Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Jazmi Dwi Hartono
Abstrak :
Studi ini membahas mengenai interpretasi nilai penting dan pemanfaatan cagar budaya pada Gedung A.A. Maramis. Gedung ini merupakan bangunan peninggalan pemerintahan kolonial Belanda yang mulai dibangun pada masa pemerintahan Daendels. Saat ini Gedung A.A. Maramis yang dikelola oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia dalam kondisi tidak difungsikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai penting yang terdapat pada Gedung A.A. Maramis sebagai acuan dalam melakukan pemanfaatan cagar budaya sebagai salah satu upaya pelestarian cagar budaya. Penelitian ini dirancang dengan metode analisis deskriptif, yaitu mendeskripsikan bangunan dan nilai penting yang terdapat pada bangunan menggunakan definisi nilai penting dari Raharjo dan Muluk serta Pedoman Penilaian Kriteria Penetapan Cagar Budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Studi ini menghasilkan identifikasi lima nilai penting yang terdapat pada Gedung A.A. Maramis yang terdiri dari nilai sejarah, nilai ekonomi, nilai politik, nilai pengetahuan, dan nilai keutuhan. Upaya pemanfaatan yang dapat dilakukan berdasarkan penelitian ini terdiri dari dua yaitu, pemanfaatan bangunan sebagai perpustakaan dan pemanfaatan bangunan sebagai museum. ......This study discusses the interpretation of important values and utilization of cultural heritage in A.A. Maramis Building. This building is a relic of the Dutch colonial government that began to be built during the reign of Daendels. Currently, Gedung A.A. Maramis managed by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia is not functioning. The purpose of this research is to know the important value contained in A.A. Maramis Building as a reference in utilizing cultural heritage as one of the efforts to preserve cultural heritage. This research was designed with descriptive analysis method, which is to describe the building and important values contained in the building using the definition of important value of Raharjo and Muluk as well as Guidelines for Assessment of Criteria for The Establishment of Cultural Heritage by the Ministry of Education and Culture. This study resulted in the identification of five important values contained in the A.A. Maramis Building consisting of historical values, economic values, political values, knowledge values, and wholeness values. Utilization efforts that can be done based on this research consists of two, namely, the utilization of buildings as libraries and the utilization of buildings as museums.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Dewandaru
Abstrak :
Kajian ini membahas mengenai penggambaran dewa lokal Klenteng Boen San Bio dan Tjoe Soe Kong di Tangerang Menggunakan kajian Agensi. Kajian ini menggunakan sumber data petilasan dewa lokal di Klenteng Boen San Bio dan Tjoe Soe Kong di Tangerang. Dewa pada klenteng biasanya diadopsi dari tokoh Cina atau dewa dewa cina berdasarkan Agama Tri Dharma. Akan tetapi ada Dewa Lokal yang di sembah dan dihormati sampai memiliki petilasan atau ruang ibadah sendiri. Oleh karena itu, Kajian ini berfokus pada penggambaran dewa lokal. Metode yang digunakan adalah kerangka penelitian Sharer dan Ashmore yang terdiri atas enam tahap yaitu tahap formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, dan interpretasi. Hasil kajian analisis adalah agensi agensi dewa lokal dan alasan bisa menjadi dewa berdasarkan Petilasan dewa lokal dan Data lainnya. ......This study discusses the depiction of local gods in the Boen San Bio and Tjoe Soe Kong temples in Tangerang using the Agency study. This study uses data sources of local deities in the Boen San Bio and Tjoe Soe Kong temples in Tangerang. The gods in pagodas are usually adopted from Chinese figures or Chinese gods based on the Tri Dharma religion. However, there are local gods who are worshiped and respected to the point where they have their own shrine or prayer room. Therefore, this study focuses on the depiction of local gods. The method used is the Sharer and Ashmore research framework which consists of six stages, namely the formulation, implementation, data collection, data processing, analysis, and interpretation stages. The results of the analysis study are the agencies of local gods and the reasons they can become gods based on the Recitation of local gods and other data.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
LP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library