Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanuar Yoga Prasetyawan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pemaknaan yang dilakukan oleh Komunitas SLiMS Yogyakarta terhadap SLiMS yang mendasari mereka bertindak membangun Komunitas SLiMS Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan pemaknaan SLiMS oleh Komunitas SLiMS Yogyakarta diperoleh dari proses yang panjang melalui interaksi dan interpretasi yang berulang-ulang oleh para individu anggota inti Komunitas SLiMS Yogyakarta. Pemaknaan yang diberikan adalah; SLiMS dimaknai sebagai software yang berkembang karena adanya keterlibatan para pengguna dan pengembangnya; SLiMS dimaknai sebagai software yang memiliki kekuatan; SLiMS dimaknai sebagai software yang perlu disebarluaskan. Makna yang diberikan oleh para anggota inti Komunita SLiMS Yogyakarta terhadap SLiMS merupakan dasar bertindak mereka dalam berinteraksi membangun Komunitas SLiMS Yogyakarta. Interaksi tersebut merupakan arena bagi mereka untuk saling berbagi pengetahuan, membangun hubungan kekeluargaan, membangun sikap saling toleran, dan menciptakan nilai yang dijunjung bersama, sehingga menciptakan dan menyempurnakan pemaknaan mereka terhadap SLiMS. SLiMS telah menyatukan pustakawan dan profesi lain yang berkaitan dengan dunia perpustakaan dalam sebuah ikatan kekeluargaan. Melalui ikatan keluarga tersebut para anggota inti Komunitas SLiMS Yogyakarta menggunakan SLiMS sebagai media untuk menunjukkan eksistensi profesi pustakawan dan pembangunan reputasi identitas pustakawan sebagai agen perubahan kondisi perpustakaan di Indonesia.
ABSTRACT
The aim of this research is to reveal the interpretation carried by the Yogyakarta’s SLiMS Community toward SLIMS itself. This research is a qualitative study with a phenomenological approach. The result of this study shows that the interpretation of SLiMS by Yogyakarta’s SLiMS Community was obtained from the long process through repetitive interaction and interpretation by individual core members. Interpretations given are : SLiMS is defined as a software that develops due to the involvement of users and developers; SLiMS is defined as a software that has power; and, SLiMS is defined as a software that needs to be disseminated. The interpretation given by the core member of Yogyakarta’s SLiMS Community is the basis of their acting in establishing the Yogyakarta’s SLiMS Community. This interaction is an arena of knowledge sharing, family relationships building, sense of tolerance building, and a shared values creation that upheld together, so they can create and refine their interpretation toward the SLiMS. SLiMS itself has united the librarians and other professions related to the world of library in a familial ties. Through this familial ties, the core member of Yogyakarta’s SLiMS Community uses SLiMS as a medium to show the existence of professional librarian and develops reputation of librarian’s identity as an agent of Indonesia’s Library change.
2013
T34911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Eko Susetio
Abstrak :
Penelitian terhadap novel Trajumas diawali dengan timbulnya sebuah asumsi atau dugaan bahwa dalam novel Trajumas-sebagai wujud karya sastra Jawa Modern yang ber-genre novel-seperti halnya karya sastra Jawa yang lain tentulah di dalamnya terdapat ajaran pendidikan.moral (moral didaktik). Ajaran moral didaktik dalam sebuah noel sebagaimana lazimnya sebuah karya sastra, tentulah disampaikan secara simbolis. Dalam novel Trajumas, penyampaian ajaran moral didaktik tersebut tentunya disampaikan secara simbolis. Penulis menduga bahwa simbolisasi tersebut terletak pada judul serta aspek teknik penceritaan. Sehingga kemudian penulis menemukan bahwa teknik penceritaan novel ini unik karena disampaikan melalui gaya otobiografis. Karena antara ide, gagasan dengan aspek teknik penceritaan memiliki kaitan Berat, dengan demikian upaya untuk mengungkap ide, gagasan berupa citraan moral didaktik apa yang terkandung di dalam sebuah karya tidak dapat dilepaskan pada analisis terhadap teknik penceritaan. Dengan demikian maksud dan tujuan penulisan skripsi adalah untuk menemukan citraan moral didaktik yang terkandung dalam novel Trajumas melalui tinjauan semiotik-- sebuah tinjauan yang menitikberatkan pada kaidah hadirnya tiga tanda (ikon; indeks; simbol)--terhadap teks. Tinjauan semiotik dipilih karena hanya semiotiklah satu-satunya ilmu yang berbicara masalah tanda, dan tinjauan semiotiklah yang paling tepat untuk mengungkap makna dibalik simbolisasi (tanda) judul dan aspek teknik penceritaan dalam novel Trajumas. Sehingga dengan melalui tinjauan semiotik semacam ini, kemudian diperoleh hasil bahwa citraan moral didaktik yang terkandung dalam novel Trajumas adalah citraan moral didaktik kemanusiaan. Artinya suatu citraan moral yang mengajarkan tentang sikap-sikap yang dicontohkan oleh aku liris (ibu) di dalam novel kepada anaknya, yang diupayakan untuk menjaga harmonisasi atau kerukunan di dalam tatanan kehidupan masyarakat di mana anaknya tinggal. Melalui tinjauan semiotik terhadap novel Trajurnas terungkap makna dari simbolisasi judul Trajumas serta teknik penceritaan yang digunakan pengarang yang memiliki sudut pandang pencerita aku liris, serta gaya otobiografis sebagai keunikan dan kekuatan novel Trajumas--yaitu secara keseluruhan novel Trajumas merupakan sarana penyampaian ajaran moral dari pengarang kepada pembacanya. Fenomena semacam ini mengisyaratkan bahwa novel Trajumas merupakan bentuk seni-nasihat yang ditanggapi secara positif aleh pembaca (tahun 1950-an), dengan sikap baca mereka yang membaca novel berbahasa Jawa sebagai pemburu nasihat atau menghadapinya sebagai suatu nasihat yang menghibur. Analisis terhadap novel Trajumas membuktikan bahwa novel ini merupakan suatu sarana pendidikan moral seorang ibu kepada anaknya yang khas Jawa. Sekaligus tampil sebagai suatu bukti, bahwa tidak hanya karya sastra Jawa Tradisional saja yang mampu mengungkapkan nilai-nilai moral didaktik. Sehingga dengan bukti tersebut, karya sastra Jawa modern pun ikut andil dalam menyampaikan nilai-nilai moral didaktik kepada masyarakat Jawa. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa novel Trajumas dengan nilai_nilai moral yang terkandung di dalamnya--yang diungkapkan melalui simbolisasi judul dan teknik penceritaan yang unik tersebut--merupakan simbolisasi karya sastra yang mengemban tugas untuk menghibur; mengajarkan; dan menggerakkan pembaca ke arah kebaikan secara khas dalam konteks moralisasi ke-Jawa-an.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniasih Budi Sosrowardayanti
Abstrak :
Ziarah masih dilakukan oleh orang Jawa. Dalam masyarakat dan kebudayaan Jawa. ziarah merupakan bentuk komunikasi simbolik dengan roh leluhur atau nenek moyang.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S10965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bra Baskoro
Abstrak :
Skripsi ini membahas masalah pemaknaan makam Imogiri bagi masyarakat Jawa. Penafsiran makna makam Imogiri akan dilakukan melalui penelitian terhadap mitos-mitos yang ada seputar makam Imogiri. Mitos-mitos tersebut merupakan petanda dari penanda konsep tertentu, yakni konsep kekuasaan, kesaktian dan kepercayaan. Berdasarkan pemahaman relasi antara mitos dan makam tersebut akan didapatkan makna makam dan nilai-nilai yang melatarbelakanginya. Permasalahan yang diangkat pada skripsi ini ada 3 hal. Pertama, Apakah makna makam Imogiri bagi masyarakat Jawa? Kedua, mengapa terjadi penambahan makna? Ketiga, faktor apakah yang menyebabkan terjadinya penambahan makna? Skripsi ini dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah pendahuluan. Bagian kedua adalah Gambaran Umum Makam Imogiri, ditinjau dari segi geografis, sejarah dan sosial-budaya. Bagian ketiga, merupakan analisa data penelitian. Bagian keempat adalah penutup atau kesimpulan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyowati
Abstrak :
Cerita Kancil sangat terkenal di nusantara, seperti Malaysia; Singapura dan beberapa daerah di Indonesia, salah satunya adalah di Jawa. Di Jawa teks Kancil berwujud naskah, memiliki beberapa versi salah satunya adalah Serat Kancil Salokadarma (SKSD). SKSD mengandung nilai moral dan menggambarkan keadaan sosial budaya masyarakat pada saat serat tersebut ditulis, kedua keistimewaan tersebut yang menjadi permasalahan pada penelitian ini. Untuk menemukan nilai moral pada SKSD penulis menganalisis menggunakan teori Franz Magnis Suseno tentang nilai moral Jawa. Pendekatan sosiologi sastra, digunakan untuk mengetahui kondisi sosial budaya yang terekam pada susunan cerita yang membentuk suatu kritik sosial. Hasil akhir yang penulis peroleh pada penelitian ini adalah munculnya nilai rukun dan hormat yang termasuk nilai kejawen pada SKSD. Nilai moral tersebut merupakan respon dari suatu kondisi sosial budaya masyarakat yang terj adi pada masa penulisan SKSD. Sehingga SKSD merupakan suatu kritik sosial yang mempertahankan nilai kejawennya dalam menghadapi permasalahan yang terjadi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Aulia Rachma
Abstrak :
Museum Puma Bhakti Pertiwi merupakan suatu bangunan museum yang dibangun atas prakarsa Ibu Tien Soeharto sebagai suatu wadah untuk menampung koleksi barang-barang pribadi dan cindera mata dari berbagai pihak agar dapat dinikmati oleh khalayak ramai. Bentuk kompleks bangunan utama Museum Puma Bhakti Pertiwi yang unik ternyata dibangun dengan menerapkan berbagai aspek nilai budaya Jawa yang mempunyai tiga makna simbolis. Untuk menginterpretasikan makna simbolis tersebut penulis menggunakan teori hermeneutik dari Dilthey dan Schleimarcher. Pendekatan antropologi budaya, digunakan untuk membantu penulis untuk menganalisis makna simbolis kompleks bangunan utama MPBP. Hasil akhir yang penulis dapat rumuskan pada penelitian ini adalah makna kesatuan simbolis Museum Puma Bhakti Pertiwi. Makna kesatuan simbolis Museum Puma Bhakti Pertiwi adalah kompleks bangunan utama Museum Puma Bhakti Pertiwi digunakan sebagai media penyampaian dan pernyataan pesan-pesan Soeharto yang terdiri dari pandangan hidup Jawa, legitimasi kekuasaan, serta keyakinan dan kepercayaan orang Jawa.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Fara Praditya
Abstrak :
Skripsi budaya berjudul Dunia Batin Wanita Jawa dalam Film Opera Jawa karya Garin Nugraho di bawah bimbingan Bp. Prapto Yuwono, M.Hum. Program Studi Jawa FakuItas llmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007. Film Opera Jawa adalah fiilm terbaru karya sutradara Garin Nugroho. Film ini adalah hasil intrepretasi modem Garin Nugroho terhadap cerita Ramayana yang hadir di Jawa. Berkisah tentang Siti, Setyo dan Ludiro yang merupakan representasi dari Dewi Sinta, Rama dan Rahwana. Dalam film Opera Jawa, Garin Nugroho menggunakan kesenian dan kebudayaan Jawa sebagai medium dalam mengungkapkan gagasan dan ekspresinya. Oleh karenanya, film ini merniliki bentuk sebagai sebuah film musikal gamelan yang menggunakan gamelan sebagai musik pengiring film dan tembang-tembang Jawa sebagai dialog dalam film. Dalam skripsi ini penulis melakukan analisis terhadap simbol-simbol yang hadir dalam film Opera Jawa. Analisis yang dilakukan oleh penulis menggunakan teori Hermeneutik dari Dilthey dan Scheieiermacher. Dari kesebelas simbol yang diangkat, disimpulkan makna-makna simbolis dari setiap unsur simboI. Makna _makna simbolis tersebut digunakan untuk melihat nilai-nilai yang terkandung dalam setiap unsur simbol yang berkaitan dengan tokoh wanita dalam Opera Jawa, yakni tokoh Siti. Nilai-nilai tersebut menjelaskan tentang dunia batin tokoh Siti, yang merupakan seorang wanita Jawa, dalam film Opera Jawa.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Pamuji
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang orientasi nilai budaya yang terdapat dalam kautamaning laku yang diajarkan dalam olah rasa organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), yang berasal dari masyarakat Madiun. Teori yang digunakan adalah teori orientasi nilai budaya yang dikemukakan oleh C. Kluckhohn, sedangkan metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Pada kautamaning laku yang diajarkan oleh Persaudaraan Setia Hati Terate, mencakup 5 hal yang menjadi hakikat dari manusia, yaitu hakikat hidup manusia, hakikat karya manusia, hakikat kedudukan manusia dalam ruang waktu, hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan hakikat hubungan manusia dengan sesamanya. Kelima hakikat tersebut, diajarkan oleh Persaudaraan Setia Hati Terate, untuk mencapai tujuan memayu hayuning bawono, suro diro jayaningrat, lebur dening pangestuti. ......This thesis discusses the cultural value orientations contained in kautamaning laku by Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), which comes from the Madiun’s people. The theory that was used is the theory of cultural value orientations proposed by C. Kluckhohn, while the methodology used is descriptive analysis methods. In kautamaning laku by Persaudaraan Setia Hati Terate, covering 5 things to the essence of the human being, the nature of human life, the nature of the work of man, the nature of the place of humanity in time, the nature of man's relationship with nature, and the nature of human relationships with each other. All of the essences, taught by Persaudaraan Setia Hati Terate, to achieve the goal memayu hayuning bawono, suro diro jayaningrat, lebur dening pangestuti.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destriana Rusmaniar
Abstrak :
Skripsi ini berisi pembahasan tentang aspek-aspek moral yang membangun falsafah Tri Dharma Mangkunegara I (RM. Said) dilihat dari kisah-kisah perjuangan RM. Said. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek moral apa yang membangun butir-butir falsafah Tri Dharma. Dengan teori gaya hidup dan empat aktivitas sosial yang disebutkan dalam teori tersebut penulis mencoba menganalisis aspek-aspek moral yang ada dalam kisah-kisah perjuangan RM. Said. Hasil analisis menyatakan bahwa falsafah Tri Dharma dibangun oleh beberapa aspek moral dan relevansinya bahwa falsafah Tri Dharma masih dipakai oleh masyarakat khususnya masyarakat Mangkunegaran sebagai ajaran moril dalam kehidupan sehari-hari.
This undergraduate thesis will discuss about moral aspects which builds Mangkunegara I?s Tri Dharma ideology based on R.M. Said?s struggle history. This research will answer what kind of moral aspects which builds the points of Tri Dharma ideology. By applicating the lifestyle theory and four social activities which mentioned in the theory, the researcher analyzed moral aspects behind the struggle story of R.M. Said. The result says that the Tri Dharma ideology consists of several moral aspects and that it still relevant to be practised in the society especially Mangkunagaran? society as a daily moral guidance.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11657
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Agustini
Abstrak :
Skripsi ini membahas Makna simbolis Monumen Yogya Kembali. Sebagai sebuah artefak, Monumen Yogya Kembali merupakan media untuk mengabadikan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kembali Ibukota Yogyakarta dari penjajah Belanda yang disimbolkan dalam bentuk diorama. Simbol-simbol lama yang direkontruksikan kembali dalam bangunan Monumen Yogya Kembali sebagai suatu keutuhan merupakan upaya untuk melestarikan kembali kebudayaan nenek moyang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian adalah berupa makna dari simbol-simbol lama yang direkonstruksikan kembali pada Monumen Yogya Kembali menurut konsep budaya Jawa.
This undergraduate thesis will discuss about the symbolic meaning of Yogya Kembali Monument. as an artifact Yogya Kembali Monument is a media to document the history of the Indonesia struggle in order to take back Yogyakarta as the capital city of Indonesia from the occupation of Dutch which symbolizied through the diorama. the old symbols recontracted as a unity in order to preserve the ancestors culture. This research in qualitative research in a descriptive design. This research will result the meaning of all symbols which reconstructed in the Yogya Kembali Monument according to the Javanese Culture concept.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>