Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110171 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Syabarrudin
"Para pelaku pasar modal di Indonesia saat ini hanya memiliki satu rujukan utama dalam bertransaksi saham-saham syariah, yaitu dengan menggunakan saham-saham Jakarta Islamic Index (JII) yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2000. Berdasarkan data historis yang ada, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa portofolio saham, termasuk saham-saham yang berada dalam Jakarta Islamic Index (JII) cenderung berfluktuasi atau volatile. Volatilitas inilah yang kemudian dipahami sebagai salah satu risiko yang harus dihadapi oleh para pelaku pasar modal.
Volatilitas portofolio saham syariah dapat memiliki karakteristik homoskedastik atau hetero skedastik. Volatilitas homoskedastik dapat dihitung dengan menggunakan deviasi standar sedangkan volatilitas heteroskedastik dapat diukur dengan menggunakan pendekatan Risk Metric. Pada tesis ini digunakan metode volatilitas Generalized Amoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) dan Exponential Weighted Moving Average (EWMA).
Risiko ketidakpastian tentang hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan datang, sebagai akibat dari kondisi pasar merupakan permasalahan yang sering dipertanyakan oleh para pengambil keputusan. Oleh karena itulah, perlu dilakukan penelitian empiris terhadap karakteristik penyebaran risiko tersebut.
Pada penelitian ini dilakukan studi banding antara kedua model volatilitas tersebut. Studi banding ini perlu dilakukan untuk mendapatkan metode analisis volatilitas yang retail, lebih akurat untuk karakteristik portofolio saham syariah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik volatilitas portofolio saham syariah memiliki pergerakkan volatilitas heteroskedastik secara signifikan. Bentuk pola penyebaran volatilitas antara ARCH-GARCH dan EWMA adalah sama, akan tctapi EWMA berada di bawah grafik ARCH-GARCH. Perbandingan tingkat failure rate dari kedua model yang dipakai dalam penelitian ini menunjukkan bahwa metode ARCH-GARCH lehih akurat dibandingkan EWMA. Sedangkan perbandingan Value at Risk untuk menentukan harga portofolio saham syariah pada T+I membuktikan bahwa EWMA lebih akurat jika dibandingkan dengan metode ARCH-GARCH.

At this moment, almost every capital market players in Indonesia has only one prime benchmark, in making transaction for Sharia' Equities; by using Jakarta Islamic Index (JII) equities launched at 2000. Based on current historical data, it is clear that equities portfolio, included Jakarta Islamic Index (JII) equity, tends to fluctuate or volatile. This volatility is known as one of risks that every capital market players must deal with.
Sharia equity volatility portfolio has homoscedastic or heteroscedastic characteristics. Homoscedastic Volatility can be measured with the use of standard deviation, whereas heteroscedastic volatility can be measured with the use of Risk Metric Method. This thesis will use Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) and Exponential Weighted Moving Average (EWMA) volatility models.
Possible uncertain risks resulted from capital market have been frequently questioned by decision makers. That is where the need of empiric research on the spread of risk characteristic arises.
This research will generate a comparable study between the two of volatility models. This comparable study is inevitable in order to get accurate volatility analysis model for the characteristics of sharia' equities portfolio.
Results from the research show that volatility characteristics of Sharia' equities portfolio have significant heteroscedastic fluctuation. There are identical patterns of dissemination between ARCH-GARCH (1,1) and EWMA, but EWMA is drawn below ARCH-GARCH graphic. Failure rate of equation from both models used in this research shows that ARCH-GARCH models are more accurate than EWMA. And Value at Risk comparison for determine sharia' equities portfolio price at T+ I proves that EWMA is more accurate than ARCH-GARCH.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nguyen, Bao Khac Quoc
"This paper explores the relationship between global wealth and happiness. We employ a bivariate generalized autoregressive conditional heteroskedasti city framework for global wealth and happiness represented, respectively, by FTSE All-World and Twitter's Daily Happiness Sentiment indexes from October 14, 2013 to December 31, 2019. We find that daily changes in happiness significantly mitigate wealth volatility, and daily wealth returns positively affect the changes in happiness sentiment. These findings reveal a spiral transmission in daily changes in happiness sentiment and global wealth volatility and returns. Metaphysically, our findings imply that the relationship between the mind and matter of finance is either materialist or monistically neutral. From alternative perspective, we construct a pseudo portfolio of global wealth and happiness indexes in which the factor of happiness plays a more important role. Thus, a concentration on happiness is preferable for the pursuit of multiple objectives, which essentially include mind and matter."
Amsterdam: Elsevier, 2021
658.15 BIR 21:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tesalonicca Talitha
"Investasi merupakan kegiatan yang sudah umum dilakukan bagi banyak orang yang ingin menyimpan kekayaannya dengan harapan mendapatkan keuntungan suatu hari. Salah satu instrumen investasi yang sering digunakan adalah saham. Karena saham dikenal sebagai data keuangan yang bersifat sangat fluktuatif maka pergerakan antar waktu menyebabkan variansi error bersifat tidak konstan atau heteroskedastisitas. Sehingga dalam memodelkan return saham, dikembangkan model Multivariate Generalized Autoregressive Heteroscedatic (GARCH) yang dapat memodelkan lebih dari satu variabel secara bersamaan dan dapat digunakan pada data yang bersifat heteroskedastisitas. Model Dynamic Conditional Correlation-Multivariate Generalized Autoregressive Heteroscedatic (DCC-MGARCH) digunakan untuk mengetahui hubungan volatilitas antar saham dan pergerakannya. Adapun emiten saham yang dimodelkan adalah PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) karena terdaftar sebagai saham dengan peringkat teratas yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan tercatat dalam indeks LQ45. Selanjutnya, DCC MGARCH(1,1) digunakan untuk memodelkan return dari kedua saham tersebut secara bersamaan. Selain itu signifikansi parameter Dynamic Conditional Correlation menunjukkan bahwa hanya terdapat jangka panjang spillover volatilitas antar saham BBCA dan BBRI. Hal ini mengindikasikan bahwa volatilitas return BBCA hanya berdampak signifikan terhadap persistensi jangka panjang volatilitas return BBRI tanpa berpengaruh signifikan terhadap penyesuaian jangka pendek volatilitas return BBRI.

Investment is a common activity for many people who want to save their wealth in the hope of getting a profit one day. One investment instrument that is often used is stocks. Because stocks are known as financial data that are very volatile movements between times cause the error variance is not constant or heteroscedasticity. So in modeling stock returns, a Multivariate Generalized Autoregressive Heteroscedatic (GARCH) model was developed that can model more than one variable simultaneously and can be used on heteroscedasticity data. The Dynamic Conditional Correlation-Multivariate Generalized Autoregressive Heteroscedatic (DCC-MGARCH) model is used to determine the volatility relationship between stocks and their movements. The stock issuers modeled are PT Bank Central Asia (BBCA) and PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) because they are listed as top-ranked stocks that have a large market capitalization and are listed in the LQ45 index. Furthermore, DCC MGARCH(1,1) is used to model the returns of both stocks simultaneously. In addition, the significance of the Dynamic Conditional Correlation parameter shows that there is only a long-term volatility spillover between BBCA and BRI stocks. This indicates that the volatility of BBCA return has a significant impact on the long-term persistence of BBRI return volatility without having a significant effect on the short-term adjustment of BBRI return volatility."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patria Yunita
"This study aims to provide a scientific contribution to the feasibility of metal backed cryptocurrencies as a medium of exchange to pay zakat. To understand the dynamics and mechanisms of metal backed cryptocurrencies, the autoregressive conditional heteroscedasticity and generalized conditional heteroscedasticity (Arch Garch) methods were used. The metal backed cryptocurrencies used for this research are Bitcoin Gold, GoldFinch, Gold Coin, Digix Gold Token, E-Dinar Coin, Gold-Money, and E-Gold. Our analysis finds that even though these are metal backed cryptocurrencies, the volatility is high. Gold-Money has a long-term volatility 67 times higher than the volatility of gold, while E-Gold has eight times the volatility of gold. As a result, due to high levels of volatility, metal backed cryptocurrencies are not suitable as a medium for zakat payment."
Depok: UIII Press, 2022
297 MUS 1:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Oom Komariyah
"Penelitian ini menganalisis risiko harga saham syariah dengan mengukur potensi kerugian maksimal yang akan dialami dalam satu hari, lima hari, dan 20 hari ke depan. Metodologi yang digunakan adalah Value at Risk Variance Covariance model dan Historical Simulation model. Obyek penelitian meliputi 10 saham syariah yang konsisten selama dua tahun tercatat dalam Jakarta Islamic Index. Dalam penelitian ini diasumsikan pasar modal efisien, dengan demikian maka risiko harga dalam penelitian ini menunjukan total risiko dari saham-saham syariah.
Dengan metodologi yang digunakan. dapat diukur potensi kerugian maksimal dari masing-masing saham dan potensi kerugian maksimal dari portofolio 10 saham tersebut pada convident Ievel 95%. Validitas model diuji dengan melakukan back testing dengan Kupiec Test yaitu membandingkan potensi kerugian maksimal hasil perhitungan dengan kerugian yang sebenarnya terjadi. Dari penelitian ini, ditemukan perbedaan hasil pengukuran antara Variance Covariance model dan Historical Simulation model, di mana potensi kerugian yang diukur dengan Variance Covariance model lebih besar dibandingkan dengan potensi kerugian maksimal yang diukur dengan Historical Simulation model. Meskipun demikian, kedua model ini dinyatakan valid untuk mengukur potensi kerugian maksimal dari saham syariah.

This thesis analyzes price risk of sharia stocks by measuring maximum potential loss for the next one, five, and 20 days. The methodologies used are Value at Risk Variance Covariance and Historical Simulation models, The object of research includes 10 stocks listed in Jakarta Islamic Index for the last two years, 2003 and 2004 consequentially. It was assumed that the capital market is efficient so that the price risk reflects total risk of the sharia stocks.
Using the methodologies as described, the maximum potential loss of each stock and its portfolio of 10 stocks can be calculated at 95% confidence level. The models were validated using back testing and Kupiec Test which compare the maximum potential losses with their actual losses. The research found that there was different result of Value at Risk calculated using Variance Covariance method and Historical Simulation methode. The potential loss calculated using Variance Covariance method is bigger than that one calculated using Historical Simulation method. However, these two methods are valid ones to measure maximum potential loss of sharia stocks.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasit Prasetyawati
"Penulisan tesis ini bertujuan mengeksplorasi potensi risiko saham sektoral dengan menghitung nilai value at risk indeks harga saham sektoral di Bursa Efek Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah toeri nilai ekstrim (Extreme Value Theory). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pola risiko saham sektoral Indonesia memiliki ketidaksimetrisan dengan nilai kemungkinan imbal hasil negatif lebih besar dari kemungkinan imbal hasil positif kecuali untuk saham sektor pertanian. Potensi risiko saham sektoral dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah : sektor industri dasar dan kimia, sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri barang konsumsi, sektor aneka industri, sektor perdagangan, sektor properti, sektor infrastruktur, dan sektor keuangan. Perhitungan nilai value at risk indeks harga saham dapat menjadi bahan pertimbangan untuk keputusan investasi pada saham.

This thesis explores the potential risk of equity price index in all sectors at Indonesia Stock Exchange. The objective reached by measuring its value at risk. The approach used in the study is Extreme Value Theory; it is used to measure the potential risk. The study shows the equity risk in all sectors at Indonesia Stock Exchange has an asymmetric pattern with its negative possibility value higher than the positive one; however, there is an exception for agricultural sector. The highest to the lowest values of potential risk in all sectors are: basic industry and chemical, agriculture, mining, consumer goods, miscellaneous industries, trade, property, infrastructure and finance. The value at risk of equity price index would be considerable for equity investment decision.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25832
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Santika Dewi
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur risiko harga saham-saham Syariah konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dengan menggunakan pendekatan metode Value at Risk. Obyek penelitian meliputi 15 saham Syariah yang konsisten tercatat pada ISSI tetapi tidak pernah masuk ke dalam Jakarta Islamic Index (JII). Data historis yang digunakan adalah data harga saham-saham Syariah sejak 8 Juni 2011 (awal periode IX Daftar Efek Syariah) sampai dengan 30 April 2013 (periode XII Daftar Efek Syariah). Pengukuran dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%. Risiko masing-masing saham dan portofolio 15 saham tersebut dihitung untuk waktu 1 hari, 5 hari dan 20 hari ke depan. Validitas model diuji dengan melakukan backtesting dengan Kupiec Test, yaitu dengan membandingkan risiko hasil pengukuran dengan kerugian aktual. Hasil backtesting menunjukkan pengukuran risiko menggunakan VaR model Variance Covariance valid untuk keseluruhan 15 saham Syariah yang diteliti.

ABSTRACT
This study was conducted to measure the risk of the Sharia stocks price of Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) constituent by using the Value at Risk approach. Object of study includes 15 Sharia stocks listed on consistently of ISSI but never goes into the Jakarta Islamic Index (JII). Historical data used is the price of the Sharia stocks since June 8, 2011 (the beginning of the period IX DES) until April 30, 2013 (the period of XII DES). Measurements were performed with a confidence level of 95%. Risk of each stock and the portfolio of 15 stocks is calculated for a time of 1 day, 5 days and 20 days ahead. The validity of the model was tested by performing backtesting by Kupiec Test, that is by comparing the measurement results with a risk of actual loss. Backtesting results showed risk measurement using VaR Variance Covariance models valid for the entire 15 stocks Sharia studied."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kuncoro Hadi
"Kerjasama investasi dalam Islam merupakan akad dari muyarokah. Saham merupakan bentuk equity investment yang didasarkan pada sistem bagi hasil atau profit loss sharing. Tingkat bagi hasil adalah refleksi dari profitabilitas dari underlying bisnisnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saham semestinya menjadi bentuk investasi ideal bagi investor muslim yang tidak setuju dengan sistem bunga. Dalam Islam tidak ada investasi yang risk free, setiap investasi ada keuntungan dan risiko yang ditanggung. Investasi yang tidak memperhatikan nilai risikonya adalah tindakan maysir. Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti apakah distribusi empiris tingkat bagi hasil untuk saham syariah mempunyai bentuk normal atau skewness, begitu juga terhadap penyebaran varian apakah memiliki karakteristik homoskedastik atau heteroskedastik dan apakah metode parametrik daily earning at risk pada saham syariah dapat digunakan untuk menganalisis risiko harga saham syariah. Inilah permasalahan yang akan diteliti secara empiris dari market risk khususnya saham dalam Jakarta Islamic Index.
Hasil penenelitian mendapatkan sebagian besar saham memiliki pola distribusi empiris skewness. Karakteristik penyebaran varian sebagian besar bersifat heteroskedastik. Hasil pengujian metode parametrik daily earning at risk dengan backtesting mendapatkan hasil yang baik, sebab seluruh pengujian menyatakan model adalah valid. Dampak dari diperolehnya bentuk distribusi empiris yaitu skewness negatif adalah perlunya penyesuian nilai Zscore yang berakibat terjadi perubahan potensi risiko yang semakin besar dan dampak karakteristik penyebaran varian secara empiris yaitu heteroskedastik adalah hasil analisis potensi risiko yang terjadi lebih konservatif dari pada langsung menggunakan asumsi distribusi normal dan homoskedastik.

Investment cooperation in Islam is a musyarokah akad (agreement). Share constitutes form of equity investment based on profit loss sharing. Profit sharing rate is reflection of profitability of its underlying business. Therefore, it can be said that share should become ideal investment form for muslim investor disagreeing with interest system. In Islam, there is no risk free investment, there is always profit and risk to bear in every investment. Investment without knowing the content of risk is maysir. This research is aimed at examining whether empirically profit share rate for syari'ah (Islamic law share) has normal or skew ness form, whether variant distribution level is homoscedasticity or heteroscedasticity and whether parametric method of daily earning at risk in syari'ah share can be used to analyze price risk of syari'ah share. This problem will be examined empirically from market risk, especially share in Jakarta Islamic Index.
The research finding indicates that most shares have skew ness empirical distribution pattern. Characteristic of variant distribution is mostly heteroscedasticity. Examination finding of parametric method of daily earning at risk by using back testing indicates good results since entire examination indicates that the model is valid. The impact of this research is risk potential occurring is more conservative.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Indroyono
"Untuk mengukur perekonomian suatu negara, salah satu tolok ukurnya adalah tingkat investasinya dimana makin banyak investasi yang dilakukan di negara tersebut makin tinggi pula tingkat perekonomiannya. Berbicara mengenai investasi, banyak cara yang dapat dilakukan untuk melkkukan investasi di pasar modal. Seperti deposito, saham, obligasi, kurs, dan banyak instrumen lainnya yang menawarkan keuntungan bagi para investor. Yang menjadi subyek penelitian pada penelitian ini adalah investasi pada saham khususnya saham pads sektor rokok.
Dari data-data harga saham sektor rokok pada Bursa Efek Jakarta, dapat dilakukan perhitungan regresi sehingga dapat dilihat perbandingannya terhadap Indeks Harga Saharn Gabungan (IHSG) untuk mengukur tingkat expected return dan risk dari suatu sekuritas. Salah satu caranya dengan menggunakan metode yang sudah cukup popular seperti CAPM. Metode CAPM dapat membantu menentukan tingkat return dan risk dan suatu saham. Capital Asset Pricing Model ( CAPM) adalah suatu model keseimbangan yang menentukan hubungan antara risiko dan tingkat return."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>