Fenomena belum optimalnya pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di DKI Jakarta merupakan latar belakang penelitian ini. Tujuan riset ini untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi promosi pariwisata dan ekonomi kreatif yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif. Metode penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian deskriptif. Lokasi penelitian pada Disparekraf DKI Jakarta. Waktu penelitian adalah satu waktu, yakni tahun 2025. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan pisau analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pariwisata dan ekonomi kreatif di DKI Jakarta, meskipun sempat mengalami penurunan pada masa pandemi COVID-19, namun setelah masa pemulihan terus terjadi pertumbuhan positif. Disparekraf DKI Jakarta terbukti telah bekerja dengan baik, khusunya dalam menerapkan strategi promosinya. Adapun strategi promosi di masa depan diusulkan untuk menerapkan keempat rancangan strategi promosi berikut ini (Strategi ST) Menggunakan teknologi dan insftruktur digital untuk mencegah isu-isu negatif mengenai Jakarta, baik isu instabilitas politik, ekonomi, keamanan, kesehatan, dan bencana alam. (Strategi SO) memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan keragaman, budaya dan prestasi Kota Jakarta pada pasar domestik dan internasional. (Strategi WO) memaksimalkan integrasi promosi antarpihak dalam penguatan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal. (Strategi WT) meningkatkan potensi wisata alam agar signifikan sehingga destinasi wisata Jakarta dapat bersaing dengan destinasi lain.

---

The phenomenon of non-optimal development of tourism and creative economy in DKI Jakarta is the background of this research. The purpose of this research is to find out how the implementation of tourism and creative economy promotion strategies implemented by the DKI Jakarta Provincial Tourism and Creative Economy Office (Disparekraf) in increasing tourism and the creative economy. Qualitative research method. Descriptive research approach. The research location is at the DKI Jakarta Disparekraf. The research time is one time, namely 2025. Data collection techniques through interviews and literature studies. The data analysis technique uses a SWOT analysis. The results showed that the performance of tourism and the creative economy in DKI Jakarta, although it had experienced a decline during the COVID-19 pandemic, continued to experience positive growth after the recovery period. DKI Jakarta Disparekraf has proven to have worked well, especially in implementing its promotion strategy. The future promotion strategy is proposed to implement the following four promotional strategy designs (ST Strategy) Using technology and digital infrastructure to prevent negative issues about Jakarta, including issues of political instability, economy, security, health, and natural disasters. (SO Strategy) Utilize digital technology to promote Jakarta's diversity, culture and achievements to domestic and international markets. (WO Strategy) maximize the integration of promotions between parties in the promotion of Jakarta. (WT Strategy) increase the potential of natural tourism to be significant so that Jakarta's tourist destinations can compete with other destinations.