Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdullah Faqih Ulumidin
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keberlanjutan lingkungan pada angkutan massal transjakarta. Keberlanjutan lingkungan pada angkutan massal transjakarta meliputi keberlanjutan lingkungan yang berupa penggunan bahan bakar yang ramah lingkungan, keberlanjutan ekonomi berupa pembiayaan yang mendukung operasional angkutan massal, dan keberlanjutan sosial yang berupa kepuasan pengguna jasa dalam menggunakan jasa angkutan umum. Konsep transjakarta sebagai angkutan massal yang murah dan ramah lingkungan memang sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat perkotaan. Transportasi massal adalah salah satu solusi untuk mengurangi tingkat kemacetan dan berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Penelitian ini menggunakan teori pembangunan berkelanjutan yang salah satunya transportasi berkelanjutan sebagai acuan dasar dalam menyusun konsep angkutan massal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Multi Dimensional Scalling (MDS) untuk menilai indek keberlanjutan lingkungan pada transjakarta. Penelitian ini juga menganalisis penurunan emisi CO2 dengan metode shifting dari kendaraan pribadi ke angkutan massal transjakarta. Berdasarkan hasil analisis dengan Metode Multi dimensional Scalling melalui software RapTrans bahwa nilai indek keberlanjutan lingkungan pada transjakarta sebesar 51,72 sehingga berada pada kondisi cukup berkelanjutan. Nilai indek tersebut didasarkan pada tiga dimensi yaitu dimensi lingkungan, dimensi sosial, dimensi ekonomi. Dimensi lingkungan melalui keberlanjutan bahan bakar gas sebesar 47,12, dimensi sosial melalui pelayanan jasa penumpang sebesar 49,38 dan dimensi ekonomi melalui pembiayaan angkutan umum sebesar 57,20. Berdasarkan analisis perhitungan metode shifting pada penurunan emisi gas rumah kaca angkutan massal transjakarta diperkirakan dapat menurunkan tingkat emisi CO2 sebesar 0.419171 Juta Ton CO2 pada tahun 2012.
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the environmental sustainability of mass transit TransJakarta. Environmental sustainability in mass transit TransJakarta includes environmental sustainability in the form of the use of environmentally friendly fuels, economic sustainability of financing supports mass transit operational, and social sustainability of service user satisfaction in using public transport. TransJakarta concept as a cheap and environmentally friendly mass transit has become the basic needs of urban communities. Mass transit is one solution to reduce the congestion level and potentially reduces greenhouse gas emissions and air pollution. This study uses a quantitative approach Of Multi Dimensional Scaling (MDS) method to assess the environmental sustainability index of the TransJakarta. This study also analyzes the reduction of CO2 emissions by shifting private vehicles to the TransJakarta method. Based on the analysis of the Multi Dimensional Scaling method through RapTrans software proved that the environmental sustainability index values on TransJakarta is 51.72 so it was on the condition of sufficiently sustainable. The index value is based on three measures of the environmental, social and economic dimension. Environmental dimension based index of the fuel gas sustainability is 47.12, the social satisfaction dimension based index of passenger service is 49.38 and economic dimension based index of financing public transport is 57.20. Based on the analysis of the calculation of shifting method to the reduction in greenhouse gas emissions of mass transport TransJakarta was calculated to reduce the level of CO2 emissions by 0.419171 million tons in 2012.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain
Abstrak :
ABSTRAK Desain landasan bandar udara harus mempertimbangkan klimatologi angin untuk menggurangi potensi kejadian cross wind dan tail wind karena cross wind dan tail wind dapat menyebabkan kecelakaan dan keterlambatan pesawat. Potensi cross wind dan tail wind yang besar pada suatu landasan di bandar udara sangat merugikan bagi penumpang pesawat dan perusahaan penerbangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi cross wind dan tail wind di landasan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng dan menemukan parameterization yang tepat untuk prakiraan arah dan kecepatan angin di landasan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Penelitian menggunakan data arah dan kecepatan angin dari stasiun meteorologi Soekarno Hatta tahun 2002-2012 untuk mengetahui potensi cross wind dan tail wind di landasan bandara Soekarno Hatta serta menjalankan model cuaca WRF (Weather Research and Forecasting) untuk mengetahui parameterization model cuaca yang tepat untuk prakiraan angin di bandara Soekarno Hatta. Komponen cross wind maksimum tertinggi periode tahun 2003-2012 terjadi pada bulan Agustus 30,53 knot, sementara tail wind maksimum tertinggi sebesar 25 knot terjadi pada bulan Januari untuk runway arah 250 derajat dan 24 knot terjadi pada bulan Agustus untuk runway arah 70 derajat. Potensi cross wind dan tail wind berbeda setiap bulannya. Parameterization model cuaca WRF untuk prakiraan arah dan kecepatan angin di bandara Soekarno Hatta yang paling sesuai adalah skema Betts-Miller. Skema tersebut menghasilkan prakiraan arah dan kecepatan angin dengan tingkat hubungan yang kuat dengan hasil pengamatan arah dan kecepatan angin dari stasiun meteorologi Soekarno Hatta, nilai korelasinya adalah 0,61.
ABSTRACT Runway orientation design should consider wind climatology for minimal cross wind and tail wind potential. Cross wind and tail wind may cause aircraft accident and flight delay. The aims of this study is analyze runway cross wind and tail wind potential in Soekarno Hatta airport and also to identify the most accurate parameterization of WRF (weather research and forecasting) numerical weaher prediction for Soekarno Hatta airport wind speed and direction forecast. This study using wind speed and direction data (2003-2012) from Soekarno Hatta meteorological station. WRF numerical weather prediction is run to get the most accurate wind speed and direction forecast. The maximum cross wind component in Soekarno Hatta airport (2003-2012) is 30,53 knot and the maximum tail wind component is 25 knot for runway 25. Cross wind and tail wind potential is different according to its time and month. Scheme Betts-Miller parameterization is the most accurate parameterization for Soekarno Hatta airport wind speed and direction forecast.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T38750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahyahudin Sodri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengembangkan model mobilitas perkotaan karbon rendah berkelanjutan sebagai bagian dari pembangunan kota berkelanjutan. Penelitian ini unik dengan pendekatan kuantitatif yang berfokus pada keterkaitan antara faktor ekonomi, penduduk, perilaku perjalanan, konsumsi energi dan emisi CO2 secara sistematik dan integralistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan permodelan melalui beberapa tahapan, yaitu menganalisis karakteristik transportasi Kota Jakarta saat ini, menganalisis kausalitas antara variabel penelitian dengan Granger-causality dan permodelan mitigasi gas rumah kaca GRK di daerah perkotaan berbasis System Dynamics SD . Penelitian ini menghasilkan model yang dapat digunakan untuk menguji dampak kebijakan dan perencanaan penghematan energi serta penurunan emisi sektor transportasi melalui pergeseran moda angkutan pribadi ke transportasi massal. Lima skenario transportasi perkotaan karbon rendah telah diuji dengan model, yaitu skenario business as usual BAU , pembatasan usia kendaraan, peralihan moda ke transportasi umum mass rapid transit MRT dan light rapid transit LRT , elektrifikasi bus rapid transit BRT , dan skenario gabungan comprehensive policy . Berdasarkan skenario business as usual BAU , emisi CO2 yang diproyeksikan dari sektor transportasi pada tahun 2030 di kota megapolitan Jakarta mencapai 43,68 MtonCO2; kontributor utama adalah mobil pribadi yang menghasilkan emisi 25,99 MtonCO2, diikuti oleh motor 12,54 MtonCO2 dan bus 5,15 MtonCO2. Penurunan emisi CO2 pada tahun 2030 sebesar 30 hanya dapat dicapai dengan strategi intervensi komprehensif. Mendorong kebijakan yang berorientasi pada angkutan umum emisi rendah, membatasi pertumbuhan kepemilikan kendaraan pribadi, mengurangi jarak tempuh kendaraan adalah solusi yang mungkin untuk mengurangi emisi CO2.
ABSTRACT
This study aims to develop sustainable low carbon urban mobility models as part of sustainable urban development. This study is unique with a quantitative approach that focuses on the linkages between economic factors, population, travel behaviour, energy consumption and CO2 emissions systematically and comprehensively. This study uses a modelling approach through several stages, i.e. analysing the characteristics of Jakarta 39 s current transportation, analysing the causality between research variables with Granger causality test and GHG mitigation modelling in urban areas based on System Dynamics SD . This research results model that can be used to test the impact of policy and energy saving planning and the reduction of transport sector emissions through the shift of private transport mode to mass transportation. Five low carbon urban transport scenarios have been tested with models, namely business as usual BAU scenarios, vehicle age restrictions, modal transitions to mass rapid transit MRT and light rapid transit LRT public transport, bus rapid transit BRT electrification, and combined scenarios comprehensive policy . Under the business as usual BAU scenario, CO2 emissions from the transport sector by 2030 in the megapolitan city of Jakarta projected to 43.68 MtonCO2 Main contributor is private cars that produce 25.99 MtonCO2 emissions, followed by motorcyles 12.54 MtonCO2 and buses 5.15 MtonCO2. A 30 reduction of CO2 emissions by 2030 can only be achieved with a comprehensive intervention strategy. Encouraging policies that are oriented towards low emissions public transport, limiting the growth of private vehicle ownership, reducing vehicle mileage is a possible solution for reducing CO2 emissions
2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisata Taruna
Abstrak :
Peran pelabuhan penyeberangan sangat vital dalam konteks negara kepulauan. Antrian panjang untuk naik ke atas kapal kerap terjadi yang menyebabkan kelelahan dan gangguan kesehatan pengguna pelabuhan. Tujuan riset ini adalah untuk mengidentifikasi faktor pendorong dan pengungkit kinerja Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lindungan Lingkungan (K3LL), menganalisis keberlanjutan, mengevaluasi hubungan dan pengaruh perbandingan variabel, serta memformulasikan model K3LL di pelabuhan penyeberangan terutama pada puncak lebaran dan libur panjang. Variabel utama yang berpengaruh pada persepsi ecoseaport adalah arus penumpang, trip kapal, kasus kesehatan dan tersedianya unit posko layanan kesehatan. Dimensi K3LL dan jumlah arus penumpang akan terus mengalami peningkatan berdasarkan model yang dibangun, sehingga intervensi dan program-program pengendalian khususnya terhadap bertambahnya jumlah kasus kesehatan dan layanan perjalanan kapal harus ditingkatkan oleh para pemangku kepentingan dan regulator. Metode system dynamics, chi-square, Multi Dimentional Scaling dan Indikator Sustainability digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi dan memformulasi konsep pelabuhan penyeberangan laut ramah lingkungan. Pengelolaan pelabuhan penyeberangan dengan mengedepankan konsep K3LL, maka kriteria dan predikat ecoseaport dapat dipenuhi, yang pada akhirnya dapat memberikan dampak keberlanjutan (sustainability) secara ekonomi, sosial, maupun ekologi. ......The ports terminal role is vital aspect in the context of the archipelago countries. Heavily queues prior proceed on board had often occurred that resulting fatigue and affected to passenger health conditions issue. This research aims to identify a driven and leverage factor of Health, Safety, Security and Environment (HSSE) performance, analyze sustainability index, evaluated a correlation factors that can influence of comparative variable, and formulating HSSE model at ports terminal, especially at the peak period and long holidays. The main variables that may influence on ecoseaport perceptions means passengers inflow, vessel trips, health cases and the availability of post units for health services. The HSSE dimension and the number of passenger inflows will continue increase based on the model being constructed, therefore an intervention and programs control measures, especially on health cases to be escalating and vessel trip services must be further improved by stakeholders and regulators parties. System dynamics, chi-square, Multi Dimensional Scaling and Sustainability Indicators methods are used to identify, analyze, evaluate and formulate the concept of port terminal environmentally friendly. The ports terminal management by prioritizing the HSSE concept, therefore a predicate criterion for ecoseaport concept will eventually adhered towards them which ultimately can provide economic, social, and ecological sustainability impacts.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
D2627
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Prasetyo
Abstrak :
Salah satu kota di dunia paling berkembang saat ini adalah Jakarta. Dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kota Jakarta diantaranya adalah masalah kebisingan. Masalah kebisingan di kawasan perkotaan menjadi sangat penting karena menyinggung soal kenyamanan penduduknya. Kendaraan bermotor, baik roda dua, tiga, maupun roda empat merupakan sumber utama kebisingan. Tujuan penelitian ini adalah: 1 mengetahui tingkat kebisingan di Kota Jakarta, 2 membuat model penyebaran kebisingan, 3 melakukan kajian mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap hubungan kebisingan dengan pembangunan ruang terbuka hijau dan pengembangan sistem transportasi massal, serta 4 membangun model pengendalian kebisingan kawasan perkotaan dengan pendekatan ruang terbuka hijau dan pengembangan sistem transportasi massal. Berdasarkan perhitungan model penyebaran kebisingan dapat diketahui bahwa wilayah terbising di Kota Jakarta adalah kawasan Semanggi. Melalui perhitungan path analysis diketahui bahwa semakin baik pengetahuan responden, maka semakin tinggi perilaku responden untuk membangun RTH dan mengusulkan kepada pemerintah tentang pembatasan penggunaan kendaraan pribadi. Melalui perhitungan path analysis didapati juga bahwa semakin baik pengetahuan responden, tidak berarti perilaku responden untuk menggunakan kendaraan umum semakin meningkat, malah justru berbanding terbalik. Berdasarkan model pengendalian kebisingan, didapati bahwa dengan menggunakan keempat metode pembangunan RTH, pengembangan transportasi massal, pengendalian jumlah penduduk, dan kebijakan pemerintah tingkat kebisingan diharapkan dapat dikendalikan dan akan menurun. Keterbaharuan dari penelitian ini adalah menyusun konsep yang mengintergrasikan ketiga unsur penataan ruang, transportasi massal, dan pengendalian kebisingan dengan menggunakan model dalam lingkup kajian pengembangan perkotaan yang berkelanjutan. ...... Jakarta as the capital city of the Republic of Indonesia is a metropolitan region with a population of more than 9.9 million people. One of the environmental impact is the noise problem. Noise problems in urban areas is very necessary because it has direct impact to the convenience of inhabitants. Motor vehicles, both wheeled two, three or four wheels is a major source of noise. This study aims 1 to determine the level of noise in the city of Jakarta, 2 to create a model the propagation of noise, 3 to conduct a study on knowledge, attitudes and behavior towards the relationship of noise with the construction of green open space and the development of mass transit systems, and 4 to build model of noise control in urban areas with the approach of green open space and the development of mass transit systems. From the calculation of noise dispersion modeling can be seen that the most noisy locantion in Jakarta is the Semanggi area. Through path analysis calculations in mind that the better the knowledge of the respondent, the higher the respondent 39 s behavior to build green open space and propose to the government of restricting the use of private vehicles. But from the calculation of path analysis also found that the better the knowledge of the respondent, does not mean the behavior of respondents to use public transport is increasing, instead it is inversely proportional. From the model of noise control, it was found that by using four methods green open space development, the development of mass transportation, population control and government policies the noise level is expected to be controlled and will decline. Novelty of this research is to develop concepts that integrate the three elements the arrangement of space, mass transport and noise control using a model within the scope of the study of sustainable urban development.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library