Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205877 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Sri Nurtantri
"Latar belakang: Penelitian ini merupakan penelitian penentuan validitas dan realibilitas instrumen Family Questionnaire (FQ) agar dapat digunakan dalam menilai kualitas dan kuantitas ekspresi emosi pada keluarga penderita skizofrenia di Indonesia.
Tujuan: Untuk mendapatkan instrumen Family Questionnaire (FQ) dalam bahasa Indonesia yang sahib dan mengetahui apakah FQ tersebut stabil dan terpercaya untuk digunakan dalam penilaian ekspresi emosi yang dialami oleh keluarga yang merawat penderita skizofrenia di Indonesia.
Metode: Pengambilan sampel keluarga yang merawat penderita skizofrenia sejumlah 97 orang (N = 97) dan sampel pada keluarga yang merawat penderita reumatoid artritis sebagai kontrol sejumlah 94 orang (N = 94). Memenuhi kriteria inklusi dengan metode consecutive yang dilaksanakan di RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Pengisian kuesioner dilakukan secara self report. Hasil pengisian kuesioner dianalisis secara statistik dengan alat bantu SPSS versi 13, untuk mendapatkan validitas diskriminan, validitas konstruksi, reliabilitas test retest, reliabilitas interobserver, dan reliabilitas konsistensi internal dari instrumen FQ.
Hasil: Hasil analisis diskriminan menunjukkan kemampuan diskriminasi yang baik dari instrumen FQ. Dari pengujian didapatkan sensitivitas (95,5%), spesifisitas (93,8%) dan akurasi FQ (94,3%). Pada pengujian analisis faktor didapatkan koefisien korelasi antara butir dalam domain yang sama menunjukkan angka yang iebih tinggi dibanding domain yang berbeda. Hasil dari analisis faktor menunjukkan 2 underlying construct yaitu Emotional Over Involvement (EO1} dan komponen Critical Comments (CC). Hasil pengujian reliabilitas memperlihatkan skor Cronbach alpha sebesar 0,896, tidak terdapat perbedaan bermakna pada sebagian besar reliabilitas test-retest (p >0,05) dan reliabilitas interobserver (p >0,05).
Kesimpulan: Pada penelitian ini terbukti bahwa instrumen FQ versi bahasa Indonesia memiliki validitas dan reliabilitas yang baik dan dapat digunakan untuk menilai ekspresi emosi yang dialami oleh keluarga penderita skizofrenia, namun ada beberapa pertanyaan yang perlu diperbaiki, terutama pada tatabahasa agar mudah dipahami.

Background: This study is a research of validity and realibility of the Family Questionnaire (FQ) for evaluating quality and quantity of emotional expression of schizophrenia caregivers.
Objective: To obtain the Family Questionnaire (FQ) in Bahasa and to explore the stability and reliability of the FQ in Bahasa for evaluating emotional expression experienced by family members and relatives as caregivers of schizophrenia patients.
Method: Participants were caregiver of the schizophrenia patients (N = 97) and caregiver of arthritis rheumatoid patients (N = 94) and were recruited consecutively from Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta. The data was analyzed systematically with the SPSS 13 version instrument, to obtain discriminant validity, construct validity, test retest reliability, inter-observer reliability and internal consistency reliability of the family questionnaire.
Result: The FQ has good validity. The sensitivity is 95.5%, specificity is 93.8% and accuracy of the FQ is 94.3%. In the test of the analysis factor it was obtained correlation coefficient between items in the similar domain showed higher figures compared to the dfferent domain. The result of the analysis factor showed 2 underlying construct, (1) emotional over involvement (EOI) and (2) critical commence (CC). The reliability test produced score of the Cronbach 's alpha 0.896, there was no significant difference in most of the test retest reliability (p >0.05) and inter-observer (p >0.05).
Conclusion: The Family Questionnaire in Bahasa has good validity and reliability and can be used to evaluate emotional expression experienced by the relatives/Family members of schizophrenia patients, there are several items have to be reviewed to make the questions more comprehensible for Indonesians.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inne Irawati
"Latar belakang : Salah satu masalah penting pada pengobatan pasien skizofrenia adalah stigma. Suatu alat ukur diperlukan untuk membantu klinisi mengidentifikasikan stigma. Diantara alat ukur yang ada, Stigma Items dari Schedule for Clinical Assessment in Neuro Psychiatry (SI dari SCAN) dapat menilai stigma yang dialami oleh keluarga yang merawat pasien skizofrenia.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan instrurnen SI dari SCAN dalam bahasa Indonesia yang sahih dan mengetahui apakah SI dari SCAN tersebut stabil dan terpercaya untuk digunakan dalam penilaian stigma.
Metode: Sampel adalah keluarga yang merawat pasien skizofrenia (N = 100) dan keluarga yang merawat pasien rematoid artritis (N = 50). Pengambilan sampel dilakukan di RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dengan cara cosecutive. Partisipan tersebut kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan SI dari SCAN yang diajukan oleh pengamat. Hasil pengisian kuesioner dianalisis secara statistik dengan alat bantu SPSS versi 13, untuk mendapatkan criterion validity, discriminant validity, construct validity, internal consistency, test retest reliability dan interrater reliability dari instrumen SI dari SCAN.
Hasil: Dari pengujian didapatkan sensitivitas =90%, spesifisitas = 98%, dan akurasi SI dan SCAN= 94%. Discriminant validity secara keseluruhan menunjukkan perbedaan yang bermakna (p= 0.021). Pada pengujian analisis faktor didapatkan koefisien korelasi antara butir dalam domain yang sama menunjukkan angka yang lebih tinggi dibanding domain yang berbeda. Pengujian reliabilitas memperlihatkan skor Cronbach alpha sebesar 0.786. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada test retest (p >0.05) dan interrater (p >0.05).
Kesimpulan: Dengan hasil-hasil diatas dapat disimpulkan bahwa SI dan SCAN dalam Bahasa Indonesia terbukti valid dan reliable. Instrumen ini dapat digunakan untuk menilai stigma yang dirasakan oleh keluarga yang rnerawat penderita skizofrenia.
Kata kunci: SI dan SCAN- Stigma - Skizofrenia

Background: Stigma is one of the biggest problems in treating schizophrenia. To help clinician to identify stigma, an instrument is needed. Stigma Items from the Schedule for Clinical Assessment in Neuro Psychiatry (SI - SCAN) is one of the instruments that has been used in developing country to assess stigma experienced by the family in caring for schizophrenia patient. The aims of this study are to obtain the instrument of Sl from SCAN in Indonesian language and to find out whether SI from SCAN in Indonesia language is stable and reliable.
Methods: Participants were caregivers of schizophrenia patient (N=100) and caregivers of rheumatoid arthritis patients (N=50). Both groups were recruited from RSCM Jakarta consecutively. All participants give their responses to the SI-SCAN questions which provided by the researchers. The data was analyzed statistically using SPSS 13 version, to obtain criterion validity, discriminate validity, construct validity, internal consistency, test retest reliability and inter-rater reliability.
Result: The sensitivity of SI-SCAN Indonesia version is 90 %, the specificity is 98 % and the accuracy is 94%. Discriminate validity as a whole showed significant difference (p-0,021). The coefficient obtained between items in the same domain showed higher figure compare with items from different domains. The reliability test showed Cronbach's alpha score 0.786. There is no significant difference in the test of retest (per 0.05) and inter-rater (p>0.05).
Conclusion: The research showed that the SI from SCAN in Indonesian language is valid and is reliable. The instrument can be used to assess the stigma experienced by family of schizophrenia patient.
Key Word: SI from SCAN-stigma -schizophrenia
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ellah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran family functioning dan kualitas hidup pada anggota keluarga yang merawat penderita skizofrenia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengukuran family functioning menggunakan Family Assessment Device (FAD) dan pengukuran kualitas hidup menggunakan alat ukur WHOQOL-BREF.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum family functioning anggota keluarga yang merawat penderita skizofrenia tidak mengalami masalah pada semua dimensi yang diukur dan kualitas hidup anggota keluarga yang merawat penderita skizofrenia berada pada tingkatan sedang.

This study was conducted to examine family functioning and quality of life of family member who take care for people with schizophrenia. This study used quantitative method. Family functioning was measured by Family Assessment Device (FAD) and quality of life was measured by WHOQOL-BREF.
The result of this study showed that generally family member who take care for people with schizophrenia don't have any problem on each dimension of family functioning and the result showed that they had moderate quality of life.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kereh, Maria Ruth
"ABSTRAK
Fungsi eksekutif merupakan fungsi kognitif yang melibatkan pikiran dan perilaku yang kompleks. Defisit fungsi eksekutif menyebabkan terganggunya kemampuan untuk merencanakan, melakukan serta mengontrol tindakan. Wisconsin Card Sorting Test WCST merupakan tes neuropsikologi yang memiliki sejarah yang panjang sebagai pemeriksaan fungsi eksekutif. Penelitian ini bertujuan mendapatkan instrumen untuk menilai fungsi eksekutif yaitu WCST versi Bahasa Indonesia dan melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Penelitian dilakukan di Unit Rawat Jalan Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada tanggal 27 Maret sampai 5 April 2018 terhadap 31 orang pasien skizofrenia dan 30 orang sehat, berusia 18 sampai 59 tahun dengan pendidikan minimum SMP, dengan sampling konsekutif setelah melalui tahap seleksi menggunakan Structured Clinical Inrterview and Diagnosis DSM IV SCID , tes Ishihara, tes Rosenbaum, uji pendengaran 5 kata, Wechsler Test of Adult Reading WTAR , PANSS Remisi, melakukan penerjemahan yang disesuaikan dengan Bahasa Indonesia, penerjemahan balik, uji validitas konstruksi, reliabilitas inter-rater dan reliabilitas internal instrumen WCST versi Bahasa Indonesia. Uji validitas konstruksi menggunakan analisis faktor mendapati adanya kesamaan hasil dengan uji validitas yang dilakukan oleh Bell dkk 1997 dan Sullivan dkk 1993 dengan meneliti 14 variabel dari WCST. Uji reliabilitas inter-rater menggunakan Interclass Correlation Coefficient ICC pada variabel respons perseveratif, kesalahan perseveratif, dan kesalahan nonperseveratif didapatkan nilai kesepakatan masing-masing 0.989, 0.984, 0.973; dan nilai konsistensi masing-masing 0.995, 0.993, 0.990 yang berarti hasil nilai ICC yang sangat baik. Uji reliabilitas konsistensi internal menunjukkan hasil Cronbach rsquo;s Alpha sebesar 0,730 pada kelompok pasien dan 0,819 pada kelompok sehat. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel dalam penilaian WCST memiliki reliabilitas yang baik. Instrumen WCST versi Bahasa Indonesia terbukti sahih dan andal. Pada studi selanjutnya sebaiknya dikumpulkan juga data mengenai usia pertama kali mendapatkan pengobatan psikofarmaka yang digunakan sehingga dalam analisis dapat diperoleh data yang lebih komprehensif.
ABSTRACT
The executive function is a part of cognitive function involving complex thoughts and behaviors. The deficit of executive function leads to disruption of the ability to plan, perform, and control actions. Wisconsin Card Sorting Test WCST is a neuropsychological test that has a long history in the examination of executive function. This study aims to test the validity and reliability of WCST Indonesian version as an instrument to assess the executive function. The study was conducted at the Cipto Mangunkusumo National Hospital in Psychiatric Outpatient Unit from March to April 2018 on 31 schizophrenic and 30 healthy sample, age 18 to 59-year-old with a minimum of junior high school education, by means of consecutive sampling after using Structured Clinical Interview and Diagnosis DSM-IV Disorder SCID , Ishihara test, Rosenbaum test, 5-word hearing test, Wechsler Test of Adult Reading WTAR , PANSS Remission. The WCST Indonesian version has undergone translation and back-translation as well as construction validity test, inter-rater reliability test, and and internal reliability test. Test of construction validity by using factor analysis found a similar result to test conducted by Bell et al 1997 and Sullivan et al 1993 by examining 14 variables from WCST. Inter-rater reliability with Interclass Correlation Coefficient ICC on perseveration response, perseveration mistake, and nonperseveration mistake variables were 0.989, 0.984, and 0.973 consecutively; and consistency value was 0.995, 0.993 and 0.990 consecutively, which means the ICC was very good. The internal consistency reliability test showed Cronbach 39;s Alpha results of 0.730 in the patient group and 0.819 in the healthy group. This shows that the variables in the WCST assessment have good reliability. The Indonesian version of WCST Instrument is valid and reliable in measuring executive functions both in healthy groups and in schizophrenic patients. On following studies, it is recommended to include all data about the age at first treatment and the medication status so in analysis can obtain more comprehensive data. "
2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ice Yulia Wardani
"Ketidakpatuhan terhadap pengobatan merupakan masalah yang banyak dialami oleh pasien skizofrenia. Keluarga sebagai caregiver di rumah dituntut untuk mampu mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang makna pengalaman menghadapi ketidakpatuhan anggota keluarga dengan skizofrenia dalam mengikuti regimen terapeutik: pengobatan. Penelitian ini menggunakan desain fenomenologi deskriptif. Partisipan adalah caregiver pasien di rumah, yang didapatkan dengan cara purposive sampling sebanyak 12 orang yang berasal dari 9 keluarga pasien. Metode pengumpulan data adalah indepth interview, dengan tipe pertanyaan semi terstuktur. Hasil wawancara dalam bentuk transkrip dianalisa dengan menggunakan teknik Collaizi.
Hasil penelitian mengidentifikasi sepuluh tema yaitu persepsi tentang kepatuhan meliputi perilaku patuh, penyebab patuh, durasi patuh setelah pasien dirawat di rumah sakit; sedangkan persepsi ketidak patuhan meliputi perilaku tidak patuh, penyebab, dan akibatnya; dukungan keluarga didapat dari keluarga dan masyarakat dalam bentuk dukungan instrumental, emosional, informasional, dan penilaian; merawat anggota keluarga yang tidak patuh dirasakan sebagai suatu beban sehingga keluarga menggunakan mekanisme koping baik positif maupun negatif; keluarga mengharapkan mendapatkan pelayanan yang mampu menumbuhkan atau meningkatkan kepatuhan anggota keluarga yang mengalami skizofrenia; penerimaan tanggung jawab dan perubahan sikap merupakan makna pengalaman keluarga dalam merawat pasien.
Temuan penelitian ini menggambarkan pengalaman keluarga dalam merawat anggota keluarga yang tidak patuh terhadap pengobatan, meliputi dukungan yang diberikan, beban yang dirasakan, dan bagaimana keluarga mengatasi beban yang dirasakan. Temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan oleh praktisi keperawatan baik di area praktik maupun area pendidikan untuk mengembangkan cara penanganan ketidakpatuhan pada pasien skizofrenia. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat memahami konsep ketidakpatuhan pada pasien skizofrenia sehingga mampu memberikan intervensi keperawatan yang tepat baik untuk pasien maupun keluarganya.

The non-compliance to the treatment is the common issue among the patients with schizophrenia. Family as the main caregiver at home was being charged to be able to solve this problem. The objective of the study was to understand deeply about the family experiences in facing the non-compliance the treatment of patient with schizophrenia. This study used the phenomenology descriptive design. The participants were the patients caregiver at home, and they were taken by using purposive sampling technique. The number of participants were 12 people taken from 9 patients family. The method used for collecting data was in-depth interview, with semi structure questions. The interviews transcript was then analyzed by using the Collaizi method.
Ten themes were identified as study result. There are perception of compliance that consist of compliance behavior, the causes of compliance, the length of compliance after hospitalization; perception of non-compliance covers non compliance behavior, the causes and the impact; social support from family and community includes instrumental, emotional, informational, and appraisal support; applying positive or negative coping mechanism in caring for family member in response to family burden; family expectation for services that able to increase compliance; the meaning of familys experience in taking care their family members are acceptable responsibility and behavioral changes.
The finding of this study described the family experience in treating the family member with non-compliance to the treatment, including the support given, the burden felt by the care giver, and the strategy used to ease the burden. The findings of this study can be used as reference by the nursing practitioners, both in clinical and educational area, to develop the strategy to solve the non-compliance of patients with schizophrenia. This study recommends the nurses to understand the concept of non-compliance in patients with schizophrenia in order to give proper nursing interventions both for patients and the family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Ebenezer Soleman
"Latar Belakang: Ekspresi emosi penting untuk perkiraan kekambuhan ODS dalam rentang 9-12 bulan. ODS yang berasal dari keluarga dengan ekspresi emosi tinggi 60% mengalami kekambuhan. Pramurawat menanggung beban dalam merawat ODS serta stigma dari lingkungan. Pengetahuan yang tak cukup dapat meningkatkan stigma dan ekspresi emosi. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antar ekspresi emosi, beban, stigma, pengetahuan terhadap kekambuhan ODS.
Metode: Penelitian studi potong lintang ini menilik 80 pramurawat ODS yang dirawat di RSUPN Cipto Mangunkusumo dan RSKD Duren Sawit yang diambil secara consecutive. Setelah informed consent, dilakukan pengisian kuesioner sosio-demografi, alat ukur ekspresi emosi (Family Questionaire), beban perawatan (Burden Assessment Schedule), stigma (Stigma Items), pengetahuan tentang skizofrenia (Knowledge about Schizophrenia Interview).
Hasil: Analisis bivariat menemukan hubungan bermakna ekspresi emosi, beban, stigma yang dialami pramurawat dengan kekambuhan ODS (p<0,001). Setelah dilakukan analisis multivariat ditemukan hubungan bermakna ekspresi emosi dengan kekambuhan ODS (p<0,006). Hubungan bermakna juga terlihat dari hubungan antara stigma dengan kekambuhan (p<0,004). Untuk beban dan pengetahuan tidak ditemukan hubungan bermakna dengan kekambuhan ODS.
Simpulan: Terdapat hubungan antara ekspresi emosi, stigma yang dialami pramurawat dengan kekambuhan ODS.

Background: Expressed emotion is known as predictor of relapse of person with schizophrenia in 9-12 months. Person with schizophrenia who comes from family with high expressed emotion has 60% relapse. Caregiver experiences burden of care and stigma from environment. Inadequate knowledge could increase stigma and expressed emotion. This research is aim to analyze association between expressed emotion, burden of care, stigma, knowledge of caregiver with relapse of person with schizophrenia.
Method: this research based on cross sectional design to analyze 80 caregivers of person with schizophrenia who had admited in RSUPN Cipto Mangunkusumo and RSKD Duren Sawit which has been taken consecutively. After informed consent, they answered question for socio-demography questionaire, Family Questionaire for expressed emotion, Burden Assessment Schedule for burden of care, Stigma Items, Knowledge about Schizophrenia Interview.
Result: Bivariate analysis has discovered the association between expressed emotion, burden of care, stigma which has been experienced by caregiver with relapse of person with schizophrenia (p<0,001). After multivariate anaylsis, it has been clear that expressed emotion has association with relapse (p<0,006). The association has been discovered for stigma with relapse (p<0,004). Burden of care and knowledge about schizophrenia has not associated with relapse.
Conclusion: There is association between expressed emotions, stigma which has been experienced by caregiver with relapse of person with schizophrenia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arundhati Nugrahaning Aji
"ABSTRAK
Adanya anak dengan skizofrenia dapat mempengaruhi sistem relasi keluarga, termasuk relasi orangtua terhadap anak mereka. Tujuan: untuk melihat pengaruh adanya anak dengan skizofrenia terhadap pola relasi orangtua dan untuk mendapatkan gambaran pola relasi orangtua yang mempunyai anak dengan skizofrenia. Metode: penelitian ini merupakan studi kasus kontrol. Pola relasi orangtua diukur menggunakan Family Adaptability and Cohesion Evalution Scale (FACES) IV. Hasil: sebesar 73,33% keluarga yang memiliki anak dengan skizofrenia mempunyai pola relasi orangtua yang sehat dan 26,67% mempunyai relasi orangtua yang tidak sehat, baik menurut ayah maupun menurut ibu. Keluarga yang memiliki anak dengan skizofrenia memiliki pola relasi orangtua yang tidak sehat sebesar 6,65 kali dibandingkan dengan keluarga yang tidak memiliki anak dengan skizofrenia (p < 0,05, 95% CI = 2,428 – 18,213). Kesimpulan: adanya anak dengan skizofrenia memberikan pengaruh terhadap pola relasi orangtua.

ABSTRACT
Children with schizophrenia can affect family relation system, including parental relationship
towards their children. Purpose: To evaluate the impact of children with schizophrenia to
parental relationship pattern and acquire description of relationship pattern of parents having
children with schizophrenia. Method: This research is a case control study. Parental
relationship pattern is measured usingFamily Adaptability and Cohesion Evalution
Scale (FACES) IV. Result: 73,33% of families of children with schizophrenia have a healthy
parental relationship pattern, and 26,67% have an unhealthy relationship according to the
fathers and the mothers. Families of children with schizophrenia have an unhealthy pattern of
parental relationship 6,65 times compare to families having no children with schizophrenia
(p < 0,05, 95% CI = 2,428 – 18,213). Conclusion: Children with schizophrenia in the family
have an impact towards parental relationship pattern."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T33182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suryaningrum
"Skizofrenia menduduki peringkat keempat sebagai penyakit yang membebankan di seluruh dunia. Salah satu manifestasi klinik dari skizofrenia adalah perilaku kekerasan. Beban berat yang dirasakan keluarga dapat menurunkan kemampuan keluarga merawat pasien dengan perilaku kekerasan.
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan beban dengan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan di Poliklinik Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Desain penelitian adalah analitik dengan tehnik purposive sampling terhadap 103 responden.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara beban dengan kemampuan keluarga dalam merawat pasien perilaku kekerasan (P value <0,05). Penigkatan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan perlu dilakukan agar beban yang dirasakan keluarga menjadi berkurang.

Schizophrenia is the fourth most burdening health problem in the world. One of the clinical manifestation of schizophrenia is violent behavior. Strenous burden perceived by the family could lower the ability of family to care for patient.
The purpose of this study is to indentify the relationship of family's burden and the family ability to care for patient with violent behavior at the Psychiatric Clinic of Marzoeki Mahdi Hospital of Bogor. This study used analitical design and collected 103 samples using the purposive sampling technique.
This study result indicated a significant relationship between family?s burden and family ability to care for patient with violent behavior (p value < 0,05). Study showed it is necessary to increase family capability in caring for patient with abusive behavior in order to lower the burden perceived by the family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Sejahtera
"S03tu studi cross - sectional terhadap gangguan skizofrenia dengan simptom negatif telah dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Jakarta, Indonesia. Telah dilakukan pemeriksaan terhadap 50 pasien yang menderita gangguan skizofrenia dengan simptom negatif, terdiri atas 34 pasien laki - laki dan 16 pasien perempuan, yang meliputi wawancara psikiatri, pengisian kuesioner-kuesioner yang berhubungan dengan fungsi kognitif ( Mini Mental State Examination ), indeks komposit PANSS ( Positive and NegatzJ Symptom Scale) dan derajat disabilitas so sial (Disability Assesment Scale I DAS). Basil pcnclitian mcnWljukkan bahwa tcrdapat korclasi yang bermakna secara statistik antara variabel pcndidikan dan fungsi kognitif dengan derajat disabilitas so sial yang berhubWlgan dengan overall behaviour, social role performance, ward behaviour and nurse's opinion. Dengan uji regresl temyata hanya fungsi kognitif yang merupakan prediktor yang kuat. Hubungan antara fungsi kognitif dengan DAS dalam hal overall behaviour ( p = 0,00081 ), social role performance ( p = 0,01012), ward behaviour ( p = 0,00004 ), dan nurse's opinion (p = 0,02895)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T59017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Imelisa
"Prevalensi schizophrenia di Kersamanah adalah sebesar 2.6/1000 jiwa, dan 39,8% klien drop out berobat. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh asuhan keperawatan pada klien, keluarga dan peran PMO (terapi keperawatan) terhadap kemandirian dan kepatuhan berobat. Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment dengan purposive sampling. Penelitian menggunakan instrumen kemandirian CMHN Jakarta dan MARS.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perubahan bermakna kemandirian dan kepatuhan berobat setelah diberikan terapi keperawatan (p-value<α=0.05). Terdapat perbedaan perubahan bermakna pada kelompok intervensi dan kontrol (p-value<α=0.05). Terdapat hubungan erat antara kemandirian dengan kepatuhan berobat (p-value < α=0.05). Saran dari penelitian ini adalah dikembangkannya asuhan keperawatan pada klien, keluarga dan peran PMO di Kersamanah.

The prevalence of schizophrenia in Kersamanah is 2.6/1000 person, 39.8% client has been drop out in medication. This research aimed to found the effect of nursing process to the client, family and PMO role (as nursing therapy) to independency and medication adherence. This research used a quasy experiment design with purposive sampling. This research use the instrument of independency from the CMHN Jakarta research and the MARS instrumen for medication adherence.
The result shows that there is a significant change of independency and medication adherence after intervension of nursing therapy (p-value < α=0.05). There is a significant differences change between intervention and control group (p-value < α=0.05). There is a close relation between independency and medication adherence (p-value < α=0.05). This research suggest continue implementation of nursing process to client, family and PMO role in Kersamanah.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31229
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>