Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5644 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andry Hartono
Jakarta: Arcan, 1995
616.462 AND t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenudin
"Sebagian besar penderita diabetes melitus tipe 2 tergolong obesitas berdasarkan pengukuran waist to hip ratio (RLPP). Obesitas sentral dapat dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan penderita diabetes melitus tipe 2 tentang pengelolaan diet diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang manajemen pola makan dengan rasio lingkar pinggang pinggul pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan melibatkan 141 penderita diabetes tipe 2 yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita DM tipe 2 memiliki tingkat pengetahuan sedang (59,6%) dan mengalami obesitas berdasarkan pengukuran RLPP (70,2%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang pengelolaan pola makan dengan rasio lingkar pinggang pinggul pada penderita diabetes melitus tipe 2 (p value: 0,000). Peneliti merekomendasikan peningkatan tingkat pengetahuan tentang manajemen pola makan pada penderita diabetes melitus tipe 2, terutama tentang jenis makanan yang perlu dikonsumsi sehari-hari. Selain itu, perlu dilakukan pengukuran rasio lingkar pinggang pada penderita diabetes melitus tipe 2 sehingga nilai normal rasio lingkar pinggang-pinggul adalah <0,90 untuk pria dan <0,85 untuk wanita.

Most people with type 2 diabetes mellitus are classified as obese based on the measurement of waist to hip ratio (RLPP). Central obesity can be influenced by the lack of knowledge of type 2 diabetes mellitus sufferers about diabetes diet management. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge about diet management and the waist-to-hip ratio in patients with type 2 diabetes mellitus. This study used a cross-sectional approach involving 141 type 2 diabetes patients who were selected by consecutive sampling technique. The results of this study indicate that most of the type 2 diabetes mellitus sufferers have a moderate level of knowledge (59.6%) and are obese based on the RLPP measurement (70.2%). The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the level of knowledge about diet management and the waist-to-hip circumference ratio in type 2 diabetes mellitus sufferers (p value: 0.000). Researchers recommend increasing the level of knowledge about diet management in people with type 2 diabetes mellitus, especially about the types of food that need to be consumed daily. In addition, it is necessary to measure the waist circumference ratio in type 2 diabetes mellitus sufferers so that the normal value of the waist-to-hip circumference ratio is <0.90 for men and <0.85 for women."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risty Yasmin Bonita
"Diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) adalah penyakit metabolik kronis, yang melibatkan berbagai macam proses patogenik. Secara keseluruhan pada seluruh proses tersebut menghasilkan hilangnya massa dan/atau fungsi dari sel - β pankreas yang dimanifestasikan sebagai hiperglikemia. Pengaruh faktor keluarga tampaknya terlibat dalam inisiasi dan perkembangan DMT2 melalui faktor genetik dan nongenetik. Lingkungan keluarga yang sama dengan pasien dengan diabetes, kerabat tingkat pertama pasien dengan diabetes menunjukkan peningkatan risiko 30-70% terkena diabetes. Resistensi insulin dan disfungsi sel telah diidentifikasi pada individu dengan riwayat keluarga diabetes, bahkan sebelum adanya muncul gejala DMT2.
Monocyte chemoattractant protein-1 (MCP-1) adalah kemokin-CC dengan kemampuan efek atraktan untuk monosit, sel T memori dan basofil. Ekspresi dari MCP-1 jaringan adiposa dan kadar yang bersirkulasi berkorelasi positif dengan adipositas. Adiposit yang lebih besar dikaitkan dengan resistensi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan ekspresi MCP-1 terhadap monosit sebelum dan setelah perlakuan diet tinggi lemak selama lima hari. Hasilnya didapatkan adanya perubahan aktifitas inflamasi yang ditandai dengan rasio TNF-α/IL - 10 yang tinggi pada kelompok FDR sehingga dapat meningkatkan aktifitas MCP-1. Namun, idak ditemukan hubungan kadar MCP-1 serum dengan presentase monosit CD14+CD16+ baik pada kedua kelompok.

Type 2 diabetes mellitus is a chronic metabolic disease, which involves a variety of pathogenic processes. Overall these processes result in loss of mass and/or function of pancreatic -cells which is manifested as hyperglycemia. The influence of familial factors appears to be involved in the initiation and development of T2DM through both genetic and nongenetic factors. In the same family environment as patients with diabetes, first-degree relatives of patients with diabetes show a 30-70% increased risk of developing diabetes. Insulin resistance and cell dysfunction have been identified in individuals with a family history of diabetes, even before the onset of T2DM symptoms.
Monocyte chemoattractant protein-1 (MCP-1) is a CC-chemokine with an attractant effect on monocytes, memory T cells and basophils. Expression of adipose tissue MCP-1 and circulating levels were positively correlated with adiposity. Larger adipocytes are associated with insulin resistance. This study aims to determine the changes in MCP-1 expression on monocytes before and after treatment with a high-fat diet for five days. The results showed that there was a change in inflammatory activity which was indicated by a high ratio of TNF-α/IL - 10 in the FDR group so that it could increase MCP-1 activity. However, there was no relationship between serum MCP-1 levels and the percentage of CD14+CD16+ monocytes in both groups.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Hafilah Shabrina
"Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis dengan angka penderita yang tinggi di Indonesia. DM merupakan penyakit yang diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Pada masyarakat perkotaan, mobilitas yang tinggi menyebabkan masyarakat kurang memperhatikan pengaturan pola makan. Sedangkan pola makan atau diet yang tidak teratur merupakan salah satu faktor risiko DM. Karya ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan keluarga dengan fokus pengaturan diet pada anggota keluarga dengan masalah DM. Asuhan keperawatan keluarga diberikan selama 7 minggu.
Intervensi keperawatan unggulan yang diberikan adalah dengan pengaturan diet DM dengan prinsip 3 J (Jumlah, Jenis, dan Jam). Pengaturan diet DM diterapkan setiap hari dengan menyusun menu makanan sesuai dengan kebutuhan kalori dan indeks glukosa yang rendah selama 6 minggu. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi keperawatan yang dilakukan efektif dalam menurunkan kadar gula darah dan menstabilkan gula darah pada keluarga Bapak M. Intervensi pengaturan diet DM disarankan untuk dilakukan pada keluarga yang tidak memiliki komplikasi atau penyakit penyerta lain serta tidak memiliki stressor tinggi.

Diabetic Mellitus (DM) is a chronic disease with high number of patient in Indonesia. DM is a disease that caused by unhealthy lifestyle. On urban communities, high mobilization make people don?t give an attention to their food. Meanwhile, food or irregular diet pattern becomes one of DM risks factor. This Final Scientific Nurse Paper purpose is to describe nursing care with diet management on family with DM. Family nursing care was given within 7 weeks.
The main nursing intervention is diet management with amount, type, and schedule arrangement. Diet management for DM was applied everyday on 6 weeks with arranging menu that fit to calorie needed and low glucose index. The results of the intervention showed that the main intervention was effective to reduce and stabilize blood glucose level. Diet management is recommended to apply on family with DM without another disease or complication and with low stressor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Rivanti Nugita
"ABSTRAK
Masyarakat perkotaan memiliki kegiatan yang tinggi dan memiliki banyak fasilitas seperti tempat makan siap saji dan tempat makan di sepanjang jalan. Hal ini dapat menyebabkan pola makan masyarakatnya menjadi terganggu. Pola makan yang tidak baik menyebabkan gaya hidup seseorang menjadi tidak baik, sehingga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yaitu Diabetes Melitus DM . Karya ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan keluarga dengan fokus pengaturan diet pada anggota keluarga dengan masalah DM. Asuhan keperawatan keluarga diberikan selama 7 minggu. Intervensi keperawatan unggulan yang diberikan adalah dengan pengaturan diet DM dengan prinsip 3 J Jumlah, Jenis, dan Jam. Pengaturan diet DM diterapkan setiap hari dengan menyusun menu makanan sesuai dengan kebutuhan kalori dan indeks glukosa yang rendah selama 5 minggu. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi keperawatan yang dilakukan efektif dalam menurunkan kadar gula darah keluarga Bapak M yaitu Ibu S. Intervensi pengaturan diet DM disarankan untuk dilakukan pada lansia yang memiliki sistem pendukung keluarga.

ABSTRACT
In urban communities, they had high activity and also had many facilities such as fast food place. This can cause the diet to be disturbed. Poor diet causes a person 39 s lifestyle to be bad, so it could developed into a health problem, on of the health problems is Diabetes Melliitus DM. The final scientific work of Ners aims to provide an overview of family nursing care with the focus of dietary arrangements on family members with DM problems. Family nursing care is given for 7 weeks. Superior nursing orders are given by setting the DM diet with the principle of 3 J Number, Type, and Clock. The DM dietary regimen is applied daily by preparing a food menu in accordance with the calorie needs and low glucose index for 5 weeks. The results of the evaluation showed that nursing interventions were effective in reducing blood sugar levels of Mr. M 39 s family, namely Mrs. S. The intervention of dietary DM regulation was recommended for the elderly who had family support system."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengatahuan tentang diet diabetes mellitus perlu dimiliki pasien diabetes mellitus sebagai dasar utama untuk melakukan penatalaksanaan program terapi secara keseluruhan. Diet diabetes mellitus sangat penting untuk membantu menstabilkan dan menurunkan kadar gula darah dan dapat mencegah terjadinya komplikasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan klien diabetes mellitus tentang terapi diet diabetes mellitus. Desain penelitian deskriptif sederhana. Pengambilan sample menggunakan metode total sampling dengan responden berjumlah 30 orang. Pengumpulan data melalui kuesioner yang berisi data demografi dan 20 pemyataan. Dari hasil penelitian didpatkan 100% mendapatkan nilai 60-80. Dapat disimpulkan tingkat pengetahuan responden adalah tinggi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5680
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nadira Nurul Aisha
"Diabetes Melitus menjadi salah satu penyakit di Indonesia yang tiap tahun prevalensinya terus meningkat. Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2017 menunjukkan Indonesia berada pada peringkat keenam di dunia dengan jumlah diabetisi sebanyak 10,3 juta. Sedangkan pada tahun 2021, Indonesia naik ke peringkat kelima di dunia dengan jumlah diabetisi 19,47 juta. Sedangkan pada kelurahan Jatijajar tercatat ada 837 diabetisi dan hanya 703 yang melakukan kunjungan ke UPTD Puskesmas Jatijajar tahun 2021 untuk menerima pelayanan meliputi pengukuran gula darah, edukasi dan terapi farmakologi. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran hasil penerapan praktik berbasis bukti pada pengelolaan Diabetes Melitus melalui asuhan keperawatan Bapak T di RT 02 RW 04, Kelurahan Jatijajar. Metode penulisan yang digunakan adalah case study report. Relaksasi Benson diberikan selama 7 hari berturut-turut dengan disertakan pemantauan kadar gula darah yang dilakukan sebelum dan setelah diberikan relaksasi Benson. Hasil dari intervensi terapi relaksasi Benson yaitu gula darah pada saat kunjungan pertama yaitu, 220 mg/dL sedangkan setelah dilakukannya relaksasi Benson selama 7 kali pertemuan berturut-turut menjadi 146 mg/dL, maka dari itu dapat disimpulkan kalau terjadi penurunan sebanyak 74 mg/dL. Selama 7 hari dilakukan relaksasi Benson, tidak setiap hari terjadi penurunan gula darah, pada hari keempat terjadi kenaikan gula darah dari 121 mg/dL menjadi 176 mg/dL, dimana kenaikan terjadi sebanyak 55 mg/dL. Hal tersebut terjadi karena Bapak T tidak menjaga pola makan dan kurang melakukan aktivitas fisik.

Diabetes Mellitus is a non communicable disease that continues to increase every year in Indonesia. Based on data from the International Diabetes Federation (IDF) in 2017, Indonesia is ranked sixth in the world with 10.3 million people with diabetes. Meanwhile, in 2021, Indonesia will rise to fifth place in the world with 19.47 million people with diabetes. Meanwhile, in the Jatijajar sub-district, there were 837 people with diabetes and only 703 visited the UPTD Jatijajar Health Center in 2021 to receive services including blood sugar measurement, education and pharmacological therapy. This Scientific Paper aims to provide an overview of implementation results of evidence-based practices in the management of Diabetes Mellitus to Mr. T at RT 02 RW 04, Jatijajar, Depok, Indonesia. The writing method applied is a case study report. Benson relaxation was given for 7 consecutive days including monitoring of blood sugar levels which was carried out before and after being given Benson relaxation. The results of the Benson relaxation therapy intervention, namely blood sugar at the first visit, namely, 220 mg/dL while after doing Benson relaxation for 7 consecutive meetings it became 146 mg/dL, therefore it can be concluded that there was a decrease of 74 mg/dL. During 7 days of Benson relaxation, blood sugar did not decrease every day, on the fourth day there was an increase in blood sugar from 121 mg/dL to 176 mg/dL, where the increase occurred as much as 55 mg/dL. This happened because Mr T did not maintain his diet nor do enough physical activity."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Adhanty
"Menurut WHO, penyakit DM merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan karena terjadi peningkatan kasus selama beberapa dekade terakhir dan telah menyumbang 4,2 juta kematian pada tahun 2019 dimana proporsi penderita DM terbanyak adalah DM tipe 2. Di Indonesia, penyakit DM merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menyebabkan kematian utama. Diet merupakan salah satu komponen penatalaksanaan DM dan penting untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit. Kepatuhan terhadap diet menjadi perilaku yang sangat penting dan diperlukan kendali diri untuk melakukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lokus kendali diri untuk sehat baik dimensi internal, orang berpengaruh dan keberuntungan dengan kepatuhan diet pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kota Depok tahun 2020 beserta faktor lain yang mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif dan pengambilan data dilakukan melalui convenience sampling pada 52 pasien DM tipe 2 yang berkunjung ke poli penyakit dalam RSUD Kota Depok. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kepatuhan diet, multidimensional health locus of control form C, Diabetes Knowledge Questionnaire dan kuesioner dari peneliti sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien memiliki nilai kepatuhan diet yang cukup yaitu sebesar 66,23 dari skala 100. Hasil uji korelasi pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan kekuatan sedang dan positif antara lokus kendali untuk sehat dimensi internal dengan kepatuhan (r= 0,46) diikuti dengan dimensi orang berpengaruh yang menunjukkan hubungan dengan kekuatan sedang dan positif terhadap kepatuhan diet (r= 0,28) dan dimensi keberuntungan menunjukkan kekuatan sedang dan negatif terhadap kepatuhan diet (r= -0,28). Variabel usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, lama menderita DM dan pengetahuan DM tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kepatuhan diet. Namun variabel jenis kelamin memiliki hubungan dengan kepatuhan diet (0,029) dan diduga menjadi variabel pengganggu hubungan antara lokus kendali diri untuk sehat dengan kepatuhan diet. Oleh karena itu diperlukan adanya penyuluhan dan edukasi yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab pasien terhadap kepatuhan diet.

According to WHO, Diabetes Mellitus (DM) is a disease that have been concerned as public health problem because of the number of cases continuously increased for decades and contributed 4,2 million deaths in 2019 where the largest proportion are people with type 2 diabetes. In Indonesia, DM is one of the non-communicable disease that cause major death. Diet is one of the important components of DM management to prevent disease complications. Adherence to diet becomes a very important behavior and requires self control to perform it. The purpose of this study is to determine the relationship between health locus of control on internal, powerful others and chance dimensions with dietary adherence among patients with type 2 DM at Depok City Hospital in 2020 along with another influencing factors. This study used a cross-sectional design with quantitative approach and data collection carried out through convenience sampling on 52 patients with type 2 DM who visited internist poly. The instrument used in this study are dietary adherence questionnaire, multidimensional health locus of control form C, diabetes knowledge questionnaire and questionnaire from the previous research. The results of this study indicate that patients have adequate dietary adherence values of 66,23 from scale of 100. Pearson correlation test results indicate that there are a significant relationship between health locus of control internal dimension with moderate and positive relationship with dietary adherence (r= 0,46) followed by powerful-others dimension which show moderate and positive relationship with dietary adherence (r= 0,28) while chance dimension show moderate and negative relationship with dietary adherence (r= -0,28). The other variables such as age, level of education, occupation, duration of DM and knowledge did not show a significant relationship with dietary adherence. However, sex variables show a significant relationship with dietary adherence with p value (0,029) and thought to be a disturbing variable of the relationship between health locus of control with dietary adherence. Therefore, an intervention and education are needed to increase awareness and patient responsibility towards adherence to diet."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dratia Eka Fajarani
"Tingginya prevalensi DM dipengaruhi oleh gaya hidup modern masyarakat di daerah perkotaan. Perubahan gaya hidup tersebut adalah perubahan pola makan yang menjadi lebih banyak gula, garam, lemak, dan rendah serat. Prevalensi DM meningkat seiring dengan peningkatan usia. Perawat perlu memberikan intervensi keperawatan dalam aspek manajemen diet untuk lansia dengan DM. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan diet rendah kalori dan glukosa sebagai tindakan keperawatan pada masalah ketidakefektifan manajemen kesehatan. Asuhan keperawatan keluarga sudah diberikan selama 7 minggu untuk mengontrol nilai gula darah. Hasil yang diperoleh yaitu nilai gula darah lansia dengan DM cenderung turun dan mulai terkontrol stabil dari 323 mg/dL (GDS) menjadi 114 mg/dL (GDP) dan 157 mg/dL (GDS). Diet DM pada lansia tercapai karena ada faktor yang mempengaruhi keberhasilan yaitu kepatuhan dan dukungan sosial dari keluarga. Beberapa rekomendasi perawatan untuk DM lainnya antara lain mengenali DM, rajin melakukan aktivitas fisik secara terjadwal, mengelola stres, mengecek nilai gula darah secara rutin ke fasilitas pelayanan kesehatan, mengenyahkan asap rokok, dan meminum obat sesuai jadwal. Semua perawatan ini dikombinasikan dan dilakukan secara teratur untuk memperoleh hasil yang maksimal.

The high prevalence of diabetes is influenced by the lifestyle of modern people in urban areas. Changes in lifestyle are dietary changes which become more sugar, salt, fat, and low in fiber. The prevalence of diabetes increasing by aging. Nurses need to provide interventions in the management aspects of the diet for the elderly with diabetes. This paper aims to describe the low calorie and glucose diet as the nursing intervention on the issue of ineffective health management. Family nursing care has been given for 7 weeks to control blood glucose level. The results showed that the blood glucose level of elderly with diabetes decreased and stabilized from 323 mg / dL (GDS) to 114 mg / dL (GDP) and 157 mg / dL (GDS). Diet DM in elderly is achieved in a part because there are factors that affect the success of diet is compliance elderly and social support from their family. Some treatment recommendations for DM include knowing more about DM, doing physical activity, managing stress, checking blood glucose level to health care facilities, staying far away from smoke, and taking the medicine regularly. All this combined treatment will be done to get maximal results."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>