Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111759 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Gunarto
"Tujuan : Mengetahui apakah Iatihan Four Square Step dapat meningkatkan keseimbangan pada lansia.
Desain : Study Kasus - Kontrol
Subjek : Tiga puluh orang lansia dibagi secara acak dalam dua kelompok Irtervensi :Kelompok kasus yang mendapat latihan Sit and Rise + Four Square Step serta kelompok kontrol yang mendapat latihan Sit and Rise. Parameter yang diukur keseirnbangan menggunakan alat ukur keseimbanngan FICSIT-4.
Tempat : Penelitian dilaksanakan di Bagian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RS Hasan Sadikin Bandung 2005.
Hasil : Dengan uji Friedman untuk kelompok berpasangan didapat perbedaan bermakna terhadap peningkatan nilai keseimbangan pada lansia dengan menggunakan alas ukur FICSIT-4.
Kesimpulan : Lansia yang diberikan latihan Four Square Step mempunyai nilai FICSIT-4 lebih baik secara signifikans dibanding sebelum latihan.

Objective : To determine if Four Square Step can increased geriatric balance
Design : Case control study
Subject : 30 geriatric persons divided into 2 group randomly.
Intervention : First group were given sit and rise exercise plus Four Square Step exercise. Control group were given sit and rise exercise only. Balance in both group was measured with (FICSIT- 4).
Setting : At Department of Physical Medicine and Rehabilitation, Perjan dr.Hasan Sadikin Hospital Bandung.
Result : There was a significant difference in the increase of balance between the intervention and control group.
Conclution : Geriatric persons who are given Four Square Step Exercise , have a better increase of the FICSIT-4 point.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Sudarmiati
"Penelitian ini dilaksanakan karena lansia yang tinggal bersama keluarga dimana terjadi perubahan-perubahan fisik maupun psikologis ternyata tetap memerlukan aktititas dalam keluarga untuk mempertahankan kepuasan hidup dan meningkatkan harga diri pada lansia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan lansia dalam aktifitas keluarga dalam meningkatkan harga diri Iansia. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif korelasi dengan responden adalah lansia yang tinggal bersama keluarga dengan kriteria tertentu, sebanyak 30 responden. Penelitian ini diawali dengan penybaran angket (alat pengumpul data ) berupa daftar pertanyaan yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacu kepada teori aktifitas, harga diri, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dari hasil analisa data didapatkan hasil bahwa keterlibatan lansia dalam aktifitas keluarga di RW O6 Kelurahan Rawa Bunga adalah berpengaruh terhadap kehidupan lansia (100% dari 30 responden) 30 orang responder menyatakan memiliki harga diri positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterlibatan lansia dalam aktifitas keluarga berpengaruh terhadap harga diri Iansia. Faktor yang mempengaruhi keterlibatan lansia dalam aktifitas keluarga adalah 2 peran serta keluarga dalam mengikut sertakan Iansia dalam aktifitas keluarga, manfaat yang dirasakan oleh lansia dari aktifitas tersebut, dan kepercayaan yang dianut oleh lansia atau keluarga tentang kemampuan lansia. Hasil penelitian perlu dikaji ulang dengan melakukan penelitian ulang dengan desain yang berbeda, jumlah sampel yang representatif, mewakili seluruh populasi sehingga hasil dapat digeneralisir."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5048
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desiyani Nani
"Kehilangan dikarenakan kematian pasangan hidup pada lanjut usia merupakan great destroyer, yaitu penyebab kesedihan yang sangat mendalam dan melemahkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi bagaimana pengaruh kehilangan pasangan hidup terhadap motivasi lansia tersebut untuk merawat diri. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif perbandingan, yaitu: membandingkan motivasi merawat diri pada lansia yang kehilangan dan yang tidak kehilangan pasangan. Populasi yang diambil adalah lansia pria atau wanjta dengan usia 55 tahun ke atas, mengalami dan tidak mengalami kehilangan pasangan dikarenakan kematian Jumlah sampel yang digunakan adalah 26 responden. Hasil perhitungan dengan uji statistik Fisher Exact didapatkan nilai p = 0.0041 18, dengan demikian p <1 0,05, yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna tinggi antara motivasi merawat diri pada lansia yang kehilangan pasangan hidup dengan yang tidak kehilangan pasangan hidup."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5027
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Muhajir
"Seiring dengan pertambahan usia pada lansia terjadi perubahan fisik yang disertai penurunan fungsi-fungsi tubuh, yang merupakan faktor yang terkait dengan adanya gangguan citra tubuh berupa perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang sering kontak dengan tubuh. Salah satu upaya untuk menangani gangguan citra tubuh pada lansia adalah dengan latihan fisik berupa senam lansia yang memiliki tujuan-tujuan tertentu untuk mengatasi gangguan citra tubuh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam lansia yang teratur terhadap peningkatan konsep diri : citra tubuh lansia. Populasi yang digunakan adalah lansia yang berusia 60 tahun keatas yang mengikuti senam lansia secara rutin di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia. Jumlah sampel sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dngan menggunakan kuesioner untuk data demografi dan data tentang senam lansia dan citra tubuh lansia sebanyak 22 pertanyaan.
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif korelatif Setelah diuji dengan menggunakan Spearman Rank didapatkan hasil penghitungan kofisien korelasi atau nilai rho hitung = 0,765 kemudian nilai ini dibandingkan dengan nilai rho tabel untuk n (jumlah sampel) = 30 pada taraf kesalahan 5% diperoleh nilai 0,364 dengan demikian hasil rho hitung lebih besar dari rho tabel maka kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh senam lansia yang teratur terhadap peningkatan konsep diri: citra tubuh lansia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4994
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Fatima Bessing
"Latar belakang: Kecemasan adalah salah satu gejala yang umum ditemui pada pasien geriatri yang menjalani rawat inap. Di sisi lain, kurangnya pergerakan merupakan kondisi yang juga sering ditemukan pada pasien geriatri. Hal ini dapat diatasi dengan latihan fisik dan mindfulness pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan latihan fisik berbasis Tai Chi yang kemudian disebut dengan Protokol Mindfulness dalam Gerak (PMG) untuk mengatasi gejala cemas pada pasien geriatri yang dirawat inap.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sebanyak 3 pasien mengikuti penelitian ini.
Hasil: Terdapat 3 pasien yang mengikuti penelitian ini dengan gangguan penyesuaian dengan gejala cemas. Pada ketiga pasien didapati bahwa PMG menurunkan skala nyeri, memperbaiki gangguan tidur, mengurangi sesak nafas dan meningkatkan motivasi pasien dalam mobilisasi dan aktivitas, selain itu, ditemukan juga bahwa PMG dapat menurunkan gejala cemas pada pasien.
Kesimpulan: Protokol PMG secara aman dapat menurunkan gejala cemas pada pasien geriatri dengan gejala cemas yang menjalani rawat inap.

Background: Anxiety is one of the symptoms commonly found in hospitalized geriatric patients. On the other hand, lack of movement is a condition that is also often found in geriatric patients. This can be overcome by physical exercise and mindfulness. The aim of this study is to develop a Tai Chi-based physical exercise which is then called the Mindfulness in Motion Protocol (Protokol Minfulness dalam Gerak/PMG) to treat anxiety symptoms in hospitalized geriatric patients.
Methods: This research was conducted using a qualitative method with a case study approach. A total of 3 patients participated in this study.
Results: There were 3 patients who participated in this study with adjustment disorders with anxiety symptoms. In the three patients, it was found that PMG reduced pain scale, improved sleep disturbances, reduced shortness of breath and increased patient motivation in mobilization and activities. In addition, it was also found that PMG could reduce anxiety symptoms in patients.
Conclusion: The PMG protocol can safely reduce anxiety symptoms in hospitalized geriatric patients with anxiety symptoms.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cham: Springer, 2018
616.89 GER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vinandia Irvianita Poespitasari
"Latar Belakang. Polifarmasi, pengobatan berpotensi tidak tepat (PIM),
ketidakpatuhan terhadap pengobatan, dan interaksi obat merupakan permasalahan
terkait obat pada usia lanjut dan berhubungan dengan sindrom geriatri dan
berbagai luaran klinis negatif.
Tujuan. Mengetahui karakteristik pasien dan pengobatan yang didapatkannya,
mengetahui proporsi polifarmasi, PIM, ketidakpatuhan terhadap pengobatan, dan
interaksi obat pada pasien di Poliklinik Geriatri.
Metode. Penelitian deskriptif ini dilakukan secara potong-lintang di Rumah Sakit
Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Sampel diambil secara
konsekutif. Melalui wawancara dan telaah rekam medik, data pasien yang
dikumpulkan berupa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial dan
ekonomi, komorbiditas, pengkajian geriatri komprehensif, obat-obatan yang
dikonsumsi pasien, PIM berdasarkan kriteria STOPP versi 2 dan Beers 2019,
ketidakpatuhan pengobatan berdasarkan MAQ, dan interaksi obat berdasarkan
Lexi-Interact Online dari Lexicomp®.
Hasil. Dari 101 subjek, didapatkan karakteristik berupa sebagian besar subjek
berusia 70 – 79 tahun (57,43%), berpendidikan tinggi (41,58%), menikah
(62,38%), tinggal dengan keluarga (87,13%), berpenghasilan di bawah UMR
(56,44%), dan berobat dengan Jaminan Kesehatan Nasional (97,03%). Sebagian
besar tidak mengalami malnutrisi (78,22%), memiliki fungsi kognitif normal
(87,13%), tidak menderita depresi (90,1%), status fungsional mandiri (64,36%),
pre-frail (70,3%), dan indeks komorbiditas Charlson sedang (50,5%). Obat
antihipertensi merupakan obat yang paling banyak diresepkan (88,12%), terdapat
11,88% subjek mengkonsumsi obat tradisional. Seluruh subjek (100%) memiliki
multimorbiditas, komorbid terbanyak adalah hipertensi (85,15%). Polifarmasi
terjadi pada 86,14% subjek, PIM berdasarkan kriteria STOPP versi 2 terjadi pada
30,69% subjek, sedangkan berdasarkan kriteria Beers 2019 terjadi pada 36,63%
subjek. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan terjadi pada 60,4% subjek, dan
interaksi antar-obat terjadi pada 82,18% subjek.
Kesimpulan. Sebagian besar pasien di Poliklinik Geriatri mengalami polifarmasi,
namun hanya sebagian kecil yang mengandung obat berpotensi tidak tepat.
Sebagian besar pasien tidak patuh terhadap pengobatan dan mengkonsumsi obatobatan
yang mengandung potensi interaksi obat.

Background. Polypharmacy, potentially inappropriate medicine (PIM), nonadherence
to treatment, and drug interactions are drug-related problems that often
occur in the elderly and are associated with geriatric syndrome and various
clinical outcomes so that it needs attention in administering drugs for elderly
patients. .
Aim. Knowing character of the patients and the treatment they received, looking
at polypharmacy, PIM, non-adherence to treatment, and drug interactions in
patients at the Geriatric Polyclinic.
Method. It is a cross-sectional study done in March - April 2020 at Dr. Cipto
Mangunkusumo. The subject selecting based on consecutive sampling. Subjects
are interviewed with questionnaires and review the patient's medical records to
obtain data on age, gender, education level, social and economic status,
comorbidities, comprehensive geriatric assessments, drugs consumed by patients,
PIM based on STOPP version 2 and Beers 2019 criteria, adherence of treatment
with MAQ, and drug interactions based on Lexi-Interact Online from Lexicomp®.
Result. Of the 101 subjects, most of the subjects were 70-79 years old (57.43%),
female (54.46%), highly educated (41.58%), married (62.38%), living with family
(87.13%), earning below the UMR (56.44%), and seeking treatment with the
National Health Insurance (97.03%). Most of them are not malnourished
(78.22%), have normal cognitive function (87.13%), do not suffer from
depression (90.1%), independent functional status (64.36%), pre-frail (70.3 %),
and have moderate Charlson's comorbidity index (50.5%). Anti-hypertensive
drugs were the most prescribed drug (88.12%), 11.88% of patients consumed
traditional medicine. All subjects (100%) had multimorbidity, the most common
comorbid was hypertension (85.15%). Polypharmacy occurred in 86.14% of
subjects, PIM based on the STOPP version 2 criteria occurred in 30.69% of
subjects, and based on Beers 2019 criteria occurred in 36.63% of subjects. Nonadherence
to treatment did occur in 60.4% of subjects, and drug interactions
occurred in 82.18% of subjects.
Conclusion. Most elderly patients in the Geriatric Polyclinic experience
polypharmacy, but only a small proportion of them contain PIM. Most of the
patients do not adhere to treatment, and take drugs that involve drug interactions.
Keywords. polypharmacy, PIM, medication non-compliance, drug interactions,
elderly, outpatient.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Gede Maheswari Suryatmaja
"Depresi pada lanjut usia atau late life depression sangat berpengaruh pada kualitas hidup lansia. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya depresi dan salah satunya adalah ketergantungan melakukan aktivitas sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kemandirian melakukan aktivitas dengan tingkat depresi pada lansia di Kelurahan Depok.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional dan bersifat deskriptif korelatif. Jumlah sampel penelitian adalah 101 lansia di Kelurahan Depok dengan teknik pemilihan proportional random sampling. Pengambilan data menggunakan instrument Geriatric Depression Scale dan KATZ index.
Hasil penelitian dengan uji chi square didapatkan hubungan antara kemandirian dengan tingkat depresi pada lansia yaitu p= 0,000 (<α= 0,05) dan OR= 6,628. Penelitan menunjukkan lansia mandiri tidak mengalami depresi sehingga hal ini perlu dipertahankan dan dijaga oleh tenaga kesehatan khususnya perawat.

Depression in the elderly or late life depression affects the quality of life of a person. Many factors influence the onset of depression and one of them is the dependence to perform daily activities. The aim of the study was to analyze the relationships between independence in undertaking activity of daily living with the level of depression in the elderly, Depok.
The research used descriptive-correlative approach with cross sectional method. A total samples of 101 elderly was involved, using proportional random sampling. Instruments for this research were Geriatric Depression Scale and KATZ index.
The results showed thats there is relationship between independence in activity of daily living and level of depression in the elderly p = 0.000 (<α = 0.05) and OR= 6,628. This research showed that independence elderly did not had depression, so it will need to be maintained and kept by the health workers particularly nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heriawan
Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam, 2017
362.198 97 HER k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, -
WM400 Sil N(s.a)H
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>