Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98778 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awi Muliadi Wijaya
"Malaria is still a major public health problem in many countries, especially in sub-Sahara African region, and common found in tropical and sub tropical areas like Indonesia. In Indonesia, Bayah sub district (Lebak District, Banten Province) also has malaria as a public health problem. The number of malaria cases in Bayah Health Center has increased significantly in the last 4 years. Malaria outbreak occurred in July 2005 with 480 cases, 50 cases positive falciparum and vivax and I death.
Study design used in the research is descriptive study. This study aims to get information the trend of falciparum and vivax malaria transmission in seashore. The specific objectives aims to understand the trend of falciparum and vivax malaria transmission at Bayah sub district, to know risk factors of malaria falciparum and vivax transmission, and to know result of the efforts malaria control program.
The research conducted include risk factors of malaria survey, epidemiological observation on breeding places, and interview with malaria control officer. The research is conducted since June 2006 with all malaria cases since October 2005 until June 2006 as population in this study. The number of malaria cases registered in laboratory facilities is 155 cases. From this population, 117 interviewed cases can be taken as sample.
The analysis of study shows that malaria vivax is dominant within a year. Most proportion of cases is malaria vivax, more 1 st years age group, female, married, have job, education is more of elementary school, economic status is more on the average, never malaria disease before, knowledge is good, attitude to effort malaria prevention is good, behavior of malaria prevention is bad, living on seashore ecosystem.
The seashore at the Bayali District have at least two kind breeding places that lagoon and rice field areas. Lagoon play an important role on June to October or November every years, but the rice field areas play an important role within a year. Bayah sub district have two kind environment in one seashore ecosystem areas which are seashore and rice field ecosystem areas, This needs intervention efforts continuously to reduce malaria falciparum and vivax.

Penyakit malaria masih merupakan penvakit yang menjadi masalah kesehalan ntasyarakar di hanyak negara di cluitia, lertilanra dacrah sub-Sahara Alrik,r dan sccirra unium di dacrah tropis dan subtropis ter-masuk Indonesia_ Sala!) satu wilayah di Indonesia yang mengalami masalah malaria adalah Puskesmas Kecamatan Bayah (Kabupaten Lebak, Provinsi Bantu). Jumlah kasus malaria di Puskesmas ini mcningkat dalam 4 tahuit tcrakhir dan pada bulait Juli 2005 Malt terjadi KLB malaria di wilayah kerja Puskesmas ini, dengan total kasus beijumlah: 480 kasus, jumlah kasus positif malaria.fa/cipw'um dan ricrac pada pemeriksaan sediaan darah malaria sebanyak 50 orang, 1 (satu) orang meninggal dunia.
Desain penelitian yang digunakan adalah studi dcskriptif Tujuan umum penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai pola penularan malaria falcip arrrm dan vit?ax di daerah ekosistim pantai. Sedangkan tujuan khususnya untuk mengetahui frekwensi dan penyebaran kasus malaria, mengetahui faktor-faktor risiko kejadian malaria .falciparum dan malaria virar, dan mengetahui pengaruh upaya program pemberantasan malaria di wilayah Puskesmas DTP Bayah.
Penelitian yang dilakukan meliputi survei faktor-faktor risiko malaria, melakukan pengamatan epidemiologi di tempat-tempat perkembang-biakan nyamuk malaria dan wawancara dengan pelugas pembcranlasan malaria di wilayah kerjanya. Pelaksanaan penelitian di lapangan dilakukan pada bulan Juni 2006 dengan populasi semua kasus malaria sejak Oktober 2005 sampai Juni 2006, yaitu sejumlah 155 kasus yang tercatat di buka register laboralorium malaria, di wilayah kerja Puskesmas DTP Bayah. Sampel penelitian ini diambil dari total populasi kasus malaria yang berhasil diwawancara, yaitu sejumlah 117 responden.
Hasil analisis mengungkapkan bahwa malaria yang dominan sepanjang tahun di wilayah ini adalah malaria vivax proporsi penderita malaria terbanyak adalah kelompok usia ? 18 tahun, perempuan, sudah menikah, sudah bekerja, pendidikan SD, status ekonomi > rata-rata. dengan riwayat tidak pernah menderita malaria sebelumnya, berpengetahuan balk/ > rata-rata, bersikap positif/setuju terhadap upaya pencegahan malaria, berperilaku pencegahan malaria yang buruk, bertempat tinggal di daerah pantai.
Daerah ekosistim pantai di wilayah ini memiliki sedikitnya 2 jenis tempattempat perkembang-biakan nyamuk (breeding places) yaitu lagun dan persawahan. Lagun sebagai tempat perkembang-biakan nyamuk Anopheles hanya berperan pada musim kemarau antara bulan Juni sampai Oktober atau November setiap tahunnya, sedangkan area persawahan memiliki kontribusi sebagai sumber transmisi kasus malaria sepanjang tahun. Dengan adanya 2 jenis lingkungan di daerah ekosistim pantai yaitu lagun dan sawah, maka di_perlukan upaya intervensi yang berkesinambungan sepanjang tahun untuk menekan kejadian malaria falciparmur dan malaria vivax."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Malaria sering menimbulkan kejadian luar biasa di Indonesia. Kecamatan Bayah memiliki angka malaria tertinggi di Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insidens malaria di Kecamatan Bayah pada tahun 2006-2009 dan hubungannya dengan ketersediaan unit pelayanan kesehatan. Data didapat dari hasil pencatatan Puskesmas Bayah. Variabel yang diteliti adalah active case detection (ACD), passive case detection (PCD), dan annual parasite incidence (API), serta ketersediaan unit pelaksana teknis (UPT) penunjang di Kecamatan Bayah. Hasil penelitian menunjukkan ACD di Kecamatan Bayah pada tahun 2006, 2007, 2008, dan 2009 sebesar 2814, 1455, 887, dan 1630. PCD sebesar 1169, 670, 523, dan 875. API sebesar 10,5?, 5,1?, 3,1?, dan 5,3?. Enam dari sembilan desa di Kecamatan Bayah memiliki UPT penunjang. ACD, PCD, dan API di Kecamatan Bayah menurun pada tahun 2006 hingga 2008, namun meningkat pada tahun 2009. Selain itu, insidens malaria berdasarkan ACD, PCD, dan API tidak berhubungan dengan ketersediaan UPT penunjang (uji t tidak berpasangan, p>0,05).

Abstract
Malaria often makes outbreaks in Indonesia. Bayah district has the highest malaria prevalence in Lebak Town, Banten Province. This research aims to study malaria incidence in Bayah district during 2006-2009 and its association with health care units. The data is obtained from Puskesmas Bayah medical records. The variables measured are active case detection (ACD), passive case detection (PCD), annual parasite incidence (API), and the availability of sub-health care units in Bayah district. The results show that ACD in Bayah district during 2006, 2007, 2008, and 2009 were 2814, 1455, 887, and 1630 respectively. PCD were 1169, 670, 523, and 875 respectively. API were 10,.5?, 5.1?, 3.1?, and 5,.3? respectively. Six of nine villages in Bayah district have sub-health care units. The numbers decreased during 2006-2008, but increased in 2009. Besides, ACD, PCD, and API have no association with sub-health care units (independent t-test, p>0.05)."
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia], 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ringgo, Fernando Mickael S.
"Saat ini malaria masih menjadi sebuah permasalahan kesehatan utama di Indonesia, terutama di Kecamatan Bayah, Provinsi Banten. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Bayah tentang pencegahan malaria. Pada penelitian ini digunakan metode cross-sectional dan dilakukan survei. Data diambil dengan cara mewawancarai responden menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai pencegahan malaria yang dilakukan pada tanggal 16-18 Oktober 2009. Dari wawancara tersebut hasil menunjukkan bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik mengenai pencegahan malaria 4 orang (3,8%), 15 orang dengan tingkat pengetahuan cukup (14,2%), dan 87 orang memiliki tingkat pengetahuan kurang (82%). Karakteristik mayoritas dari responden rata-rata berusia 18-34 tahun yaitu sebanyak 80 orang (75,5%), dengan jumlah perempuan sebanyak 88 orang (83%), berpendidikan rendah sebanyak 96 orang (90,6%), tidak bekerja sebanyak 66 orang (62,3%), dan responden yang memperoleh informasi mengenai malaria dari 1 sumber sebanyak 84 orang (79,2%). Hasil analisis dari penelitian menyebutkan tidak terdapat perbedaan bermakna (p > 0,05) antara tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan malaria dengan karakteristik responden (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi). Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan mengenai pencegahan malaria masyarakat Bayah tergolong kurang dan tidak memiliki hubungan dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah sumber informasi, dan sumber informasi yang paling berkesan.

At this time malaria is still becoming a problem of the main health in Indonesia, especially in the Bayah Subdistrict, Banten Province. The aim of this research is knowing the level of the Bayah people’s knowledge about malaria prevention. In this research, the method is cross-sectional and was carried out by the survey. The data was taken by interviewing the respondent used the questionnaire that contained the question concerning the prevention of malaria that was carried out on October 16-18 2009. From this interview results showed that the respondent who had the level of good knowledge concerning malaria prevention is 4 people (3.8%), 15 people with the level of knowledge were enough (14.2%), and 87 people had the level of bad knowledge (82%). The characteristics of the majority of the respondent in general were 18-34 years old that is as many as 80 people (75.5%), with the number of women totalling 88 people (83%), educated low totalling 96 people (90.6%), did not work totalling 66 people (62.3%), and the respondent who received information concerning malaria from 1 source totalling 84 people (79.2%). Results of the analysis of the research mentioned was not gotten by the significant difference (p > 0.05) between the level of the people's knowledge concerning the prevention of malaria characteristically the respondent (the age, gender, the level of education, the work, and the source of information). Could be concluded that the level of knowledge concerning of the Bayah people’s malaria prevention classed as bad and did not have relations with the age, gender, the level of education, the work, the number of sources of information, and the source that impressed most."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninik Evi Sulistiyani
"Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium dan ditularkan melalui perantaraan tusukan (gigitan) nyamuk Anopheles. Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Malaria juga mengakibatkan kerugian ekonomi, kemiskinan dan keterbelakangan. Kejadian malaria di Kabupaten Kulon Progo masih berfluktuasi dari waktu-kewaktu dan cenderung mengalami peningkatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di Puskesmas Kokap 2, Kabupaten Kulon Progo tahun 2012 dengan metode kasus kontrol.
Hasil penelitian didapatkan faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian malaria adalah pendidikan, pekerjaan, keberadaan ternak besar, kebersihan rumah, tempat perindukan dan habitat nyamuk. Faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria adalah pengetahuan (OR=2,69), perilaku pencegahan (OR=2,05), keberadaan ikan pemakan jentik di sungai (OR=1,97) dan keberadaan ikan pemakan jentik di kolam (OR=3,25). Pengetahuan merupakan faktor yang paling berhubungan dengan kejadian malaria (OR=4,03).

Malaria is a disease caused by parasites of the genus Plasmodium and transmitted by the bite of Anopheles. Malaria is a public health problem in the world. Malaria can effect an economic loss, poverty and underdevelopment. Incidence of malaria in Kulon Progo still fluctuate and tend to increase. The study was conducted to determine factors associated with malaria in Kokap 2 Health Center, Kulon Progo in 2012 using case control design.
The results show that education, job, the existence of large livestock, cleaning the hause, breeding place and habitat of mosquitoes are not related to the incidence of malaria. Factors related to the incidence of malaria is knowledge (OR=2,69), preventive behavior (OR=2,05), the presence of larvae-eating fish in the river (OR=1,97) and the presence of larvae-eating fish in ponds (OR=3,25). Knowledge is the most important factor associated with the incidence of malaria (OR=4,03).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Febriana Rohi Riwu
"Malaria merupakan suatu penyakit yang penyebarannya sangat luas di negara yang beriklim tropis dan sub-tropis. Kabupaten Sabu Raijua adalah salah satu kabupaten dengan tingkat endemisitas yang tinggi di Provinsi NTT. Puskesmas Seba merupakan wilayah dengan endemisitas tertinggi yaitu API 38,86%.
Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian malaria di Puskesmas Seba, Kecamatan Sabu Barat Kabupaten Sabu Raijua Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012. Desain penelitian kasus kontrol, data primer. Populasi penelitian adalah semua penderita malaria dengan total sampel 260 responden yang diambil secara purposive sampling.
Hasil menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kejadian malaria adalah lama bermukim (1,95; 1,117-3,411), penggunaan kelambu (2,36; 1,428-3,901), penggunaan obat nyamuk (2,46; 1,466-4,112), penggunaan pakaian tertutup (5,67; 2,261-14,233), penggunaan kawat kasa (2,85; 1,484-5,415), pemeliharaan ternak (3,32; 1,933-5,709) dan lingkungan fisik rumah (3,22; 1,909-5,444).
Sedangkan umur, pekerjaan dan tempat perindukan nyamuk tidak ada hubungan dengan kejadian malaria. Faktor paling dominan berhubungan dengan kejadian malaria adalah memakai pakaian tertutup memiliki kecenderungan 8,54 kali berisiko malaria pada responden yang tidak memakai pakaian tertutup.

Malaria is disease that is prevalent in or unique to tropical and sub-tropical regions. Sabu Raijua region is one of the regions with a highest level of endemicity in Nusa Tenggara Timur Province. Seba Health Center is the region with the highest endemicity such as API 38.86%.
The purpose of this research is to determine the risk factors related to the incidence of malaria in Seba Health Centre, Sabu Barat Sub district, Sabu Raijua Regency, Nusa Tenggara Timur Province in 2012. Case-control study design, primary data. Populations in this research were those all patients infected malaria with a sample of 260 respondents taken by purposive sampling.
Results showed that the variables related with the incidence of malaria is long lived (1.95; 1.117 to 3.411), the use of mosquito nets (2.36; 1.428 to 3.901), the use of insect repellent (2.46; 1.466 to 4.112), the use of a closed clothing (5.67; 2.261 to 14.233), the use of wire netting (2.85; 1.484 to 5.415), cattle raising (3.32; 1.933 to 5.709) and the physical environment of house (3.22; 1.909 to 5.444).
Meanwhile age, occupation, and mosquito breeding places have no relation with the incidence of malaria. The most dominant factor that related with the incidence of malaria is a tendency to wear clothes covered has a 8.54 times the risk of malaria among those respondents who do not wear clothing covered.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurasni
"Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat baik di dunia maupun di Indonesia. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten yang endemis tinggi di Provinsi Lampung. Puskesmas Hanura merupakan wilayah dengan endemisitas yang tinggi dimana API 43,9?. Tujuan penelitian Mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di desa Lempasing puskesmas Hanura. Desain penelitian cross sectional dengan data primer, jumlah sampel 211, dilakukan uji chi-square. Data tentang sosio-demografi, pengetahuan, sikap, perilaku, dan lingkungan dikumpulkan dengan wawancara dan observasi melalui pengisian kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan bermakna dengan kejadian malaria adalah pendidikan (OR=2,135; 95%CI: 1,168-3,902), dan penggunaan kelambu (OR=1,594: 95%CI: 1,067-2,383). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dan penggunaan kelambu dengan kejadian malaria.

Malaria one of communicable disease still remains public health problem in Indonesia even in the world. Pesawaran District is one high malaria endemic district in Lampung Province. Hanura Health Centre is a high malaria endemic area which its API 43,9?. This study aims to analyze Factors associated with the occurence of malaria in Hanura Health Centre. The design study is cross sectional study, using primary data, the overall samples are 211, chi-square test was done. Data of Socio-demografy, knowledge, attitude, and behavior collected through interview and observation using questionaires. The results showed that two were three variables significantly associated with malaria incidence; education (OR=2,135; 95%CI: 1,168-3,902), and using of bednets (OR=1,594: 95%CI: 1,067-2,383). Concluded that significantly assosiated between education and using bednets."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Ardi Nugraha
"Malaria adalah suatu penyakit yang umum dan mematikan di banyak negara yang beriklim tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Masyarakat perlu diberi peran serta lebih dalam pemberantasan malaria, terutama pencegahan. Untuk meningkatkan efektivitas pencegahan terhadap malaria, masyarakat perlu mengetahui penyebab dan penular pada malaria, salah satunya lewat penyuluhan. Penelitian dilakukan padaadalah warga Desa Ciwaru, Kecamatan Bayah Timur, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dengan desain crosssectional. Data diambil 16-18 Oktober 2009 dengan mewawancarai responden menggunakan kuesioner.
Hasilnya menunjukkan responden perempuan sebanyak 88 orang (83%) dan laki-laki 18 orang (17%), usia <34 tahun 75,5% dan >34 tahun 24,5 %. Tingkat pengetahuan warga tidak ada yang yang tergolong baik (0%), cukup 1 orang (0,94%), dan kurang 105 orang (99,05%). Umumnya warga mendapat informasi dari satu sumber (79,2%) dan sumber informasi paling berkesan adalah media elektronik (52,8%). Pada uji Kolmogorov-Smirnov tidak ada perbedaan bermakna (p> 0,05) antara tingkat pengetahuan dengan jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah sumber informasi, kelompok usia dan status pekerjaan. Disimpulkan tingkat pengetahuan warga mengenai penyebab dan penular malaria tidak berhubungan dengan usia dan jumlah sumber informasi, jenis kelamin, tingkat pendidikan, sumber informasi paling berkesan, dan status pekerjaan.

Malaria is a common and deadly disease in many tropical and subtropical climates, especially in Indonesia. The public needs to be given more participation in the eradication of Malaria, especially by prevention means. To improve the effectiveness of prevention against malaria, the public needs to know the transmission and cause of Malaria. One of way is through counseling. The study itself was conducted on the villagers of Ciwaru, East Bayah District, Lebak, Banten Province with cross-sectional design. Data was taken from 16 to 18 October 2009 by interviewing respondents using questionnaire charts.
The result shows that there were 88 female respondents (83%) and 18 men (17%), with age range of <34 years (75.5%) and >34 years (24.5%). Knowledge level of the citizens belongs to zero (0%). Only one person (0.94%) had enough knowledge, and 105 people had poor knowledge (99.05%). Generally, people acquire information from only one source (79.2%) and the most remembered source of information is the electronic media (52.8%). On Kolmogorov-Smirnoff test, no significant difference (p>0.05) happened between the level of knowledge by gender, education level, number of information sources, and occupation. Inferred level of citizen knowledge about malaria aid has no relation to age and numbers of information sources, gender, education level, most memorable sources of information and occupation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Bernadethe Kurniawati Beyeng
"Malaria merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan dan ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Kejadian Malaria pada balita dapat menimbulkan komplikasi khususnya pada infeksi oleh plasmodium falciparum, dapat menyebabkan malaria cerebral, malaria berat, gangguan pernapasan(acidosis) dan hipoglikemia. Kabupaten Lembata di Propinsi Nusa Tenggara Timur merupakan satu dari 21 kabupaten kota di Propinsi Nusa Tenggara Timur dengan API tertinggi yaitu 137/ ‰ dan SPR mencapai 16% pada tahun 2012. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko apa saja yang berhubungan dengan kejadian malaria pada balita di Puskesmas Lewoleba Kabupaten Lembata Propinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian dilakukan dengan kasus kontrol. Total populasi 3194, jumlah sampel sebesar 216.
Hasil penelitian menunjukan variabel yang berhubungan dengan kejadian malaria pada balita adalah kebiasaan memakai kelambu secara rutin saat tidur malam hari nilai p=0,002 Odds Ratio= 3,085 dengan 95% CI=1,543-6,169, pengetahuan ibu tentang malaria nilai p=0,035 Odds Ratio=1,888 dengan 95% CI: 1,081-3,297 serta status gizi dengan nilai p=0,000 Odds Ratio=4,684 dengan 95% CI: 2,513-8,730. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah tempat perindukan nyamuk nilai p=0,059 dan OR=1,818 derajad kepercayaan 95% CI: 1,019-3,243, pendidikan ibu nilai p=0,411 dan OR=1,3 derajad kepercayaan 95% CI: 0,760-2,230, perilaku ibu nilai p=0,077 dan OR=1,685 derajad kepercayaan 95% CI: 0,884-2,886, pekerjaan ibu nilai p=0,149 dan OR=0,550 derajad kepercayaan 95% CI: 0,266-1,138, dan riwayat ibu sakit malaria, nilai p=0,237 dan OR=1,585 derajad kepercayaan 95% CI: 0,810-3,102. Saran atas hasil penelitian ini adalah kelambunisasi, meningkatkan status gizi balita, upaya promosi kesehatan yang berkesinambungan.

Malaria is one of the environmentally based diseases which is spread through a female anopheles mosquito bites. The incident of Malaria to the Children Under Five Years Old may cause specific complication particularly infection caused by plasmodium falcifarum which may cause Malaria Cerebral, severe Malaria, respiratory distress (acidosis) and hypoglycemia. Lembata Regency in Nusa Tenggara Province is one of 21 Regencies/Cities in the Nusa Tenggara Timur Province which has the highest API 137 ‰ and SPR reached 16% in 2012. The purpose of the research is to find out any Risk Factors connected with the incident of Malaria to the Children Under Five Years Old in the Local Government Clinic of Lewoleba of Lembata Regency of Nusa Tenggara Timur Province. The research has been conducted through case-control study. A number of population 3194 and the number of samples are 216.
The research result indicates that the variables connected with the incident of Malaria to the Children Under Five Years Old is the habits of using mosquito nets routinely at night with p value = 0.002 Odds Ratio = 3.085 with 95% CI = 1.543 to 6.169, mother's knowledge of Malaria with p value = 0.035 Odds Ratio = 1.888 with 95% CI: 1.081 to 3.297 and nutritional status with p = 0.000 Odds Ratio = 4.684 with 95% CI: 2.513 to 8.730. While unconnected variables are mosquito breeding places p value = 0.059 and OR = 1.818 95% CI: 1.019 - 3.243, mother’s education p value = 0.411 and OR = 1.3 CI: 0.760 to 2.230, the mother’s behavior with p value = 0.077 and OR = 1.685 CI: 0.884 - 2.886, mother’s occupancy with p value = 0.149 OR = 0.550 CI 0.266 - 1.138, and maternal history of malaria illness, with p value = 0.237 and OR = 1.585 95% CI: 0.810 to 3.102. The suggestions on the results of this research is that to have the mosquito net program, to increase the nutritional status of children under five years old and the sustainable health promotion efforts.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peni Prabawati
"ABSTRAK
Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena memiliki angka kematian tinggi dan sering terjadi kejadian luar biasa antara lain di Kecamatan Bayah, Provinsi Banten. Untuk mengatasi masalah tersebut, masyarakat perlu mengetahui gejala malaria. Malaria sering menyerang anak usia sekolah, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan santri Pondok Pesantren Modern Daar El-Kutub mengenai gejala klinis malaria. Desain penelitian adalah cross-sectional. Data diambil pada tanggal 14 Agustus 2009 dengan mewawancarai 52 murid yang dipilih secara total sampling. Hasil Penelitian menunjukkan hanya 1,9% responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik, 19,3% memiliki pengetahuan cukup dan 78,8% memiliki pengetahuan kurang. Mayoritas mendapatkan informasi dari 2 sumber (30,8%), sumber informasi paling berkesan adalah petugas kesehatan (55,8%), usia < 13 tahun 78,8% dan >13 tahun 21,2%. Aktivitas responden pada malam hari mengaji dan bermain. Uji chi-square menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05) antara tingkat pengetahuan santri pesantren mengenai gejala klinis malaria dengan usia. Uji fisher?s exact menunjukkan tidak ada perbedaan bermankna (p>0,05) antara pengetahuan santri pesantren mengenai gejala klinis dengan jenis kelamin, jumlah sumber informasi serta sumber informasi yang paling berkesan. Disimpulkan tingkat pengetahuan santri mengenai gejala klinis malaria tidak berhubungan dengan karakteristik mereka.

ABSTRACT
Malaria is a public health problem because of its high mortality rate and often outbreak occurred in Lebak District one of Bayah sub-district. To overcome the problem, public has to be aware about the symptoms of the disease. Malaria often attacks school-aged children, so the objective of this study was to find out the knowledge level of Daar El-Kutub Islamic Boarding School students about malaria symptoms. This cross-sectional study use total sampling method was conducted on August 14th 2009 by interviewing 52 students. The results showed that only 1,9% students were classified as good, 19,3% fair and 78,8% were bad.Students consists of 24 girls (46,2%), 28 boys (53,8%), 78,8% below 13 years old, got information from two sources (30,8%) and the most impressive source was health care provider (55,8%). All respondents reading Holy Qur?an and playing with friends at night. Chi-square test showed there was no significant differences (p>0,05) between knowledge level with age. Fisher?s exact test showed there were no significant differences (p>0,05) between sex, number of information sources and the most impressive information source . It was concluded that there were no associations between knowledge level of malaria clinical symptoms with their characteristics.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asrul Hudaira
"Malaria is an infectious disease caused by a malaria parasite spread by female Anopheles mosquitoes, and is currently a public health problem. Besides causing death, it also affects work productivity and income. Puskesmas Hanura, wich is included ah High Incidence Area with AMI of l59,8 per 1000 persons, has done many efforts to deal with malaria, one of those is encouraging the use of bednets by distributing them to the community. The community there uses bednets while sleeping to help prevent malaria incidence.
This study used case control design, to elicit whether there is any significant relationship between exposure to mosquitoes and malaria by comparing case group and control group. Data were collected from Puskesmas I-Ianura, whit case group being patients who have been diagnosed with malaria (based on clinical symptoms and laboratory result) and control group are those who are not diagnosed with malaria, Primary data were also collected using stmctured questionnaires.
The result of bivariate analysis with a confidence of 95% showed that variabels correlating with malaria incidence the use of badnets with p value = 0,000 and OR = 4,177 (95%: 2,537-6,879), the use of mosquito coil with p value = 0,038 and OR = 1,962 (95% Cl: 1,078-3,57l) and being outside the housing during night time with p value = 0,016 and OR = 1,926 (95% CI: 1,159-3,20l).
The result of multivariate analiysis showed that using bednets when sleeping has a correlation with malaria incidence. Those who do not use bednets have 4,177 times begger risk to catch malaria than those who do. g.
It is suggested that the community be given thorough infomation on the importance of preventing the spread of malaria. The distribution of badnets should be continued and information should be given also regarding how to use bednets properly and their benefits. It is also suggested that people should stay inside the house night."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T34451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>