Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfi Yasmina
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
T55709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teja Koswara
Abstrak :
Ruang lingkup dan cara penelitian telah dilakukan studi potong lintang terhadap 33 kasus hepatitis kronik di departemen Patologi Anatomik FKUI-RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo selama periode tabun 2003-2006. Dilakukan penilaian aktivitas proliferasi sel hati dengan pulasan AgNOR serta penilaian indeks aktivitas histologik Metavir yang meliputi penilaian grading (nekroinflamasi) dan staging (fibrosis), kemudian dianalisa secara statistik apakab terdapat hubungan antara proliferasi sel hati dengan indeks aktivitas histologik Metavir. Selain itu ditentukan apakah terdapat perbedaan aktivitas proliferasi sel bati diantara keIompok sirosis dan non SlTOSIS. Basil dan kesimpulan : Berdasarkan indeks aktivitas histologik (IAH), didapatkan 10 kasus ( 30,3%) dengan skor lAB 3, 13 kasus ( 39,39%) dengan skor lAB 2 dan 10 kasus (30,3%) dengan skor IAH 1. Berdasarkan penilaian staging (fibrosis), sebanyak 5 kasus (15,15%) digolongkan sebagai F4, 14 kasus (42,42 %) digolongkan sebagai F3, 12 kasus (36,36%) digolongkan sebagai F2, dan hanya 2 kasus (6,06%) yang digolongkan sebagai Fl. Nilai mAgNOR untuk kelompok IAH 3 adalah 6,66, untuk kelompok IAH 2 didapatkan nilai mAgNOR 5,98 sedangkan untuk kelompok IAH 1 didapatkan nilai mAgNOR 5,92. Uji korelasi dengan Kendall's tau_b menunjukkan adanya korelasi lemah antara nilai mAgNOR dan indeks aktivitas histologik. Uji statistik dengan ANOVA one way test menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna untuk nilai pAgNOR pada berbagai derajat lAH. Didapatkan peningkatan nilai mAgNOR sejalan dengan peningkatan derajat piecemeal necrosis dan grading, dan uji korelasi dengan Kendall's tau_b menunjukkan adanya korelasi lemah antara nilai mAgNOR dan piecemeal necrosis pada grading yang berbeda. Berdasarkan staging, untuk kelompok F4, didapatkan nilai mAgNOR 6,77, untuk kelompok F3 didapatkan nilai mAgNOR 5,98, untuk kelompok F2, didapatkan nilai mAgNOR 6,47, dan untuk kelompok Fl, didapatkan nilai mAgNOR 4,075. Uji korelasi dengan Kendall's tau_b menunjukkan tidak ada korelasi antara mAgNOR dan staging. Hasil uji statistik dengan ANOVA one way test menunjukkan nilai pAgNOR untuk kelompok F2-F4 tidak berbeda bermakna, tetapi nilai pAgNOR (>2, >3, >4, >5) untuk kelompok Fl berbeda bermakna dengan nilai pAgNOR pada kelompok F2-F4. Uji statistik dengan t-test menunjukkan babwa nilai mAgNOR tidak berbeda bennakna diantara kelompok sirosis dan non sirosis. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya hubungan antara proliferasi sel hati dengan grading dan staging Metavir pada hepatitis kronik. ......Material and method : Cross sectional study was carried out in 33 cases of chronic hepatitis in the department of pathology Dr. Cipto Mangunkuswno Hospital during year 2003-2006. Proliferative rate of hepatocytes was detennined by AgNOR staining method. Histologic activity Index (HAl) by Metavir (grading and staging) was also determined. The correlation between proliferative rate of hepatocytes and grading-staging Metavir was evaluated in this study. The differerence of hepatocytes proliferative rate between cirrhotic and non cirrhotic chronic hepatitis was also determined. Results and conclusion: From 33 cases of chronic hepatitis 10 cases (30,3%) were grouped as HAl score 3, 13 cases (39,39%) were HAl 2, and 10 cases (30,3%) were HAl 1. Based on fibrosis/staging 14 cases (42,42 %) were grouped as F3, 12 cases ( 36,36%) were grouped as F2, and only 2 cases (6,06%) were grouped as F1. mAgNOR's value for IAH 3 was 6,66, mAgNOR's value for IAH 2 was 5,98, mAgNOR's value for IAH 1 was 5,92. Correlation test with Kendall's tau_b showed a weak correlation between mAgNOR's value and HAl score. ANOVA one way test showed there was no statistically different for pAgNOR values among different HAl groups. Correlation test with Kendall's tau_b showed weak correlation between mAgNOR's value and piecemeal necrosis. Based on staging, mAgNOR's value for F4 was 6,77, mAgNOR's value for F3 was 5,98, mAgNOR's value for F2 was 6,47, and mAgNOR's value for Fl was 4,075. Correlation test with Kendall's tau_b showed no correlation between mAgNOR's value dan staging. ANOVA one way test showed there was no statistically different for pAgNOR's values among F2-F4 group, but there was statistically different for pAgNOR's values between Fl and F2- F4 group. T-test showed no statistically difference for mAgNOR's value between cirrhotic and non cirrhotic group. This study failed to show correlation between liver cell proliferative rate and grading-staging Metavir
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2008
T58979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susetyo Soewarno
Abstrak :
Telah banyak laporan penelitian yang menyatakan bahwa dengan melakukan olahraga, kepadatan mineral tulang dapat meningkat. Salah satu usaha untuk mengorganisir bentuk senam baku bagi masyarakat adalah dengan dibentuknya Senam Pencegahan Osteoporosis (SPO). Apakah dengan mengikuti SPO kepadatan mineral tulang dapat meningkat? Untuk mengetahui hal tersebut maka 46 orang coba sehat berumur 25-35 tahun, yang sebelumnya tidak pemah berolahraga dan tidak sedang melakukan olahraga lainnya, dibagi dalam dua kelompok studi dan control. latihan SPO dilaksanakan 3 kali seminggu selama 3,5 bulan. Dengan cara mengukur kepadatan tulang sebelum dan setelah latihan dengan menggunakan alat Dual Energy X-ray Absorptiometry (DEXA) maka didapatkan adanya peningkatan yang bermakna pada tulang ulna, vertebral lumbal 2 dan vertebral lumbal 1-2. Oleh karena itu dapat disimpulkan adanya indikasi kuat bahwa SPO dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang terutama di tulang ulna dimana pada lokasi ini sering lebih cepat mengalami kekeroposan. ......Reports of surveys on exercises which can increase bone mineral density have already been proven in many studies. One of the efforts to organize a formal physical exercise training for every level of society is the formation of Senam Pencegahan Osteoporosis (SPO) - Physical Exercise to Prevent Osteoporosis. Can this exercise increase the bone mineral density? For that purpose a total of 46 healthy young women ranging from 25 -35 years of age who had never done any exercise before or even were not involved in any kind of exercise at the time of the study were divided into two groups (study and control groups) and volunteered to proceed a 3 times a week of this exercise for 3,5 months. Bone mineral density were measured by using Dual Energy X-ray Absorptiometry (DEXA). A Significant increase of bone mineral density in the ulna, vertebrallumbal 2 and vertebrallumbal 1 -2 were detected. Thus it can be concluded that there is a strong indication that Senam Pencegahan Osteoporosis can increase bone mineral density especially the ulna which has a high risk of osteoporosis.
Jakarta: Fakulitas Kedokteran Universitas Indonesia , 2002
T59047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriana Novariska
Jakarta: Fakulitas Kedokteran Universitas Indonesia , 2008
T56000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Hasan
Jakarta: Fakulitas Kedokteran Universitas Indonesia , 1998
T56458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salman Rodijat
Jakarta: Fakulitas Kedokteran Universitas Indonesia , 1998
T56900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Nyoman Sri Budayanti
Abstrak :
Dewasa ini, insiden tuberkulosis ekstrapulmoner semakin meningkat. Konfirmasi bakteriologi sering sulit karena kuman da1am jumlah sedikit di tempat infeksi dapat menimbulkan keru3akan jaringan dan kuman menginfeksi tempat yang sulit untuk pengambilan spesimen. Hingga saat ini, di Indonesia belum ada laporan angka keberhasilan isolasi mikobakterium dari penderita dengan kecurigaan tuberkulosis ekstrapulmoner. Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan mikroskopis basil tahan asam, biakan dan pemeriksaan PCR terhadap 83 spesimen penderita dengan kecurigaan tuberkulosis ekstrapulmoner. Biakan dilakukan secara duplo pada dua macamjenis media padat yaitu media Lowenstein-Jensen (LJ) dan media LJ mengandung asam piruvat 2% serta satu macam media cair yaitu Middlebrook 7H9. Ekstraksi DNA menggunakan metoda Boom dan reaksi PCR dilakukan untuk mendeteksi fragmen DNA sebesar 123 bp pada 186110. Hasil biakan lebih tinggi didapatkan pada pemakaian kedua macam media padat secara bersamaan daripada pemakaian satu jenis media padat. Sebanyak 20 (24,1 %) isolat mikobakterium berhasil diisolasi. Empat isolat (4,8%) adalah MOTT dan sisanya adalah M. tuberculosis. Hasil perneriksaan PCR mendapatkan sensitivitas 87,5% hila biakan digunakan sebagai baku emas. Analisis statistik kornbinasi pemeriksaan pcwarnaan basil tahan asarn dan PCR menggunakan biakan dan P A sebagai baku emas atau biakan M tuberculosis dan PCR menggunakan pemeriksaan mikroskopis dan PCR sebagai baku standard menunjukkan basil berbeda bermakna (p= 0,017 dan p= 0,009) sehingga kombinasi pemeriksaan ini dapat digunakan untuk meningkatkan diagnosis penderita dengan kecurigaan tuberkulosis ekstrapulmoner. ......The incidence of extrapulmonal tuberculosis (EPTB) is rising in the recent years. Bacteriological confirmation ofEPTB is often difficult because low amount of bacteria may cause severe infection and the location of infection renders the specimen collection to be difficult. Until now, data conseming mycobacterium isolation and detection rate of M tuberculosis causing EPTB in Indonesia is not available.ln this study we examined 83 specimens from patients with suspected EPTB by microscopic acid-fast staining, culture and PCR assay. Cultures were done in duplo on two kinds of solid media (LowensteinJensen (LJ) and LJ with pyruvic acid 2%) and on one liquid medium (Middlebrook 7H9). The PCR assay was based on the detection of a 123 bp DNA fragment of the insertion sequence 186110. DNA was isolated with silica method. The results showed that isolation rate by culture on two solid media together were higher than on one solid medium only. Twenty (24,1%) mycobacterium isolates were isolated from 83 EPTB specimens. Four (4,8%) isolates were identified as MOTT and 16 (19,3%) as M tuberculosis. The s.!nsitivity of 186110 PCR for detection of M tuberculosis was 87,5% with bacterial culture as the gold standard. Combination of microscopic acid-fast staining and PCR showed in significantly difference result when culture and histopathologic finding was used as the gold standard (p= 0,00 17). Combination of culture and PCR also showed in significantly defference result when microscopic acid-fast staining and histopathologic finding was used as the gold standard (p= 0,009). We conclude that combination of two assay i.e. acid-fast staining and PCR or bacterial culture and PCR, are more sensitive than using one method only, resulting in better diagnosis of patients with suspected EPTB.
Jakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, 2003
T58385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ijan Aprijana
Abstrak :
Ambilan oksigen maksimal (V02max) merupakan standar pengukuran kebugaran aerobik. Tujuan penelitian ini adalah (a) mengetahui korelasi antara nilai V02max basil uji berjalan satu mil dengan nilai V02max hasil uji dengan alat treadmill pada orang lanjut usia yang sehat di Indonesia, dan (b) mengetahui korelasi antara nilai V02max hasil uji berjalan lima menit dengan nilai V02max basil uji dengan alat treadmill pada orang lanjut usia yang sehat di Indonesia. Subyek penelitian sebanyak 25 terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia - 60 tahun dan - 85 tahun. Hasil Penelitian menunjukkan adanya korelasi positifyang bermakna antara nilai V02max basil uji berjalan satu mil dengan nilai V02max hasil uji dengan memakai alat treadmill (r = 0,853) (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa pengukuran V02max dengan uji berjalan satu mil dapat digunakan sebagai alternatif pengukuran V02max tidak langsung di lapangan bagi orang lanjut usia yang sehat di KJS Senayan dan KJS Hang Tuah Jakarta. Hasil penelitian juga menunjukkan korelasi positif antara nilai V02max hasil uji berjalan lima menit dengan nilai V02max hasil uji dengan alat treadmill (r = 0,727).
Jakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, 2003
T58392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinia Ardiani Permata
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2008
T59078
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatot Ibrahim Wijayadi
Jakarta: Fakulitas Kedokteran Universitas Indonesia , 2008
T56738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>