Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Susiyanti
"Pengetahuan menjadi salah satu faktor penentu dalam kesiapan memberikan pertolongan pertama. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan memberikan pertolongan pertama dalam kehidupan sehari-hari pada mahasiswa kesehatan. Desain penelitian ini adalah dengan pendekatan potong lintang menggunakan sampel mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia sebesar 325 responden yang dipilih dengan teknik proporsional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan pertolongan pertama yang telah dimodifikasi dari penelitian sebelumnya untuk mengukur pengetahuan yang dimiliki responden dan kuesioner yang dikembangkan sendiri untuk mengetahui kesiapan pemberian pertolongan pertama.
Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,001: p < 0,05) antara pengetahuan dengan kesiapan pemberian pertolongan pertama. mahasiswa kesehatan dengan pengetahuan yang lebih baik mempunyai peluang 2,175 kali lebih siap dalam memberikan pertolongan pertama. Untuk meningktkan pengetahuan dan kesiapan pertolongan pertama pada mahasiswa kesehatan, mereka harus meningkatkannya setiap tahun. Selain itu, pelatihan pertolongan pertama harus ditingkatkan, sehingga mahasiswa yang telah terlatih lebih siap untuk memberikan pertolongan pertama secara mandiri. untuk institusi pendidikan, kurikulum pertolongan petama harus dievaluasi agar lebih baik.

Knowledge becomes one of determining factor in the readiness to do first aid. This study aims to identify the relationship between knowledge and readiness of first aid of medical student in daily life. Design used in this study is cross sectional with 325 sample from students of health science faculties at University of Indonesia, samples were selected by proporsional stratified random sampling. The instrument used in this study is the modified first aid knowledge questionnaire to measure knowledge of the respondents and self-developed questionnaire to determine first aid readiness.
The result shows that there is a significant relationship (p = 0.001: p <0.05) between knowledge and readiness of first aid. The student which better knowledge also has 2,175 times more ready to do first aid. In order to improve the knowledge and readiness of health science students on first aid, their knowledge should be reinforced every year. Also the first aid training programmes should be raised, so that the trained students are ready to provide first aid independently. By the institution, first aid curicculum should be evaluated.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Arummaning Tyas
"ABSTRAK

Angka kecelakaan terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ini disertai dengan jumlah kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan yang terus meningkat hingga menduduki peringkat kesembilan di dunia. Polisi lalu lintas merupakan satuan yang erat kaitannya dengan kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap pertolongan pertama pada polisi lalu lintas di Jakarta. Penelitian cross sectional ini diikuti oleh sebanyak 105 polisi lalu lintas berusia 20-58 tahun pada satuan tugas kecelakaan dengan menggunakan teknik cluster sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan bermakna antara pengetahuan dengan sikap pertolongan pertama polisi lalu lintas (p= 0,09; α= 0,05). Strategi pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan polisi lalu lintas mengenai pertolongan pertama diharapkan dapat meningkatkan kualitas pertolongan pada korban kecelakaan.


ABSTRACT

The numbers of traffic accident has been increased. The high rate of accidents followed by the numbers of mortality thus made the accidents as 9th death causes in the world. Traffic police is the closest unit with accident. The aim of the study is to determine the correlation between knowledge and attitude on first aid in traffic police in Jakarta. Cross sectional was conducted among 105 traffic polices in the accident unit of Jakarta aged 20-58 years in the cluster whom selected by cluster random sampling technique. Meanwhile, the knowledge has significant correlation with traffic police’s attitude (p= 0,09; α= 0,05). Training strategies to increase traffic police first aid knowledge hopefully can increasing the quality of help for accident victims.

"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandan Enggarwati
"Kopi merupakan minuman yang digemari masyarakat Indonesia yang kerap memicu perdebatan mengenai efeknya terhadap tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pola konsumsi kopi terhadap tekanan darah melalui pendekatan potong lintang. Penelitian dilakukan dengan teknik non probability sampling, khususnya purposive sampling dan convinience sampling melalui metode pengukuran tekanan darah dan kuesioner. Hasil penelitian terhadap 103 responden civitas akademika FIK UI dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil analisis bivariat melalui uji chi square menunjukkan bahwa tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pola konsumsi kopi dengan kenormalan tekanan darah. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi kopi dengan hipertensi dan ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi kopi dengan hipotensi (p=0,045; OR=2,609). Saran dari penelitian ini yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pola konsumsi kopi terhadap tekanan darah dengan melibatkan faktor gaya hidup yang memengaruhi tekanan darah.

Coffee is favourite beverage among Indonesian people which often trigger debates over their effect on blood pressure. This research aimed to determine the effect of coffee consumption patterns on blood pressure through cross sectional approach. The samples size are 108 that taken with purposive sampling and convinience sampling through blood pressure measurement and questionnaire methods (α crombach 0,692). The results of the bivariate analysis through chi square test shown that there is no significant correlation found between coffee consumption patterns to abnormality of the blood pressure. There is also no significant relation between coffee consumption patterns with hypertension, while there are significant relation between coffee consumption patterns with hypotensi. Researcher suggest that it is necessary to do further research on coffee consumption patterns effect on blood pressure which is more respondents involving lifestyle factors that affect blood pressure
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Wulandari
"[Jumlah perokok di Indonesia meningkat selama beberapa tahun terakhir dan
perokok usia dewasa awal menunjukkan prevalensi yang cukup tinggi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola merokok yang meliputi lama
merokok, jumlah batang rokok yang dihisap per hari, dan jenis rokok yang biasa
dihisap dengan tekanan darah pada mahasiswa/i Universitas Indonesia usia
dewasa awal. Studi ini menggunakan desain cross sectional dan melibatkan 99
responden melalui quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada
hubungan antara pola merokok dengan tekanan darah sistolik dan tekanan darah
diastolik. Hasil penelitian ini merekomendasikan penelitian selanjutnya untuk
melakukan penelitian serupa dengan jumlah sampel yang lebih besar;The number of smokers in Indonesia have been increased for the last few years
and early adulthood smokers showed a fairly high prevalence. This study aimed to
determine the relationship between smoking patterns that include duration of
smoking, the number of cigarettes smoked per day, the usual type of cigarette
smoked and blood pressure on early adulthood among Universitas Indonesia
students. The study used a cross-sectional design and involved 99 respondents
through quota sampling. The results showed there is no relationship between
smoking patterns and systolic blood pressure and diastolic blood pressure. These
findings recommend to re-examine with enlarging the number of samples., The number of smokers in Indonesia have been increased for the last few years
and early adulthood smokers showed a fairly high prevalence. This study aimed to
determine the relationship between smoking patterns that include duration of
smoking, the number of cigarettes smoked per day, the usual type of cigarette
smoked and blood pressure on early adulthood among Universitas Indonesia
students. The study used a cross-sectional design and involved 99 respondents
through quota sampling. The results showed there is no relationship between
smoking patterns and systolic blood pressure and diastolic blood pressure. These
findings recommend to re-examine with enlarging the number of samples.]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Barokah
"ABSTRAK
Masalah berat badan menjadi epidemi kesehatan terbesar di dunia karena hampir 30% dari seluruh populasi kini mengalami obesitas (JPNN, 2014). Obesitas dapat diukur berdasarkan nilai indeks massa tubuh yang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya latihan fisik. Skripsi ini merupakan penelitian dengan desain studi cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan latihan fisik dengan indeks massa tubuh pada usia dewasa awal. Sejumlah 100 orang responden pada penelitian ini adalah anggota kelompok Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Olahraga Universitas Indonesia yang aktif melakukan latihan fisik minimal 2 kali dalam seminggu selama 6 bulan terakhir. Latihan fisik diukur dengan kuesioner Godin yang dimodifikasi.
Pada penelitian ini didapatkan hasil 86% responden memiliki indeks massa tubuh normal dengan latihan fisik tingkat rendah atau latihan fisik tingkat berat yang dilakukan. Hasil penelitian bivariat dengan uji chi square menunjukkan tidak terdapat hubungan antara latihan fisik dengan indeks massa tubuh pada kelompok ini (p = 0,972, α= 0,05). Kelompok disarankan untuk mempertahankan latihan fisik yang telah dilakukan untuk menjaga indeks massa tubuh tetap normal.

ABSTRACT
Nowadays weight problems have become world health epidemic because nearly 30% of the population is obese (JPNN, 2014). Obesity which is measured by body mass index values are influenced by several factors such as physical exercise. This study uses cross sectional design that determines the relationship of physical exercise and body mass index in early adulthood. A number of 100 respondents in this study were members in Sports Groups of the Student Activity Unit (UKM) Universitas Indonesia that exercised regularly at least 2 times a week in the last 6 months. Physical exercise is measured by Godin questionnaire that have been modified.
This study showed that 86% of respondents had a normal body mass index with low or strenuous level of physical exercise. The result of bivariate study with chi square test showed that there was no correlation between physical exercise and body mass index in this group (p = 0.972, α = 0.05). Groups are advised to maintain physical exercise that has been done to maintain normal body mass index.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Evalina Romauli
"Saat ini permasalahan nutrisi di dunia sudah semakin meluas, bersamaan sejalannya perkembangan gaya hidup yang tidak baik seperti konsumsi makanan cepat saji, junk-food, dan lainnya. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit paling mematikan didunia saat ini yang disebabkan karena makanan. Tenaga kesehatan, termasuk perawat, memiliki tanggung jawab untuk dapat menekan angka kematian penyakit jantung koroner (PJK) akibat makanan kolesterol tinggi. Kenyatannya, saat ini masih banyak tenaga kesehatan termasuk perawat yang belum memiliki pengetahuan adekuat terhadap nutrisi.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang PJK akibat mengonsumsi makanan kolesterol tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan teknikstratified random sampling. Data penelitian diuji menggunakan uji distribusi frekuensi. Penelitian ini dilakukan di dua institusi keperawatan di Jakarta dengan jumlah sampel 78 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa keperawatan dikedua institusi di Jakarta yang memiliki akreditasi sama, memiliki pengetahuan kurang baik tentang makanan kolesterol tinggi yang menyebabkan risiko penyakit jantung koroner. Hasil ini dapat menjadi evaluasi pada institusi keperawatan agar dapat memantau dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa keperawatan lewat materi tentang nutrisi.

Nowadays, nutrition problem has been a world-health concern, as the development of unhealthylife style including bad nutrition,like fast food, junk-food, et cetera. Coronary heart disease (CHD) is one of the deadliest disease that caused by many factors including from foods. Healthcare workers, including nurses, has responsibility as professionals, to decreasing the prevalence of CHD by reducing the risk factors. Unfortunately, they still has non-adequate knowledge about nutrition.
This research's purposed is to describe the level of knowledge about nursing students of CHD risk from eating foods that contains high cholesterol. This research is descriptive quantitative research with cross-sectional design. Total sample of 78 respondents with stratified random sampling technique.
The result showed that most of the nursing student has not-good level knowledge about the risk of CHD from eating high cholesterol foods. This results can leads the nursing institutin to evaluating the student knowledge about nutrition moduls.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Sabila
"Penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia dan efikasi diri merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kemampuan pasien untuk manajemen diri dan pengelolaan penyakitnya. Coronary Artery Bypass Graft merupakan tatalaksana yang dilakukan pada pasien dengan Penyakit Jantung Koroner yang dapat berdampak secara fisiologi dan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan efikasi diri pada pasien pasca-bedah jantung CABG. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif cross-sectional, dengan jumlah sampel sebanyak104 responden. Efikasi diri pada penelitian ini menggunakan kuesioner Cardiac Self-Efficacy yang dikembangkan oleh Sullivan. Dari analisis uji Chi-square didapatkan bahwa faktor yang berhubungan dengan efikasi diri adalah usia (p-value 0,008), pekerjaan (p-value 0,046), tingkat Pendidikan (p-value 0,005), status perkawinan (0.006) dan fase rehabilitasi (p-value 0,000) dengan efikasi diri. Penelitian ini merekomendasikan untuk memperhatikan karakteristik demografi dalam meningkatkan efikasi diri agar manajemen diri dan pengelolaan penyakit menjadi lebih baik.

Heart disease is the highest cause of death in the world and self-efficacy is one of the factors that contribute to a patient's ability to self-manage and manage their disease. Coronary Artery Bypass Graft is a treatment performed on patients with coronary heart disease which can have physiological and psychological impacts. This study aims to identify factors related to self-efficacy in post-cardiac CABG surgery patients. Design This study uses a cross-sectional, with a total sample of 104 respondents. Self-efficacy in this study used the Cardiac Self-Efficacy developed by Sullivan. From the Chi-square test analysis, it was found that factors related to self-efficacy were age (p-value 0,008), occupation (p-value 0,046), education level (p-value 0,005), marital status (p-value 0,006) and rehabilitation phase (0.000) with self-efficacy. This study recommends paying attention to demographic characteristics in increasing self-efficacy so that self-management and disease management are better."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Virfa
"Ketidakakuratan pemberian tekanan cuff pada trakeostomi dapat menyebabkan komplikasi pada trakea. Pasien dengan pneumonia cenderung mengalami gagal nafas sebagai akibat dari proses inflamasi di parenkim paru. Pasien dari ruang IGD dengan penumonia yang terpasang trakeostomi membutuhkan perawatan lanjutan di ruang ICU untuk penggunaan ventilasi mekanik, penggunaan trakeostomi ataupun endotracheal tube yang lama dapat pengalami komplilkasi terjadinya iskemia pada trakea. Manajemen pencegahan komplikasi akibat tekanan cuff penting dilakukan oleh perawat diruang IGD ataupun di ICU. Tekanan cuff trakea di pasang bertujuan untuk mencegah hilangnya volume tidal selama ventilasi tekanan positif, meminimalkan aspirasi paru sekresi lambung dan oral, memfasilitasi pemantauan pernapasan. Salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan yaitu memastikan tekanan cuff pada trakeostomi berada di range yang direkomendasikan, tekanan manset cuff harus >25 cmH2O untuk mencegah aspirasi dan <30 cmH2O untuk menghindari kerusakan pada struktur di sekitarnya. Obstruksi aliran darah dapat terjadi ketika tekanan cuff melebihi tekanan perfusi kapiler, yang dapat menyebabkan iskemia mukosa trakea. Pemantauan ini harus dilakukan setiap 6- 8 jam atau setiap shift , untuk mengecek terjadinya adanya kebocoran atau tekanan yang terlalu kencang.

Inaccuracies of applying cuff pressure to the tracheostomy can lead to complications in the trachea. Patients with pneumonia are predisposed to respiratory failure as a result of inflammatory processes in the pulmonary parenchyma. Patients from the emergency room with penumonia attached to the tracheostomy require further care in the ICU room for the use of mechanical ventilation, the use of tracheostomy or endotracheal tube which can long experience complications of ischemia in the trachea. Management of prevention of complications due to cuff pressure is important for nurses in the emergency room or in the ICU. Tracheal pressure cuff in pairs aims to prevent loss of tidal volume during positive pressure ventilation, minimize pulmonary aspiration of gastric and oral secretions, facilitate monitoring of breathing. One of the nursing interventions carried out is to ensure the cuff pressure in the tracheostomy is in the recommended range, the cuff cuff pressure must be >25 cm H2O to prevent aspiration and <30 cm H2O to avoid damage to the surrounding structures. Obstruction of blood flow can occur when the cuff pressure exceeds the capillary perfusion pressure, which can lead to ischemia of the tracheal mucosa. This monitoring must be done every 6-8 hours or every shift, to check for leaks or pressure that is too tight."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Tiarno Lestari
"Kesehatan reproduksi pada pria merupakan kesehatan secara fisik, mental, dan sosial dalam mencegah penyakit menular seksual, kemandulan, depresi, kekerasan seksual, dan masalah lainnya yang berkaitan dengan reproduksi pria. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan tingkat pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi pria pada SMA Ksatrya. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan purposive sampling pada 149 responden siswa laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas siswa memiliki pengetahuan tinggi sejumlah 51,7%, sedangkan yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah sejumlah 48,3%. Hasil penelitian ini menyarankan agar sekolah memberikan program pendidikan atau penjelasan yang tepat pada siswa SMA tentang kesehatan reproduksi pria sebelum memasuki usia dewasa.

Male reproductive health is state of complete physical, mental, and social well-being to prevent sexually transmitted diseases, infertility, depression, sexual violence, and other issues related to male reproduction. The purpose of this study was to describe students' knowledge level of male reproductive health in SMA Ksatrya. This study was descriptive by using purposive sampling at 149 respondents male students. Results show that 51,7% students have higher knowledge, while 48,3% students have lower. This study suggest that school should have education program for high school student about male reproductive health for their own health as future adults.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Laili
"Penggunaan terapi alternatif komplementer cenderung meningkat setiap tahunnya dan sudah menjadi pilihan dalam mengatasi masalah kesehatan Penelitian ini berfokus pada pengalaman pasien hipertensi dalam menjalani terapi alternatif komplementer herbal. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif pada duabelas partisipan ini menggunakan metodepurposive samplingdalam penentuan partisipan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dianalisis menggunakanmetodeCollaizi. Tema yang ditemukan sebagai hasil penelitian yaitu: keputusan menjalani terapi alternatif komplementer herbal terpicu kekhawatiran efek samping terapi medis, peningkatan kenyamanan fisik yang dirasakan setelah mengkonsumsi terapi herbal, aksesibilitas sarana untuk lebih mendapatkan kemudahan dalam terapi herbal, dan pembuatan sediaan herbal yang tidak praktis menyebabkan inkonsistensi dalam menjalani terapi herbal.

The use of complementary and alternative medicines tend to increase and has became a choice in addressing health problems. This study focuses hypertension patients experience towards the use ofherbscomplementary and alternative medicine. This qualitative study applied a descriptive phenomenology approach twelve participants who gathered with purposive sampling. An indepth interview was used to collected data and analyzed with Collaizi Method. Themes revealed were: the decisions to use herbs complementary and alternative medicinetriggered by worries about an effects of medical therapy, an increase of perceived physical comfort after consumed herb therapies, accessibility of means to got herb ingredients easily in herb therapies, and impracticability in preparing herbs that caused inconsistencies in herb therapies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>