Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azalia Putri Hanasri
"Perairan Kepulauan Seribu diketahui telah tercemar oleh kadmium (Cd), hal ini turut menyebabkan terjadinya akumulasi kadmium (Cd) dalam tubuh ikan yang hidup di dalamnya. Nantinya ikan yang terkontaminasi kadmium (Cd) dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia yang rutin mengonsumsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi tingkat risiko kesehatan akibat pajanan kadmium (Cd) dalam ikan pada masyarakat Pulau Tidung. Desain penelitian yang digunakan adalah analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL) menggunakan data primer dengan jumlah responden sebanyak 97 penduduk. Hasil pengujian menunjukkan konsentrasi kadmium (Cd) dalam ikan sebanyak 0,001 mg/kg (tongkol), 0,055 mg/kg (selar), dan 0,001 mg/kg (kembung). Konsentrasi tersebut masih berada di bawah baku mutu yang berlaku. Perhitungan nilai RQ untuk populasi dan nilai RQ untuk seluruh individu menghasilkan nilai RQ ≤1, Sehingga dapat diambil kesimpulan tingkat risiko yang ditimbulkan masih bersifat aman untuk populasi dan tiap individu penduduk, namun perlu dipertahankan agar risiko yang ada tetap bersifat aman. Pencegahan risiko dapat dilakukan pada sumber pencemaran dengan melakukan pengawasan terhadap limbah buangan yang dikeluarkan ke badan air dan pemanfaatan alga sebagai bioabsorben, seperti Chaetocerus sp., Euchema sp., Cladophora glomerata, Euchema isiforme, dan Sargassum sp. untuk mengurangi cemaran kadmium (Cd) di perairan.

The waters of the Seribu Islands are known to be polluted by cadmium (Cd), this has contributed to the accumulation of cadmium (Cd) in the bodies of the fish that live there. In the future, fish contaminated with cadmium (Cd) can cause health problems in humans who regularly consume it. This study aims to estimate the level of health risk due to exposure to cadmium (Cd) in fish in the Tidung Island community. The research design used was environmental health risk analysis (EHRA) using primary data with a total of 97 respondents. The test results showed that the concentration of cadmium (Cd) in fish was 0.001 mg/kg (tongkol), 0.055 mg/kg (selar), and 0.001 mg/kg (kembung). This concentration is still below the applicable quality standards. Calculation of the RQ value for the population and the RQ value for all individuals produces an RQ value of ≤1. It can be concluded that the level of risk posed is still safe for the population and each individual resident, but needs to be maintained so that the existing risks remain safe. Risk prevention can be carried out at pollution sources by monitoring waste released into water bodies and using algae as bioabsorbents, such as Chaetocerus sp., Euchema sp., Cladophora glomerata, Euchema isiforme, and Sargassum sp. to reduce cadmium (Cd) concentration in waters."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Msy. Martikasari
"Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker dengan kejadian tertinggi pada perempuan di Indonesia. Tesis ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara dukungan sosial dengan koping dan resiliensi serta faktor demografi yang memengaruhi pada pasien kanker serviks. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 213 responden dari RSK Dharmais. Instrumen yang digunakan meliputi Edmonton Symptom Assessment System, Multidimensional Scale of Perceived Social Support, Cancer Coping Questionnaire, dan Connor-Davidson Resilience Scale. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan chi-square, dan uji multivariat dilakukan untuk melihat faktor yang paling memengaruhi hubungan koping dan resiliensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial berpengaruh positif terhadap koping dan resiliensi pasien kanker serviks, dengan faktor seperti status perkawinan dan dukungan sosial yang berkontribusi dalam hubungan ini.

Cervical cancer is one of the most common types of cancer among women in Indonesia. This thesis aims to examine the relationship between social support, coping, and resilience, as well as the demographic factors influencing cervical cancer patients. The research employs a cross-sectional design with 213 respondents from Dharmais Hospital. The instruments utilized include the Edmonton Symptom Assessment System, the Multidimensional Scale of Perceived Social Support, the Cancer Coping Questionnaire, and the Connor-Davidson Resilience Scale. Data analysis is conducted using univariate and bivariate methods with chi-square tests, while multivariate analysis is performed to identify the most influential factors in the relationship between coping and resilience. The findings indicate that social support positively impacts coping and resilience among cervical cancer patients, with factors such as marital status and social support was contributing to this relationship."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riwu, Samuel Lay
"Pandemi Covid-19 yang terjadi berdampak pada perubahan sistem pelayanan bidang kesehatan termasuk rumah sakit, dimana terjadi perubahan tata kelola rumah sakit termasuk perombakan ruangan untuk melayani pasien Covid-19, alur pelayanan yang berubah dan kinerja keuangan yang berubah oleh karena terjadi peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang terjadi di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu. Menghadapi perubahan ini, rumah sakit perlu mempunyai suatu alat penilaian kinerja untuk mempertahankan kinerja rumah sakit tetap baik di masa pandemi. Pengukuran kinerja RSUD Umbu Rara Meha Waingapu selama ini selalu hanya melihat dari segi finansial. Pendekatan konsep Balanced Scorecard (BSC) merupakan salah satu alternatif dalam mengukur kinerja. Selain mempertimbangkan faktor keuangan juga mempertimbangkan faktor non keuangan sehingga memberikan penilaian yang lebih komprehensif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana analisa kinerja RSUD Umbu Rara Meha Waingapu dengan pendekatan konsep BSC yang melihat kinerja dari empat perspektif yaitu; Perspektif keuangan, perspektif bisnis internal, perspektif pelanggan, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Mix method dengan metode analisis tematik dimana peneliti menjelaskan setiap temuan-temuan yang didapatkan dari masing-masing perspektif dalam BSC, kemudian menyatukannya dalam suatu pembahasan ilmiah untuk menghasilkan suatu rencana strategi rumah sakit dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Data primer diperoleh dari; Pengisian kuesioner oleh 63 tenaga kesehatan yang bertugas pada ruang Covid-19 dan 30 pasien yang sedang dirawat di ruang Covid-19 selama bulan November dan Desember 2021, sedangkan data sekunder diperoleh dari; data laporan keuangan, data kunjungan rawat inap, data laporan sumber daya manusia yang bekerja di rumah sakit, data pendidikan dan latihan pegawai RSUD Umbu Rara Meha Waingapu pada tahun 2019, 2020 dan 2021. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan kinerja Rumah sakit yang “Baik” dengan rincian “Baik” pada perspektif pelanggan, perspektif keuangan, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sedangkan pada perspektif bisnis internal dinilai di bawah standar, dimana pandemi Covid-19 yang terjadi berdampak pada penurunan indikator BOR dan AvLOS yang memanjang, kondisi ini dapat dikaitkan dengan kurangnya sarana prasarana yang ada pada rumah sakit, dimana pada waktu itu RSUD Umbu Rara Meha Waingapu belum memiliki Laboratorium PCR sehingga lama waktu pasien dirawat semakin memanjang dan stigma kekhawatiran masyarakat untuk berobat pada RSUD Umbu Rara Meha Waingapu karena merupakan satu-satunya rumah sakit rujukan Covid-19 di pulau Sumba. Tindak lanjut yang dapat dilakukan ialah perlu penerapan BSC dalam penilaian kinerja rumah sakit agar memandang kinerja lebih komprehensif sehingga rumah sakit tidak hanya berorientasi pada keuangan saja tetapi juga intangible asset.
.....The Covid-19 pandemic that occurred had an impact on changes in the health care system including hospitals, where there was a change in hospital governance including an remodel of rooms to serve Covid-19 patients, changing service flows and changing financial performance due to an increase in the number of Covid patients. -19 that occurred at the Umbu Rara Meha Waingapu Hospital. Faced with this change, hospitals need to have a performance appraisal tool to maintain good hospital performance during the pandemic. The performance measurement of the Umbu Rara Meha Waingapu Hospital so far has always only looked at the financial side. The Balanced Scorecard (BSC) concept approach is an alternative in measuring performance. In addition to considering financial factors, it also considers non-financial factors so as to provide a more comprehensive assessment. The purpose of this study was to see how the inpatient performance analysis of RSUD Umbu Rara Meha Waingapu with a BSC concept approach looked at performance from four perspectives, namely; Financial perspective, internal business perspective, customer perspective, growth and learning perspective. The method in this study uses the thematic analysis method where the researcher explains each finding obtained from each perspective in the BSC, then combines them in a scientific discussion to produce a hospital strategic plan in dealing with the ongoing Covid-19 pandemic situation. Primary data obtained from; Filling out questionnaires by health workers on duty in the Covid-19 room and patients being treated in the Covid-19 room, while secondary data was obtained from; financial report data, inpatient visit data, human resource report data working in hospitals, education and training data for Umbu Rara Meha Waingapu Hospital employees in 2019, 2020 and 2021. Overall, the results of this study indicate that the hospital's performance is "good" with details of "good" on the customer perspective, financial perspective, growth and learning perspective while the internal business perspective is considered below standard, where the Covid-19 pandemic that occurred had an impact on decreasing indicators. Prolonged BOR and AvLOS, this condition can be attributed to the lack of existing infrastructure at the hospital, where at that time the Umbu Rara Meha Waingapu Hospital did not yet have a PCR Laboratory so that the length of time the patient was treated was getting longer and the stigma of public concern for treatment at the Umbu Rara Hospital Meha Waingapu because it is the only Covid-19 referral hospital on the island of Sumba. The follow-up that can be done is that it is necessary to apply the BSC in hospital performance assessments in order to view performance more comprehensively because hospitals are not only financially oriented but also intangible assets."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victorina Arif
"Peningkatan tinggi pada Urban Heat Island (UHI) merupakan salah satu kontributor utama perubahan iklim dan menjadi masalah lingkungan yang mendesak di kota-kota padat tinggi saat ini. Perkembangan lingkungan luar ruang mempengaruhi pola dan perilaku penduduk kota. Parameter iklim dan fisik mempengaruhi kenyamanan termal manusia dalam melakukan aktivitas di luar ruangan. Dalam konteks studi perkotaan, berjalan kaki merupakan salah satu aktivitas ruang luar utama. Namun, iklim sebagai faktor yang mengidentifikasi keberhasilan ruang luar tidak banyak dibahas dalam studi sebelumnya terutama dalam konteks kawasan tropis. Penelitian ini mengkaji iklim mikro dan kenyamanan termal di jalur pejalan kaki Jalan MH. Thamrin dan Sudirman, Jakarta. Analisis penelitian menggunakan simulasi Envi-met dan RayMan untuk mengetahui korelasi variabel fisik dan spasial terhadap iklim mikro dan kenyamanan termal. Tingkat kenyamanan berjalan kaki dianalisis menggunakan simulasi Outdoor Thermal Comfort (OTC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh konfigurasi ruang dan modifikasi iklim mikro terhadap kenyamanan berjalan kaki melalui studi kenyamanan termal dan kenyamanan berjalan kaki di kawasan tropis. Penelitian telah menemukan bahwa hampir sembilan jam sehari, dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore dianggap sebagai kondisi yang tidak nyaman karena radiasi matahari yang tinggi. Studi ini menunjukkan bahwa Sky View Factor (SVF) dan Rasio Lebar Tinggi (rasio H / W) secara signifikan berkorelasi dengan kenyamanan termal dan kenyamanan berjalan kaki. Berdasarkan penelitian, untuk mencapai kenyamanan termal di kawasan tropis nilai SVF berkisar 0-0,35 dan rasio H/W di atas 1. Penelitian ini berimplikasi pada teori Oke terutama pada konfigurasi spasial dan kenyamanan termal di wilayah beriklim tropis yang membutuhkan teduhan. Sedangkan bagi perencana kota, vegetasi merupakan strategi yang paling efektif terutama pada kawasan yang telah terbangun dan berkepadatan tinggi.

Rapid increase of high Urban Heat Island (UHI) intensity as one of the main contributors to climate change is an urgent environmental issue in high dense cities today. The development of outdoor environment influence the pattern and behavior of city dwellers. Climate and physical features parameters affect the thermal comfort of humans doing their outdoor activities. In the context of urban design studies, Walking is a main outdoor activity of pedestrians. However, climate factors in identifying the success of an outdoor design is not frequently discussed especially in the tropical context. This study investigates the microclimate and pedestrian’s thermal comfort in Sudirman and Thamrin sidewalk, Jakarta. Integration of computer simulation models of Envi-met and RayMan was used to determine the correlation of physical and spatial variables with the microclimate and thermal comfort. The level of walking comfort was analyzed using the correlation model Outdoor Thermal Comfort (OTC). This study aims to determine the effect of various spatial configuration and micro-climate modification on thermal comfort and walking comfort in tropical region. Research has found that nearly nine hours a day, from 8 a.m. to 4 p.m. is considered an uncomfortable condition due to high solar radiation. This study shows that Sky View Factor (SVF) and Height to Width Ratio (H / W ratio) are significantly correlated with thermal comfort and walking comfort. This study also found that to achieve thermal comfort in the tropical regions, the value of SVF need to be on the ranges from 0-0.35 while the H / W ratio is above 1. This research has implications on Oke’s theory, especially in spatial planning and thermal comfort in tropical climates that require shadings. Meanwhile, for urban planners, vegetation is the most effective strategy to achieve thermal comfort, especially in developed and high-density areas."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Syamsurizal
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
D2735
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library