Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizma Angga Puspita
"Pengajaran bahasa, khususnya kompetensi wacana, dan pendidikan berkarakter merupakan dua hal yang melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian ini mengungkap bagaimana penjabaran konkret dari nilai kejujuran dalam teks drama di buku ajar dan nilai sosial budaya apa yang kemungkinan memengaruhi produksi wacana. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis memandang wacana sebagai praktik sosial yang produksinya dipengaruhi dan memengaruhi nilai-nilai di masyarakat.
Melalui penelitian ini, diketahui bahwa teks drama bermanfaat untuk pengajaran bahasa sekaligus sarana pendidikan berkarakter. Teks drama pada penelitian ini banyak menyampaikan nilai kejujuran dengan cara tidak langsung, yaitu tidak ada penanda kata tertentu yang memudahkan penandaan nilai kejujuran. Dalam penelitian ini, juga ditemukan nilai sosial budaya, yakni ajaran agama dan hukum adat, yang kemungkinan memengaruhi produksi teks. Kejujuran yang diajarkan sebagian besar berkaitan dengan konsep menjaga amanah.

Language teaching, especially the discourse competence, and building character education are the two factors behind this research. This study reveals how the concrete elaboration of the value of honesty at drama in textbook and social and cultural value which influence the production of discourse. The analysis in this study uses theory of critical discourse analysis. Critical discourse analysis looks discourse as social practice. As social practice, discourse is influenced and affected values in society.
Through this research, it is known that the drama useful for language teaching and building character education. Almost dramas in this study express the value of honesty in an indirect way, which are no specific markers that facilitate the tagging value honesty. In this study, also found socio-cultural values, namely religion and customary law, which may influenced the production of the text. Honesty is taught largely concerned with the concept of keeping mandate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathir Al Anfal
"ABSTRAK
Motif dan penyidikan adalah dua hal yang selalu ada dalam suatu tindak kejahatan, terutama tindak pembunuhan. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk melihat motif dan penyidikan tindak pembunuhan melalui sebuah novel yang berjudul Misteri Mayat yang Berpindah. Penulis melihat konflik-konflik yang melatarbelakangi pembunuhan yang terjadi sebagai suatu motif-motif pendorong dari tokoh pembunuh. Selain itu, relasi antartokoh yang terlibat dalam proses penyidikan, memicu penulis untuk melihat hambatan-hambatan yang terjadi selama penyidikan yang dilakukan tokoh detektif. Hasilnya, terdapat empat motif pendorong tindak pembunuhan, yaitu motif cinta, motif harga diri, motif ekonomi, dan motif psikologi. Sementara itu, terdapat lima faktor penghambat penyidikan, yaitu kesalahan identifikasi, kesaksian palsu, pemindahan mayat, ketidaktahuan, dan kelicikan tokoh pembunuh.

ABSTRACT
Motive and investigation are two things that always exist in a crime, particulary murder. In this study, the author examined the motives and the investigation of murders in a novel titled Misteri Mayat yang Berpindah. The author examined on the conflicts which exist in the backdrop for the killings that took place as motives that influence the killer. The author also examined relationship among the characters involved in investigation process to uncover hindrance in the investigation process. The author conclude, that there exists four motives which motivate the act of murders, namely love motives, self- esteem motives, financial motives and psychological motives. The author also conclude, that there are five factors which hindered the investigation, namely miss identification, perjury, corpse displacement, ignorance, and guile of killer.
"
2015
S61467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Sabariah
"ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana pemahaman anak usia dini terhadap pertuturan direktif. Pemahaman anak usia dini tersebut dilihat dari tanggapan anak terhadap jenis-jenis tuturan direktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif karena menggunakan teknik observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa rancangan skenario yang berisi berbagai bentuk tuturan direktif yang akan ditanyakan kepada anak. Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah PAUD di Jakarta Selatan, yaitu PAUD Al Munawarah Jagakarsa. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah anak berusia 4-5 tahun yang memiliki latar belakang kebahasaan yang sama, yaitu lahir di Jakarta, berbahasa ibu bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia dalam kegiatan sehari-hari.  Hasil penelitian menunjukkan anak menanggapi dengan sesuai bentuk direktif perintah, ajakan dan gabungan bentuk direktif yang memiliki aspek perintah atau ajakan dan anak tidak menanggapi dengan sesuai bentuk direktif pertanyaan, pernyataan, saran, dan larangan.
ABSTRACT This study aims to determine the extent of early childhood understanding of directive speech. Understanding early childhood is seen from the child's response to the types of speech directive. The method used in this research is qualitative method because it uses observation and interview technique. This study uses a research instrument in the form of a scenario design that contains various forms of directive speech to be asked to the child. This research was conducted in one of PAUD schools in South Jakarta, which is PAUD Al Munawarah Jagakarsa. The informants chosen in this study were 4-5 year olds who had the same language background, who was born in Jakarta, spoke Indonesian motherhood and used Indonesian language in their daily activities. The results showed that the child responded in accordance with the directive form, the invitation and the merged form of directive that had the aspect and the child did not respond in accordance with the directive form of questions, statements, suggestions, and restrictions.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T52664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisiyah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan keakuratan terjemahan istilah Inggris di bidang mekanika teknik ke Bahasa Indonesia serta memaparkan pembentukan istilah padanan di bidang itu ke bahasa Indonesia. Diteliti sebanyak 104 istilah yang berupa kata tunggal dan frasa. Semua istilah itu dianalisis tanpa mengaitkan konteksnya dalam kalimat. Penelitian ini menggunakan model penelitian komparatif yang membandingkan buku teks dalam Bahasa Inggris dengan buku teks terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Sementara itu, ancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ancangan kualitatif deskriptif. Dari hasil analisis keakuratan terjemahan, diperoleh istilah bahasa Indonesia yang dinilai akurat, kurang akurat, dan tidak akurat. Selain itu, diperoleh pembentukan istilah padanan dalam Bahasa Indonesia. Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengetahuan untuk pengembangan teori penerjemahan teks teknis, khususnya teori penerjemahan istilah di bidang teknik sipil, serta berkontribusi dalam penyusunan glosarium dan kamus istilah teknik sipil.

ABSTRACT
This study is aimed at describing the accuracy of translation English terms in Mechanical Engineering into Bahasa Indonesia and describing the formation of the equivalent terms in Bahasa Indonesia. The number of terms analyzed is 104 terms in the form of single words and phrases. All of the terms are analyzed without their context in sentences. In this research a comparative research model is used in which the source textbook in English is compared with its translation textbook in Bahasa Indonesia. Meanwhile, the approach used in this research is descriptive qualitative. From the analysis, the accuracy of the translation between English and Indonesian terms in Mechanical Engineering and the formation of the equivalent terms in Bahasa Indonesia can be obtained. The terms are classified into accurate, less accurate, and inaccurate. The findings of this research are expected to become the basis of knowledge for the development of the translation theory of engineering texts, in particular the theory of civil engineering term translation, as well as to contribute to the preparation of a glossary and a dictionary of civil engineering terms."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T33306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Widiastuti
"Dalam berbahasa tidak cukup hanya mematuhi kaidah, tetapi juga menerapkan kesantunan berbahasa yang digunakan untuk menjalin hubungan antara penutur dan petutur. Masyarakat memiliki tokoh yang dijadikan panutan, seperti pendakwah. Pendakwah menyampaikan materi dakwah di berbagai media, seperti stasiun televisi. Penelitian ini membahas strategi kesantunan yang digunakan pendakwah dalam dialog acara dakwah di stasiun televisi. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah mengungkapkan strategi kesantunan yang digunakan pendakwah dalam dialog acara dakwah di stasiun televisi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data diambil dari dua acara dakwah Mamah Dedeh di stasiun televisi. Hasil penelitian menunjukkan strategi kesantunan positif yang sering digunakan pendakwah dalam dialog acara dakwah di stasiun televisi.

This research focuses on the politeness strategy in the dialogue of dakwah on television. The purpose is to reveal the politeness strategy used by a pendakwah in the dialogue of dakwah on television. A qualitative method is used for this research. The data were collected from the recording of two dakwah programs on television. The result shows that positive politeness strategy is frequently used by a pendakwah in the dialogue of dakwah on television."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Rahmawati
"Tesis ini adalah kritik atas terjemahan novel Laskar Pelangi ke bahasa Inggris. Kritik disusun menggunakan model analisis teks dan pencapaian skopos sebagai kriteria penilaian atas penggunaan strategi penerjemahan. Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis faktor ekstratekstual dan intratekstual teks sumber (TSu) dan teks sasaran (TSa) untuk menentukan skopos. Untuk menilai ketercapaian skopos, analisis sampel data dilakukan dengan melihat penggunaan strategi penerjemahan.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa TSa diproduksi dengan motif komunikasi yang berbeda dengan TSu. TSu diproduksi sebagai persembahan untuk kedua guru dan sahabat yang paling dicintai pengarang novel itu, sedangkan TSa diproduksi untuk memenuhi ekspektasi pembaca. Penambahan dan penghilangan sebagai strategi utama yang digunakan berhasil membantu penerjemah menyiasati kesenjangan itu dan menghasilkan terjemahan yang sejalan dengan skopos. Akan tetapi, karena ditemukan banyak penambahan dan penghilangan, TSa dianggap tidak akurat.
Menurut sudut pandang aliran fungsional akurasi tidak menjadi prioritas utama karena TSu adalah novel populer. Yang menjadi prioritas utama adalah selera dan kenyamanan pembaca TSa. Penelitian ini menunjukkan bahwa kerjasama yang baik antara penerjemah, pengarang, penyunting, dan penerbit dapat menghasilkan terjemahan berkualitas yang mampu memenuhi fungsi komunikatif dalam situasi komunikasi yang baru.

This thesis is a criticism on the English version of Laskar Pelangi. The criticism is based on a model of text analysis using skopos fulfilment as the main criterion for successful application of translation strategies. The first step taken in this research is analysis of extratextual factors along with intratextual factors of both the source text (ST) and the target text (TT) to determine the skopos. The sample data are analyzed by identifying translation strategies to assess the fulfillment of skopos.
The finding of this research shows that TT is produced for different motive from ST. ST is produced as a tribute to the writer's most beloved teachers and best friends, while TT is produced to fulfill the reader?s expectation. The mainly used translation strategies, reduction and amplification, are successful in helping the translator to bridge the motive gap between TT and ST and produce a translation which is adequate to the skopos. Due to a lot of addition and omission, TT is deemed inaccurate.
According to the functional theory of translation, accuracy is not a main concern since ST is a popular fiction. What should be the main concern in the translation of popular fiction are target text readers' taste and comfort. This research has proved that a good cooperation among translator, ST writer, editor, and publisher can result in a high quality translation which can fulfill its communicative function in a new communicative situation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidia Kristri Afrilita
"Tesis ini mengkaji pengalaman Tip of the Tongue (ToT) pada penutur bahasa Indonesia dan pengaruh kompleksitas fonotaktik terhadap kejadian ToT, serta implikasinya terhadap model akses leksikal. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan menciptakan situasi yang memicu kemunculan ToT pada responden. Sumber data penelitian ini adalah kelompok kata berfonotaktik sederhana dan berfonotaktik kompleks yang diseleksi dari kata berfrekuensi rendah (F=5) pada korpus IndonesianWaC. Data penelitian ini adalah semua fitur generic recall yang muncul selama kejadian ToT dan urutan kemunculan tiap-tiap informasi tersebut. Data dianalisis dengan menggunakan prosedur analisis statistik, yaitu perhitungan frekuensi kemunculan, uji t satu sampel, dan uji korelasi Pearson.
Hasil analisis menjelaskan bahwa (1) fitur-fitur generic recall yang muncul pada ToT bahasa Indonesia adalah fitur relasi makna, definisi, dan memori episodik pada level konseptual; dan fitur segmen awal, segmen tengah, segmen akhir, jumlah suku kata, dan kemiripan fonologis pada level leksem; (2) variabel kompleksitas fonotaktik menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi probabilitas kejadian ToT; (3) model akses leksikal yang paling banyak muncul pada proses akses leksikal bahasa Indonesia adalah model serial; dan (4) kecenderungan kemunculan model serial terjadi pada kedua kelompok pola fonotaktik.

This research investigates Tip of the Tongue (ToT) experience amongst Indonesian speakers and the influence of phonotactics complexity towards ToT probability, and its implication towards lexical access model. This study applied experimental research design by creating a condition to trigger the occurence of ToT amongst the respondents. The source of data was a group of simple-phonotactics words and a group of complex-phonotactics words selected from low frequency words (F=5) found in IndonesianWaC corpus. The data of this research was all generic recall features and the order of information as mentioned by the respondents during lexical access process. The data was analyzed by applying statistical analysis procedures including frequency of occurence, t test one sample, dan Pearson correlation test.
The findings of this research indicated that (1) generic recall features found in Indonesian ToT include sense relation, definition, and episodic memory features on conceptual level; dan initial segment, middle segment, final segment, number of syllable, and phonological similarity features on lexeme level; (2) phonotactics complexity is one of the factors influencing the probability of ToT; (3) the most frequently occured lexical access model in Indonesian is serial model; and (4) the tendency towards serial model occurs in both phonotactics groups.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neansy Nurhandayani
"Tesis ini membahas pemanfaatan konotasi dan mitos dalam iklan perawatan tubuh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan ancangan pragmatik dan semiotik. Penelitian terhadap konotasi dan mitos dilakukan dengan menjelaskan pilihan bentuk tindak tutur yang digunakan dalam iklan. Sumber data yang digunakan adalah lima teks iklan Maria Syailendra di majalah Kartini tahun 2014. Hasil analisis menunjukkan terdapat 45 jumlah pilihan tuturan yang yang disajikan dan digunakan pengiklan untuk memicu tindak perlokusi bagi pembaca. Di antara bentuk-bentuk tersebut, bersifat memberikan informasi, menyarankan, menjanjikan dan merupakan ungkapan emosi. Berdasarkan bentuk-bentuk tindak tutur tersebut, ditemukan beberapa konotasi berhubungan dengan klinik kecantikan, kecantikan organ intim dan hubungan suami-istri. Konotasi diperkuat dengan bentuk nonverbal yang ditampilkan dalam iklan. Dari bentuk pilihan tutur juga ditemukan mitos yang berusaha dimanfaatkan oleh pengiklan agar memicu daya perlokusi pembaca.

This thesis discusses the use of connotation and myth in the advertisement of body skin care clinic. This research is a qualitative research by means of pragmatics and semiotics analysis. Analysis on connotation and myth done by explaining the form of speech acts used in the advertisement. Source of the data are five advertisements texts of Maria Syailendra beauty clinic in Kartini on 2014. Result of the analysis shows that there are 45 numbers of speech acts used to triggers perlocutionary acts of the audience. Some of them provides information, suggestion, promise, and praising. Based on the speech acts forms used in the advertisement texts, it is discovered several connotations related to the beauty clinic itself, beauty organ intimate and connotation on the marriage issues. The connotation also supported by the nonverbal sign. It is also discovered myths which used by the author which triggers the perlocutionary acts from the readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T44971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novietri
"ABSTRAK
Tesis ini membahas alat-alat kohesi yang digunakan anak tuli dan anak dengar. Penelitian ini menggunakan teori kohesi Halliday dan Hasan 1976 dan Renkema 2004 . Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah tulisan 10 anak tuli dan 10 anak dengar yang bercerita berdasarkan instrumen yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak tuli dan anak dengar memiliki kecenderungan yang sama dalam menggunakan elipsis, hiponimi, meronimi, dan kolokasi. Kecenderungan yang sama juga muncul dalam penggunaan konjungsi, kecuali konjungsi hubungan waktu yang cenderung digunakan oleh anak dengar. Penggunaan konjungsi di dalam tulisan ada yang sesuai dan tidak sesuai. Repetisi dan antonimi cenderung digunakan oleh anak tuli. Referensi dan sinonimi cenderung digunakan oleh anak dengar. Referensi persona dan demonstratif ada yang digunakan sesuai, tidak sesuai, dan acuan yang tidak jelas. Dalam menggunakan referensi persona pertama, anak tuli cenderung menggunakan referensi persona saya, sedangkan anak dengar cenderung menggunakan referensi persona aku. Selain itu, semua anak dengar menggunakan persona ketiga ia, -nya, dan mereka. Anak tuli tidak semuanya menggunakan persona ketiga. Referensi demonstratif juga banyak digunakan oleh anak dengar daripada anak tuli. Referensi demonstratif yang banyak ditemukan adalah itu dan tersebut. Faktor-faktor yang memengaruhi kemunculan persamaan dan perbedaan penggunaan kohesi ini adalah metode pengajaran, kemampuan anak, keluarga, dan lingkungan anak, serta bahasa isyarat yang digunakan oleh anak tuli.

ABSTRACT
This thesis investigates the cohesion devices used by deaf and hearing children. This qualitative research employs Halliday and Hasan 1976 and Renkema 2004 cohesion theory. The source of data in this research is the writings from 10 deaf and 10 hearing children telling a story about the given instrument. The output of this study indicates that the deaf and hearing children have the equal tendency in using ellipsis, hyponymy, meronymy, and collocation. The same tendency also emerges in the use of conjunctions, except time relation conjunctions, which tend to be used more by the hearing group. The use of conjunctions in the writing are not fully correct. Repetition and antonymy are used more by the deaf. Reference and synonymy tends to be used by the hearing, although some personal and demonstrative references are not correctly used and the references are sometimes not clear. In using the first person reference, the deaf children tend to use personal reference saya, while the hearing ones tend to use aku. In addition, all hearing children use the third person references ia, nya, and mereka, while not all the deaf use these third person references. Demonstrative references are also more frequently used by the hearing group instead of the deaf. The most frequently used demonstrative references are itu and tersebut. These similarities and differences in using cohesion devices are influenced by several factors, amongst which are teaching method, children rsquo s ability, family and children rsquo s environment, and sign language used by the deaf."
2016
T47028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alparet Renaldo
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan konsep revolusi mental bagi Ir. Joko Widodo yang dikomunikasikan melalui pidato-pidato kenegaraannya dalam kurun waktu 20 Oktober 2014 mdash;20 Oktober 2015. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis wacana. Hasil penelitian diperoleh dengan menganalisis tuturan dalam bentuk proposisi. Penelitian ini menggunakan teori proposisi Van Dijk untuk menentukan proposisi makro. Selanjutnya, penelitian ini juga menggunakan teori tindak tutur Searle untuk menemukan daya ilokusioner yang dibangun oleh setiap proposisi makro tersebut. Hasil penelitian menemukan sembilan gagasan revolusi mental, dan empat tindak tutur, yaitu tindak tutur asertif, direktif, deklaratif, dan ekspresif. Gagasan revolusi mental yang ditawarkan Ir. Joko Widodo berkaitan dengan ajakan persatuan. Sedangkan daya ilokusi tindak tutur menunjukkan bahwa Ir. Joko Widodo berupaya untuk meyakinkan masyarakat Indonesia pentingnya perubahan mental.

ABSTRACT
The purpose of this study is to reveal the ideas of mental revolution that are conveyed by Joko Widodo, The President of Republic of Indonesia, through his state speech during the period of 20 October 2014 mdash 20 October 2015. This is the qualitative research by using discourse analysis approach. The concepts of mental revolution are required by analysing macropropositions contained in Joko Widodo rsquo s speech. To find the macropropositions, this research uses the propositions theory proposed by Van Dijk. Beside that, this research also uses speech act theory proposed by Searle to find the illocutionary force of each macroproposition. As the result of this research, there are nine concept of mental revolution and four types of speech act that become the pragmatic strategy used by Joko Widodo in his mental revolution concepts delivery. The concept of mental refers to the invitation to be unity in being Nation Building. The illocutionary speech acts shows that Joko Widodo attempts to convince Indonesian society the importance of mental change."
2016
T47020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>