Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18458 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana Putri
"Thesis ini bertujuan untuk menyajikan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap kesetiaan merek Bank Syariah. Penulis mengadakan survey pada nasabah BNI Syariah. Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling terhadap 210 nasabah pada 4 kantor cabang. Penulis menggunakan metode SEM yang dioperasikan dengan program AMOS. Kesetiaan merek dalam thesis ini menggunakan pendekatan yang diberikan oleh Taylor dkk (2004), yang mempertimbangkan 5 variabel independent yaitu: kepuasan pelanggan, nilai bagi pelanggan, retensi terhadap perubahan, afeksi dan kepercayaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa retensi terhadap perubahan, afeksi dan kepercayaan secara signifikan mempengaruhi kedua dimensi kesetiaan merek, yaitu kesetiaan pembelian d an kesetiaan sikap. Sementara itu nilai bagi pelanggan hanya signifikan mempengaruhi kesetiaan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa kesetiaan nasabah akan merek Bank Syariah juga lebih dipengaruhi oleh faktorfaktor psikologis (pendekatan sikap).

This thesis aims to provide a better understanding of Brand Loyalty in Islamic Banking. The writer conducted a survey on BNI SYARIAH customers. Method used is convenience sampling of 210 respondents in 4 Branches. The writer used the Structural Equation Model (SEM) to examine the hypothesis, which was operated by AMOS program. Brand loyalty in this thesis measured by a comprehensive approach given by Taylor et al. (2004) which considers five significant dimensions, namely satisfaction, customer value, retention, affection and trust.
The result of this study shows that retention to change, affection had significant influence for both loyalty, consistently appear as most influential in fostering both behavioral and attitudinal loyalty. And customer value only significant to behavioral loyalty. This goes to show that customer loyalty is not only based on rational considerations but more so to attitudinal."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25505
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Daryanti
"Sebagai lembaga keuangan, dalam melakukan usahanya selalu dihadapkan pada berbagai resiko, yang diantaranya adalah resiko tingkat bunga yang berfluktuasi. Profitabilitas bank selain dipengaruhi oleh mahalnya sumber dana pada saat ini, juga dipengaruhi oleh faktor tingkat bunga yang semakin berfluktuasi. Tingkat bunga bagi dunia perbankan merupakan cerminan biaya untuk mendapatkan dana bank dan harga yang akan diterima dari penggunaan dananya, sehingga perlu
dilakukan pengelolaan dana yang cermat dan hati-hati dalam menghadapi situasi sekarang ini.
Fluktuasi tingkat bunga yang cepat dan tidak dapat diperkirakan pergerakannya sudah merupakan
konsekuensi resiko yang harus ditanggung bank dalam melaksanakan usahanya. Tingkat bunga yang berfluktuasi tersebut dapat mempengaruhi biaya banks liabilities dan pendapatan banks assets. Beberapa tehnik manajemen dalam menghadapi resiko tingkat bunga yang berfluktuasi dapat diterapkan oleh bank dalam rangka usahanya memperkecil resiko tingkat bunga. Dan salah satu tehnik pengelolaan tersebut adalah melalui penerapanf unds gap management yaitu penerapan
funds gap management yang disesuaikan dengan arah tingkat bunga yang terjadi. Walaupun untuk menerapkan besarnya funds gap yang sesuai untuk setiap fase dalam sikius tingkat bunga adalah tidak mungkir, akan tetapi pengelolaan secara garis besamya adalah penerapan funds gap yang disesuai dengan perkiraan tingkat bunga di masa depan, dimana akan mengurangi resiko kerugian
akibat tingkat bunga yang berfluktuasi.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Infusia Damayanti
"Dengan pesatnya perkembangan perbankan di Indonesia, diperlukan suatu indikator untuk mengetahui efektifitas bank-bank yang ada Indikator yang digunakan adalah laba yang diperoleh bank Sehinqga peranan laba sanqatlah penting selain untuk mengukur efektifitas bank, juga penting bagi kelangsungan hidup bank Untuk dapat memaksimumkan laba, bank harus dapat memaksimumkan pendapatan dan meminimumkan biaya Dalam kegiatan usaha bank,
komponen terbesar dalam pendapatan adalah pendapatan atas bunga piniaman atau kredit yang diberikan kepada debitur. Dengan demikian penggunaan metode pengakuan pendapatan yang tepat sangat penting, karena metode
pengakuan pendapatan mempunyai pengaruh terhadap penetapan laba operasi bank dengan metode basis
aktual penilaian prestasi untuk setiap periode dengan mendasarkan pada angka pendapatan bunga akan
menghasilkan kesimpulan yang sesuai bila dikaitkan dengan segi lainnya (dalarn hal ini adalah ekspansi kredit) Selain itu dengan metode ini perkiraan Pendapatan Bunga Akan Diterima dapat merupakan alat pengendalian yang efektif untuk penciaasan pembayaran bunga piniaman dan membuat tindak lanjut yang
diperlukan serta menetapkan batas waktu penyelesaiannya. Kelernahan dari metode basis kasadalah apabila dikaitkan dengan kepentingan manajmen
untuk menilai prestasi yang lalu dan rencana tindakan
selanjutnya metode ini kuranq mampu menqhasilkan
informasi yang efektif untuk kepentingan tersebut.
Kelemahan lain adalah pada proses akuntansinya tidak
memunculkan suatu pos yang dapat digunakan sebagai pengawasan pembayaran bunga pinjaman. Makin luasnya kegiatan serta jaringan usaha bank maka bank
dituntut untuk dapat beroperasi secana sehat dan bertanggung Jawab serta hati-hati. Dengan kondisi tersebut pemerintah menghendaki bank di Indonesia bekerja secara hati-hati dengan memenuhi kriteria
kesehatan bank yang meliputi ketentuan untuk
permodalan, kualitas asset manajemen rentabilitas
serta. likuiditas,. sehingga kepentingan masyarakat
dapat terjamin dan dapat menunjang terciptanya stabilitas moneter dan tujuan pembangunan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ananda Surya Ramadhan
"Dengan berkembangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keberlangsungan lingkungan sekitar, perusahaan mulai menggerakkan inisiatif yang bertanggung jawab secara ESG dan memiliki sistem pelaporan khusus. Perbankan sebagai salah satu sektor yang dinamis dengan perubahan dunia dan memangku kepentingan masyarakat menjadi sektor yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor ESG yang diduga mempengaruhi kinerja keuangan sektor perbankan di negara ASEAN-5 (Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura). Sampel penelitian berjumlah 17 bank ASEAN-5 yang dipilih berdasarkan aset dikelola bank terkait pada periode 2014-2019. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan balanced panel data. Penelitian melakukan regresi variabel independen yang merupakan komponen ESG yaitu Environmental, Social dan Governance terhadap kinerja keuangan melalui return on assets, return on equity, stock market returns dan Tobin’s Q sebagai alat ukur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komponen Environmental dan Social memengaruhi Tobin’s Q namun tidak pada tiga indikator kinerja keuangan lainnya. Komponen Governance ditemukan memengaruhi ROE dan Tobin’s Q namun tidak pada indikator ROA dan SMR. Keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa Tobin’s Q dipengaruhi oleh ketiga komponen ESG namun pada indikator lainnya tidak ditemukan bukti yang definit bahwa ESG merupakan pengaruh yang signifikan.

There is a growing public interest on the importance of sustainability, reflected in firms’ initiatives and actions to launch ESG responsibility programs with its own reporting system. The banking sector is an interesting sector to examine due to it being a dynamic environment which is dependent on the changing times and in doing so is responsible in fulfilling society’s demands on their practices. This paper is written for the purpose of analyzing ESG as a factor that might affect a bank’s financial performance in ASEAN-5 countries (Indonesia, Philippines, Malaysia, Thailand, Singapore). Our data sample is on 17 banks that operates within ASEAN-5 that is chosen due to the number of assets under their management for the period of 2014 to 2019. Data used in this research is balanced panel data. The research uses panel data regression using ESG as an independent variable comprising of Environmental, Social and Governance towards financial performance using return on assets, return on equity, stock market returns dan Tobin’s Q as a proxy. The outcome of this paper shows that Environmental and Social factors affect Tobin’s Q significantly although the case is not the same with the other indicators. The Governance factor is found to affect both ROE and Tobin’s Q significantly although does not affect ROA and SMR. The overall outcome of this paper shows that Tobin’s Q is significantly affected by ESG and its three components although in other indicators the results are not definite enough to justify the existence of an effect of ESG towards financial performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunu Widi Purwoko
Jakarta: Media Luhur, 2019
332.1 SUN j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stigum, Marcial L.
Homewood, Ill.: Dow Jones-Irwin , 1983
332.1 STI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsu Fauzie
"ABSTRAK
Pemerintah dengan kebijakan yang dituangkan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun telah memberikan kesempatan bagi Bank ataupun Perusahaan Asuransi Jiwa mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) untuk menyelenggarakan program pensiun kepada masyarakat luas. Kebijakan merupakan usaha Pemerintah untuk memelihara kesinambungan pendapatan karyawan perusahaan dan pekerja mandiri pada saat memasuki usia pensiun (retirement benefit).
Sebagai implementasinya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang disingkat DPLK BNI, berdasarkan keputusan Direksi Bank BNI Nomor KP/137/DIR/R tanggal 09 Juni 1993, yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan Nomor KEP13011KM.1711993 tanggal 28 Desember 1993 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 18 tanggal 4 Maret 1994, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri, yang terpisah dari Dana Pensiun bagi karyawan Bank BNI.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui kesempatan dalam penyerapan pasar oleh Bank BNI dalam memasarkan program pensiun DPLK BNI, dengan menggunakan Analisis SWOT, dalam rangka menyusun kebijaksanaan strategi pemasaran yang tepat untuk mendapatkan peluang pasar yang ada dan mengantisipasi pensaingan yang semakin meningkat.
DPLK BNI mempunyai banyak peluang untuk memasuki pasar. Hal ini terlihat dari tingkat pertumbuhan rata-rata perusahaan di Indonesia per tahun untuk periode Tahun 1991-1997 sebesar 3,01 persen atau 4.357 perusahaan, dengan rata-rata penyerapan jumlah tenaga kerja WNI per tahun sebanyak 454.712 tenaga kerja atau 6,99 persen.
Target pasar program pensiun adalah masyarakat pekerja secara keseluruhan, maka untuk menggarap peluang dan dalam rangka mensosialisasikan program pensiun kepada masyarakat, perlu dilakukan promosi lewat media massa antara lain televisi, disamping memanfaatkan secara optimal pendayagunaan jaringan Kantor Cabang Bank BNI yang ada diseluruh Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirthley Aponno
"Didalam industri perbankan dana diibaratkan sebagai darah di dalam tubuh manusia, berarti pengelolaan dana merupakan hal yang sentral dan perlu mendapat perhatian serius dari pengelola bank. Berkenaan dengan hal itu, peranan pengelolaan likuiditas menjadi sangat penting mengingat pula kepercayaan yang diemban industri perbankan itu sendiri.
Besar kecilnya penyediaan alat likuid akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat disatu pihak dan dilain pihak dapat menghilangkan kesempatan untuk mendapatkan pendapatan bunga. Bank Alco sebagai bank yang mempunyai misi menjadi bank besar dengan cabang yang banyak dan letaknya tersebar di seluruh propinsi mempunyai karakteristik tersendiri didalam pengelolaan likuiditasnya. Pengelolaan likuiditas, apabila mengambil konsep value chain, akan dimulai dari pemeliharaan saldo kas, kemudian pengelolaan saldo giro pada BI dan penempatan dana pada cadangan sekunder.
Didalam pemeliharaan kas pada Bank Alco belum mempunyai tolok ukur guna mencapai saldo kas yang optimal. Dengan menggunakan pendekatan kinerja yang lalu (Past Historical Approach) didapat penekanan terhadap saldo kas yang pada gilirannya penghematan saldo kas yang didapat dapat dimanfaatkan untuk ditempatkan di pasar uang. Atas penempatan tersebut didapat kontribusi bagi profitabilitas.
Sedangkan menyangkut pengelolaan saldo giro pada BT berkenaan pula dengan kewajiban minimum giro pada BI yang harus senantiasa dipelihara bank (dikenal dengan ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM). Pengelola GWM pada Bank Alco dipegang oleh pialang pasar uang (dealer money market) yang juga sekaligus bertugas untuk menempatkan kelebihan dana yang sementara belum digunakan ke sektor kredit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengelolaan likuiditas yang dilakukan oleh pialang (dealer) menyangkut 2 fungsi yaitu fungsi mengelola aliran dana (cash flow) dan fungsi jual beli dana (trading). Dengan kedua fungsi tersebut, maka seyogyanya kedua fungsi tersebut dilakukan oleh 2 jabatan, yaitu pengelola aliran dana (cashflow) dan pengelola jual beli dana (trading). Sehingga pengelolaan GWM maupun pengelolaan penempatan pada cadangan sekunder dapat lebih optimal."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selamet Riyadi
"Bank merupakan usaha jasa keuangan yang bertumpu pada kepercayaan masyarakat atau nasabah, besarnya tingkat kepercayaan masyarakat pada suatu bank sebagai salah satu tolok ukurnya adalah kemampuan bank tersebut dalam menghimpun dana masyarakat.
Usaha bank untuk menjaga kepercayaan masyarakat adalah memelihara agar likuiditasnya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya, berdasarkan data empiris tidak ada bank yang langsung collapse sebagai akibat kerugian transaksi, kecuali kerugian transaksi foreign exchange tetapi jika terkena rumours mengenai kekurangan likuiditas dapat mengakibatkan bank tutup selamanya. Disamping itu terlalu banyak likuiditas akan menyebabkan idle funds yang berarti terdapat beban biaya bunga demikian pula bila terjadi kekurangan likuiditas dapat berakibat lebih buruk lagi. Pengelolaan dana terutama likuiditas ini dimisalkan seperti orang menggenggam telur, terlalu kencang bisa pecah dan longgarpun akan bisa jatuh .
Dengan memperhitungkan taken dan placement terikat berdasarkan laporan keuangan sementara per 31 Desember 1995 terjadi kekurangan idle funds rupiah sebesar Rp. 239.404 juta, fasilitas kredit yang belum digunakan sebesar Rp. 1.681.482 juta dan dana masyarakat ( giro, tabungan dan deposito) berjumlah Rp. 10.601.897 juta, dalam posisi seperti ini Bank XYZ mempunyai risiko yang sangat tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa strategi pengelolaan secondary reserve yang diterapkan oleh PT. Bank XYZ menyimpang dari kerangka teori serta konsep yang ada, yaitu penanaman dana pada interbank money market dan surat-surat berharga tidak marketable, high quality dan short term maturity sehingga tidak dapat digunakan untuk berjaga-jaga terhadap pemenuhan kebutuhan primary reserve.
Strategi pengelolaan Secondary Reserve menjadi sangat penting untuk mengoptimalkan laba perusahaan dan menjaga likuiditas yang dibutuhkan, sehingga bank selalu berada'dalam posisi likuidity yang aman sekaligus dapat menghindari dana-dana yang idle, yang pada akhirnya dapat meningkatkan earning assets atau meminimalisir cost , karena semua sumber dana yang berasal dari masyarakat merupakan beban biaya bunga bagi bank."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aviliani
"Penelitian ini merupakan suatu tinjauan atas perilaku manajerial bank terhadap kinerja bank. Kepentingan penelitian ini bertalian dengan badan usaha milik pemerintah khususnya bank, yang di dalam kondisi deregulasi masih menunjukkan kinerja yang rendah. Kondisi ini karena adanya perbedaan struktur kepemilikan (bank pemerintah, bank swasta nasional dan asing) yang berakibat pada perbedaan perilaku manajerialnya.
Sebagaimana hasil penelitian Davies di Australia penyebab terjadinya perbedaan perilaku manajerial bank karena struktur kepemilikan dan biaya transaksi. Oleh karena itu, pengkajian terhadap perilaku manajerial bank dilakukan dengan permasalahan (l.) Bagaimana pengaruh perbedaan struktur kepemilikan terhadap kinerja dan biaya transaksi bank, serta bagaimana perbedaan perilaku manajerial bank dilihat dari kinerja dan biaya transaksi.
Pengkajian terhadap masalah tersebut dilakukan terhadap bank-bank devisa yang berdiri sejak sebelum deregulasi 1983, baik bank pemerintah, bank swasta nasional dan bank asing. Untuk menguji struktur kepemilikan terhadap kinerja bank digunakan dua macam pendekatan yaitu melalui analisis likuiditas (loan to assets, effect to asset, deposits growth) dan rentabilitas (profit to assets dan profit to deposits). Dengan periode tahun 1984-1992. Estimasi modal digunakan metode regresi variabel boneka (standard dummy variable regression approach) sedangkan data yang dipakai adalah data gabungan (polling data), yang merupakan penggabungan data antara slang (cross section) dengan data runtun waktu (time series).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur kepemilikan mempengaruhi kinerja, biaya transaksi dan perilaku manajerial bank. Dengan hasil bahwa kinerja bank swasta nasional dan asing lebih baik dari bank pemerintah, dan biaya transaksi bank swasta nasional dan asing lebih rendah dari bank pemerintah. Kondisi tersebut cerminan perilaku manajerial bank swasta nasional dan asing lebih risk averter dari bank pemerintah yang lebih risk taker. Hasil ini merekomendasikan kepada pemerintah dalam jangka pendek, pembenahan manajemen melalui reorganisasi dan penyempurnaan sistem prosedur, melibatkan konsultan dan memberikan otonomi dalam pengelolaan kegiatannya. Pada tahap jangka panjang diharapkan semua bank pemerintah melakukan go publik."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>