produk pembayaran elektronik yang membuat khalayak sulit membedakan produk satu dan lainnya. Tantangan lain yang dihapadapi MoCash menurut data riset yang diperoleh adalah, kurangnya awareness, serta masih adanya citra ketinggalan jaman yang melekat di brand induk, BRI. Untuk itu dalam kampanye ini, disusun strategi yang terbagi ke dalam tiga tahap untuk menjawab tantangan tersebut, yakni tahap 1 untuk product knowledge, tahap 2 untuk product contact, dan tahap 3 untuk product acquisition. Kampanye dengan strategi 3 tahap ini memerlukan total biaya kampanye sebesar Rp. 47.096.810.930,- selama enam bulan.

MoCash is a mobile payment feature which is provided by BRI mobile banking. MoCash wants to strengthen its position as the widest reach payment among its competitors. So for March to August 2014 campaign, Limitless Life with MoCash has been chosen as The Big Idea based on its target markets’ life value. They are people who always want to upgrade their lives and be able to get whatever they want with less boundaries. With this big idea, MoCash comes up as a mobile payment which enables people to buy anything they want to upgrade their lives without being stopped by the existing transaction limits.
The status of Indonesia's mobile payment market today is very cluttered. There are so many mobile payment products have been launched at the same time, and this situation makes the audience confused to differentiate one product to another. Besides that, MoCash still has to face awareness and old brand image issues. As a consideration, this campaign have divided its communication strategy into three levels. The first level is product knowledge, the second is product contact and the last one is product acquisition. With those 3 levels strategy, this campaign costs Rp. 47.096.810.930,- for six months.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S53429
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>