Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jarnuzi Gunlazuardi
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian detoksifikasi air secara fotokatalisis dengan menggunakan lapisan tipis titanium dioksida yang dilekatkan pada permukaan logam titanium. Didalam penelitian yang dilaporkan telah dikembangkan cara pembuatan lapisan tipis titanium dioksida dengan teknik sol-gel dan pemanasan. Inovasi dilakukan dengan mengganti perkursor yang umum dipakai (titanium isopropoksida=TIPP) dengan prekursor lain, yaitu titanium diisopropoksi bis asetil asetonate (TAA) dan titanium diisopropoks bis asetil asetoasetat (TEA), yang memberikan kemungkinan diterapkannya suatu prosedur yang memberikan lapisan tipis yang homogen, terikat kuat, dan mempunyai bentuk kristalinitas yang dikehendaki. Keadaan ini dimungkinkan karena (tidak seperti TIPP) TAA dan TEA diudara terbuka cukup stabil sehingga hidrolisis dan pembentukan oksidanya dapat dikontrol. Dengan cara demikian kita mempunyai banyak kesempatan mengarahkan pelekatan titanium dikosida yang masih sangat kecil ukuran partikelnya dan menjamin diperolehnya lapisan-lapisan yang terikat kuat. Kenyataannya, prosedur yang cukup reliable dan mudah dikerjakan berhasil ditetapkan melalui penelitian ini.
Matrik katalis yang dikembangkan dengan cara tersebut diatas kemudian disusun dalam konfigurasi reaktor fotokatalisis. Inovasi konfigurasi reaktor dilakukan dengan pendekatan baru, yakni konfigurasi yang memungkinkan kita memberikan bias potensial pada permukaan lapisan tipis titanium dioksda. Dengan cara demikian tidak hanya proses fotokatalisis saja yang dapat dipelajari dan atau dijalankan, tetapi juga proses fotoelektrokatalisis.
Konfigurasi reaktor yang disusun telah dicobakan untuk mematikan e.Coli dan mendegradasi 2,4-diklorofenol didalam air. Dalam penelitian ini telah berhasil dikonfirmasi keberadaan fenomena fotoelektrokatalisis disamping fenomena fotokatalisis. Lebih jauh, dapat dikenali bahwa fotoelektrokatalisis mempunyai potensi yang lebih baik dalam hal menurunkan kualitas toksisitas air yang terkontaminasi."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Asim Gunarwan
"ABSTRAK
Pandangan yang berterima di kalangan pakar pragmatik (dan juga di kalangan pakar sosiolinguistik) setakat ini ialah bahwa jika kita berbicara atau mengeluarkan ujaran (apakah ujaran itu berupa kalimat, frase atau kata), apa yang keluar dari mulut kita itu dapat dianggap sebagai tindakan. Tindakan itu dapat disebut sebagai tindakan berbicara, tindakan berujar atau tindakan bertutur. Istilah yang sekarang lazim dipakai untuk mengacu ke tindakan itu ialah tindak tutur, yang merupakan terjemahan dari istilah Inggris speech act. Yang lebih penting, yang juga berterima di kalangan pakar pragmatik, adalah pendapat bahwa di dalam melakukan tindak tutur itu, si penutur tidaklah asal buka mulut (kecuali jika ia memang abnormal, gila, sedang mabuk atau tidak radar). Artinya, sebelum melakukan meta tindak tutur, si penutur perlu mempertimbangkan beberapa hal, misalnya bagaimana hubungan sasial di antara si penutur dan si petutur, di mana peristiwa kominikasinya berlangsung, untuk apa tindak tutur itu dilakukan; tentang apa tindak tutur itu; dsb.
Faktor-faktor seperti mitra bicara dan latar komonikasi itulah yang perlu dipertimbangkan penutur sebelum bertutur. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan itu dapat juga bersumber dari prinsip kesantunan bertutur (kesopanan. berbahasa) yang berlaku di dalam masyarakat tutur atau masyarakat bahasa yang si penutur adalah anggotanya Prinsip kesantunan ini tentunya berkaitan dengan nilai-nilai budaya masyarakat itu, dan berdasarkan hal ini dapat kita sebutkan kesamaan pendapat di kalangan sosiolinguis bahwa perilaku berbahasa anggota -anggota suatu masyarakat tutur mencerminkan nilai-nilai budaya masyarakat itu. Dengan perkataan lain, ada hubungan di antara perilaku berbahasa dan nilai budaya atau kebudayaan itu sendiri. Walaupun ini bukan hal yang baru, tampaknya akan menarik untuk mengetahui seberapa jauh hal itu didukung oleh data empiric.
Setakat ini, tampakaya di Indonesia belum ada kajian yang membandingkan perilaku berbahasa dua (atau lebih) kelompok etnis dengan mengaitkannya dengan nosi kebudayaan. Ini dugaan. Yang tampaknya memang benar adalah bahwa setakat ini di Indonesia balum ada tulisan yang dipublikasikan yang melaporkan hasil penelitian mengenai topik tersebut (yakni perbandingan perilaku berbahasa sebagai cerminan perbedaan pandangan hidup) dengan pendekatan pragmatik. Jika asumsi ini benar, penelitian tampaknya mempunyai kemaknawian (significance) yang cukup.
Dipilihnya kelompok etnis Jawa dan Batak sebagai objek penelitian bukanlah tanpa alasan. Pemilihan itu berdasarkan pendapat awam bahwa, pada umumnya, di dalam perilaku berbahasa orang Batak itu lebih langsung (dalam anti lebih berterus terang) daripada orang Jawa Bahwa pendapat itu sudah "berterima" di kalangan masyarakat awam tidak berarti bahwa topik ini tidak boleh Jika kita bersikap ilmiah, pendapat itu perlu dibuktikan dengan mencari data empiris. Yang juga perlu didukung oleh data empiris ialah apakah perbedaan perilaku berbahasa orang Jawa dan orang Batak itu signifikan atau tidak dan, jika signifikan, berapakah derajat signifikansinya lagipula, perlu diketahui kemungkinan adanya keterpengaruhan budaya, yang dapat diinferensikan dengan membandingkan perilaku-perilaku berbahasa kelompok-kelompok Jawa Jakarta vs Batak Jakarta, Jawa Jakarta vs Jawa Semarang & Yogyakarta, Batak Jakarta vs Batak Medan, misalnya Di samping itu perlu dicari data empiris yang mungkin mendukung dugaan bahwa ada penibahan perilaku berbahasa menurut dimensi umur pada kedua kelompok etnis ini.
1.2 Permasalahan
Seperti halnya istilah perkampungan mengacu ke sejumlah kampung (jadi bukan satu kampung), istilah permasalahan di dalam penelitian ini diartikan sebagai merujuk ke sejumlah masalah, yakni sejumlah masalah penelitian. Di dalam hal ini, sesuai dengan uraian di dalam buku-buku penelitian yang baik, permasalahan dibagi menjadi beberapa masalah tambahan, yang kesemuanya berkaitan dengan masalah utama tersebut.
Masalah utama dalam penelitian ini, di dalam bentuk pertanyaan, ialah: adakah perbedaan realisasi tindak tutur melarang di antara orang Jawa dan orang Batak pada umuinnya seperti yang tersirat dari pendapat awam bahwa orang Batak cenderung lebih berterus terang dalam mengungkapkan pikiran mereka daripada orang Jawa? Dengan menggunakan istilah pragmatik, pertanyaan itu dapat diparafrasekan .menjadi: adakah perbedaan di dalam hal kelengkungan/kelurusan garis ilokusi melarang di kalangan orang Batak dan di kalangan orang Jawa?
Masalah (utama) itu dapat dijabarkan menjadi sub-submasalah, yaitu:
1. Jika memang ada, seberapa signifikankah perbedaan itu?
2. Di mana letak perbedaannya (dan juga kesamaannya, jika ada)?
3. Apakah perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan di dalam world view yang wujud di dalam perbedaan struktur sosial?
4. Adakah indikasi yang mengisyaratkan adanya pergeseran atau perubahan perilaku berbahasa? "
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Santoso
"Bakteri Acetobacter.xylinum merupakan bakteri Gram negatif yang mampu menghasilkan senyawa selulosa. Selulosa yang dihasilkan oleh bakteri tersebut memiliki derajat kemurnian yang tinggi dan layak untuk dikembangkan sebagai sumber alternatif penyediaan selulosa bagi berbagai bidang industri yang membutuhkannya.
Selulosa bakteri diperoleh dengan cara memfermentasikan substrat cair yang mengandung gula dengan menggunakan bakteri A. xylinum. Di negara asalnya, Filipina, fermentasi tersebut menggunakan limbah cair air kelapa dan dikenal sebagai produk nata de coco. Produk inipun dikenal di Indonesia dengan nama dagang sari kelapa.
Selain dikenal sebagai produk makanan seperti tersebut di atas, nata yang sebenarnya merupakan bacterial cellulose telah dikembangkan untuk berbagai kebutuhan. Pemanfaatan selulosa bakteri tersebut antara lain dalam bidang industri pembuatan kertas, membran akustik, obat-obatan, kosmetik dan produk makanan (Steinkraus 1983; Sudirjo 1985; Sanchez & Yoshida 1998).
Di Indonesia, produk makanan sari kelapa sudah cukup dikenal, terutama di kota-kota besar. Pembuatan produk tersebut, sebagian besar dilakukan secara industri skala rumah tangga, walaupun beberapa pabrik skala besar juga memproduksi sari kelapa. Pada umumnya, para pembuat sari kelapa kurang atau tidak melakukan proses produksi secara steril. Kendala yang muncul adalah, sering kualitas produk yang dihasilkan menurun atau bahkan kegagalan pada produksi. Hal tersebut dikarenakan tingginya tingkat kontaminasi dari bibit yang digunakan. Oleh karenanya, isolasi dan pemurnian bakteri A. xylinum yang digunakan dalam industri lokal tersebut merupakan hal yang utama.
Pemanfaatan bakterial selulosa bagi berbagai bidang industri membutuhkan kualitas produk yang stabil. Salah satu kendala yang juga akan dihadapi dalam pemanfaatan limbah bagi substrat fermentasi adalah kualitas substrat yang dapat sangat bervariasi. Untuk itu, dalam penelitian ini digunakan media fermentasi buatan yang komposisi dapat diatur dengan pasti."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari R. Kusmadji
"Penelitian kultur jaringan pada tanaman menunjukkan bahwa semua sel yang tumbuh dan berkembang selalu mempunyai DNA untuk mengawasi pertumbuhannya baik dalam sintesis protein, kandungan klorofil serta-sintesis metabolit sekunder (Kamlesh et al.1986).
Penanaman secara in vitro tanaman teh telah banyak dilakukan antara lain oleh Palni et al.(1993) dan Ogada dan Wachira (1995)dengan menggunakan medium modifikasi Murashige & Skoog(1962).
Dengan uji histokimiawi yakni dengan pengecatan jaringan dan bantuan pereagen(zat warna) akan diketahui aktivitas biokhemis. Hal tersebut tampak pada daun teh dan kalusnya berwarna merah muda dengan pereagen S'chiff dan pewarna Feulgen karena mengandung DNA. Berdasarkan kemampuan hidrolisis jaringan dengan bantuan HCL, senyawa urine-glikosid di dalam DNA dan dalam bentuk gugus aldehid dalam gula desoksiribose. Dengan spektrofotometrik menunjukkan bahwa kandungan klorofil a dan klorofil b pada kalus daun teh 0,0365 mg/g berat basah dan 0,0079mg/g bb; sedang pada daunnya 0,09522 mg/g bb dan 0,04490 mg/bb. Hal ini membuktikkan pada kalus hidup secara semiheterotrof.(George & Sherrington, 1984) Namun pada kalus kandungan tannin 0,51361 mg/g bb dan 0,09031 mg/bk dan pada potongan daun induknya: 0,56488 mg/g bb dan 0,0920 mglg bk. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa metabolit sekunder hasil penanaman jaringan secara kualitatif dan kuantitatif hampir sama; sesuai dengan penelitian Forrest (1969) dan Palni et al. (1993)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Arsianti
"Antioksidan diperlukan untuk melindungi lemak dan minyak dari kerusakan akibat proses oksidasi. Penelitian dan pengembangan antioksidan yang berasal dari alam kini sedang giat-giatnya digalakkan, dikarenakan penggunaan antioksidan sintetik saat ini perlu ditinjau kembali sebab ada yang bersifat merugikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan senyawa yang terdapat dalam kulit buah kandis (Garcinia parvifolia). Fraksi etil asetat G. parvifolia yang diperoleh dari proses maserasi dan fraksionasi dengan celite, dipekatkan, ekstrak hasil pemekatan diuji aktivitas antioksidannya dengan menggunakan metode penimbangan dan metode Lea. Aktivitas antioksidan ekstrak fraksi etil asetat ini dibandingkan dengan hasil uji aktivitas antioksidan sintetik BHA dan BHT.
Hasil uji aktivitas antioksidan baik dengan metode penimbangan maupun dengan metode Lea menunjukkan bahwa fraksi etil asetat G. parvifolia memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar daripada BHA dan BHT, dengan urutan aktivitas antioksidan : ekstrak fraksi etil asetat G. parvifolia > BHA > BHT. Sedangkan hasil analisis kualitatif ekstrak kasar etil asetat G. parvifolia dengan Kromatografi Lapis Tipis, menunjukkan bahwa ekstrak kasar etil asetat terdiri dari tiga komponen senyawa kimia dengan Rr masing-masing adalah 0,556, 0,288 dan 0,067."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Azizahwati
"ABSTRAK
Untuk memperluas dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan maka penanganan obat tradisional serta pengembangannya harus didasarkan pada kepentingan masyarakat. Hal ini berarti penggunaan obat tradisional untuk pengobatan harus mempunyai dasar-dasar yang kuat sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk membuktikan khasiatnya secara medik.
Tanaman tapak liman (Elephantopus Scaber Linn) telah lama dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu obat tradisional yang mempunyai banyak khasiat, diantaranya adalah penyakit kuning dan memperbaiki fungsi hati. Penyakit kuning merupakan penyakit yang prevalensinya cukup tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu ekstrak yang memberikan efek anti hepatotoksik paling kuat. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama mencari ekstrak yang mempunyai efek anti hepatotoksik paling kuat selanjutnya dari ekstrak tersebut dilakukan pencarian efek dosis efektif. Tiga puluh ekor tikus putih jantan galur Spragul Dawley dibagi secara acak dalam lima kelompok. Kelompok I adalah kelompok kontrol normal, kelompok II adalah kelompok kontrol perlakuan yang diberi karbon tetraklorida 0,40 mg/g BB dosis tunggal. Kelompok III adalah kelompok yang diberi ekstrak petroleum benzen 100 mg/200 g BB, kelompok IV adalah kelompok yang diberi ekstrak kloroform 100 mg/200 g BB dan kelompok V adalah kelompok yang diberi ekstrak etanol 40% mg/200g BB.
Efek anti hepatotoksik ditentukan dengan mengukur aktivitas GPT dan GOT plasma dan pemeriksaan histopatologi hati. Hasil penelitian tahap ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol 40% memperlihatkan efek anti hepatotoksik yang paling baik analisis secara statistik menunjukkan tidak adanya perbedaaan bermakna dengan kelompok kontrol normal (p<0,05).
Pada penelitian tahap selanjutnya tikus dibagi dalam 5 kelompok secara acak. Kelompok I adalah kelompok kontrol normal, kelompok II adalah kelompok kontrol perlakuan, kelompok III adalah kelompok yang mendapat ekstrak etanol 40% dosis 25 mg/200 g BB, kelompok IV mendapat dosis 50 mg/200 g BB dan kelompok V adalah kelompok yang mendapat dosis 100 mg/200 g BB.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kelompok IV mempunyai efek anti hepatotoksik yang paling baik. Analisis secara statistik menunjukkan tidak adanya perbedaan yang sangat bermakna antara kelompok V, dengan kelompok I. Secara histopatologi memperlihatkan perbaikan yang mendekati keadaan sel hati normal.
Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 40% akar tapak liman dengan dosis 50 mg/200 g BB mempunyai efek anti hepatotoksik yang paling kuat. "
Lengkap +
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tresna Priyana Soemardi
"ABSTRAK
Laporan Akhir tahap-II Penelitian Rekayasa Sendi Lutut Suatan ini merupakan kelanjutan Penelitian Tahap-I. Dalam Tahap-I dilaporkan Perancangan, Simulasi Siomekanik dan Prototyping melalui Rapid Prototyping. Pada tahap-ll dilaporkan Perancangan Proses Manufaktur dan Pembuatan Prototip Manufaktur.
Perancangan proses manufaktur yang baik didefinisikan sebagai implementasi perancangan proses (pabrikasi), yang dapat menghasilkan produk (sendi lutut buatan) yang sesuai dengan rancangan yang diharapkan (geometri, material dan finishing nya) serta fenomena dalam proses manufaktur, seperti faktor penyusutan material untuk suatu proses manufaktur. Perancangan proses manufaktur juga harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti: sifat mekanik, keakuratan dimensi dan kehalusan permukaan produk yang dihasilkan. Selain kriteria tersebut, faktor fungsi dan persyaratan khusus terhadap material yang digunakan seperti tidak mengandung racun dan tidak menimbulkan efek alergi terhadap tubuh juga harus dipertimbangkan dalam pemilihan material untuk sendi lutut buatan.
Pada implementasinya proses manufaktur yang digunakan untuk memproduksi komponen sendi lutut buatan adalah pengecoran invesmen (investment casting). Pengecoran invesmen adalah salah satu proses pengecoran presisi yang mampu menghasilkan produk dengan toleransi + 0,002 in setiap 1 in, dan + 0,004 in setiap 6 in, kehalusan permukaan yang bisa dicapai sekilar 63 - 25 mikro in dan kandungan karbon 0,03 %.
Setelah proses pengecoran selesai, spesimen produk diuji dengan beberapa pengujian diantaranya: uji komposisi, uji tarik, uji tekan dan uji kekerasan dengan tujuan untuk memastikan bahwa sifat makanik dari produk sesuai dengan sifat mekanik dari spek material standar yang digunakan yaitu stainless steel 316 L

ABSTRACT
A good manufacturing process design defined as an implementation of process design (fabrication), which able to produce knee joint prostheses product that meet previous product design (geometry, material and product finish) manufacturing process phenomenon such as material shrinkage factor in relation with a selected process. Design of manufacturing process should consider the following factors: mechanical properties, dimensional accuracy, and surface roughness of the product. In addition to the above mentioned criteria's, function factor and special requirements(toxic and allergy) should be also considered in selecting the material for knee joint prostheses.
Manufacturing process applied for the implementation process of knee joint prostheses is investment casting. Investment casting is one of precision casting processes which could produce castings that have tolerance ± 0.002 inch per 1 inch, and ± 0.004 inch per 6 inch, surface roughness about 63 up to 25 pinch and carbon content 0.03 In.
After completion the casting process, the product specimen is subject to several testing procedures as follow: composition test, tensile test, compression test, and hardness test to ensure that the mechanical properties of the product meet all the mechanical properties required for stainless steel 316 L.
"
Lengkap +
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Pudjiastuti
"Penelitian yang berjudul "Strategi Mengkampanyekan Bahaya Limbah Rumah Tangga Pada Ibu-lbu di Desa Jatibening, Bekasi" ini berawal dari latar belakang permasalahan penanganan limbah rumah tangga yang belum ditangani dengan baik. Ibu-ibu rumah tangga sebagai penghasil limbah rumah tangga terbanyak umumnya tingkat pemahaman tentang masalah ini masih rendah.
Banyak penduduk yang membuang limbah rumah tangga secara sembarangan. Hal ini tentu saja sangat membahayakan kesehatan dan lingkungan. Apalagi sumber air minum di daerah penelitian berasal dari air tanah, bukan PAM. Permasalahan yang perlu dikaji adalari bagaimana menyusun suatu strategi kampenye yang tepat supaya dengan mudah dapat diadopsi oleh target adopter.
Secara rinci tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1). Kondisi lingkungan pemasaran produk sosial; (2). Karakteristik sosial ekonomi sasaran; (3). Aktivitas komunikasi sasaran dan (4). Strategi komunikasi produk sosial bagi sasaran.
Penelitian yang memakan waktu 10 bulan ini didesain sebagai penelitian deskriptif yang pelaksanaannya menggunakan metoda survei. Populasinya adalah ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di wilayah perkampungan yang ada di Kelurahan Jatibening. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 orang dengan cara proporsife dan secara acak. Data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan komputer menggunakan program Microstat.
Dari hasil analisis data yang diperoleh akhirnya dapat disimpulkan hal-hal pokok sebagai berikut :
a. Dari analisis terhadap 30 responden dapat diketahui bahwa khalayak umumnya tingkat pendidikannya cukup, dimana sebagian besar (43,33 %) lulusan SLTP dan sebagian (26,67 %) memiliki pekerjaan pokok. Jumlah tanggungan keluarga sebanyak 4-6 orang (66,67 %). Suami responden umumnya bekerja sebagai karyawan swasta, tukang atau ojek dengan pendapatan berkisar antara Rp. 200.000,-sampai Rp. 400.000,- per bulan.
b. Responden umumnya memiliki media massa, bahkan ada 80 persen responden yang memiliki tiga macam media massa. Televisi menjadi media favorit responden karena mampu menyajikan gambar dan tulisan sekaligus. Umumnya mereka terdedah pada televisi pada sore atau malam hari. Hal ini berkaitan dengan acara favorit mereka, yaitu telenovela, sinetron dan berita.
c. Pemahaman responden terhadap bahaya limbah rumah tangga sangat rendah. Karenanya perlu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka.
d. Strategi kampanye yang disusun ditinjau dari marketing mix, sosial marketing mix, strategi distribusi, pemilihan media sampai model pengemasan pesannya.
Sedangkan saran yang dapt disampaikan untuk membantu kelancaran pencapaian pada perubahan sikap dan perilaku adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan pesan disesuaikan dengan hirarki efek sasaran.
b. Penyampaian pesan perlu dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
c. Penggunaan berbagai media komunikasi akan lebih efektif.
d. Perlu ada kerja sama antar lembaga dan tokoh masyarakat setempat.
e. Pendekatan interdisipliner akan membantu kelancaran kampanye sosial ini.
f. Mekanisme program harus dijelaskan dengan lengkap dan ada koordinasi dengan pihak penyedia pelayanan.
g. Konsep yang digunakan adalah Pemasaran Sosial."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Usman Sumo Friend
"ABSTRAK
Salah satu jenis obat yang digunakan untuk pengobatan ketidak normalan "neuromuscular system" adalah kelompok antireumatik, analgesik, dan antiinflamasi nonsteroid (AINS). ,jenis AINS yang banyak digunakan adalah turunan asam 2-aril atau alkilpropionat yang kemungkinan masih ada dipasarkan dalam bentuk campuran rasemat. Aktivitas biologis, toksisitas, disposisi obat serta metabolisme dapat berbeda jika stereokimia senyawaan obat tersebut berbeda.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimasikan proses produksi lipase dengan melakukan pengembangan galur dengan teknik mutasi. Proses mutasi dilakukan secara kimia menggunakan n-metil-N-nitro-N-nitrosoguanidin (NTG) dengan dosis 1100 s/d 1200 µglmL dengan waktu kontak 5,6 dan 7 jam. Seleksi mutan dilakukan secara acak, selanjutnya dengan cara selektif menggunakan media Spirit Blue Agar (SEA). Isolat atau mutan potensial diuji aktivitas biotransformasinya dengan menggunakan substrat (R-S)-metilibuprofen pada media standar. Selain itu stabilitas mutanlisolat A. niger UICC 159 As-4 ; As-6 ; As-14 dan R. stolonifer UICC 137 Rs-6. Selanjutnya dipilih galur terbaik untuk produksi lipase, karakterisasi lipase serta kemampuannya memisahkan/meresolusi (R,S)-metil ibuprofen.
Empat isolat yang diisolasi menunjukkan aktivitas lipolitik lebih baik dari tetuanya, yaitu Aspergillus niger UICC 159 As-5, As-6 dan As-14 dan Rhizopus stolonifer UICC 137 Rs-6. Isolat Aspergillus niger UICC 159 As-5 menunjukkan aktivitas biotransformasi 75,50% (rendemen) dan % e.e 89.60%. Hasil ini relatif lebih baik jika dibandingkan dengan tetua maupun isolat lain yang diisolasi. Keempat isolate/mutan A. niger UICC 159 AS-4 ; As-6 ; As-14 dan R. stolon fer UICC 137 Rs-6 relatif stabil pada suhu penyimpanan 2-3°C dan 30°C hingga generasi ke-5. Lipase A. niger UICC 159 As-6 memiliki aktivitas lipolitik relatif lebih besar dari lipase mutan/isolat lain. Aktivitas lipolitik dan aktivitas spesifik lipase A. niger UICC 159-6 adalah 15,25 ± 0,35 unit dan 20,35 ± 0,25 unit/mg protein dan fraksi 30-60% memiliki aktivitas spesifik 47,70 ± 0,30 p./mg protein. Karakteristik lipase: Km = 12,5 mg/mL; Vmaks = 15,15 Vmol/mmol; pH optimum = 7 dan suhu optimum 37°C (RS)-metil ibuprofen menghasilkan isruh (S) dengan ee = 96,24%. "
Lengkap +
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Murni
"ABSTRAK
Kebiasaan mengasingkan atau menyembunyikan seorang wanita yang sedang menstruasi ataupun melahirkan dari pandangan warga kelompoknya masih diterapkan pada sejumlah suku bangsa di dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu suku bangsa di Indonesia yang masih mempraktekkan adat pengasingan ini adalah Orang Nuaulu yang tinggal di pedalaman Pulau Seram, Maluku Tengah.
Penelitian pola-pola budaya mengenai reproduksi orang Nuaulu ini dilakukan di Kampung Bunara, Kecamatan Amahai. Maluku Tengah. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan dan wawancara mendalam. Wawancara jarak jauh juga dilakukan pasca kerusuhan yang terjadi di Maluku.
Dalam kebudayaan orang Nuaulu, wanita yang sedang mengalami menstruasi ataupun ibu yang akan dan hingga melahirkan dianggap sedang mengeluarkan darah "kotor" dan dianggap dapat membawa petaka jika berada di dalam kelompoknya. Menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang anak perempuan dan wanita yang akan melahirkan merupakan urusan seluruh warga kampung adat dan kepala adat.

Lamanya waktu "persembunyian" di dalam posone telah menempa si gadis maupun calon ibu untuk melakukan seluruh kegiatan memenuhi kerusuhan hidup seperti makan dan minum seorang diri di dalam posone. Selama masa itu pula, si gadis dan calon ibu di larang membersihkan tubuhnya dengan air ataupun mandi. Tinjauan dari aspek kesehatan tentunya akan membuat si gadis atau tubuh si ibu kurang segar dan kurang sehat. Sebab, lamanya tinggal di posone terhitung mulai dari 7 hari (bagi si gadis yang sedang menstruasi) hingga 90 hari (bagi wanita yang melahirkan). Selama itu pula, tubuh si gadis dan si wanita tidal( akan pemah terkena air dan dibiarkan kulit tubuhnya berdaki.
Ruangan posone yang berukuran kecil, sehingga selalu mengharuskan si gadis atau si wanita dalam posisi duduk atau terbaring, di mana kegiatan rnemasak juga dilakukan di dalam pondokan tentunya teiah membuat runagan menjadi pengap pleb asap basil pembakaran untuk memasak makanan bagi penghuninya. Selama berada dalam posone si gadis, si calon ibu, ataupun bayi yang bare di lahirkan beberapa hari akan menghirup asap tadi. "
Lengkap +
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>