Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukman Maulana Kusuma
"Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh Revolusi Industri bagi Modernisasi pengolahan tebu di Tegal khususnya pabrik gula Doekoewringin dan Kemanglen dari tahun 1841-1853. Pabrik gula ini dibangun pada tahun 1841 oleh seorang veteran tentara Belanda yang bernama Theodore Lucassen. Pabrik gula Doekoewringin dan Kemanglen merupakan pabrik gula pertama yang menggunakan sistem uap tercanggih dan berasal dari perusahaan Derosne et Cail. Pabrik gula ini menjadi salah satu bentuk modernisasi mesin-mesin pabrik gula di Hindia Belanda pada masa cultuurstelsel (tanam paksa). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modernisasi pengolahan tebu di Jawa dengan contohnya pabrik gula Doekoewringin dan Kemanglen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Sumber-sumber yang digunakan adalah sumber primer berupa arsip nasional dan arsip dari Delpher. Sumber sekunder yang digunakan berupa buku dan jurnal. Berdasarkan sumber yang diperoleh, pabrik gula Doekoewringin dan Kemanglen adalah pabrik gula pertama yang melakukan pengolahan tebu menggunakan mesin uap yang sama seperti pabrik gula di Karibia. Hal ini tentu menjadi sebuah contoh mengenai perkembangan teknologi dan industri yang ada pada pabrik gula di Jawa.

This study explains the influence of the Industrial Revolution on the modernization of sugarcane processing in Tegal, especially the Doekoewringin and Kemanglen sugar factories from 1841-1853. This sugar factory was built in 1841 by a veteran of the Dutch army named Theodore Lucassen. The Doekoewringin and Kemanglen sugar factories were the first sugar factories to use the most advanced steam system and came from the Derosne et Cail company. This sugar factory became a form of modernization of sugar factory machines in the Dutch East Indies during the cultuurstelsel (forced cultivation) period. This study aims to determine the modernization of sugar cane processing in Java with the example of the Doekoewringin and Kemanglen sugar factories. The method used in this study is the historical method. The sources used are primary sources in the form of the national archives and archives from Delpher. Secondary sources used in the form of books and journals. Based on the sources obtained, the Doekoewringin and Kemanglen sugar factories were the first sugar factories to process sugar cane using the same steam engine as sugar factories in the Caribbean. This is certainly an example of technological and industrial developments in sugar factories in Java."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Muhammad Al-Farisy
"Artikel ini membahas gerakan anti-kolonialisme Kwame Nkrumah di Ghana dan di seluruh benua Afrika pada kurun waktu dari tahun 1948 sampai 1966. Gerakan anti-kolonialisme adalah sebuah gerakan perlawanan terhadap penjajahan bangsa Eropa yang berkembang di Ghana dan juga di negara-negara Afrika lainnya setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua. Salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dari gerakan tersebut adalah Kwame Nkrumah. Visi dari gerakan anti-kolonialismenya adalah membebaskan negaranya yaitu Ghana lalu seluruh benua Afrika dari penjajahan bangsa Eropa. Gerakan antikolonialisme Kwame Nkrumah terwujud dalam berbagai bentuk. Beberapa diantaranya adalah gerakan ketidakpatuhan sipil (civil disobedience), penyelenggaran berbagai konferensi antar negara atau wilayah di Afrika hingga pendanaan dan pelatihan terhadap berbagai kelompok pembebasan nasional (national liberation movement) yang termasuk ke dalam pemikiran Pan-Afrikanisme-nya. Berbeda dengan kajiankajian sebelumnya yang pembahasannya sangat komprehensif, penelitian ini akan membatasi topik penelitian pada gerakan anti-kolonialismenya. Jadi, beberapa sub-topik di kajian sebelumnya seperti kebijakan domestik Nkrumah pasca Ghana merdeka hingga kebijakan luar negeri Ghana yang tidak berkaitan dengan Afrika tidak akan dibahas di dalam penelitian ini. Hasil temuan penelitian ini adalah Kwame Nkrumah memiliki pengaruh penting dalam gerakan anti-kolonialisme baik itu di Ghana atau di Afrika walaupun gerakannya di kedua wilayah tersebut memiliki perbedaan hasil. Penelitian ini ditulis menggunakan metode sejarah yang mengambil sumber-sumber penelitian dalam bentuk buku-buku dan jurnal dari Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Pusat UI hingga beberapa sumber dari internet.

This journal article will discuss the history of Kwame Nkrumah’s anti-colonialism movement in both Ghana and Africa which occurred from 1948to 1966. Anti-colonialism movement opposed European colonialism which was well-developed in Ghana and other African countries after World War II ended. One of the most influental figures from that movement was Kwame Nkrumah. His anti-colonialism vision aimed to liberate his country Ghana and the entire African continent from European colonialism. His movements were manifested in various forms, from implementation of civil disobedience, organizing several inter-governmental and inter non-governmental conferences and providing equipment and training for various national liberation movements that his Pan-Africanism thoughts. Differing from the previous research which the main topic is comprehensive, this research will restrict its scope to Nkrumah’s anti-colonialism movements. Hence, sub-topics such as Nkrumah’s domestic policy after Ghana’s independence or Ghana’s foreign policy which does not mention Africa’s affair will not be discussed in this article-journal. These research findings show that Nkrumah was an influental figure in anti-colonialism movement in Ghana and Africa even the result of his movements in those two areas differ. This articleis written using the historical method, by collecting historical sources in the form of books and journals, obtained from the National Library, UI Library, or other online sources."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Tanudjaja Atmadja
"Artikel ini membahas upaya World Wide Fund for Nature (WWF Riau-Indonesia) dalam menghadapi perusakan lingkungan dengan alasan ekonomi yang mempengaruhi hutan, satwa, dan manusia yang ada di wilayah Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Riau pada 2004-2009. Mayoritas peralihan lahan dilakukan melalui penebangan kayu untuk produksi pulp, serta pembukaan/pembakaran hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Perusakan lahan hutan ini membawa dampak buruk bagi lingkungan, khususnya pada wilayah taman nasional yang diperuntukkan untuk kepentingan konservasi kekayaan flora dan fauna negara. Sesuai visinya, WWF melibatkan diri pada Tesso Nilo untuk menginisiasi upaya konservasi lingkungan. Artikel ini ditulis menggunakan metode sejarah. Data yang dikumpulkan berbentuk survei/pendataan hutan, peta, buku teks, dokumen periodik, data statistik, surat kabar, majalah/buletin, serta jurnal yang diperoleh dari berbagai sumber seperti lembaga penelitian, badan pemerintahan, organisasi lingkungan, universitas, maupun penelusuran daring. Kajian ini menunjukkan bahwa upaya WWF di Tesso Nilo dapat menjawab sejumlah masalah yang genting di lapangan meski tidak mampu menyerang akar permasalahan.

This article is about the World Wide Fund for Nature's (WWF Indonesia-Riau) effort to face the environmental destruction caused by economic reasons that affected forest, species, and humans in the Tesso Nilo National Park in 2004-2009. Most of the land conversion is done by illegal logging for pulp and forest burning/clearing to create palm oil plantations. The conversion of forested land negatively impacts the environment, especially in the national park area destined for the nation’s floral and faunal conservation. Following its vision, WWF engaged itself in Tesso Nilo to initiate efforts on environmental conservation. This article is written using the historical methods. The data was gathered through forestry surveys/data collection, maps, textbooks, periodical documents, statistics, newsletters, magazines/bulletins, and journals, all acquired from various sources such as research institutions, governmental bodies, environmental organizations, universities, and online searches. This study shows that WWF’s effort managed to answer several urgent problems in Tesso Nilo, although it failed to resolve the rooted complications."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Bimantara
"Artikel ini mengeksplorasi dampak signifikan Nirvana terhadap perkembangan gerakan grunge di Amerika Serikat dari tahun 1987 hingga 1994. grunge merupakan sebuah gerakan budaya yang berasal dari Seattle, Washington, yang berkembang pada akhir tahun 1980-an hingga awal tahun 1990-an. Puncak popularitas grunge di Amerika Serikat terjadi pada awal tahun 1990-an, ditandai dengan kemunculan Nirvana. Nirvana merupakan sebuah grup band yang didirikan oleh Kurt Cobain dan Krist Novoselic di Aberdeen, Washington, pada tahun 1987. Kehadiran mereka membawa perubahan yang signifikan dan memicu serangkaian peristiwa dalam budaya masyarakat dan industri musik Amerika. Artikel ini ditulis menggunakan metode sejarah yang dielaborasikan dengan pendekatan hermeneutika musik. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Nirvana memiliki pengaruh besar dalam meningkatkan popularitas gerakan grunge. Kesuksesan album mereka yang berjudul Nevermind menandai masuknya genre musik grunge ke panggung utama musik Amerika dan membuat musik alternatif memiliki semakin banyak penggemar. Selain pencapaian komersial, Nirvana juga membawa aspek-aspek revolusioner dalam ideologi dan estetika musik, memperkaya lanskap budaya Amerika pada masa itu.

This article explores the significant impact of Nirvana on the development of the grunge movement in the United States from 1987 to 1994. Grunge is a cultural movement originating from Seattle, Washington, that evolved from the late 1980s to the early 1990s. The peak of grunge's popularity in the United States occurred in the early 1990s, marked by the emergence of Nirvana. Nirvana is a band founded by Kurt Cobain and Krist Novoselic in Aberdeen, Washington, in 1987. Their presence brought about significant changes and triggered a series of events in American societal and music industry culture. This article utilizes a historical method elaborated with a hermeneutic approach to music. The research found that Nirvana had a profound influence in enhancing the popularity of the grunge movement. The success of their album titled Nevermind marked the mainstream entry of the grunge music genre onto the American music stage and garnered an increasing fan base for alternative music. Beyond commercial achievements, Nirvana also brought revolutionary aspects to the ideology and aesthetics of music, enriching the cultural landscape of America during that era."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library