Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117683 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vania Rossa Larasati
"Sukses sebuah perusahaan tidak terlepas dari peranan para pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mempertahankan pelanggan agar terus menerus dan berulang-ulang menggunakan atau memanfaatkan produk dan layanannya. Akan tetapi, mempertahankan pelanggan bukanlah hal yang mudah. Kendala utama sulitnya mempertahankan pelanggan adalah customer cost yang mahal dan cenderung meningkat. Salah satu cara untuk dapat mempertahankan pelanggan adalah dengan memberikan nilai yang lebih dari penawaran yang ditawarkan, sehingga hubungan antara pelanggan dan perusahaan dapat terus berkelanjutan. Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada seberapa mampu sebuah perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta mampu memenuhinya secara lebih efektif dan eiisien dibandingkan pesaing. Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar, maka perusahaan senantiasa harus menerapkan strategi jitu yang disusun berdasarkan pasar dan pelanggan untuk menciptakan superior customer value. Seorang pemasar harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen, ternama pada restoran cepat saji yang semakin berkembang dan diminati oleh masyarakat. Pada persaingan restoran cepat saji yang sangat ketat ini, produsen berlomba-lomba untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai bagi pelanggannya, sehingga produsen berupaya untuk rnencari tahu apa saja hal-hal yang dapat mempengaruhi nilai pelanggan unggul.
Pada penelitian ini akan ditelaah dan dianalisis faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap nilai pelanggan unggul pada restoran cepat saji Mc Donald?s. Sampel yang diteliti berjumlah 120 orang, pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui survei di restoran Mc Donald?s di lima wilayah DKI Jakarta, yaitu McDonald's Cibubur (Jakarta Timur), Mc Donald's Pondok Indah (Jakarta Selatan), Mc D0nald?s Taman Anggrek Mal (Jakarta Barat), Mc Donald's Plaza [indonesia (Jakarta Pusat) dan Mc Donald's Kelapa Gading (Jakarta Utara).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa nilai pelanggan unggul dipengaruhi secara positif oleh produk. Produk diwakili oleh lima indikator penelitian, yaitu variasi menu beragam, makanan matang dan panas, citarasa enak, tempat penyajian bersih dan harga terjangkau. Kelima indikator penelitian ini memiliki korelasi yang kuat dengan variabel produk, dan ditunjukkan dengan nilai muatan faktor yang cukup tinggi. Hasil penelitian lainnya memperlihatkan bahwa aspek pelayanan, yang diuraikan menjadi responsiveness, emphaty, tangible, assurance dan reliability, tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai pelanggan unggul.

Customers play an important role in the success of a company. They have to be earned over and properly maintained so that they will keep using the products or services offered by the company. However, eaming and maintaining customers is not easy, and the cost incurred tends to increase ever. One way to do it is to make the customers feel getting value more than expected from what is being offered by the company. Marketing concepts propose that the attaimnent of organizational target depends on how well a company can understand customers? needs and wants, and satisfy them better than the competitor. To gain and maintain market share, a company has to apply the appropriate strategy to create superior customer value. 'I`his is especially so in fast food restaurant business, which expand progressively. To outdo the competitors one has to offer products perceived to be of more value by the customers and, therefore, it is the marketer?s job to rind out things that influence their perception in this regard.
In this research, we seek to identify and analyze various factors that influence this perception of superior customer value at Mc Donald?s fast food restaurant. A purposive sample of 120 McDonald?s customers were interviewed at tive of the restaurant?s outlets in DKI Jakarta : McDonald?s Cibubur (Jakarta Timur), Pondok Indah (Jakarta Selatan), Taman Anggrek Mal (Jakarta Barat), Plaza Indonesia (Jakarta Pusat) and Kelapa Gading (Jakarta Utara).
The result conclude that the factor ?product? was dominant in influencing the ?superior customer value", while the other factors of ?responsiveness", "empathy", "tangible", ?assurance? and "reliability" showed no significant effect over it. The ?product? is conceptually defined to include tive indicators : (1) variety of the menu, (2) well cooked food, (3) taste, (4) cleanliness of the sewing area, and (5) price. All tive items correlated highly with ?product? as evidenced by the high factor load values.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sintara Jaya
"ABSTRAK
Persaingan yang semakin tajam antara perusahaan fast food saat ini, membuat kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama dimana tingkat kepentingan dan harapan pelanggan haruslah sesuai. Untuk itulah, maka perusahaan perlu menilai faktor-faktor apa yang akan mempengaruhi kepuasan pelanggannya dan apakah telah dipenuhinya.
Dalam memberikan jasa pelayanan yang baik kepada pelanggan, terdapat lima kriteria penentu, yaitu: Keandalan (Reliability), Daya Tanggap atau Keresponsifan (Responsiveness), Jaminan atau Keyakinan (Assurance), Empati (Emphaty), Berwujud atau Bukti Langsung (Tangibles). Kelima unsur tersebut akan menjadi acuan utama dalam penelitian ini. Pelayanan pelanggan yang baik hendaknya tidak hanya menyediakan para pelanggan dengan apa yang mereka butuhkan, tetapi juga menyediakan para pelanggan dengan apa yang mereka butuhkan, bahkan sebelum mereka tahu bahwa mereka membutuhkannya.
Penulis melakukan survey dengan menyebar 100 kuesioner untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Kentucky Fried Chicken (KFC) cabang Mall Artha Gading di Jakarta Utara. Dan hasil perhitungan dan pengolahan data kuesioner menggunakan Wilcoxon Match Pairs Test diperoleh jumlah jenjang yang kecil sebesar 105. Jumlah jenjang yang kecil Iebih besar dari T tabel sebesar 66. Dengan demikian Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kenyataan dengan harapan pelanggan Kentucky Fried Chicken (KFC) cabang Mall Artha Gading di Jakarta Utara.
Dari penilaian gap, kartesius, dan Wilcoxon Match Pairs Test antara kenyataan dan harapan pada masing-masing dimensi, didapati bahwa kinerja Kentucky Fried Chicken (KFC) cabang Mall Artha Gading di Jakarta Utara dapat memenuhi harapan pelanggan."
2007
T22425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafdewiyani
"Upaya peningkatan mutu dan efisiensi pelayanan kesehatan di rumah sakit secara keseluruhan tidak terlepas dari peran serta pelaksana pelayanan keperawatan, karena pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan di rumah sakit. Untuk mendukung tercapainya pelayanan keperawatan yang optimal, perlu adanya tenaga keperawatan yang profesional dan dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan keperawatan.
Perawat pada ruang rawat inap RS MH. Thamrin sebagai pelaksana keperawatan bertanggung jawab atas keberhasilan pelayanan keperawatan. Sebaliknya, keberhasilan pelayanan dipengaruhi oleh aspek-aspek dalam pekerjaan atau suatu kondisi kerja yang dapat menimbulkan kepuasan bagi mereka. Sampai saat ini, masih sedikit penelitian yang berfokus pada pengkajian faktor tersebut. Untuk itu penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS MH. Thamrin Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tujuannya adalah untuk melihat hubungan antara karakteristik demografi individu dan karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Tempat penelitian adalah Rumah Sakit MH. Thamrin yang meliputi 10 (sepuluh) ruang rawat, dengan melibatkan 81 perawat pelaksana sebagai responden.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan kerja yang diukur dengan aspek-aspek kepuasan kerja yang dirasa dengan aspek-aspek kepuasan kerja yang diharapkan, dengan prosentase rata-rata 83 %. Hasil uji statistik bivariat chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel otonomi/kewenangan (p = 0,001) dan pengembangan diri (p = 0,005) dengan kepuasan kerja. Sedangkan variabel umur (p = 1,000), pendidikan (p = 0,437) dan lama kerja (p - 0,744) tidak berhubungan dengan kepuasan kerja.
Hasil uji statistik regresi logistik didapatkan bahwa variabel otonomi/kewenangan paling dominan berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS MR. Thamrin
Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RS MR Thamrin untuk melakukan pengkajian ulang terhadap kesesuaian peran dan fungsi perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan, sehingga perawat pelaksana mempunyai otoritas dan akontabilitas yang lebih besar yang mencakup aspek peran perawat profesional. Selain itu diperlukan peningkatan pengembangan karir yang terencana dan terarah dalam rangka menciptakan sumber daya keperawatan yang berkualitas dan loyal terhadap organisasi. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain yang bermaksud meneliti kepuasan kerja perawat pelaksana agar melibatkan lebih banyak variabel yang diteliti dengan desain yang berbeda serta menggunakan instrumen yang telah memiliki nilai validitas dan reliabilitas baku.
Daftar Pustaka: 57 (1971 - 2002)

An Analysis on Factors Related to the Jobs Satisfaction of the Nurse Associate in Hospital Ward of MH. Thamrin Hospital Jakarta.The efforts to improve the quality and efficiency of the hospital health service cannot be done and achieved without involving nurses, because nursing and medical service are important part of the integrated hospital service. In achieving the optimal nursing and medical service, a hospital needs skilful, reliable and professional nurses to perform the hospital service
A part of their roles as nurses, nurses in MH. Thamrin Hospital as an extended medical performer is responsible for the success of hospital service. On the other hand, the success of this service is influenced by factors of job condition that should satisfy the nurses. Nowadays, there are few studies focusing on the analysis of those factors. For those reasons this study was conducted to determine, an analysis of the factors related to the nurse's satisfaction was done at the MU. Thamrin Hospital Jakarta
This was a quantitative study which used a correlation descriptive design with cross sectional approach. It was conducted to determine the correlation between individual characteristic demography as well as job characteristic and the nurse?s satisfaction. The study took place in MH Thamrin hospital Jakarta which was participated by 10 wards and included 81 nurses as the respondents.
The study showed that the degree of job satisfaction was measured by the aspects of job satisfaction that was felt and was expected. The average percentage was 83%. A chi square bivariat statistics test result showed that there is significant correlation between authority (p--0.401), self development (p=0.005) and jobs satisfaction. And the other hand the age (p=1.000), education (p=0.437) as well as the length of job carrier (0.744) do not have correlation with the satisfaction. The logistic regression test result demonstrated that the most dominant variable is the authority.
Based on the result of this study, some recommendations are conveyed to the management of MH. Thamrin Hospital Jakarta. The recommendations are the need to re-evaluate the role and the function of nurses in conducting the nursing activities, so the nurse will have a wider authority and accountability dealing with the role as professional nurses. Moreover, it is also necessary to improve a controlled and well-planned career development in order to create qualified nurses who would be more loyal to the organization. It is recommended that the other researchers who are interested in conducting a study which deals with the nurse?s job satisfactions would have covered more variables with different design as well as the use of valid and reliable instruments.
Bibliography: 57 ( 1971- 2002 )"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T8766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priscilia Febriasi
"Pada saat ini kesadaran akan menjaga penampilan bukan hanya dilakukan oleh wanita namun kaum pria juga telah menyadari tentang pentingnya kegiatan ini. Pada negara- negara kawasan Asia Pasifik dimana para masyarakatnya sudah banyak mengadopsi gaya hidup dunia barat, Jakarta dikenal sebagai salah satu kota yang memiliki pertumbuhan bisnis produk kosmetik tercepat, terutama dalam penjualan produk perawatan kulit pria. Namun kontribusi produk perawatan kulit pria terhadap total penjualan produk perawatan kulit masih relatif rendah Karena itu masih terbuka kesempatan bagi produsen-produsen lain untuk memasarkan produk perawatan kulit mereka dengan terus berinovasi dan yang paling penting, memahami karakter pasar produk ini.Dari penjelasan di atas adalah signifikan untuk memahami karakter pasar produk, yaitu konsumen pria dengan menggunakan varibel-varibel dari Theory of Planned Behavior (TPB) yang dikembangkan oleh Azjen.Peneliti kemudian melibatkan 245 responden pria Jakarta yang pernah menggunakan produk perawatan kulit. Model penelitian dengan enam hipotesis dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini membuktikan adanya hubungan yang signifikan pada variabel-variabel pembentuk Theory of Planned Behavior, namun ada pula yang tidak signifikan. Pembahasan serta kontribusi dan saran penelitian juga dibahas pada bagian akhir penelitian ini.

In recent years, men have become more conscious about their image than ever before Within countries in Asia-Pacific region where people are likely to be westernized, Jakarta is recognized as one of the fast growing cosmetics industry,but the contribution of male skin care products to total sales of skin care products is still relatively low.There are a lot of of oppotunity for producers to market their skin care products to continue to innovate and most importantly understand the character of male consumers.From that explanation that is significant to understand the character of the product market y using variables from Theory of Planned Behavior by Azjen. Researcher then involving 245 Jakarta Male respondents who had used skin care products.This model studies with seven hypotheses will be tested by using Structural Equation Modeling (SEM). The purpose of this reserach is to find where in the TPB variables that have significant relationship in pushing men into buying skin care products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1031
S44394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Diana Rosdiyana
"The primary objective of this research is to investigate the effects of perceived justice in service recovery on customer satisfaction of BNI (Bank Nasional Indonesia) and their behavioral outcomes. Data were collected through a survey using a structured questionnaire. The 113 respondents of this research were BNI?s customers who had made complaints to BNI regarding its services. The findings showed that the complainants? level of satisfaction with service recovery was significantly affected by perceived justice. The behavioral outcomes of the complainants in terms of trust, word-of-mouth (WOM) and loyalty were also found to be affected by their satisfaction with the service recovery. Stepwise regression analysis confirmed that interactional justice dimensions in service recovery such as explanation and effort affected significantly on complainants? level of satisfaction. Furthermore, managerial implication of this research is to show the importance of perceived justice in the BNI?s service recovery. Satisfaction with service recovery also leads to a higher level of trust, positive WOM behavior and, to a lesser extent, the level of loyalty.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh persepsi keadilan dalam pemulihan layanan terhadap kepuasan nasabah Bank BNI Cabang Utama UI Depok, serta respon nasabah terhadap kepuasan setelah pemulihan layanan yang diberikan oleh Customer Service BNI dalam menangani keluhan nasabah. Data yang dikumpulkan melalui survey dengan menggunakan kuesioner yang terstruktur. 113 responden yang dianalisa merupakan nasabah BNI Cabang Utama UI Depok yang pernah komplain. Hasil penelitian ini bahwa kepuasan nasabah dipengaruhi oleh persepsi keadilan, serta tingkat kepercayaan, perilaku gethok tular, dan loyalitas nasabah BNI dipengaruhi oleh kepuasan nasabah setelah pemulihan layanan. Analisis regresi stepwise menunjukan bahwa dimensi keadilan interaksi yaitu pemberian penjelasan dan dorongan merupakan dimensi yang paling mempengaruhi kepuasan nasabah BNI. Implikasi manajerial penelitian ini menunjukan pentingnya persepsi keadilan, kepuasan nasabah akan meningkatkan kepercayaan nasabah, mendorong rekomendasi positif serta loyalitas pelanggan."
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Endah Wahyuni
"Penelitian tentang analisis kepuasan kerja tenaga keperawatan di ruang rawat inap RSU Bhakti Yudha Depok pada tahun 2002 dilatarbelakangi dengan adanya hasil survei kepuasan kerja tenaga keperawatan di ruang rawat inap tahun 1999 yang menunjukkan tingkat rendah dan adanya peningkatan keluhan pasien rawat inap terhadap pelayanan tenaga keperawatan dari tahun 2000 sampai 2001. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kepuasan kerja tenaga keperawatan di ruang rawat Inap. Tingkat kepuasan ini dinilai dengan cara mengukur tingkat kesesuaian antara kenyataan dan harapan berdasarkan komponen upah, wewenang, tuntutan tugas, kebijakan organisasi, interaksi, dan status profesional dari seluruh responden menurut karakteristik demografi (umur, status kawin, dan tingkat pendidikan) dan karakteristik pekerjaan (status kepegawaian, lama kerja, mutasi kerja, lama kerja, pengalaman kerja, dan jam kerja seminggu).
Penelitian ini menggunakan disain penelitian non-eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Penentuan besar sampel penelitian dilakukan seeara total sampling dan didapatkan besar sampel sebanyak 103 orang. Data penelitian yang diperoleh berasal dari hasil pengisian kuesioner oleh responden dan dari hasil wawancara dengan 5 (lima) orang informan serta data hasil pencatatan dan pelaporan rurnah sakit. Instrumen yang digunakan mengacu pada kuesioner Index of Work Satisfaction yang dibangun oleh Stamps yang dalam penelitian ini telah dimodifikasi oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diketahui bahwa berdasarkan karakteristik demografi rerata umur responden adalah sekitar 30 tahun, tingkat pendidikan sebagian besar (60%) adalah lulusan SPK/Bidan, dan sebagian besar (65%) berstatus kawin. Bila dilihat dari karakteristik pekerjaannya maka hampir seluruh responden (83,5%) merupakan pegawai tetap RS, sebagian besar (57,3%) menyatakan belum pernah dimutasi ke unit/ruang perawatan lain, dan rerata lama kerja di RSU Bhakti Yudha adalah 6 tahun. Selain itu, responden yang memiliki pengalaman bekerja dan yang tidak memiliki pengalaman bekerja di tempat lain sebelum bekerja di RSU Bhakti Yudha cukup berimbang, dan rerata jam kerja perawat dalam seminggu adalah sekitar 44 jam.
Bila dilihat dari tingkat kepentingan kepuasan kerja, maka komponen yang paling penting dalam kepuasan kerja berdasarkan hasil penilaian responden adalah wewenang yang diikuti oleh komponen status profesional, upah, interaksi, kebijakan organisasi, dan yang paling rendah tingkat kepentingannya adalah komponen tuntutan tugas. Berdasarkan tingkat kepuasan kerja diketahui bahwa secara umum rerata tingkat kepuasan kerja responden adalah 75,80%. Komponen kepuasan kerja dengan tingkat kepuasan tertinggi ada pada komponen status profesional (86,10%) diikuti pada urutan selanjutnya adalah interaksi antarperawat (83,69%), wewenang (81,54%), tuntutan tugas (79,5%), kebijakan organisasi (72,28%), interaksi perawat-dokter (70,78%), dan tingkat kepuasan kerja terendah diperoleh pada komponen upah (58,31%). Pada diagram kartesius diketahui bahwa komponen kepuasan kerja yang perlu mendapat prioritas utama dalam kepuasan kerja responden untuk ditindaklanjuti adalah upah dan interaksi dokter-perawat, karena tingkat pelaksanaannya masih belum baik.
Dari hasil uji statistik diketahui bahwa semua karakteristik demografi yang diteliti (umur, status kawin, dan tingkat pendidikan) memiliki hubungan yang signifikan. Sementara itu, karakteristik pekerjaan responden yang terbukti memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan kepuasan kerja responden adalah variabel lama kerja.
Mengacu pada hasil penelitian ini yang menunjukkan tingkat kepuasan terendah adalah pada komponen gaji dan interaksi perawat dan dokter maka saran yang diajukan peneliti adalah lebih mensosialisasi sistem pengupahan yang berlaku baik berdasarkan status kepegawaian (tetap dan kontrak), sistem kenaikan upah, pemberian insentif dan bonus pada tenaga keperawatan dan mengaktifkan/memberdayakan kembali perkumpulan perawat di RS yang sudah ada semua informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan SDM keperawatan dapat ditemukan dengan mudah oleh seluruh anggotanya. Selain itu, kegiatan bersama antara tenaga medis dan perawat perlu diselenggarakan misalnya dengan pemberian pelatihan dari dokter RS kepada perawat, penyelenggaraan seminar umum kesehatan dengan kepanitiaan bersama antara dokter dan perawat. Saran lainnya adalah sebaiknya semua tenaga keperawatan di RSU Bhakti Yudha adalah tenaga tetap bukan tenaga kontrak karena jenis tenaga ini termasuk dalam bisnis inti yang sangat berperan terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit mengingat kewajibannya sebagai tenaga keperawatan di rumah sakit adalah sama. Selain itu, perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai kepuasan kerja tenaga keperawatan di rumah sakit dengan metode dan instrumen yang berbeda untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang komponen lainnya yang mempengaruhi kepuasan kerja tenaga keperawatan sehingga hasilnya lebih komprehensif serta untuk mendapatkan alat ukur kepuasan kerja tenaga keperawatan yang sesuai dengan kondisi dan situasi perumahsakitan di Indonesia.

The background of this study was based on the results of nurses work satisfaction survey in inpatient ward conducted in 1999 that showed low of nurses work satisfaction and also the availability of patient complaint of nurse service that increased from year 2002 until 2001. The aim of this study was to assess the level of nurses work satisfaction in inpatient ward. The measurement of the level of work satisfaction used the appropriateness level between expectation and perception. It was based on work satisfaction components as follows: pay, autonomy, task requirements, organizational policy, interaction, and professional status of respondents according to demographic characteristics (age, marital status, and education level) and job characteristics (employee status, duration of work span, job mutation, working experience, and total office hours per week).
The design of this study was non-experimental with cross sectional approach. It was conducted to 103 nurses as total sampling. Data resources were from filling in the questionnaire and doing interview with 5 informants and from hospital recording and reporting. The use of instrument was based on the modified of Index of Work Satisfaction questionnaire which built by Stamps.
The result of this study showed that on the average the age of respondents was 30 years, the majority (60%) of them was graduated from Nursing School/Midwife School, and 65% of respondents were married. According to job characteristic, about 83,5% of respondents were full timer, 57,3% of nurses have never been mutated to other unit, and the average of duration of work span in Bhakti Yudha General Hospital was 6 years. The percentage of experienced and inexperienced employee stands balance enough and the average of nurse's working hours per week were about 44 hours.
The highest importance level of the nurses work satisfaction component was autonomy, followed by professional status, pay, interaction, organizational policy, and the lowest importance level is task activity component. Based on the work satisfaction level known that 75,80% of respondents were satisfied. The highest satisfaction level goes to professional status component (86,10%) while the lowest satisfaction level is pay component (58,3%).
Importance Performance Analysis which depicted as Kartesius Diagram, known that the main priority of nurses work satisfaction which should be intervened by the hospital management is pay and nurse-doctor interaction.
All demographic characteristics (age, marital status, and education level) in this study were statistically related to the work satisfaction significantly. Meanwhile, job characteristic that related to the work satisfaction was duration of work span.
It is recommended to Bhakti Yudha Depok General Hospital to socialize the pay system among nurses and to empower nurses association in Hospital. Besides, together activity between nurse-doctor should be held on such as training for the nurses by doctors, holding the health seminar in a together committee. The other recommendation is that all the nurse should be included as full time employee in hospital, not as contract employee considering this employee is a core business in the hospital who?s the same obligation and responsibility. Follow up study needs to be conducted to find other aspects related to nurses work satisfaction and to obtain the suitable instrument with the hospital condition and situation in Indonesia.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T9741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Rahmania, Author
"ABSTRAK
Perum Pegadaian sebagai lembaga keuangan non bank yang termasuk kelompok lembaga keuangan non bank yang bersifat besar, formal dan urban merupakan satu-satunya lembaga keuangan di Indonesia yang beroperasi dengan hukum gadai. Selama peijalanannya lembaga ini sudah beberapa kali mengalami perubahan yang mendasar.
Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia, sektor perbankan mengalami guncangan yang cukup parah. Namun pada masa ini Perum Pegadaian hadir sebagai solusi altematif pendanaan bagi kreditor. Saat itu suku bunga kredit sangat tinggi ditambah lagi dengan proses permintaan kredit yang sangat rumit.
Perum Pegadaian memiliki beberapa keunggulan dibandingkan lembaga perbankan lainnya. Selain merupakan satu-satunya lembaga yang beroperasi dengan hukum gadai, Pegadaian juga memiliki prosedur pengajuan dan pengucuran kredif yang sangat mudah, praktis, dan cepat. Tantangan yang saat ini sedang dihadapi Perum Pegadaian adalah bagaimana mempertahankan posisi sebagai perusahaan yang terdepan di bidangnya dan tetap melakukan perbaikan yang berkesinambungan walaupun hingga kini Pegadaian masih memonopoli industri jasa gadai di Indonesia
Dalam bisnis jasa, kualitas pelayanan merupakan kunci keberhasilan suatu usaha. Dengan memberikan kualitas pelayanan yang prima kepada pelanggan akan membuat tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan meningkat pula. Pelanggan yang puas akan cenderung melakukan pembelian berulang atau bisa dibilang bahwa pelanggan tersebut akan loyal pada suatu perusahaan. Pelanggan yang loyal ini akan memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Karena bukan saja pelanggan tersebut akan langsung memilih perusahaan ini untuk memenuhi kebutuhannya tapi juga bisa menjadi seseorang yang mengajak orang lain untuk menggunakan jasa Pegadaian.
Pada penelitian ini akan diketahui kualitas jasa pegadaian yang diberikan Perum Pegadaian sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas perusahaan dan agar dapat terus berbenah diri. Penulis melakukan analisis tentang seberapa besar tingkat kesenjangan kualitas jasa Perum Pegadaian dibandingkan dengan ekspektasi nasabahnya. Metode penelitian yang dipergunakan adalah memakai penelitian kuantitatif yang berbentuk deskriptif. Bentuk kuesioner yang dipergunakan untuk kualitas pelayanan merupakan adaptasi dari kuesioner SERVQUAL yang dikembangkan oleh Zeithaml, Parasuraman & Berry (1990).
Model SERVQUAL menyajikan model konseptual mengenai kualitas jasa yang menjelaskan kemungkinan-kemungkinan terjadinya kesenjangan anatra nasabah dengan pihak perusahaan. Khusus pada penelitiah ini kesenjangan yang diteliti adalah kesenjangan antara harapan dengan jasa yang diterima pelanggan atau disebut sebagai Gap 5.
Metodologi yang dilakukan adalah dengan metode survey, dimana kuesioner akan dibagikan pada minimal seratus nasabah Perum Pegadaian. Calon responden tersebut disyaratkan harus sudah menjadi nasabah Perum Pegadaian DKI Jakarta selama sebih dari 12 bulan. Penyebaran kuesioner dilakukan pada sepuluh Kantor Cabang dari sekitar 40 Kantor Cabang di DKI Jakarta, yang dipilih secara acak.
Dari hasil kuesioner akan dihitung kesenjangan yang terjadi pada kualitas pelayanan di perusahaan ini. Kesenjangan ini terjadi jika terdapat selisih antara ekspektasi nasabah dengan persepsi nasabah. Setelah diketahui dimensi mana saja yang mengalami kesenjangan maka langkah selanjutnya adalah memetakan atribut-atribut kualitas pelayanan agar dapat diketahui prioritas dalam usaha peningkatan kualitas pelayanan. Masing-masing dimensi akan dianalisa
untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan yang dapat dilakukan. Selanjutnya melakukan
analisis regresi untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi persepsi, value, kepuasan pelanggan, citra perusahaan dan loyalitas.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa dengan melakukan pemetaan pada Diagram Kartesius diketahui bahwa dari 22 atribut SERVQUAL yang dianalisis, dua diantaranya berada di Kuadran A, sebelas atribut berada di Kuadran B, tujuh atribut berada di Kuadran C, dan dua atribut berada di Kuadran D.
Dari hasil penelitian ini temyata diketahui bahwa masih terdapat kesenjangan antara harapan nasabah dengan pelayanan yang diterima di Perum Pegadaian hal ini terlihat pada analisis bahwa masih adanya selisih antara nilai kepentingan dan kinerja. Dari lima dimensi SERVQUAL yang dianalisis pada penelitian ini, kesenjangan yang terjadi mulai dari yang paling besar hingga paling kecil adalah Reliability Tangibles, Assurance, Responsiveness kemudian Empathy.
Faktor-faktor pembentuk kepuasan pelanggan pada penelitian di Perum Pegadaian DKI Jakarta ini adalah persepsi dan penanganan keluhan. Sedangkan faktor-faktor pembentuk loyalitas pada penelitian ini adalah citra perusahaan (image) dan kepuasan pelanggan.
Langkah awal untuk dapat bersaing di era globalisasi adalah memperkecil kesenjangan antara pelayanan yang diharapkan nasabah dengan pelayanan yang diberikan. Langkah yang dapat diambil Perum Pegadaian adalah sebaiknya karyawan Perum Pegadaian memakai seragam saat melayani nasabah. Kemudian meningkatkan ketulusan karyawan dalam melayani nasabah dengan cara lebih menanamkan nilai dan budaya perusahaan pada karyawan. Selain itu juga bisa dilakukan dengan program insentif dari perusahaan atau menjalankan program Employee of The Month versi manajemen dan versi nasabah. Dengan begitu nasabah dilibatkan langsung dalam penilaian karyawan. Hal ini demi tercapainya program "Nasabah NoW".
Usaha peningkatan citra bisa dilakukan dengan mengkomunikasikan motto perusahaan pada media elektronik seperti Televisi dan Radio selain pada media cetak. Kemudian penyampaian citra ini juga dilakukan dengan standarisasi suasana cabang. Warna dominan, kata sapaan yang khas Pegadaian bisa menjadi alternatif standarisasi tersebut.
Untuk semakin mempercepat transaksi maka Perum Pegadaian dapat memberlakukan sistem database nasabah dan modernisasi peralatan taksiran barang. Kemudian sebaiknya Pegadaian memiliki suatu sistem penanganan keluhan yang standar sehingga bisa menampung keluhan nasabah dan menjadikannya sebagai feedback bagi perusahaan.
Yang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut adalah mengenai bagaimana meningkatkan citra yang dimiliki Perum Pegadaian. Dengan mengetahui faktor yang mempengaruhi citra perusahaan akan membuat perusahaan mengetahui langkah meningkatkan loyalitas. Penelitian secara berkesinambungan mengenai kualitas pelayanan juga sebaiknya dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perubahan yang telah dilakukan."
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Sari
"Penelitian tesis ini bertujuan untuk mengetahui citra Rumah Sakit Harapan Jayakarta dan dimensi-dimensi yang berhubungan dengan citra, yaitu familiaritas, aspek emosi, pelayanan, lingkungan dan keuangan.Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Mei - 8 Juni 2010. Jenis penelitian adalah cross sectional pada 95 pasien rawat jalan. Uji statistik yang digunakan adalah chi square dan regresi logistik.
Hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang menyatakan citra RSHJ baik adalah sebesar 68,4%. Dari hasil uji bivariat, variable yang memiliki hubungan bermakna dengan citra adalah variable familiritas, aspek emosi, pelayanan, lingkungan dan keuangan. Hasil uji regresi logistic didapatkan bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan citra adalah variable pelayanan dan diikuti variable keuangan dengan persamaan regresi logistic sebagai berikut : Citra RS = (-1,872 + 2,6 x pelayanan) + (1,9 x keuangan). Secara umum citra RSHJ pada unit rawat jalan sudah baik, untuk itu perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi pelayanan yang lebih berorientasi pada pasien.

The aims of this research are to have image perspective of the Harapan Jayakarta Hospital and the dimensions which related by image as familiarity, emotional aspect, service, environment and financial. This study was held on May 18th until June 8th 2010 and used the cross sectional design with 95 person number of respondents. The statistic methods used are chi square and logistic regression.
The result of the study showed that 68,4% respondents said that RSHJ had good images. The result of bivariat analysis showed that there are significant relationship between image and its dimensions (familiarity, emotional aspect, service, environment and financial). The result of logistic regression showed that the most relations dominant variable with image are service variable and followed with financial variable and the equal of logistic regression is hospital image = (- 1,872 + 2,6 x service) + (1,9 x financial). Generally, RSHJ had good images, but it has to improve patient oriented care."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T21812
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Rika Rezkyka
"Analisis tingkat kepuasan pelanggan merupakan cara untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan. Dalam tugas akhir ini diselidiki faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan restoran cepat saji X. Penelitian dilakukan pada pengunjung cabang-cabang restoran cepat saji X yang terletak di pulau Jawa pada Agustus 2005 hingga September 2006. Untuk memperoleh variabel tingkat kepuasan, dilakukan analisis cluster berdasarkan variabel-variabel friendly, responsiveness, assurance, empathy, tangible quality, dan tangible cleanliness. Kemudian analisis regresi logistik ordinal dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor manakah antara waktu kunjungan pelanggan, hari kunjungan pelanggan, lokasi cabang restoran yang dikunjungi pelanggan, dan jenis kelamin petugas counter yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan. Diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan restoran cepat saji X ialah jenis kelamin petugas counter dan wilayah cabang restoran yang dikunjungi oleh pelanggan. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S27672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>