Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mina Sulastri Njotowidjojo
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh struktur modal terhadap laba sesudah pajak untuk 11 perusahaan konstruksi kualifikasi A yang ada di Surabaya.
Menurut Teori Struktur Modal, khususnya Net Income Theory, maupun Pandangan Moderat, seyogyanya terdapat Optimal Capital Structure, dimana biaya modal perusahaan mencapai titik minimal, sehingga berpengaruh terhadap laba sesudah pajak perusahaan.
Hasil penelitian dengan menggunakan Analisis Regresi melalui Seri Program Statistik dari Sutrisno Nadi dan Seno Pamardiyanto, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara struktur modal dengan laba sesudah pajak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat variabel-variabel lain di luar struktur modal yang mempengaruhi laba sesudah pajak yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Diduga variabel-variabel tersebut antara lain: biaya-biaya transaksi dalam usaha perolehan proyek yang cukup tinggi, kemampuan pengusaha dalam bidang konstruksi masih kurang memadai sehingga pengelolaan proyek menjadi tidak efektif dan efisien.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I`in Endang Mardiani
"ABSTRAK
Dalam rangka usahanya untuk menghimpun dana masyarakat, pihak perbankan berlomba menawarkan berbagai macam produk kepada masyarakat, seperti tabungan dengan bunga harian, tabungan berhadiah, deposito berhadiah. Dipihak lain, untuk menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman, selalu diikuti dengan persyaratan dan prosedur yang seringkali memberatkan calon nasabah.
Dalam perekonomian di Indonesia dikenal suatu lembaga kredit yang lain yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif sumber dana, yaitu Perusahaan Umum Pegadaian (selanjutnya disebut Pegadaian). Pegadaian adalah Badan Perkreditan yang berada langsung di bawah pengawasan Departemen Keuangan, yang menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai, dengan menerima jaminan berupa barang-barang bergerak. Persyaratan yang ringan, prosedur yang sederhana dan pelayanan yang cepat adalah ciri dari Pegadaian.
Namun dalam perkembangannya, masyarakat lebih mengenal Lembaga Perbankan dibandingkan dengan Pegadaian. Keengganan masyarakat menggunakan jasa Pegadaian karena Pegadaian sering diidentikkan dengan kemiskinan. Sesuai dengan tujuan awal didirikannya Pegadaian, yaitu untuk memberantas lintah darat, rentenir atau praktek riba gelap yang memberatkan kehidupan masyarakat kecil, sehingga pengguna jasa Pegadaian sebagaian besar adalah masyarakat golongan bawah.
Pegadaian adalah lembaga yang unik. Disatu pihak Pegadaian diharapkan bisa memberikan kredit kepada siapapun yang membutuhkan, sedangkan dipihak lain Pegadaian tidak diperkenankan menghimpun dana dari masyarakat berupa tabungan, giro atau deposito, seperti halnya dengan Bank.
Penelitian ini mencoba mengkaji faktor penentu perkembangan Pegadaian, khususnya di Jawa Tengah untuk kurun waktu tahun 1983 sampai dengan 1992. Dalam analisis dapat pula diketahui faktor apa sebetulnya yang dominan sebagai penentu perkembangan Pegadaian, sehingga apabila faktor tersebut dapat diketahui, dapat membantu untuk menentukan kebijakan Perum Pegadaian selanjutnya.
Tidak banyak teori yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini. Hal ini disebabkan kekhasan misi, sifat maupun ciri Pegadaian itu sendiri. Sehingga model dibangun atas dasar prasurvey dan data yang ada di lapangan.
Faktor-faktor yang diduga sebagai penentu perkembangan Pegadaian adalah jumlah nasabah, omzet, sewa modal, surplus, jumlah pegawai, tanggapan nasabah atas kredit yang diperoleh, pelayanan dan kepuasan nasabah.
Dari delapan faktor tersebut, tujuh faktor yaitu jumlah nasabah, omzet, sewa modal, surplus, kredit, pelayanan dan kepuasan nasabah mempunyai tingkat keeratan yang tinggi terhadap model dan jumlah nasabah merupakan faktor yang dominan dalam menentukan perkembangan Pegadaian. Hal ini mengingat nasabah Pegadaian adalah nasabah dengan penmintaan pinjaman dalam jumlah kecil, sehingga semakin banyak nasabah maka akan semakin besar omzet Pegadaian. Sedangkan faktor jumlah pegawai mempunyai tingkat keeratan yang rendah terhadap model, yaitu 0,37. Ini berarti bahwa jumlah pegawai meskipun tidak sesuai dengan formasi pegawai yang ada, kegiatan Pegadaian tetap dapat berjalan dengan baik.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelmida
"ABSTRAK
Pada dasarnya yang menjadi pokok bahasan dalam tesis ini adalah masalah Modal Kerja, dengan obyek penelitian 17 (tujuh belas) industri kecil sulaman di Kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi, Sumatera Barat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kebutuhan modal kerja dan untuk mengetahui efektifitas modal kerja serta faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kebutuhan kerja.
Analisa ini diawali dengan menghitung jumlah kebutuhan modal kerja untuk satu kali putaran dan menghitung efektifitas modal kerja kemudian membandingkannya dengan rata-rata efektifitas modal kerja. Dari hasil perbandingan ternyata 35% dari industri kecil sulaman mempunyai efektifitas modal kerja sehat dan 65% lagi kurang sehat.
Berikutnya dilakukan pengujian terhadap hubungan antara kebutuhan modal kerja dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu lama persediaan barang jadi disimpan, lama piutang dapat ditagih dan kebutuhan kas per hari serta volume penjualan. Hubungan ini di analisa dengan menggungkan metoda Regresi Linear Berganda yang terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi dasar klasik multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa lama persediaan barang jadi disimpan, lama piutang dapat ditagih dan kebutuhan kas per hari serta volume penjualan terbukti berpengaruh positif terhadap kebutuhan modal kerja dengan tingkat keyakinan alpha 5%.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Nursanita
"In decision making process a manager has to analyze the internal corporate in order to analyze the environment and the industry. In general the use of ratio analysis has weaknesses since the methodology is univariate. The ratios as variables have high correlation with each other.
The objects of this research are 1985-1987 financial statements of 19 pharmaceutical companies, which is located in DKI Jakarta. Based on the data available 12 financial ratios are calculated with Lotus 123 then they are classified into 5 groups. They are the types of companies, their sources of funds, ages, sizes and kinds of products. Two classes divide each group further by using Discriminant Analysis.
It's found that between those groups the patterns of the financial ratios are different. Certain ratios appear as discriminants for those groups more often than other ratios. The repeated occurrences of some ratios indicate the strength of discriminant analysis, which is easily applied in business. However, the findings are sensitive to some factors such as geographical, demographical factors and characteristics of industry.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Larasati Gunarso
"ABSTRAK
Tujuan dari laporan ini adalah untuk secara kritis menganalisis tingkat kepatuhan terhadap AASB 8 Operating Segment di antara empat perusahaan, yaitu Computershare Limited CPU , Steadfast Group Limited SDF , Seven Group Holdings Limited SVW dan Slater Gordon Limited SGH , yang termasuk dalam industri bisnis yang berbeda dengan pendekatan mereka masing-masing terhadap peraturan tersebut.

ABSTRACT
The purpose of this report is to critically analyze the level of compliance towards AASB 8 Operating Segment among four companies, these being Computershare Limited CPU , Steadfast Group Limited SDF , Seven Group Holdings Limited SVW and Slater Gordon Limited SGH , as they belong to different business industries with different approach to the regulation. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ananka
"ABSTRAK
Untuk menjawab pertanyaan 1, kami memilih Republik Irlandia. Esai ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai kondisi perdagangan Irlandia sejak Great Financial Crisis GFC dan prospek perdagangan potensial untuk Irlandia di Bagian 1. Kami juga mengeksplorasi dan mengkritik isu-isu yang berkaitan dengan perdagangan internasional Irlandia di Bagian 2. Untuk bagian ini, kami Telah mengidentifikasi tiga masalah penelitian yang memungkinkan kita menganalisis situasi perdagangan Irlandia dan konsistensinya dengan teori yang dibahas dalam kursus ini.Untuk menjawab pertanyaan 1, kami memilih Republik Irlandia. Esai ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai kondisi perdagangan Irlandia sejak Great Financial Crisis GFC dan prospek perdagangan potensial untuk Irlandia di Bagian 1. Kami juga mengeksplorasi dan mengkritik isu-isu yang berkaitan dengan perdagangan internasional Irlandia di Bagian 2. Untuk bagian ini, kami Telah mengidentifikasi tiga masalah penelitian yang memungkinkan kita menganalisis situasi perdagangan Irlandia dan konsistensinya dengan teori yang dibahas dalam kursus ini.

ABSTRACT
To answer question 1, we selected The Republic of Ireland. This essay aims to provide an overview of Ireland rsquo s trade conditions since the Great Financial Crisis GFC and the potential trade outlook for Ireland in Part 1. We also explore and critique issues pertinent to Ireland rsquo s international trade in Part 2. For this part, we have identified three research problems that will allow us to analyse Ireland rsquo s trade situation and its consistency with the theories discussed in this course. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sefira Fikaranda
"ABSTRAK
Menimbulkan rasa nostalgia ke dalam buyer-decision process merupakan sebuah teknik yang efektif karena rasa rindu akan perhubungan kepada masa lalu sangat berpengaruh dalam sebuah proses pembelian. Dengan menggunakan kasus 39;Polaroids Camera 39; dan Impossible Project, laporan ini memberikan wawasan tentang teknik pemasaran yang digunakan untuk mengenalkan kembali merek bernostalgia ke abad ke-21. Target konsumen adalah yang berusia 18-25 tahun yang merasa berkeinginan untuk mengikuti tren retro yang merupakan upaya untuk merasakan sense of belonging dan social acceptance. Perlu dicatat bahwa rasa nostalgia yang dihadapi segmen konsumen ini umumnya terkait dengan konsep vicarious nostalgia yang merupakan rasa rindu untuk berhubungan dengan era sebelumnya. Konsep ini merupakan motivator bagi kelompok konsumen sasaran untuk membeli kamera Polaroid ini. Munculnya kembali produk ini telah dikaitkan dengan konsep self-concept; kesinambungan diri yang dapat dikaitkan dengan benda-benda nyata seperti foto, memberi jangkar pada masa lalu kita yang dapat menimbulkan kepercayaan diri. Oleh karena itu, sosok marketing mengenali hubungan antara kecenderungan kita untuk berhubungan kembali dengan masa lalu meskipun dengan melakukannya di dunia modern kita. The Impossible Project menjadi pembalap terbesar di balik kebangkitan Polaroid dan terbukti efektif dalam mengelola produk terkait perspektif 4P Product, Price, Place and Promotion

ABSTRACT
Evoking a sense of nostalgia into the consumer buyer decision process is a powerful tool as this feeling of longing to connect to the past is highly influential to a purchasing process. Using the case of Polaroid Cameras and the Impossible Project, this report provides insights into the marketing techniques utilized in reintroducing nostalgic brands into the 21st century. The target consumers are those aged 18 25 who feel a desire to keep up with retro trends as an attempt is made to feel a sense of belonging and social acceptance. It is noted that the sense of nostalgia faced by this consumer segment is commonly associated with the concept of Vicarious Nostalgia, being the yearning to reconnect to an era before your own, has been found to be the driving motivator for the target consumer group in purchasing these Polaroid cameras. The re emergence of this product has thereby been associated with the notion of self concept a seeming self continuity that can be associated with tangible objects such as photographs, provides an anchor to our past that can be reassuring about our present day selves. Marketeers have thereby recognized these links between our inclinations to reconnect to the past though by doing so in our modernized world. The Impossible Project, being the greatest driver behind Polaroid rsquo s revival has proved effective in managing the product in regards to perspective of the product, price, place and promotion. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Juliet Artami
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak asimetris perubahan harga minyak terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi di Indonesia dengan menggunakan model vector autoregression VAR dalam periode dari tahun 1990 kuartal I sampai dengan tahun 2016 kuartal IV. Hasil penelitian menunujukkan bahwa pengaruh perubahan harga minyak terhadap produk domestik bruto PDB adalah asimetris, yaitu penurunan harga minyak secara signifikan menurunkan PDB, sedangkan kenaikan harga minyak tidak secara signifikan mempengaruhi PDB. Hal ini menunjukkan bahwa PDB Indonesia lebih sensitif terhadap penurunan harga minyak dibandingkan dengan kenaikan harga minyak. Oleh karena itu, upaya untuk menurunkan ketergantungan terhadap minyak dibutuhkan oleh Indonesia, khususnya penurunan kontribusi minyak sebagai sumber pendapatan negara dan sebagai sumber energi, dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Sementara itu, perubahan harga minyak, baik penurunan maupun kenaikan harga minyak, tidak mempengaruhi inflasi secara signifikan. Tidak terdapatnya pengaruh perubahan harga minyak terhadap inflasi adalah disebabkan oleh adanya penerapan kebijakan subsidi bahan bakar minyak di Indonesia.

ABSTRACT
This paper analyzes the asymmetric impact of oil price changes on the economic growth of and inflation in Indonesia by using the vector autoregression VAR model for the period from 1990Q1 to 2016Q4. The results show that the impact of oil price changes on the gross domestic product GDP is asymmetric, as a drop in oil prices decreases the GDP, whereas an increase in oil prices does not significantly affect GDP. This suggests that Indonesia rsquo s GDP is more vulnerable to the downward changes in oil prices than upward changes. It is important for Indonesia to reduce its dependency on oil, particularly as its major source of revenue, and also consider utilizing more sources of renewable energy. At the same time, the effects of both the positive and negative changes in oil prices are found to be not statistically significant to inflation. The lack of impact of oil price changes on inflation can be explained by the implementation of the fuel price subsidy in Indonesia."
2017
T49296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sainsna Demizike
"This study introduces the analysis of Construal Level Theory (CLT), which comprises how the mind traverses objects, to explain the potential violation of the rational economic assumption. The study analyses whether information perception could explain irrationality in giving: altruist behaviour. Built upon the importance of framing effects, the study manipulated a development initiative victim narrative and message framing through 2(social distance) x 2(message framing) factorial dictator game towards 120 participants. This research reports higher pure altruists where the congruence of information perception level were primed into low or high level. These are, when victims were manipulated as socially proximal (distal) to the dictators and paired with loss (gain) message framing, full-shot donations were 20-30% higher than the other conditions. Accordingly, the research encourages the government to frame contribution-based development programs on a construal basis to accelerate and improve the quality of initiatives. Lastly, the study demonstrates partial support over the empathy mediation analysis in the construal basis – which is only cognitive empathy mediates altruism. The central discovery of the research is that the way individuals’ perceive information explains altruism behaviour.

Studi ini memperkenalkan analisis Construal Level Theory (CLT), mencakup bagaimana pikiran manusia memersepsikan berbagai objek, dalam menjelaskan potensi penyimpangan asumsi rasionalitas dalam ekonomi. Studi ini menganalisis apakah persepsi manusia terhadap suatu informasi dapat menjelaskan irasionalitas dalam kegiatan memberi: perilaku altruisme. Didasari oleh pentingnya framing effects, eksperimen dalam studi ini dilakukan dengan memanipulasi victim narrative dan message framing program pembangunan dengan 2(jarak sosial) x 2(message framing) faktorial dictator game terhadap 120 peserta. Eksperimen ini mengungkap peningkatan altruis apabila kongruensi persepsi diatur pada level rendah atau tinggi. Yaitu, ketika target program pembangunan dimanipulasi dengan jarak sosial dekat (jauh) dipasangkan dengan loss (gain) message framing, kontribusi 20-30% lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi lainnya. Oleh karena itu, studi ini mendorong pemerintah untuk mengaplikasikan konsep framing pada program pembangunan berbasis kontribusi dengan pendekatan construal untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas program. Terakhir, eksperimen ini mendemonstrasikan dukungan parsial terhadap analisis mediasi empati dalam basis construal – bahwa hanya empati kognitif yang memediasikan perilaku altruisme. Penemuan utama dari penelitian ini adalah bagaimana pikiran manusia memersepsikan informasi dapat menjelaskan perilaku altruisme."
Depok: Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library