Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177902 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prasnawati
"Departemen keperawatan Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC) telah mengajukan usulan penambahan tenaga keperawatan untuk mengatasi permasalahan ketenagaan keperawatan di ruang rawat inap. Penambahan tenaga yang diusulkan sebanyak 14 orang dengan klasifikasi tenaga perawat DIII dan SPK berpengalaman 2-3 tahun, dan tidak merekrut perawat S 1 karena pertimbangan belum membutuhkan S 1 dari luar karena sudah ada S 1 perawat yang disekolahkan (Departemen Keperawatan Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC), 2002). Usulan ini belum bisa direalisasikan oleh karena masih terjadi perbedaan pandangan antara departemen keperawatan dengan pimpinan RS. Pimpinan RS menyatakan bahwa tenaga yang ada sudah mencukupi. Dengan demikian pertanyaan penelitian adalah apakah jenis dan jumlah tenaga keperawatan yang ada sudah dapat memenuhi kebutuhan klien di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC) Jakarta ?
Tujuan Umum : Diketahuinya gambaran tentang kebutuhan jumlah dan jenis tenaga keperawatan yang sesuai dengan beban kerja perawat di ruang, rawat inap Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC) Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan cross sectional untuk menghitung kebutuhan minimal tenaga keperawatan berdasarkan beban kerja perawat dan klasifikasi klien menurut Gillies dan Douglas. Dana yang diteliti berupa data primer yang berasal dari hasil pengamatan beban kerja perawat dalam melaksanakan kegiatan/ aktiiitas asuhan keperawatan langsung asuhan keperawatan tidak langsung, pendidikan kesehatan, non keperawatan ataupun aktivitas pribadi Serta pengamatan klasifikasi (tingkat ketergantungan) klien. Data primer rnempakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu/ perseorangan atau kelompok (Sugiarto, 2001)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nasrun
"Rumah Sakit Islam Jakarta Timur merupakan salah satu rumah sakit swasta yang ada di wilayah Jakarta Timur. Dalam era persaingan antar rumah sakit yang semakin hebat akhir-akhir ini dan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan mutu pelayanan, maka pihak manajernen rumah sakit sudah harus memikirkan pemanfaatan dan pengelolaan seluruh potensi yang ada di rumah sakit tersebut seoptimal mungkin. Salah satu potensi yang mempunyai peran sangat penting di rumah sakit adalah potensi sumber Jaya manusia, dan dari potensi ini tenaga keperawatan mempunyai peran yang cukup dominan di rumah sakit. Disamping tenaga keperawatan merupakan tenaga mayoritas di rumah sakit yang selalu siap membantu pasien selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu, juga baik buruknya pelayanan di rumah sakit sering dinilai dari penampilan tenaga keperawatan. Di Rumah Sakit Islam Jakarta Timur tenaga keperawatan masih dirasakan kurang dan pemenuhan kebutuhan tenaga keperawatan di bagian rawat inap sampai saat ini masih berdasarkan kapasitas tempat tidur dengan mengacu pada rumus yang didapatkan dari Rumah Sakit Islam Jakarta.
Penelitian ini mencoba untuk mencari solusi pemenuhan kebutuhan tenaga keperawatan yang rasional di ruang rawat inap umum dengan metoda work sampling yaitu dengan menganalisa pemanfaatan waktu keperawatan clan dari sini nanti dapat dihitung jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan. Penelitian dilaksanakan di ruang AN-NUR II dan ruang AN-NAS 1 terhadap seluruh pekerjaan perawat yang bertugas di ruangan tersebut kecuali Kepala Ruangan.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa di ruang AN-NUR II aktifitas keperawatan langsung merupakan aktifitas yang paling banyak dilakukan, kecuali pada shift malam dimana aktifitas non produktif merupakan aktifitas yang terbanyak. Sedangkan di ruang AN-NAS I, aktifitas keperawatan tidak langsung merupakan aktifitas yang terbanyak baik untuk shift pagi, sore maupun malam. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan perhitungan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dan didapatkan basil bahwa di ruang AN-NUR II kelebihan dua prang tenaga perawat, sedangkan diruang AN-NAS I kelebihan satu prang tenaga perawat. Dikarenakan perhitungan dengan metoda work sampling ini hanya menghitung jumlah tenaga secara kuantitas, maka disarankan diadakan penelitian lebih lanjut dimana hasilnya nanti disamping melihat dari segi kuantitas, tetapi juga melihat pemenuhan kebutuhan tenaga tersebut dari segi kualitas.

Analysis of The Work Load Nursing Care as the Basis to Estimate Requirement Nursing Personal at General Ward Unit of East Jakarta Islamic HospitalEast Jakarta Islamic Hospital is one of non governmental hospital which is situated at East Jakarta. In tight competitive era among hospital nowadays and the increasing of client's conciousness concerning service quality, management of the hospital should consider how to use and manage all the available potency as optimal as it can. One of the potency in the hospital which has the most important role is the Human Resourch Potency, and in this case the nursing staffs has sufficiently dominant role in the hospital. Despite the fact that nursing staffs consist the majority of manpower in the hospital who take care the patient during 24 hours a day seven days a week, services quality of the hospital is often valued based on the performance of the nursing staff. East Jakarta Islamic Hospital is lacking of nursing staff and until now the fulfil of the nursing staff need in a ward unit is still based on bed capacity that is referred to Jakarta Islamic Hospitasi's formula.
This study tries to find a rational solution concerning the fulfil of nursing staff in general ward unit with work sampling method by analysing of nursing care time, and the amount of nursing staff need based on the nursing care time. The study was performed at AN-NUR II and AN--NAS I room involved all nursing staff who were assigned there. except the chief room.
The result of AN-NUR II study knows that the greatest activity here is direct activities, except at night shift. At night shift non productive activities is the greatest one. Contrary case happens at AN-NAS I, indirect activities is the greatest one in the morning, evening and night shift. Based on the above data, the calculation of nursing staff need, at AN-NUR II have two nursing staff overage and at AN-NAS I have one nursing staff overage. This work sampling method only calculate the amount of nursing staff need in quantity. Therefore we recommend to do the further study where the result not only does calculate the amount of nursing staff in quantity, but also in quality as well."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Johan Agus Yuswanto
"Kepemimpinan kepala ruangan sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana. Di Indonesia belum ada model kepemimpinan yang memiliki kekuatan optimal yang dilandasi oleh tingkat kepercayaan bawahan dan berbagai pihak yang diyakini dapat berfungsi efektif di terapkan diruang rawat, sehingga mampu menghasilkan kinerja organisasi yang baik dan layanan kesehatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep dalam rangka pengembangan model kepemimpinan keperawatan di ruang rawat inap rumah sakit kelas A di Di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel 6 informan pada penelitian kualitatif dan 450 responden kepala ruangan pada penelitian kuantitatif.
Hasil penelitiain ini menunjukkan sintesa dari 5 model kepemimpinan dalam literatur yaitu model kepemimpinan efektif, tranformasional, transaksional, visioner dan servant leadership mendukung terbentuknya rancangan model kepemimpinan keperawatan Indonesia yang dapat merupakan altertnatif model kepemimpinan untuk diterapkan kepala ruang di rumah sakit kelas A di Indonesia. Perilaku kepala ruangan yang diharapkan adalah sebagai berikut : pelatih yang baik bagi karyawan, senantiasa menyediakan tantangan dan makna atas pekerjaan orang-orang yang dipimpin, membentuk tim dan bekerja dengan tim, mendefinisikan dan menyusun interaksi kelompok, mengorganisasikan kegiatan-kegiatan kelompok dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, dan tahu keinginan bawahan.

Leadership of head nurse is required to improve performance of nurses in the wards. In Indonesia, there is no leadership model that has optimum strength based on mutual trust of its followers, and other parties that can be effectively implemented in the wards, which then will produce good performance of organization and quality health service. This research was aimed at identifying concepts in order to develop a model of nursing leadership in the wards of type A hospitals in Indonesia. The research was a mixed method of qualitative and quantitative research with a cross sectional design. Six subjects were participated in qualitative research and 450 head nurse as subjects were included in the quantitative research.
The findings demonstrated that a synthesis of five leadership models in the literature, that are effective, transformational, transactional, visioner, and servant leadership models have supported the development of a draft of Indonesian nursing leadership model. This model is produced as an alternative model that can be implemented by head nurses in type A hospitals in Indonesia. The expected behavior of head nurse in this model are as a good coach for their followers, provide challenge and meaning toward the tasks /assigment of the followers, build a team and work with the team, define and develop group interaction, organize group activities in order to achieve the goals of organization, and alert of the followers expectation/wishes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
D1451
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyatiningsih
"Perilaku perawat dalam melaksanakan keselamatan pasien dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya kepemimpinan, budaya organisasi dan karakteristik perawat. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam melaksanakan keselamatan pasien. Design Penelitian deskriptif korelatif dengan metode cross sectional. Penelitian ini menggunakan 117 perawat pelaksana sebagai sampel. Penelitian ini membuktikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam melaksanakan keselamatan pasien adalah kepemimpinan (p=0,008), budaya organisasi (p=0,036), dan umur (p=0,032). Sementara itu masa kerja (p=0,434), status kepegawaian (p=0,292), dan pelatihan (p=0,063) merupakan faktor yang tidak mempengaruhi perilku perawat dalam melaksanakan keselamatan pasien. Faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku perawat dalam melaksanakan keselamatan pasien adalah kepemimpinan (p=0,027). Terbukti bahwa kepemimpinan yang baik akan meningkatkan perilaku perawat dalam melaksanakan keselamatan pasien. Penelitian ini merekomendasikan perlu gaya kepemimpinan yang tepat untuk meningkatkan keselamatan pasien dengan budaya organisasi berkarakteristik militer.

Nurse's Behavior for patient safety was influenced by various factors such as leadership, organizational culture and nurse characters. The objective of this research was to get the idea of the influencing factors on nurse's behavior for patient safety. This reserach design used a descriptive correlative with cross sectional method. There were 117 practitioner nurses used as samples. The influencing factors of nurse's behavior for patient safety were leadership (p=0,008), organizational culture (p=0,036), and age (p=0,032). Meanwhile, other factors such as tenure (p=0.434), employment status (p=0.292), and training (p=0,063) were not influential. The most dominant factor influencing nurse's behavior was leadership (p=0.027). It proved that good leadership improving the nurse's behavior for patient safety. This research recommends that it requires an appropriate leadership to improve patient safety within a military organization culture."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2103
T32569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratanto
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas bahwa kinerja perawat pelaksana memiliki kontribusi terhadap mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit, penilaian kinerja perawat pelaksana belum optimal, dan masih ada ketidakpuasan pelanggan terhadap kinerja perawat pelaksana sebesar 43,89%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor internal dan eksternal dengan kinerja perawat pelaksana di IRNA RSUD A.W. Sjahranie.
Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 216 perawat pelaksana. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data berupa univariat, bivariat (chi-square dan independent t test) dan multivariat (regresi logistik berganda).
Hasil penelitian didapatkan faktor yang berhubungan dengan kinerja adalah: pendidikan (p=0,014), motivasi (p=0,013), persepsi (p=0,001), kepemimpinan (p=0,001), dan karir (p=0,001). Faktor pengembangan karir paling dominan berhubungan dengan kinerja (OR=29,962). Peningkatan kinerja perawat pelaksana di rumah sakit harus memperhatikan faktor pendididkan, motivasi, persepsi, kepemimpinan dan pengembangan karir.

This research was motivated by the fact that nursing performance contributes to the quality of nursing services in hospital, the suboptimal nurses appraisal, and the low customer satisfaction towards the nurses performance of 43.89%. This research aims to determine the relationship of internal and external factors of nurse?s performance in Instalasi rawat inap RSUD A. W. Sjahranie Samarinda.
This research uses cross-sectional approach. The sample consists of 216 nursing officers. Data was collected by using questionnaire. Data analysis that is used in this research were univariate, bivariate (chi-square and independent t-test) and multivariate (multiple logistic regression).
The result of this research shows that the factors that related to the performances are: education (p=0.014), motivation (p=0.013), perception (p=0.001), leadership (p=0.001), and career (p=0.001). The most significant factor that is related to nursing performance is career development (OR=29,962). Nursing performance developments have to pay attention to education, motivation, perception, leadership, and career development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica, Elaine Lynne La
Jakarta: EGC , 1998
362.173 068 MON k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Arruum
"Pemberdayaan psikologis merupakan suatu bentuk motivasi intrinsik perawat mencerminkan kepuasan kerja, kinerja, dan komitmen terhadap rumah sakit. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dan karakteristik perawat dengan pemberdayaan psikologis perawat pelaksana di RSUD Tarakan Jakarta. Desain penelitian deskripsi korelasi dengan cross sectional, sampel 115 perawat.
Hasil didapatkan ada hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan pemberdayaan psikologis perawat (p=0,046), ada hubungan jenis kelamin dengan pemberdayaan psikologis perawat (p=0,041), dan yang dominan adalah gaya kepemimpinan demokratik (p= 0,019). Pemberdayaan psikologis perawat pelaksana perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen sehingga berpengaruh terhadap kualitas pelayanan keperawatan.

Psychological empowerment is a form of intrinsic motivation of nurses, reflecting job satisfaction, performance, and commitment to the hospital. This research is aimed to recognize the relationship leadership style of nursing chief and nurse characteristics with the psychological empowerment of nurses at Tarakan Local Public Hospital, Jakarta. This research is a descriptive correlation research with cross sectional programe, and using 115 nurses as the sample.
It has been recognized that there is a relation the leadership styles of nursing chief with the psychological empowerment of nurses (p = 0,046), there is a relation gender with the psychological empowerment of nurses (p = 0,041), and the dominant factor is democratic leadership style (p = 0,019). Psychological empowerment to nurses is need to be done continuously to increase job satisfaction, and commitment, thus affect the quality of nursing services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29360
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasballah
"Kegiatan program posyandu dan cakupan masing-masing programnya perlu terus ditingkatkan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Kepemimpinan dari ketua kader posyandu merupakan salah satu hal yang panting dalam meningkatkan kegiatan program posyandu dan cakupannya. Penelitian ini bortujuan untuk melihat hubungan antara tipe kepemimpinan ketua kader posyandu dengan kegiatan program posyandu dan cakupannya."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cherie, Amsale
Yogyakarta: Imperium, 2013
362.173 068 CHE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Gde Marvy Khrisna Pranamartha
"Latar belakang: Salah satu tugas seorang perawat adalah memberikan asuhan keperawatan. Yang dimaksud asuhan keperawatan adalah penjabaran dari target mengenai tingkat kinerja, kualitas struktur, proses pemberian asuhan keperawatan, hingga diperoleh suatu hasil yang kemudian dapat dinilai. Di RSU Bintang sendiri kinerja perawat belum dilakukan secara baik dan benar, dan dalam sidak acak selalu terdapat rekam medis dokumentasi asuhan keperawatam yang tidak lengkap, sehingga ini merupakan cerminan dari kurangnya kinerja perawat. Disisi lain pendokumentasian merupakan indikator dari mutu rumah sakit, sehingga hal tersebut menjadi masalah apabila pendokumentasian tidak dilakukan dengan lengkap dan akurat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengkajian berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam melakukan dokumentasi asuhan keperawatan di Unit Rawat Inap RSU Bintang Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis cross sectional yang dilakukan pada perawat di instalasi rawat inap RSU Bintang. Penelitian ini melakukan evaluasi terhadap hubungan dari motivasi, kepemimpinan kepala ruangan terhadap kinerja perawat dalam melakkukan pendokumentasian asuhan keperawatan. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asppek motivasi kerja yaitu persepsi peran (OR: 12,38; p=0,001), desain pekerjaan (OR: 8,72; p=0,002), kondisi kerja (OR: 29,2; p<0,001), dan pengebangan karir (OR: 7,31; p=0,005) terhadap kinerja perawat. Kemudian berdasarkan variabel kepemimpinan kepala ruangan, aspek kredibilitas (OR: 12,91; p<0,001) dan komunikasi (OR: 8,8; p=0,003) memiliki hubungan dengan kinerja perawat dalam melakukan dokumentasi. Melalui analisis multivariate ditemukan bahwa persepsi peran merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam kinerja perawat dalam melakukan dokumentasi asuhan keperawatan (aOR: 19,2); p<0,05). Simpulan: persepsi peran, desain pekerjaan, kondisi kerja, dan pengembangan karir, kredibilitas kepala ruangan, dan komunikasi kepala ruangan merupakan faktor motivasi yang mendukung untuk tercapainya kinerja perawat yang baik dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan di unit rawat inap RSU Bintang.

Background: One of the duties of a nurse is to provide nursing care. What is meant by nursing care is the elaboration of the target regarding the level of performance, the quality of the structure, the process of giving nursing care, to obtain a result which can then be assessed. In the Bintang Hospital itself the nurse's performance evaluation has not been done properly and correctly, and in random inspection there is always an incomplete medical record for nursing care, so this is a reflection of the lack of performance of nurses. On the other hand documentation is an indicator of hospital quality, so that it becomes a problem if documentation is not done completely and accurately. Objective: This study aims to study various factors that influence the performance of nurses in conducting nursing care documentation in the Star Hospital RSU Inpatient Unit Method: This study used a quantitative approach with cross sectional analysis carried out on nurses at the inpatient hospital of Bintang Hospital. This study evaluates the relationship of motivation, leadership of the head of the room to the performance of nurses in documenting nursing care. Results: This study shows that there is a relationship between work motivation aspects, namely perceptions of role (OR: 12.38; p = 0.001), job design (OR: 8.72; p = 0.002), work conditions (OR: 29.2; p <0.001), and career development (OR: 7.31; p = 0.005) on nurse performance. Then based on head room leadership variables, aspects of credibility (OR: 12.91; p <0.001) and communication (OR: 8.8; p = 0.003) have a relationship with the performance of nurses in conducting documentation. Through multivariate analysis it was found that perceptions of role were the most influential factors in nurse performance in carrying out nursing care documentation (aOR: 19,2); p <0.05). Conclusions: perceptions of roles, job design, working conditions, and career development, credibility of the head of the room, and communication of the head of the room are supporting motivational factors to achieve good nurse performance in documenting nursing care in the inpatient unit of Bintang Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>