Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171572 dokumen yang sesuai dengan query
cover
E. Mulhety
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program ketenagakerjaan yang disampaikan baik oleh pemerintah dalam hai ini Dinas Tenaga Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. DKI Jakarta, sebagai pembina ketenagakerjaan atau oleh para pengusaha yang bergerak dibidang ketenagakerjaan. Melihat pada Kenyataan, mutu dan kwalitas serta keamanan dan perlindungan para tenaga kerja indonesia yang bekerja di luar negeri masih belum maksimal, karena sampai saat ini masih banyak saja kejadian dan masalah yang menimpa para tenaga kerja baik yang ada di dalam negeri atau yang di luar negeri.
Dalam tesis ini peneliti mengangkat seperangkat aktivitas yang berupaya mengungkap proses pelaksanaan program ketenagakerjaan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. DKI Jakarta, dengan pendekatan penelitian kualitatif, contructivisme interpretative. Strategi penelitian studi kasus dengan multilevel analysis dimana unit analisanya adalah organisasi Dinas tenaga kerja dan unit respon individu dari beberapa tingkat dalam struktur yang berbeda. Metoda pengumpulan data dengan wawancara Iapangan, data historis, dan analisis data.
Temuan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan tataran pendapat tentang pelaksanaan program ketenagakerjaan. Pendekatan yang telah dilaksanakan melalui sosialisasi atau media Iainnya, dan dilaksanakan juga dengan pemasaran sosial, sebab pemasaran sosial sebagai bagian dari ilmu komunikasi menggunakan prinsip-prinsip dan tehnik pemasaran untuk menyampaikan ide sesuai dengan kebutuhan tertentu.
Dari hasil pengumpulan data dan analisisnya disimpulkan bahwa pihak pemerintah sudah memberikan informasi dengan mengadakan sosialisasi dan tatap muka, begitu pula dengan pihak swasta, dan berdasarkan hasil dilapangan para calon tenaga kerja itu bisa menerima iniomnasi yang disampaikan dengan baik dan jelas, walaupun dari mereka berbeda-beda latar belakang.
Dengan melihat hal-hal sebagaimana diuraikan diatas, maka peneliti rekomendasi untuk memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan program komunikasi yang dilaksanakan saat ini yaitu sistem manual dengan informasi berbasis jaringan yang dapat diakses secara nasional bahkan intemasional guna mendukung perencanaan tenaga kerja berkelanjutan.
Karena pada kesimpulan dan rekomendasi diharapkan adanya pelaksanaan program yang komprehensif bagi program ketenagakerjaan yang memiaiki cakupan dan tujuan agar seluruh pengguna dan pencari kerja memiliki kesamaan bahasa mengenai program, peran dan tanggung jawab terhadap suksesnya pelaksanaan program, pola komunikasi dan pehaman yang sama antara pemerintah dan para pengusaha/swasta."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Safira
"Jaminan sosial tenaga kerja merupakan jaminan sosial yang diperuntukkan bagi tenaga kerja yang bertujuan untuk melindungi hak-hak pekerja, baik itu pekerja Penerima Upah ataupun pekerja Bukan Penerima Upah. Skripsi ini membahas mengenai upaya yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta untuk mengupayakan perluasan kepesertaan Program Jamsostek bagi pekerja Bukan Penerima Upah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan upaya yang dilakukan Disnakertrans DKI Jakarta dalam perluasan kepesertaan Program Jaminan Sosial bagi pekerja BPU serta permasalahan yang dihadapi. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori mengenai konsep hubungan industrial, konsep pekerja sektor informal serta konsep jaminan sosial.
Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa upaya yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui kegiatan diseminasi informasi kepada pekerja Bukan Penerima Upah masih menemui banyak permasalahan. Masalah tersebut dapat dilihat dari ketidaksiapan SDM di Disnakertrans untuk melakukan penyebarluasan informasi serta sistem yang belum mendukung untuk dilakukannya perluasan kepesertaan secara efektif karena belum adanya relasi yang terbangun antara Disnakertrans DKI Jakarta dengan pekerja Bukan Penerima Upah di wilayah DKI Jakarta.

Social security for manpower is social security that is aimed to protect the workers rights, either way for wage receiver or non-wage receiver worker. This thesis describes the efforts that Manpower and Transmigration Office of DKI Jakarta does to expanding the membership of non-wage receiver worker in social security programme. This thesis is a qualitative research with descriptive design that aimed to describe the effort that Manpower and Transmigration Office of DKI Jakarta does to expand the non-wage receiver's membership in social security programme. In this thesis, researcher use some theories such as The Concept of Industrial Relation, The Concept of Informal Sector Worker and The Concept of Social Security.
The result of this research describes that the effort that done by Manpower and Transmigration Office of DKI Jakarta, that is through information dissemination to non-wage receiver worker still facing some problems. The problems can be seen from the unpreparedness of Manpower and Transmigration Office of DKI Jakarta?s Human Resources to do the information dissemination and also the system that has not yet supported for doing the membership expanding effectively because there is not any relation yet between Manpower and Transmigration Office of DKI Jakarta and the non-wage receiver workers in DKI Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S63897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudith Sarah Veronica
"Pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia pada awal tahun 2020. Jakarta sebagai ibukota Indonesia mengalami dampak paling besar akibat dilaksanakannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai respon pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus. Pengurangan kegiatan sampai dengan penutupan fasilitas di berbagai bidang usaha mengakibatkan banyaknya perusahaan dan pekerja yang terdampak sehingga terjadi kasus perselisihan PHK dan perselisihan hak. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta sebagai instansi pemerintah daerah DKI Jakarta di bidang ketenagakerjaan memiliki kewajiban dalam memantau dan menyelesaikan perselisihan hubungan industrial yang terjadi di DKI Jakarta, dengan Undang-Undang No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial sebagai dasar pelaksanannya. Skripsi ini menganalisis mengenai bagaimana penyelesaian perselisihan hubungan industrial di DKI Jakarta pada masa pandemi Covid-19 dilakukan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan data primer diperoleh dari wawancara mendalam dengan narasumber-narasumber terkait. Hasil penelitian menunjukan bahwa Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta melakukan berbagai upaya untuk memperlancar penyelesaian perselisihan pada masa pandemi ini yang kasusnya berbeda dari perselisihan pada umumnya, mediasi menjadi pilihan terbaik dengan diutamakannya musyawarah. Namun, masih ditemui kendala dalam proses penyelesaian perselisihan, baik dari segi pihak yang berselisih maupun dari ketersediaan mediator.

The Covid-19 pandemic began to hit Indonesia in early 2020. Jakarta as the capital of Indonesia experienced the greatest impact due to the implementation of Large-Scale Social Restrictions (PSBB) as the government's response to reducing the spread of the virus, stopping activities to closing facilities in various business fields resulting in the loss affecting companies and workers, resulting in cases of dismissal disputes and disputes over rights. The Department of Manpower, Transmigration and Energy of DKI Jakarta Province as the DKI Jakarta regional government agency in the manpower sector has the obligation to carry out and resolve industrial relations disputes that occur in DKI Jakarta, with Undang-Undang No.2 of 2004 concerning the Settlement of Industrial Relations Disputes as basic implementation. This thesis analyzes this regarding the settlement of industrial relations disputes in DKI Jakarta during the Covid-19 pandemic. This research used a qualitative approach, with primary data obtained from in-depth interviews with related sources. The results showed that the Department of Manpower Transmigration and Energy of DKI Jakarta Province made various efforts to facilitate the settlement of disputes where dispute cases were unique than the norm during this pandemic, mediation became the best option with a civilized discussion as the priority. However, they were still found in the dispute resolution process, both from the disputing parties and from the mediator."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Ony Prihartono
"Dalam rangka pemberdayaan masyarakat terdapat tiga strategi yang dapat dilakukan. Salah satu strategi tersebut yaitu intervensi yang dilakukan oleh pemerintah, karena pemerintah melalui aparat birokrasinya berperan untuk menjalankan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat, mendorong kemajuan masyarakat dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan keadilan. Kemajuan masyarakat tersebut dapat berwujud tatanan kehidupan masyarakat madani, yaitu suatu masyarakat yang dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam proses pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat.
Untuk menghadapi hal itu aparatur birokrasi secara terus menerus dan terprogram harus meningkatkan dan ditingkatkan kemampuannya agar secara internal dapat melaksanakan tugas organisasi dan secara eksternal dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Peningkatan dan pemantapan profesionalisme aparatur pemerintah (Depdagri dan Pemda) melalui pendidikan dan pelatihan aparatur merupakan salah satu fungsi yang vital hares dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Dalam Negeri dalam rangka membina dan mengembangkan kualitas profesional aparat birokrasi pemerintahan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan perlu dilakukan Analisis Kebutuhan Diklat sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi secara tepat kemampuan yang dibutuhkan atau yang belum dimiliki oleh aparatur dalam pelaksanaan tugas-tugas kedinasan dilapangan.
Akan tetapi pada kenyataannya dilapangan diperoleh fakta bahwa dalam perumusan program diklat aparatur di Badan Diktat Depdagri tidak melalui tahapan awal perencanaan yaitu melaksanakan analisis kebutuhan diklat sehingga tidak memberikan hasil yang maksimal dalam perencanaan diklat aparatur.
Sehubungan dengan hal tersebut, permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui mengapa program ini tidak dapat berjalan sesuai dengan normative yang ada serta untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam pelaksanaan analisis kebutuhan diklat agar program ini dapat berjalan sesuai dengan rencana awal kebijakan ini dikeluarkan .
Penelitian ini mempergunakan pendekatan teori dan konsep tentang analisis kebutuhan diklat, perencanaan dan pendidikan dan pelatihan aparatur serta analisis kebutuhan diklat sebagai sebuah program kebijakan Badan Diklat Depdagri. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data memakai teknik wawancara studi kepustakaan serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan data yang telah terkumpul akan dianalisis untuk menjawab permasalahan penelitian ini.
Penelitian ini berkesimpulan bahwa, pelaksanaan program analisis kebutuhan diktat tidak dapat berjalan sesuai dengan ketentuan normatif yang ada karena lemahnya unsur perencanaan pada saat program ini akan ditetapkan sehingga program ini terlihat tidak rasional, integrative dan fleksibel. Disamping itu terdapat tiga faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan program ini.
Faktor tersebut berupa ada tidaknya kewenangan pelaksanaan program analisis kebutuhan diktat, karakteristik pelaku kebijakan (stakeholders) serta pengaruh lingkungan intern dan ekstern yang turut mempengaruhi kebijakan pelaksanaan program analisis kebutuhan diklat. Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi dan terkait satu dan lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Murdowo
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian tentang kinerja Instruktur dalam kaitannya dengan tingkat pendidikan instruktur dan pengalaman pelatihan yang pernah diikuti oleh instruktur untuk meningkatkan proses belajar. Tujuan diadakannya pelatihan untuk instruktur adalah untuk meningkatkan kinerja instruktur, sehingga lulusan dari Balai Latihan kerja dan Loka Latihan Kerja menjadi lulusan yang mempunyai keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan pengalaman pelatihan terhadap kinerja Instruktur secara parsial. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat exs post facto, sedang lokasi penelitian adalah Balai Latihan Kerja dan Loka Latihan Kerja di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagal subyek penelitian adalah Instruktur Balai Latihan Kerja dan Loka Latihan Kerja di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswa yang pada saat diadakan penelitian, siswa tersebut sedang belajar di Balai Latihan Kerja dan Loka Latihan Kerja di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Teknik analisis yang digunakan untuk melihat perbedaan adalah dengan menggunakan analisis compare means. Sedang untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial digunakan teknik analisis korelasi.
Hasil temuan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan kinerja instruktur apabila ditinjau dari tingkat pendidikannya. Kinerja Instruktur tertinggi adalah instruktur dengan dasar pendidikan Diploma, sedangkan kinerja instruktur tertinggi kedua adalah instruktur dari dasar pendidikan Sarjana dan dari dasar pendidikan Sekolah Menengah Atas { sama besar ). Selain itu juga terdapat perbedaan kinerja instruktur apabila ditinjau dari pengalaman training yang pernah diikuti instruktur. Kinerja Instruktur tertinggi adalah instruktur yang mengikuti pelatihan dengan lama kategori sedang atau sekitar 3548 jam sampai 6374 jam.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan tingkat pendidikan instruktur dengan kinerja instruktur sangat kecil, namun dilihat dari hubungan pengalaman pelatihan yang diikuti instruktur terhadap kinerja instruktur cukup kuat, dan kontribusinya pun besar yaitu sebesar 0.872.
Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja instruktur, seyogyanya dalam penerimaan atau pengangkatan pegawai harus memperhatikan spesifikasi kebutuhan kejuruan dan jurusan pendidikan yang diperlukan. Selain itu juga sudah saatnya diperlukan iklim kerja yang kompetitif untuk dapat memacu instruktur-instruktur yang ada dan juga perlu diadakan evaluasi kerja secara teratur.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Tiara
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan program pelatihan
pada BLK Kabupaten Bogor berserta kendala-kendala yang dihadapi dalam
rangka meningkatkan kompetensi tenaga kerja. Teori yang digunakan adalah
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), pelatihan, proses atau tahapan
pelatihan, kompetensi dan konsep ketenagakerjaan. Pendekatan penelitian ini
adalah post positivist dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan
wawancara mendalam. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan program pelatihan
pada BLK Kabupaten Bogor belum dilakukan secara optimal, terlihat dari tidak
semua komponen pelatihan yang bisa disesuai dengan Pedoman Pelatihan
Berbasis Kompetensi. Belum optimalnya pelaksanaan program pelatihan pada
BLK Kabupaten Bogor disebabkan oleh beberapa kendala diantaranya:
Kurangnya jumlah instuktur atau tenaga pelatih, Ketersediaan sarana dan fasilitas
pelatihan yang kurang memadai, Peserta pelatihan dari berbagai disiplin ilmu dan
Cakupan dari Kabupaten Bogor yang cukup luas.

ABSTRACT
This research aims to describe the implementation of a training program at the
Vocational Training Centre (BLK) in Kabupaten Bogor along with the constraints
faced in order to increase the labour competency. The theory used the Human
Resource Management (HRM), training, processes or phases of training,
competency and employment concept. The approach of this research is postpositivist.
The data collected technic are the literature study and in-depth
interviews. The result of this research is the implementation of a training program
at the Bogor Regency BLK has not yet optimal. It can be seen from all parts of
training that can be adapted to the Competency Based Training Guidelines. Not
yet optimal of implementation of training programs at the Bogor Regency BLK
caused by several problems including: Lack of the trainers, Availability of
facilities and training facilities are inadequate, The trainees from various
knowledges and Scope of the Bogor Regency is quite extensive."
2016
S64044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Yunarto
"Dalam undang-unadng Republik Indonesia nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, bahwa sistem pemasyarakatan menghendaki pembinaan narapidana dapat memberikan keterampilan kepada narapidana, sehingga dapat aktif dan produktif dalam pembangunan. Namun perkembangannya sangat lambat.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara keterikatan narapidana terhadap pembinaan dengan keterampilan kerja, adakah hubungan antara kemampuan narapidana dengan keterampilan kerja, adakah hubungan antara motivasi narapidana mengikuti pembinaan dengan keterampilan kerja dan adakah hubungan antara keterikatan narapidana terhadap pembinaan, kemampuan narapidana dan motivasi narapidana mengikuti pembinaan secara bersama-sama dengan keterampilan kerja narapidana. Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menjelaskan adanya hubungan antara keterikatan, kemampuan dan motivasi secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan keterampilan kerja.
Motode yang digunakan adalah survei dengan tehnik sampling adalah simple random sampling. Sampel diambil 21 % dari jumlah narapidana yang mendapat pembinaan kemandirian (202 orang) yaitu 21 % x 202 orang = 42 orang, responden diambil dari pegawai bidang kegiatan kerja sebanyak 20 orang. Data yang digunakan dalam peneliitian ini adalah data primer yaitu data yang diambil dari sampel dan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan, data sekunder yaitu data dari dokumen,buku-buku dan catatan-catatan pada lapas klas I Cipinang. Pemberian skor kuesioner digunakan skala Liked. Untuk mengetahui tingkat valid dan realiable instrumen dilakukan pengujian validitas dengan menggunakan tehnik content validity dengan rumus Product Moment Pearson dan pengujian reliabilitas digunakan interval consistency dengan tehnik Split Half Spearman Brawn.
Berdasarkan perhitungan statistik tingkat hubungan antara variabel independent dengan dependent dengan menggunakan rumus Spearman Rank di dapat hasil sebagai berikut adanya hubungan positif antara keterikatan narapidana terhadap pembinaan dengan keterampilan kerja dengan nilai koefisien korelasi p = 0,502, termasuk tingkat hubungan sedang.
Ada hubungan positif antara kemampuan narapidana dengan keterampilan kerja dengan nilai koefisien korelasi p = 0,324 termasuk dalam tingkat hubungan rendah. Ada hubungan positif antara motivasi narapidana mengikuti pembinaan dengan keterampilan kerja, dengan nilai koefisien korelasi p = 0,498 termasuk ke dalam tingkat hubungan sedang, secara bersama-sama antara keterikatan narapidana terhadap pembinaan kemampuan narapidana dan motivasi narapidana mengikuti pembinaan dengan keterampilan kerja narapidana, dengan nilai koefisien korelasi p = 0,498 termasuk tingkat hubungan sedang.
Sehubungan temuan tersebut untuk meningkatkan keterampilan kerja narapidana di Lapas K1as 1 Cipinang perlu dilaksanakan antara lain adanya hak istirahat dalam setiap minggunya, penganekaragaman jenis latihan kerja, lebih banyak dan sering diadakan pelatihan kursus-kursus keterampilan kerja, adanya penghargaan bagi narapidana yang dapat menghasilkan produk dan mempunyai nilai ekonomis atau dapat dijual. Selain itu jugs perlu ditambah tenaga instruktur dari berbagai keterampilan, sarana dan prasarana yang memadai sesuai kebutuhan dan tersedianya dana yang memadai baik untuk pengadaan peralatan, perawatan, biaya operasional dan untuk pembelian bahan baku."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Archianti Widiasih
"Perubahan lingkungan menuntut perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya. Kondisi ini juga dialami oleh PT. XYZ yang mengadakan perubahan fokus bisnis sejak terjadinya !crisis keuangan pada 2002. Perubahan ini secara tidak langsung menuntut peningkatan kemampuan karyawan. Pada PT. XYZ memilih untuk melakukan berbagai macam pelatihan, terutama pada jabatan baru yang memiliki tanggungjawab dan tugas yang kompleks. Salah satunya adalah jabatan Manajer Komersial & Teknologi Divisi Produk & Jasa Non Kereta Api.
PT. XYZ merasakan timbul permasalahan yang menyangkut kinerja Manajer Komersial & Teknologi Divisi Produk & Jasa Non Kereta Api. Hal ini dikarenakan jumlah pelatihan yang banyak diikuti tidak diimbangi dengan peningkatan kinerja sesuai dengan harapan manajemen. Menghadapi permasalahan tersebut maka terdapat beberapa altematif pemeeahan masalah, antara lain menyangkut analisis kebutuhan pelatihan, pelaksanaan program pelatihan dan evaluasi pelatihan (Cascio, 1995). Alternatif-alternatif ini muncul dikarenakan keefektifan pelatihan sangat tergantung pada tahapan-tahapan dalam pelatihan.
Berdasarkan hasil temuan data dari PT. XYZ maka pada Tugas Akhir ini akan diajukan uulan mengenai rancangan analisis kebutuhan pelatihan. Rancangan diajukan dengan menggunakan 3 (tiga) tahapan analisis yaitu analisis organisasi, analisis tugas dan analisis tenaga kerja. Usulan yang diberikan menggunakan tahapan analisis kebutuhan pelatihan yang dikemukakan oleh McGehee & Thayer (dalam Dipboye, Smith & Hower, 1993)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Sapuratwi
"Pendidikan dan pelatihan memiliki peran yang strategis dan sentral dalam membentuk sosok aparatur yang memiliki kompetensi, profesional dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi di sekitar lingkungan organisasi. Sosok aparatur sebagaimana diuraikan di atas hanya akan terwujud apabila pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan dan direncanakan sedemikian rupa sebagai suatu proses yang sistematis dimulai sejak analisis aspek kebutuhan diklat, penyelenggaraan hingga aspek evaluasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menelaah berbagai gejala yang relevan dengan fokus penelitian yaitu menyangkut evaluasi efektivitas pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Komunikasi Niaga Internasional di Departemen Perdagangan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yakni mendeskripsikan atau menguraikan hasil jawaban responden yang diperoleh melalui kuesioner apa adanya dengan mengacu pada frekuensi dan presentase jawaban responden, sebanyak 40 orang peserta Pendidikan dan Pelatihan Teknis Komunikasi Niaga Intemasional diambil sebagai populasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian kebutuhan pendidikan dan pelatihan oleh sebagian besar peserta dinilai belum memenuhi harapan yang diinginkan oleh peserta. Persepsi peserta menurut kualifikasi yang dimiliki sekarang aspek pengetahuan dan sikap dalam kategori cukup baik, sedangkan aspek keterampilan dan perilaku dalam kategori baik. Sementara itu untuk kualifikasi menurut job spesifikasi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam kategori baik, sedangkan perilaku dalam kategori sangat baik. Efektivitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia aparatur di lingkungan Departemen Perdagangan untuk Pendidikan dan Pelatihan Teknis Komunikasi Niaga Intemasional menunjukkan efektivitas yang baik. Dari kelima aspek pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, aspek kurikulum, peserta dan penyelenggara dalam kategori cukup baik, sedangkan aspek tenaga pengajar, sarana dan prasarana, dalam kategori baik. Aspek kurikulum dan aspek peserta merupakan aspek yang memperoleh skor terendah dibanding aspek lainnya. Sementara itu efektivitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dilihat dari hasil pembelajaran peserta menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik. Hal tersebut ditunjukkan dengan perolehan yang meningkat hasil post-test para peserta pendidikan dan pelatihan.
Implikasi dan hasil penelitian di atas, maka disarankan penilaian kebutuhan pendidikan dan pelatihan harus selalu dilakukan dengan mengikutsertakan dan memberdayakan semua unit-unit organisasi yang memerlukan peningkatan kualitas SDM di unitnya masing-masing. Penilaian kebutuhan pendidikan dan pelatihan diharapkan menyangkut pula dengan kompetensi SDM yang dibutuhkan oleh masing-masing unit organisasi sehingga sasaran pendidikan dan pelatihan menjadi lebih efektif. Walaupun pelaksanaan pendidikan dan pelatihan menunjukkan efektivitas yang baik, namun usaha untuk meningkatkan aspek-aspek tersebut tetap perlu menjadi perhatian pihak Departemen Perdagangan. Khusus aspek kurikulum perlu ditingkatkan sesuai dengan perkembangan teknologi pembelajaran dalam proses pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia aparatur di Departemen Perdagangan. Penguasaan pengetahuan peserta Pendidikan dan Pelatihan Teknis Komunikasi Niaga perlu lebih dimaksimalkan, sehingga secara kognitif sumber daya manusia aparatur memahami pengetahuan peserta pendidikan dan pelatihan. Hal ini perlu dilakukan melalui berbagai metode dan teknik pembelajaran yang dapat mempercepat dan mempermudah daya serap pembelajaran materi yang diberikan.

Training and education have strategic, and central role in forming competent, professional and responsible apparatus figures. They should also be able to anticipate the changing that happens around the organization. The apparatus figures explained above will be achieved if the training and education are implemented and planned as well as possible as a systematic process which is started from the aspect analysis of training and education program needs, implementation of training and education program until evaluation aspect.
This research is intended to describe and analyze various symptoms, which are relevant to the research focus that is about the effectiveness evaluation of training and education of international Commerce Communication Technique in the Department of Trade. The research used quantitative descriptive method. It was done by describing and explaining the respondent result, which is gotten through the normal questionnaire by referring to the frequency and percentage of respondent answers. 40 participants of training and education of International Commerce Communication Technique are taken as population.
The research result shows that the judgment of training and education needs by the most participants hasn?t fulfill the participants' hope. The participant's perception according to the owned qualification, knowledge aspect and behavior, are in quite good category. Meantime, skill aspect and behavior are in good category. And for this qualification according to the knowledge aspect specification job, skill and behavior are in good category, and attitude is in very good category. The effectiveness of training and education implementation for human resources in The Department of Trade for Training and education of International Commerce Communication Technique shows good effectiveness. From five aspects of training and education, curriculum aspect, participants and organizers are in quite good category. Meanwhile, Instructors and facilities are in good category. Curriculum and participants aspect are the aspects that get the lowest score compared with the others. Meanwhile, if it based on the result of participant training, the effectiveness of training and education implementation show significant improvement statically. It is show by the improvement score of post-test for training and education participants.
The implication of research result above, it is suggested that the judgment of training and education should always be implemented by joining and using them all organization units that need the quality improvement in each units. The judgment of training and education needs also hopefully relate to human resource competency needed by each organization units so that the training and education target become more effective. Even though the training and education show good effectiveness, but the effort to improve those aspects still should get attention from the Department of trade, especially for curriculum aspect that need improving based on the training technology improvement in training and education process for human resource apparatus in the department of trade. The participant knowledge mastery of training and education of commerce communication technique need to be maximized, so that the human resource apparatus understand the knowledge of training and education participants cognitively. It should be done through various kinds of method and training technique, which will fasten and ease the absorptive power of material training.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josa Septian Sudomo
"ABSTRAK
Tesis ini menguji pengaruh pelatihan kerja terhadap kompetensi dan kemampuan memperoleh pekerjaan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) provinsi DKI Jakarta dengan responden alumni peserta pelatihan kerja. Untuk pengujian menggunakan metode regresi logistik dan metode regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil pengujian, kualitas materi pelatihan (kurikulum, silabus, dan modul) memiliki pengaruh positif terhadap meningkatnya kelulusan uji kompetensi dan meningkatnya kemampuan memperoleh pekerjaan, namun tidak berpengaruh terhadap nilai uji kompetensi dan waktu tunggu memperoleh pekerjaan. Kualitas tenaga pelatih memiliki pengaruh positif terhadap kelulusan uji kompetensi, nilai uji kompetensi, kemampuan memperoleh pekerjaan dan waktu tunggu memperoleh pekerjaan. Kelengkapan sarana/prasarana memiliki pengaruh positif terhadap nilai uji kompetensi dan waktu tunggu memperoleh pekerjaan, namun tidak berpengaruh terhadap kelulusan uji kompetensi dan kemampuan memperoleh pekerjaan. Kualitas sarana/prasarana memiliki pengaruh positif terhadap kelulusan uji kompetensi, nilai uji kompetensi dan kemampuan memperoleh pekerjaan, namun tidak berpengaruh terhadap waktu tunggu memperoleh pekerjaan. Jenis program pelatihan tidak memiliki pengaruh terhadap kelulusan uji kompetensi, nilai uji kompetensi, kemampuan memperoleh pekerjaan dan waktu tunggu memperoleh pekerjaan alumni peserta pelatihan PPKD provinsi DKI Jakarta.


ABSTRACT
This thesis examines the effect of job training on the competence and ability to get a job. This study uses case study method at the Regional Work Training Center (PPKD) of DKI Jakarta province with respondents of alumni of job training participants. For testing using logistic regression method and multiple linear regression method.

Based on the test results, the quality of the training materials (curriculum, syllabus, and module) has a positive effect on the graduation of competency test and the increase of job acquisition ability, but does not affect the competency test and the waiting time to get the job. The quality of trainers has a positive influence on the passing of competency test, competency test score, job acquisition ability and waiting time to get a job. Completeness of facilities / infrastructure has a positive influence on the value of competency test and waiting time to get a job, but does not affect the graduation of competency test and job acquisition ability. The quality of facilities / infrastructure has a positive influence on the passing of competency test, competency test score and job acquisition ability, but does not affect the waiting time to get a job. The type of training program has no influence on the passing of the competency test, the competency test score, the ability to obtain the job and the waiting time to get the alumni of the trainee of PPKD DKI Jakarta."

2017
T53672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>