Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evi Marliana
"Dalam penulisan skripsi ini masalah yang diketengahkan adalah tentang ekonomi pertanian di daerah Kabupaten Klaten. Permasalahan yang diteliti adalah mengenai Revolusi Hijau yang terjadi di Klaten, yaitu suatu revolusi di bidang pertanian yang dimulai dengan dlketemukannya bibit jenis padi baru pada tahun 1968. Dalam penulisan ini permasalahan yang diangkat adalah tentang dampak dari Revolus Hijau tersebut di. K1aten. Revolusi Hijau adalah suatu Cara atau metode baru di bidang pertanian yang sudah dimulai di negara-negara Asia lainnya seperti Vietnam, Philipina, Thailand. Metode tersebut sebenarnya ditemukan oleh Amerika Serikat pada akhir tahun 1940-an, hal tersebut sehubungan dengan sernakin banyaknya negara-negara yang kekurangan pangan dan mengalami kelaparan sehingga mereka mengimpor bangan pangannya dari luar negeri. Dari peristiwa itulah maka penemuan baru Jenis bibit padi disebarkan oleh Amerika Serikat ke seluruh dunia terutama Asia dan Afrika yang kemudian terkenal dengan sebutan Revolusi Hijau. Untuk Indonesia istilah tersebut sebenarnya tidak terialu popular, karena metode tersebut hampir bersamaan dengan metode pertanian yang disebut Intensi fikasi da Ekstensifikasi Pertanian. Tetapi cara tersebut bukanlah suatu inovasi baru dalam bidang pertanian sehingga tidak banyak mernberikan hasil yang maksimal. Revolusi Hijau di Indonesia dilaksanakan pertama kali adalah di Klaten ,pada tahun 1968. Klaten dijadikan sebagai Pilot Project 'dari pelaksanaan Revolusi Hijau hal ini disebabkan karena daerahnya yang subur dan dikenal dengan sistem pertanian sawah yang cukup luas dibandingkan daerah lainnya di Jawa, selain itu Klaten dijadikan sebagai pemasok bahan-bahan pangan seperti sayur dan buah-buahan, ini terjadi sejak abad ke-19. Dari faktor tersebut diatas masalah yang diangkat adalah tentang Pelaksanaan Revolusi Hijau di Klaten dengan melihat dampak atau akibat dari penerapan Revolusi Hijau yang dapat mepengaruhi sistem pertanian serta yang mengakibatkan adanya perubahan--perubahan Sosial-Ekonomi masyarakatnya. Hal ini mengingat pemakalan istilah Revolusi Hijau itu sendiri tidak secara langsung digunakan dalam pelaksanaannya, tetapi istilah yang dikenalkan adalah Program Bimas Tani Makmur."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S12309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Fachrudin
"Disepanjang hidupnya Divisi bambu Runcing (DBR) menolak perundingan-perUndingan diplomatik sebagai cara menyelesaikan revolusi Indonesia. Mereka melihat bahwa cara ini membutuhkan sikap yang terbuka untuk bekerja sama dengan Belanda yang sedang berusaha merestorasi ponjajahannya di Indonesia. Tapi pada saat yang sema DBR menganggap bahwa sikap ini sama halnya dengan menerima Belanda di Indonesia. Karenanya, DBR mempersalahkatn strategi diplomasi sebagai jalan yang menyalahi prinsip-prinsip revolusi nasionalis. Bagi DBRBelanda hanya harus dihadapi dengan perlawanan yang tanpa kompromi. Untuk ini DBR melancarkan aksi-aksi gerilyanya selama revolusi di beberapa bagian Jawa Barat, sejak pembentukannya di akhir Juli 1947 hingga Oktober 1749. Sebab Jawa Barat juga menjadi daerah yang berhasil direbut Belanda, yang kemudian di_absahkan lewat perundingan-perundingan yang dilakukannya dengan pemerintah Republik. Sementara aksi gerilya DBR ditujukan agar Belanda terusir dari Jawa Barat, dalam rangka keseluruhan impian DBR untuk mewujudkan sebuah negara Republik yang tak berkonsesi apapun kepada Belanda.pada saat yang sama DBR pun menjadi penentang pemerintah Republik yang te1ah menempuh kebijaksanaan diplomasi. DBR mempersalahkan bahwa, akibat-akibat kebiiakan-kebilakan yang disepakati pemerintah Republik guna menghadapi Belandalah yang menyebabkan Belanda dapat menguasai Jawa Barat. Bahkan, karena Pemerintah Republik tak ambil perduli dengan penentangan ini, DBR kemudian ikut serta dalam gerakan pemerintahan sebagai tandingan atas pemerintah Republik di Yogyakarta.Namun hambatan dan tantangan yang dihadapi DBR dalam perjuangannya ternyata lebih besar dan berat dari_pada kemampuan dan semangat yang dimilikinya. Belanda tak apat ditandingi secara militer ikap menetang DBR erhadap pmerintah Republik: kemudian membawa DBR untuk berhadapan kesatuan Siliwangi yang mendukung tindakan perundingan-perundingan. Apalagi pada akhirnva DBR sendiri menghadapi dari dalam tubuhnya sendiri.mampukah DBR mencapai tujuan-tujuan perjuangannya?"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S12404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadiyansyah
"Dalam sejarah Amerika tidak ada organisasi yang paling terkenal karena nama buruknya selain Ku Klux Klan. Representasi dari masalah Klasik (rasialisme) yang dihadapi oleh Amerika sebagai sebuah negara bangsa yang multiras dan multikultur. Di Awal abad ke-20 organisasi ini bangkit kembali di tengah situasi di mana semangat nativisme Amerika berkembang sebelum, selama, dan sesudah Perang Dunia I. Antara lain disebabkan oleh lajunya para imigran baru yang kemudian menimbulkan konfrontasi dengan imigran lama. Dengan mengadopsi kostum, tradisi, dan ritual Ku Klux Klan pada masa Rekonstruksi, gerakan Ku Klux Klan di awal abad ke-20 muncul sebagai resistensi para imigran lama yang merasa dirinya terancam oleh kedatangan imigran baru yang membawa suatu bahaya (Gereja Katolik Roma) yang menjadi ancaman bagi kelangsungan kehidupan budaya serta peradaban Anglo-Saxon di Amerika. Mampukah Ku Klux Klan mencapai tujuannya yaitu penghentian secara total arus imigrasi baru ke Amerika. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memaparkan tentang sosok dan gerakan Ku Klux Klan di awal abad ke-20 sebagai salah satu wujud respons masyarakat Amerika dalam menghadapi perubahan komposisi budaya, agama dan ras di Amerika.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sejarah antara lain heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa gerakan Ku Klux Klan memang bersifat nativistik sejak awal, namun situasi dan kondisi turut mempengaruhi karakteristik gerakan tersebut. Jika pada awal berdirinya di tahun 1865 gerakannya lebih merupakan gerakan rasialis, dikondisikan karena kebangkitan orang Afro-Amerika dilihat sebagai bahaya yang nyata dan ada di depan mata yang harus mereka hadapi. Di awal abad ke-20 bahaya yang nyata dan ada di depan mata mereka adalah datangnya para imigran baru dengan nilai-nilai yang dibawanya yang nampak asing di Amerika. Hal tersebut mengembalikan sifat dan gerakan Ku Klux Klan yang nativistik yang kemudian menyatu dengan dengan rasialisme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parhusip, Junyor
"Martin Luther King, Jr tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan Afro-Amerika dalam menuntut kebebasan (hak-hak sipil). Perlakuan segregasi dan diskriminasi yang dialami Afro-Amerika mulai akhir abad 19 (setelah berakhirnya perbudakan) sampai tahun 1950-an oleh kelomok Eropa-Amerika yang berlangsung dengan keras, telah menimbulkan kebangkitan tokoh-tokoh Afro-Amerika yang mulai memperjuangkan kebebasan (hak-hak sipil) bagi Afro-Amerika. Perlawanan tanpa kekerasan (nonviolence resistance) yang dicetuskan oleh King sebagai prinsip/cara baru memperjuangkan hak-hak sipil bagi Afro-Amerika ternyata terbukti mampu mewujudkan cita-cita Afro-Amerika, yaitu melalui cara ini telah menyebabkan integarasi dan memperoleh kebebasan bagi Afro-Amerika. King sendiri dalam pencapaian prinsip ini melalui proses panjang yang dilalui sewaktu ia menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi mendapat pengaruh dari tokoh-tokoh teolog, sosiolog, sejarawan. Tetapi berkat faktor ketekunan yang luar biasa, ia mampu mewujudkan cita-citanya untuk memperjuangkan kebebasan bagi Afro-Amerika. Masyarakat Afro-Amerika percaya bahwa King sebagai symbol perjuangan untuk keberhasilan. Selain itu kalangan Eropa-Amerika juga simpati terhadap perjuangan yang dilakukan oleh King. Hal ini karena kesetiaannya terhadap prinsip perlawanan tanpa kekerasan berdasarkan ajaran cinta kasih. Dalam perjuangan King bersama masyarakat Afro-Amerika tentu saja mendapat rintangan yang tidak sedikit, akan tetapi sekali lagi perjuangan melalui pendekatan tanpa kekerasan akhimya mampu melahirkan Undang-undang Hak-hak sipil 1964 yang membebaskan Afro-Amerika dari diskriminasi dan segregasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S12475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul
"Perjuangan untuk memperoleh hak penuh sebagai warga negara oleh orang negro makin gencar sejak Amerika memasuki Abad XIX. Pada masa revolusi orang ikut berperan memerdekakan Amerika. Sudah sepantasnyalah mereka diberikan hak yang sama sesuai dengan konstitusi negara baru tersebut. Namun yang justru orang negro terima adalah bentuk yang lebih keras dari perbudakan, karena seiring dengan perkembangan teknologi dan perkembangan ekonomi yang menguntungkan praktek perbudakan di perkebunan makin maju. Abad XIX di Amerika merupakan abad pembentukan ekonomi maupun politik di Amerika. Apakah negara baru ininakan bertahan atau tidak. Persoalan yang mengganjal waktu itu adalah perbudakan. Masalah yang cukup rentan konflik iytu akhirnya berujung pada Perang Saudara (1861-1865) yang berakhir dengan kemenangan di pihak Utara yang anti-perbudakan. Namun masalah justru bertambah runyam. Amandemen XIII dan XIV yang menghapuskan perbudakan dan merehabilitasi hak-hak orang negro justru menjadi boomerang buat orang negrosendiri. Rekonstruksi dibidang ekonomi berhasil di selatan namun dibidang sosial tidak. Masyarakat kulit putih selatan masih enggan menerima persamaan hak dengan orang Negro. Segregasi dan diskriminasi dilegalkan di selatan sehingga memunculkan kekerasaan terhadap orang Negro."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfian Prasetyo
"Penelitian ini membahas peran Howard Schultz dalam mentransformasi Starbucks dari sebuah perusahaan eceran yang menjual kopi bubuk menjadi kopi ala Amerika. Penelitian ini juga menjelaskan siapa Howard Schultz, apa saja gagasangagasannya, dan bagaimana ia menerapkan gagasan-gagasan tersebut sehingga Starbucks menjadi merek kopi terkemuka di Amerika Serikat, bahkan di dunia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami gagasan kewirausahaan Schultzdalam menjual kopi. Metode yang digunakan ialah heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan penulisan sejarah. Melalui serangkaian tantangan yang menyertai gagasannya, Howard Schultz akhirnya berhasil mewujudkan gagasan menjual kopi dan mengemasnya dalam bentuk minuman bergengsi.

This study discusses Howard Schultz?s role in transforming Starbucks from a retail company selling coffee powder to an American style coffee shop. This study also describes who Howard Schultz is, what are his ideas to Starbucks, and how he apply them to make Starbucks a leading coffee drink brand in the United States, even in the world.
The purpose of this study is to understand Howard Schultz?s entrepreneurial ideas in selling coffee. The method used is heuristic, source criticism, interpretation, and history writing. Through a series of challenges that came with his ideas, Howard Schultz finally succeeded in realizing the idea of selling coffee in a form of prestigious drinks."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Astrini Megaputri Janis
"Penelitian ini menjelaskan tentang kampanye Food Conservation pada tahun 1917-1920. Tujuan kampanye ini adalah untuk menjamin ketersediaan pangan Amerika Serikat dan Sekutu dalam Perang Dunia I. Melalui kampanye Food Conservation, pemerintah bekerja sama dengan masyarakat untuk meningkatkan produksi pangan dan mengurangi konsumsi atas komoditas yang dibutuhkan untuk ekspor. Dalam menulis skripsi ini digunakan metode sejarah, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kampanye Food Conservation mengubah kebiasaan kuliner masyarakat Amerika, selain berhasil mengamankan pangan Amerika Serikat.

This thesis examines an effort to secure the United States and its allies food supply during the First World War, through a campaign called Food Conservation in 1917-1920. Throughout this campaign, the United States government cooperated with its people to increase food production and to reduce food consumption, of which were essential for export. This thesis was written based on historical methods: heuristic, criticism, interpretation, and history writing. To be concluded, the Food Conservation campaign changed American culinary habits, aside from its achievement in securing the U.S. and its allies food supply."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Reinhard
"Skripsi ini membahas mengenai indigenisasi yang terjadi di dalam lembaga HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) sebagai salah satu gereja etnis di Indonesia. Penyebaran agama Kristen ke Tanah Batak sejak tahun 1824 baru mengalami keberhasilan ketika missionaris dari zending RMG (Rheinische Missionsgesellschaft) datang. Missionaris RMG tersebut bergerak dengan nama Batakmission, dengan Ludwig Ingwer Nommensen sebagai tokoh sentral. Seiring perkembangan waktu, jemaat mulai menuntut posisi sebagai pemimpin gereja. Penolakan misionaris RMG menyebabkan lahirnya HKB (Hatopan Kristen Batak) yang mempelopori lahirnya HChB (Huria Christen Batak), yang merupakan gereja pertama yang berdiri di luar naungan zending. Ditangkapnya orang Jerman yang ada di Hindia Belanda akibat pendudukan Jerman atas Belanda di perang Dunia ke dua membuat HKBP memilih Kasianus Sirait sebagai ephorus Batak pertama. Selanjutnya, HKBP masih harus menghadapi BNZ (Batak Nias Zending) yang menguasai aset RMG dan baru selesai ketika kedatangan Jepang ke Hindia Belanda.

This undergraduate thesis discusses about the indigenization that occured in the HKBP (Huria Kristen Batak Protestan), i.e. a prominent ethnic church in Indonesia. The Christianity in Batak land began in 1824 and succeeded with the works of RMG (Rheinische Missionsgesellschaft). They institutionalized it as Batakmission, in which Ludwig Ingwer Nommensen played a central figure. Over the years, the church demanded a higher position as a top leader of the church, that was refused by the RMG.It led to the birth of HKB (Hatopan Kristen Batak) as the organization of Christian Bataks. Fulfilling their wishes, they formed the HChB (Huria Christen Batak), which would be considered as the first church that arised without the involvement of the zending, that transformed the Batakmission as HKBP in 1929. In the 1930s a unexpected but conducive event, the initial WW II came up that caused the arrest of the Germans in Indonesia, included the Germans leaders of HKBP. The situation encouraged the congregation to elect Kasianus Sirait, the Batak born priest, as the first HKBP or the Ephorus. Later, HKBP still had to deal with BNZ (Batak Nias Zending) to take over the control of RMG assets, and the process completed when Japan arrived to Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Sammy
"Gerakan hak sipil terjadi Akibat adanya pandanagn Rasisme dan Xenophobia dari masayarakat Amerika terhadap msyarakat Afro Amerika. Hal ini mengakibatkan perlawanan dari kalangan kulit hitam dalam menyikapi masalah ini. Kemudian muncul tokoh-tokoh yang menjadi panutan dalam aksi perlawanan kulit hitam tahun 1950-1960-an yaitu Martin Luther King dan Malcom X. Kedua tokoh ini menginspirasi segala macam kalangan Afro Amerika tak terkecuali Musisi R&B. Musik R&B sendiri merupakan musik etnik masyarakat Afro-Amerika yang terbentuk akibat penerapan konsep Seperate but Equal. Dalam perjalanannya gerakan Hak-Hak Sipil dan musik R&B saling empengaruhi dimana gerakan hak sipil membuat musik R&B lebih kritis dalam penyampaian lagu dimana tema mengenai rasisme menjadi tema favorit musisi R&B tahun 1960-1990an. Sementara R&B berkembang menjadi media propaganda dalam Gerakan Hak-Hak sipil."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S14588
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Riyadi
"Skripsi ini membahas pekerja perempuan yang mengalami ketidakadilan di tempat bekerja, yaitu perbedaan upah antara pekerja laki-laki dan perempuan, kondisi tempat kerja yang tidak layak, tidak adanya tempat penitipan anak dan tidak adanya cuti hamil. Tempat penitipan anak dan cuti hamil merupakan tuntutan yang khas dari pekerja perempuan karena kodrat mereka sebagai perempuan. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode sejarah, yakni proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Pengumpulan data diperoleh melalui studi kepustakaan yang terdapat di perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Perpustakaan program pasca sarjana program kajian wilayah Amerika Universitas Indonesia, Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia, Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Hasil penulisan menunjukan bahwa tuntutan pekerja perempuan untuk memperbaiki nasibnya beberapa mendapat keberhasilan karena bantuan dari serikat pekerja dan opini masyarakat, meskipun terdapat pula beberapa tuntutan yang tidak dikabulkan oleh pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan yang memilih tidak mengabulkan permintaan pekerja memilih untuk menutup tempat kerja yang ada. Dengan menutup pabrik tersebut maka pemilik perusahaan akan bebas dari tuntutan hukum untuk mensejahterakan pekerjanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12544
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>