Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winarti Andayani
Abstrak :
Photocatalytic Degradation of Pentachlorphenol in Aqueous Solution using TIO2 Supported on Titanium Metal : Evolution of Intermediet CompoundStudy on degradation of pentachlorphenol in aqueous solution by UV black light over TiO2 supported on titanium metal have been conducted. TiO2 catalyst was made from calcination of sol-gel film from titanium (IV) bis (ethyl acetoacetato)-diisopropoxide precursor at 525 °C. Characterisation of TiO2 by XRD and SEM showed that structures of crystal were anatase, and the thichness of the film was 24,7 pm. The surface of film was homogen and porous. Amount of two catalysts sheets with size 5x5 cm2, were put in batch reactor (25 x 11x 7cm3). During Irradiation the solution of PCP was homogenized with magnetic stirrer. The effects of pH were studied by irradiation of solution for 4 hours at various pH (4,5,6 and 8) using phosphat buffer. Further experiments were conducted at pH ( pH 6), and irradiation was done for 15 min, 30 min, 1 hour up to 16 hours. The determined parameters were pH, conductivity of the solution, chloride ion by ferri thiosianat method, the absorption spectrum in the UV-VIS region, PCP residue and degradation products as organic acids by mean HPLC. The existance of degradation was indicated by decreasing of pH, increasing of conductivity, and formation of chloride ion. The degradation of pentachlorphenol solely by UV light (photolysis) was observed due to dechlorination of pentachlorphenol molecules, and aromatic intermediate were remained. The 'aromatic intermediate could be further degraded in the presence of TiO2 and UVlight (photocatalysis). The measurement of degraded products by HPLC revealed that oxalic acid was detected consistenly. The complete mineralisation of PCP was observed after irradiation for 16 hours.
Telah dilakukan degradasi pentaklorfenol (PCP) dalam air oleh sinar UV black light, dengan bantuan katalis TiO2 yang diimobilisasikan pada logam titanium. Katalis TiO2 dibuat dari kalsinasi lapisan sol-gel dan prekursor titanium (IV) diisopropoksi bis asetil-asetonat pada suhu 525 °C. Karakterisasi TiO2 dengan XRD dan SEM menunjukkan, bahwa kristal TiO2 mempunyai struktur anatase, dengan ketebalan lapisan 24,7 p.m. Permukaan lapisan relatif rata, seragam dan berpori. Sebanyak 2 (dua) buah lempengan katalis TiO2 berukuran 5 x 5 cm2 diletakkan di dalam reaktor curah berukuran 25 x 11 x 7 cm3 . Selama iradiasi larutan PCP diaduk dengan batang pengaduk magnet. Untuk mempelajari pengaruh pH, maka larutan PCP diiradiasi selama 4 jam dengan variasi pH, yaitu pada pH 4, 5, 6, dan 8 menggunakan bufer fosfat. Iradiasi selanjutnya dilakukan pada pH optimum, yaitu pH 6 selama 15 menit, 30 menit, 1 jam, 2, 4, 6, 8, 10, 13, dan 16 jam. Parameter yang diukur adalah pH, daya hantar listrik, konsentrasi ion klor dengan metode feri tiosianat, serapan denganspektrofotometer UV-VIS, sisa PCP dengan HPLC, dan produk-produk asam organik dengan cara HPLC. Adanya Degradasi ditunjukkan dengan terjadinya penurunan pH, kenaikan nilai daya hantar listrik dan terbentuknya klor dalam larutan. Pada larutan PCP yang diiradiasi dengan UV, degradasi terjadi karena deklorinasi dan terbentuk intermediet berupa senyawa aromatis dengan substitusi klor yang lebih rendah. Pada larutan PCP yang diiradiasi dengan UV/ TiO2, degradasi juga terjadi karena deklorinasi, namun senyawa intermediet aromatis yang terbentuk dapat didegradasi lebih lanjut menjadi asam oksalat. Mineralisasi pentaklorfenol secara sempurna terjadi setelah 16 jam iradiasi.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ulamsari
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T40060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Triandi Tjahjanto
Abstrak :
Telah dilakukan immobilisasi TiO2 dalam bentuk lapisan tipis pada permukaan kaca preparat. Teknik pelapisan menggunakan teknik proses sol-gel (PSG) dari prekursor titanium tetraisopropoksida yang dilarutkan dalam isopropanol pada konsentrasi 0,05 M dan 0,1 M. Lapisan tipis yang diperoleh dikarakterisasi dengan instrumen spektrofotometer UV-Vis, difraksi sinar-x, foto SEM, serta dilakukan uji aktivitas mendegradasi fenol sebagai model limbah organik dan uji adsorbsi. Hasil XRD menunjukkan bahwa kristal yang diperoleh anatase dan tidak terdeteksi adanya rutil. Dari difraktogram tersebut juga dapat diperkirakan ukuran kristal yang dihasilkan adalah sekitar 19 - 39 nm. Foto SEM menunjukkan permukaan yang cukup berpori, namun uji adsobsi menunjukkan peningkatan luas permukaan hanya 20%. Dari hasil uji aktivitas dapat diprediksi bahwa katalis dengan tebal 6,33 µm, dan kandungan TiO2 1,04 mg/cm2 akan memiliki aktivitas optimum.
The Characterization of Thin Layer Titanium Dioxide from Titanium Tetraisopropoxide Precursor and the Examination of Its Activity as Photo CatalystImmobilization of TiO2 as thin layer on microscope slide glasses has been done. The slide was coated by sol-gel technique with titanium tetraisopropoxide as precursor diluted in isopropanol at the concentration of 0.05 M and 0.1 M. The thin films produced were characterized with W-Vis spectrophotometer, X-ray diffraction analyzer (XRD), SEM, and the activity as photo catalyst was examined by degrading phenol as an organic pollutant model, and also done adsorption examination. The XRD results show that the crystal produced were in the anatase form and there are no rutile form detected. The results were also provide that the expectation size of the crystal was about 19 -- 37 nm. SEM results show moderate porosity of the thin layer surface but the adsorption examinations provide that the effective surface width increased in only 20 percent. From the result of activity examinations was been able to predict that thin layer catalyst at the thick of 6.33 µm, and TiO2 loading of 1.04 mg/cm2 has maximum activity.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T9464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zainul Asrori
Abstrak :
Telah dilakukan pengamatan terhadap perubahan konduktivitas listrik akibat pemanasan pada Polianilin ( PANT ) yang diperoleh dari hasil polimerisasi Anilin dengan doping asam kuat H2SO4. HO, HCIO4 dan inisiator Amonium Peroksidisulfat. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa konduktivitas listrik PANT tergantung pada suhu dan lamanya pemanasan. Pada PANT dengan doping H2SO4 konduktivitas mulai turun drastis pada suhu 200 °C dan pada PAM dengan doping HCI konduktivitas listrik mulai turun pada suhu 120 °C. Sedangkan PANT yang diberi doping HCIO4 konduktivitas listriknya cukup stabil sampai suhu 150 °C. Penurunan konduktivitas listrik ini berkaitan dengan semakin meningkatnya fasa amoif pada PANT setelah dipanasakan. Analisis selanjutnya memperlihatkan korelasi yang konsisten antara turunnya konduktivitas listrik dengan meningkatnya fasa amoif dan lepasnya anion pada PAM yang bersangkutan.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Momoy Ulrike
Abstrak :
Pembentukan senyawa dimer yang terjadi pada senyawa fenolik dengan bantuan biokatalis, diketahui dapat menghasilkan senyawa dimer yang memiliki sifat bioaktif. Sifat bioaktif ini dapat berupa aktivitas antioksidan, antikanker, dan antimikroba. Pada penelitian ini digunakan eugenol sebagai prekusor dalam pembentukan senyawa dimer dengan menggunakan biokatalis enzim peroksidase. Enzim peroksidase yang digunakan, berupa enzim kasar yang diekstraksi dari tanaman sawi hijau (Brassica juncea ). Aktivitas spesifik enzim kasar adalah 0,357 U/mg protein. Senyawa hasil reaksi antara eugenol dengan enzim peroksidase, dan H2O2 30% yang terbentuk, kemudian diekstraksi dengan etil asetat dan dimurnikan dengan kromatografi kolom, menghasilkan suatu senyawa berupa kristal berwarna kuning, dengan nilai Rf = 0,25 dan titik leleh antara 105oC ?V 108o C. Identifikasi produk kristal dilakukan dengan spektrofotometri UV-Vis, GC -MS, dan FT ?V IR. Diperoleh dari spektrofotometri UV-Vis, kristal tersebut mempunyai ?? maksimum 291 nm dan spektrum FT -IR yang mirip dengan eugenol. Hasil GC-MS menunjukkan bahwa komponen utama dengan waktu retensi 32,10 menit dan luas area 85,22 % mempunyai nilai m/z = 326 yang senilai dengan (2 x m/z eugenol)?V2H. Produk kristal tersebut diujikan aktivitas biologisnya sebagai senyawa inhibitor terhadap sel leukemia L1210 dalam medium Eagle??s MEM, yang mana sel ini merupakan salah satu jenis dari sel kanker dan ditentukan nilai IC50 dengan metode least square. IC50 adalah konsentrasi senyawa aktif dalam ??g/mL medium yang dapat menghambat perkembangbiakan sel sebanyak 50 % setelah masa inkubasi 48 jam. Nilai IC50 yang diperoleh senyawa kristal adalah sebesar 22,35 ??g/mL, yang berarti senyawa kristal memiliki potensi sebagai inhibitor sel leukemia L1210.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyanti Sarwono
Abstrak :
Pembuatan kopolimer (stirena/butil akrilat/metil metakrilat) dilakukan dengan metode polimerisasi emulsi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variasi inisiator dan teknik polimerisasi terhadap ukuran partikel pada kopolimerisasi emulsi stirena-butil akrilat-metil metakrilat. Inisiator yang digunakan adalah inisiator anorganik dan organik, yaitu ammonium persulfat (APS), hidrogen peroksida (H2O2), ters-butil hidroperoksida (TBHP), serta inisiator redoks (H2O2/asam askorbat). Teknik polimerisasi yang dilakukan adalah teknik batch dan semi kontinu. Kopolimer yang dihasilkan ditentukan kandungan padatan, viskositas, ukuran dan distribusi ukuran partikel, temperatur glass, IR dan berat molekulnya. Hasil kopolimerisasi emulsi bila menggunakan inisiator TBHP dan H2O2 kurang sempurna, oleh karena itu digunakan pasangan inisiator redoks H2O2/asam askorbat. Asam askorbat berfungsi sebagai pemicu dalam pembentukan radikal OH, sehingga polimer emulsi yang dihasilkan lebih sempurna. Semakin banyak inisiator yang ditambahkan, ukuran partikelnya pun akan semakin besar. Ukuran partikel yang dihasilkan akan mempengaruhi sifat-sifat polimer yang dihasilkan. Kata kunci : polimerisasi emulsi, inisiator, surfaktan, teknik polimerisasi.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pauline Sutjipto
Abstrak :
FMIPA-U 1 I Minyak goreng akan mengalami kerusakan selama proses penggorengan, yang akan memperpendek umur pakai minyak tersebut. Kemsakan minyak dapat diketahui dari sifat fisiko-ki.mianya. Umur pakai minyak dapat diperpanjang dengan menambahkan adsorben ke dalam minyak bekas. Karbon aktif merupakan adsorben yang mudah didapat dan relatif murah. Pengaruh penggunaan karbon aktif terhadap sifat fisiko-kimia minyak sawit, minyak kedelai dan minyak kelapa diteliti. Minyak digunakan untuk menggoreng kentang sebanyak 20 kali dengan pengambllan sampel setiap empat kali penggorengan. Hasil analisis statistik uji-T menunjukkan bahwa penggunaan adsorben dapat menurunkan nilai gravitasi spesifik, bilangan asam, bilangan penyabunan dan bilangan peroksida ketiga jenis minyak. Nilai bilangan iod.akan mengalami kenalkan, sedangkan indeks bias ketiga jenis minyak tidak dipengarufii oleh penggunaan karbon aktif
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine
Abstrak :
Serangga atau insekta merupakan hewan dengan jumlah spesies terbesar di dunia, yaitu ± 900.000 spesies. Di antara spesles-spesles serangga tersebut, cukup banyak yang dapat memberikan manfaat bag! kehidupan manusia. Tetapi selain itu juga terdapat banyak serangga yang merugikan bag! manusia, khususnya dari segi kesehatan, di mana seranggaserangga ini menjadi vektor berbagai penyakit. |viil ik PERPusTfiKflAf^""! FfVilPA-U i I Untuk mengatasi serangga-serangga yang me?up
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S30099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Apriliani
Abstrak :
Filtrat biakan yang diperoleh dlpekatkan, kemudian dilakukan pengujian anatisa karakterisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasr enzim a-amilase ekstraseluler yang dihasilkan dari isolat bakteri SW2. Isolasi dilakukan setelah bakteri tersebut difermentasi pada media pati kentang selama 39 jam pada temperatur 60°C, pH 7,5 di dalam shaker incubator yang berkecapan 150 rpm. Uji karakterisasi enzim meliputi; penentuan temperatur dan pH optimum, penentuan stabilitas i' termal enzim, penentuan aktivator dan inhibitor, penentuan berat molekul, pengaruh penyimpanan terhadap stabilitas enzim serta penentuan produk hidrolisis substrat yang dikatalisis enzim. Enzim a-amilase yang diperoleh memiliki aktivitas optimum pada temperatur 70°C dan pH 6,0. Enzim tersebut merupakan a-amilase logam yang bersifat termofil dan termostabil. Ion logam yang meningkatkan aktivitas enzim adalah Na"^, \C, Ca^* dan Mn^"^ sedangkan ion logam yang menghilangkan aktivitas enzim adalah Ni^"^, Zn^* dan Fe^"^, aktivitas enzim berkurang dengan adanya SDS dan urea. Berat molekul enzim kasar a-amilase ekstraseluler SW2 diperkirakan sekitar 180 kDa. Reaksi hidrolisis yang dikatalisis a-amilase ini pada berbagai polisakarida menghasilkan produk utama G1, G2, G3, G4 dan cabang dekstrin. Uji stabilitas, terhadap penyimpanan selama 4 bulan, menunjukkan aktivitas enzim mengalami penurunan sebesar ±29% bila disimpan pada temperatur 4°C dan penurunan sebesar ±50% bila disimpan pada temperatur 30°C.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Purnama
Abstrak :
Emuisi wax semakin dibutuhkan dalam industri seperti industri tekstii, kertas, kayu dan lain - lain. Produksi slack wax dalam negeri cukup besar, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah membuat emuisi wax dari slack wax, uji kestabilan serta aplikasinya dalam industri tekstii, kertas dan kayu. Emuisi wax dibuat dengan menggunakan slack wax SPG (Spindle 01') dan LMO (Light Machine Oil). Emulsifier yang digunakan adalah emulsifier kationik (Inter 95) dan emulsifier non-ionik (Sinopol T-4). Uji kestabilan dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik dengan memvariasikan kadar emulsifier 5 sampai 25% terhadap wax, pH 4, 7, dan 9, serta perbandingan volume fasa 30% dan 50%. Selanjutnya emuisi yang stabil secara mikroskopik ditentukan viskositas, kadar padatan, ukuran partikel, dan kerapatannya. Data yang diperoleh dibandingkan terhadap parameter standar emuisi wax yang dibutuhkan oieh industri. Emuisi wax yang memenuhi parameter dilakukan uji aplikasi kuat tarik benang untuk industri tekstil, uji kandungan wax dan daya serap air untuk industri kertas, serta uji daya rekat iem untuk industri kayu. Dari hasil percobaan diperoleh emuisi wax M/A yang stabil pada pH <9, emuisi wax kationik lebih stabil dibandingkan emuisi wax non-ionik, dengan kadar emulsifier di atas 2,727% dan perbandingan fasa 30%. Di antara emuisi wax yang stabil tersebut, yang memenuhi kriteria industri tekstil ada 11, industri kertas ada 11 dan industri kayu ada 3. Emuisi wax yang memenuhi standar kuat tarik benang ada 7, standar daya serap kertas ada 11, dan daya rekat Iem kayu ada 3.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>