Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulfa Luthfia
"Prokrastinasi akademik merupakan fenomena yang berkembang secara luas di dalam dunia akademik. Beberapa penelitian menunjukkan prokrastinasi akademik memiliki hubungan yang positif dengan kecemasan, depresi, tingkat stres yang tinggi dan kesehatan yang lebih buruk. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara prokrastinasi akademik dengan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan.
Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan sampel mahasiswa tingkat akhir reguler dan ekstensi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia sebanyak 143. Penelitian ini menggunakan dua buah instrument kuesioner yaitu Academic Procrastination Scale (APS) dan Student Nurse Stress Index (SNSI). Hasil penelitian dengan CI 95% didapatkan hubungan yang signifikan antara prokrastinasi akademik dengan tingkat stres (p=0,007).
Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa berada pada tingkat prokrastinasi akademik sedang (68,5%) dan tingkat stres rendah (63,6%). Hal tersebut menunjukkan mahasiswa dengan tingkat prokrastinasi akademik tinggi berpeluang untuk mengalami tingkat stres yang lebih tinggi. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah menggunakan teknik pengambilan data total sampling agar gambaran prokrastinasi akademik secara keseluruhan pada populasi mahasiswa dapat terlihat.

Academic procrastination was a widely developed phenomenon in academic environment. Some research shows that academic procrastination has a positive correlation with anxiety, depression, high level of stress, and poor health status. The purpose of this study was to determine the correlation between academic procrastination and stress level in nursing student.
The research design used descriptive correlative study with 143 samples of final year undergraduate nursing student in Faculty of Nursing, University of Indonesia. This study used two questionnaires instrument, Academic Procrastination Scale (APS) and Student Nurse Stress Index (SNSI).
The result showed that with 95% CI there is a significant correlation between academic procrastination and stress level (p=0,007). Result showed that student in a moderate level of academic procrastination (68,5%) and low level of stress (63,6%). Student with high level of academic procrastination was potential to experience more high levels of stress. Suggestion for future research is to use total sampling techniques in data collection, so the overall picture of academic procrastination in student population can be seen."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nano Supriatna
"Anggota keluarga dengan penyakit kronis seperti diabetes mellitus merupakan stresor bagi keluarga. Adanya stresor menuntut keluarga untuk melakukan mekanisme koping. Koping yang adaptif sangat diperlukan keluarga untuk dapat memberikan dukungan terhadap program pengobatan diabetes mellitus. berdasarkan hasil pengamatan selama bertugas di lapangan memperlihatkan bahwa perawat dalam menangani pasien diabetes mellitus sebagian besar hanya berfokus untuk kenyamanan dan keamanan pasien saja kurang memeperhatikan koping mekanisme yang digunakan keluarga dalam merawat anggota keluarganya yang sakit diabetes. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survey deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui mekanisme koping keluarga yang merawat pasien diabetes mellitus tipe 2 di Poliklinik Diabetes Terpadu RS. Dr. Marzoeki Mahdi Bogor. Sampel sebanyak 88 orang keluarga yang mengantar penyandang diabetes berobat yang diambil dengan cara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukan 98% responden mempunyai koping yang adaptif. Koping terbanyak yang dipilih responden adalah penggunaan dukungan sosial dengan prosentase 100%. Koping yang adaptif merupakan potensi keluarga untuk dapat merawat anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus dengan baik, sehingga hendaknya perawat melibatkan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien diabetes mellitus.

A family member with chronic deases like diabetic mellitus is stressor for family. The stressor make family to the coping mechanism. Adaptive coping indispensable family to be able to provide support to the program of treatment of diabetes mellitus. based on observations during a stint in the field showed that nurses in managing patients with diabetes mellitus mostly just focus on comfort and safety of patients have been less memeperhatikan families coping mechanism used in treating a sick family member with diabetes. This is quantitative study that used descriptive survey methods, to know of coping mechanism in family with diabetic mellitus in Intagrated Diabetic Policlinic Dr. H. Marzoeki Mahdi Hospital, Bogor. 88 family member for sample who delivered the patient with diabetic mellitus take by simple random sampling. The result of research showed 98% respondents using adaptive coping. Most respondents selected coping is the use of social supports with the percentage of 100%. The ability of the family to use social support spiritual support, find and accepted information, reframing, and adaptive thingking pasif, promote adaptive in family coping with diabetic mellitus type 2. Use an adaptive coping is family potential to care a family member with diabetic mellitus. So the nurse should be joined the family to give a nursing care for patient with diabetic mellitus"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Yastriana Liku
"Tingkat kejadian TB Paru di Indonesia masuk dalam kelompok urutan ketiga setelah India dan China berdasarkan laporan WHO tahun 2009 (Riskesdas, 2010). Di Indonesia TB Paru merupakan pembunuh nomor satu diantara penyakit menular dan merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah jantung dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia (Soedarsono, 2006). TB Paru merupakan penyakit menular yang menyebar melalui batuk dan dahak. Penyakit TB ini dipengaruhi oleh faktor usia, pekerjaan, status pernikahan dan riwayat penyakit.
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif, sampel yang digunakan yaitu pasien TB di poliklinik paru RS Persahabatan sejumlah 99 responden. Pengambilan sampel menggunakan simple non random sampling dengan teknik accidental sampling.
Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis univariat ditemukan 89,1% responden memiliki harga diri tinggi (normal). Pada penelitian ini berarti tidak adanya gangguan pada harga diri pasien TB di poliklinik paru RS Persahabatan. Rekomendasi untuk pihak RS Persahabatan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien TB tentang pengobatan teratur sehingga tidak terjadi kasus TB berulang.

Pulmonary TB incidence rate in Indonesia in the group third after India and China by 2009 WHO report (Riskesdas, 2010). In Indonesian Tuberculosis is the number one killer among infectious diseases and is the third cause of death after heart disease and acute respiratory in all the ages (Sudarsono, 2006). Tuberculosis is an infectious disease that spreads through coughing and phlegm. TB disease is influenced by age, occupation, marital status and history of disease.
Design used in this study is descriptive, ie the sample used in the clinic of pulmonary TB patients Friendship Hospital a number of 99 respondents. Sampling using non simple random sampling with accidental sampling technique.
The results were analyzed using univariate analysis found 89.1% of respondents have a high selfesteem (normal). In this study means no compromise on dignity pulmonary TB patients in the clinic Persahabatan Hospital. Recommendations for the Persahabatan Hospital to provide health education to patients on TB treatment so it does not happen regularly recurrent TB cases.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Nurjanah
"Kurangnya kesadaran wanita untuk memeriksakan diri sejak dini menyebabkan masih tingginya angka prevalensi kanker payudara, Mamografi adalah salah satu langkah penting untuk mengetahui lebih dini. Namun, tak sedikit dari mereka yang enggan untuk menjalani prosedur ini hanya karena merasa cemas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada pasien yang akan menjalani pemeriksaan mammografi.
Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan sampel semua pasien yang menjalani pemeriksaan mammografi di Rumah Sakit Kanker Dharmais sebesar 95 responden yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Hamilton Rate Scale for Anxiety. Hasil penelitian menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan pada pasien yang akan menjalani pemeriksaan mammografi sebanyak kecemasan ringan 54,7%, 34,7% kecemasan sedang, 10,5% kecemasan berat.
Dari hasil penelitian yang didapatkan mayoritas pasien yang akan menjalani pemeriksaan mammografi mengalami kecemasan ringan dan sedang, hal ini dikarenakan kurangnya pemberitahuan akan prosedur yang akan dilakukan dan kurang adanya mekanisme koping yang baik pada diri pasien. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran bagi layanan keperawatan, penjelasan perlu dilakukan untuk mengurangi tingkat kecemasan. Penanganan kecemasan pasien juga menjadi penting artinya bagi layanan keperawatan.

Lack of awareness of women to check her self early on led to the high prevalence of breast
cancer, Mammography is one important step to find out early. However, not a few of them are reluctant to get this procedure because they feel anxious. This study aims to describe the level of anxiety in patients who will get screening mammography.
This is a descriptive study design using a sample of all patients who get screening mammography at Cancer Hospital Dharmais by 95 respondents were selected by accidental sampling technique. The instrument used was a questionnaire Hamilton Rate Scale for Anxiety. The results using univariate analysis.
The results showed the level of anxiety in patients undergoing mammography examination anxiety as much as 54.7% mild, 34.7% moderate anxiety, 10.5% severe anxiety. Results obtained from the majority of patients who get screening mammography will experience mild and moderate anxiety, this is due to the lack of notice to the procedure to be performed and the lack of a good coping mechanism in the patient. The result is expected to provide an overview for nursing services, an explanation should be made to reduce the level of anxiety. Handling anxiety patients also become important for nursing services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Merry Juliana
"Kehidupan perkotaan menimbulkan banyak sekali masalah kesehatan baik fisik maupun psikososial. Perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan meningkatkan masalah kesehatan seperti diabetes mellitus. Diabetes merupakan penyakit kronik yang menyebabkan stress seperti perasaan takut, khawatir, burn out, depresi, tidak berdaya, putus asa. Salah satu masalah keperawatan psikososial pada pasien adalah ansietas. Hasil evaluasi keperawatan menunjukkan bahwa teknik relaksasi nafas dalam dan hipnosis lima jari dapat mengurangi ansietas ringan?sedang.

Urban lifestyles had many health problems both physical and psychosocial. Changes in urban lifestyles lead to increased health problems such as diabetes mellitus. Diabetes is a chronic disease that causes stress for patients such as worry, fear, burn out, depression, helplessness, and hopelessness. One of nursing problems in patients with diabetes is anxiety. Nursing evaluation results show that the deep breathing relaxation techniques and five fingers hypnosis can reduce anxiety mild-moderate in patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Yusnipah
"Masyarakat perkotaan banyak mengalami masalah kesehatan baik fisik maupun psikososial. Perubahan gaya hidup, polusi, dan sanitasi lingkungan yang buruk menimbulkan masalah kesehatan salah satunya penyakit typhoid. Typhoid merupakan penyakit sistemik yang disebabkan oleh Salmonella typhi dan sering terjadi kambuh sehingga merupakan penyakit kronis. Salah satu respon psikososial yang muncul akibat penyakit kronis adalah ketidakberdayaan. Karya ilmiah ini menggambarkan asuhan keperawatan ketidakberdayaan yang diberikan pada Ny. S dengan masalah fisik Typhoid. Karya ilmiah ini mengindikasikan pentingnya penerapan asuhan keperawatan psikososial untuk menunjang kesembuhan dan kesehatan fisik pasien.

Many urban communities experiencing health problems both physical and psychosocial. Lifestyle changes, pollution, and poor environmental sanitation cause health problems one of which typhoid disease. Typhoid is a systemic disease caused by Salmonella typhi and frequent recurrence that is a chronic disease. One of the emerging psychosocial response was helplessness. This paper describes the nursing care given to Mrs.S with powerlessness and typhoid as physical problems. This scientific work indicates the importance of the application of psychosocial nursing care to support healing and physical health of the patient.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Lisna Yuliawati
"Polusi udara dan kebiasaan merokok pada masyarakat meningkatkan resiko terjadinya Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Penyakit ini merupakan penyakit obstruksi saluran nafas yang bersifat kronis, progresif, dan banyak dialami oleh lansia. Selain masalah fisik, ansietas merupakan masalah yang paling sering terj pada pasien PPOK. Ansietas memberikan dampak yang sangat besar terhadap kemampuan fungsional dan angka kekambuhan pasien.
Karya Ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan hasil asuhan keperawatan psikososial masalah ansietas pada pasien lansia yang mengalami penyakit PPOK.
Metode yang digunakan yaitu studi kasus, dengan melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien PPOK yang mengalami ansietas.
Hasil studi kasus ini menunjukan bahwa intervensi membina hubungan saling percaya, latihan relaksasi nafas dalam dan distraksi dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien. Pengembangan format pengkajian masalah psikososial serta peningkatan kemampuan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan masalah psikososial, menjadi rekomendasi dari studi kasus ini.

Air pollutant and smoking behavior increase the risk of Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). COPD is a chronic, progressive respiratory tract obstruction which is often experienced by elderly. Despite physical problems, anxiety highly affect functional ability, and patient exacerbation.
The goal of this study is to describe the psychosocial aspect of nursing care to elderly patient with COPD experiencing anxiety.
The method of this study is case study, by applying nursing care for patient with COPD, experiencing anxiety.
The result of this study show that building trust relationship with patient and family, relaxation and distraction therapy can reduce level of anxiety. Development of assessment tool and improvement of nursing skill to care patient with psychosocial problems, are recommended of this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Putri Widiarti
"Karya ilmiah ini melaporkan hasil asuhan keperawatan klien dengan ansietas yang menderita TB paru dan intestinal. Klien mengalami ansietas disebabkan oleh nyeri yang belum pernah dirasakan sebelumnya dan hasil pemeriksaan diagnostik terhadap kondisi kesehatannya. Implementasi keperawatan dilakukan sebanyak sembilan kali interaksi, yaitu dengan tarik napas dalam, hipnosis lima jari, meningkatkan kegiatan ibadah, dan melibatkan keluarga.
Hasil berdasarkan respon verbal dan nonverbal klien menunjukkan bahwa ansietas berkurang saat melakukan latihan tarik napas dalam dan hipnosis lima jari, namun saat nyeri terasa maka ansietas muncul kembali. Saran penulisan selanjutnya adalah pemberian asuhan keperawatan ansietas yang sesuai dengan respon klien terhadap masalah fisik.

The objective of this paper is to report the results of nursing care to client with pulmonary and intestinal TB who experiencing anxiety. Client experiencing anxiety caused by the pain that never felt before and the results of diagnostic tests toward her conditions health. Implementation of nursing care has been done for nine times, such as deep breathing exercise, hypnosis five fingers, support to increasing religious activities, and involving family.
Results of this implementation is based on client's verbal and nonverbal response showed that anxiety was reduced while client doing deep breathing and hypnosis five fingers, but when the pain is appears then anxiety came back. Recommendation for next paper is giving anxiety nursing care according to client’s response to physical problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fera Riyani
"Gaya hidup masyarakat perkotaan serta meningkatnya angka harapan hidup menyebabkan masyarakat perkotaan rentan terhadap penyakit kronis, termasuk kegagalan jantung kongestif. Adanya masalah fisik ini dapat menyebabkan masalah psikososial, salah satunya ansietas. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan psikososial pada klien dengan penyakit gagal jantung kongestif yang mengalami ansietas. Metode yang digunakan yaitu studi kasus, dengan memberikan asuhan keperawatan terhadap satu orang klien dengan gagal jantung kongestif yang mengalami ansietas. Intervensi diberikan meliputi tarik nafas dalam, hypnosis lima jari, dan pemberian informasi terkait tindakan dan kondisi klien. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pemberian informasi tentang tindakan dan kondisi klien memberikan dampak yang lebih signifikan dalam menurunkan kecemasan dibandingkan tarik nafas dalam dan hypnosis lima jari. Studi kasus ini menekankan pentingnya pemberian informasi mengenai tindakan dan kondisi klien untuk menurunkan ansietas.

The sedentary lifestyle of urban community and the increasing life expectancy causes the urban community vulnerable to chronic illness, including congestive heart failure. The presence of this physical illness may cause psychosocial problems, one of those is anxiety. The aim of this report is to describe the psychosocial aspect of nursing care to elderly patient with congestive heart failure experiencing anxiety. The method of this study is case study, by applying nursing care to an elderly patient with congestive heart failure experiencing anxiety. The interventions given are deep breathing relaxation, five fingers hypnosis and providing information about the intervention and current condition of the patient. The result shows that the information given to the patient give significant impact to reduce anxiety compared to deep breathing and five fingers hypnosis. This case study emphasizes the importance of information to reduce the level of anxiety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Septiani
"Kawasan perkotaan merupakan kawasan yang padat lingkungannya. Hal tersebut tentunya berdampak pada masayarakat perkotaan yang ada di dalamnya. Salah satunya adalah lansia. Masalah yang paling sering dikeluhkan lansia adalah insomnia. Insomnia adalah keluhan tentang kurangnya kualitas tidur yang disebabkan oleh sulit memasuki tidur, sering terbangun malam kemudian mengalami kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi dan tidur yang tidak nyenyak. Penatalaksanaan insomnia dapat dilakukan melalui terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Intervensi yang ditetapkan pada karya ilmiah ini adalah terapi non farmakologi yang meliputi sleep restriction, sleep restriction, teknik relaksasi (relaksasi nafas dalam dan relaksasi progressif), teknik massase dan pemberian aromaterapi.

Region is an area of dense urban environment. It is certainly an impact on urban communities in it. One is the elderly. The most common problems are the elderly complained of insomnia. Insomnia is a complaint about the lack of quality sleep caused by difficult enter sleep, frequent night awakenings and then have difficulty returning to sleep, waking up too early and sleep soundly. The management of insomnia can be done through pharmacological therapy and non-pharmacological therapy. Interventions are defined in this paper is a non-pharmacological therapies include sleep restriction, sleep restriction, relaxation techniques (deep breathing relaxation and progressive relaxation), and the provision of technical massase aromatherapy. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>