Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Bahari Kusuma
Abstrak :
ABSTRAK Hingga saat ini keberadaan air asin di wilayah Jakarta masih diperdebatkan oleh para peneliti air tanah. (Asseggaf dkk., 2017). Pendapat pertama air tanah asin tersebut diakibatkan oleh terjadinya intrusi air laut. Pendapat lainnya bukan disebabkan oleh intrusi air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab air salin yang berada di Jakarta Utara khususnya daerah Tanjung Priok dan Koja. Untuk itu diperlukan metode yang dapat menggambarkan bawah permukaan dan arah aliran fluida permukaan. Metode yang digunakan untuk menggambarkan aliran fluida bawah permukaan pada penelitian ini adalah metode geolistrik. Metode geolistrik yang digunakan adalah SP untuk aliran fluida dan resistivity untuk sebaran air salin bawah permukaan. Resistivity diolah menggunakan software RES2DINV kemudian bersamaan dengan SP diolah di Surfer 13. Hasil kedua metode ini juga didukung oleh data geologi dan sumur warga serta data metode gravitasi berupa FHD. Hasil resistivity menunjukan adanya air asin di kedalaman 5-10 meter yang merupakan akuifer dangkal. Hasil SP menunjukan adanya aliran permukaan yang bergerak dari Utara ke Selatan pada Tanjung Priok dan Koja bagian utara. Kedua hasil tersebut mengindikasi terjadinya intrusi di Jakarta Utara.
ABSTRACT Until now, the presence of saline water in the Jakarta area is still debated by groundwater researchers. (Asseggaf et al., 2017). The first opinion of salty ground water is caused by sea water intrusion. Other opinions are not caused by sea water intrusion. This study aims to determine the causes of saline water in North Jakarta, especially the Tanjung Priok and Koja. For that we need a method that can describe the subsurface and the direction of surface fluid flow. The method used to describe the subsurface fluid flow in this study is the geoelectric method. The geoelectric method used is SP for fluid flow and resistivity for distribution of subsurface saline water. Resistivity is processed using RES2DINV software then together with SP processed in Surfer 13. The results of these two methods are also supported by geological data and community wells and gravity method data in the form of FHD. The results of the resistivity indicate the presence of saline water at a depth of 5-10 meters which is a shallow aquifer. The SP results show surface runoff that moves from North to South in the Tanjung Priok and northern part of Koja. Both of these results indicate the occurrence of intrusion in North Jakarta.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amellia Dwi Santika
Abstrak :
Kompleks Gunungapi Rawa Danau berada di Provinsi Banten terbentuk akibat letusan dari gunungapi purba. Tersusun atas lava yang berumur kuarter berasal dari Gunung Karang, Gunung Parakasak, Gunung Tukung Gede, Gunung Marikangen dan Gunung Dano Purba yang berkaitan dengan subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia di selatan Pulau Jawa. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui jenis dari lava penyusun gunungapi, mengetahui evolusi magma serta tatanan tektonik pada daerah penelitian. Penelitian ini menggunakan metode petrografi dan geokimia dengan analisis X-ray Fluorescence (XRF). Daerah penelitian terdiri dari mineral plagioklas, piroksen, olivin, dan amfibol serta terdapat mikro-tekstur plagioklas berupa coarse sieve, glomerocryst, oscillatory, fine sieve, dan clear. Jenis batuan yang berada di daerah penelitian adalah andesit-basaltik, basaltik trachyandesite, andesit, trachyandesite, dasit, dan trachyte trachydacite. Daerah penelitian memiliki jenis magma yaitu kalk-alkalin. Berdasarkan diagram Harker, terlihat tren yang jelas sehingga magmanya bersifat ko-genetik. Berdasarkan keberadaan amfibolnya terbagi menjadi 3 tren yaitu tren Gunung Karang yang merupakan amfibol bearing, tren Gunung Parakasak merupakan amfibol free, dan tren Gunung Tukung Gede yang merupakan amfibol free dan amfibol bearing. Proses magmatisme yang dominan terjadi pada daerah penelitian berupa fraksinasi kristal dan Proses tektonik yang terjadi adalah subduksi busur benua yang memiliki kedalaman zona Benioff-Wadati sekitar ±118 Km - ±138 Km. ......The Rawa Danau Volcanoes complex is located in Banten Province. This volcano complex was formed by ancient volcanoes eruptions. It is Composed by quarterly lava originating from Mount Karang, Mount Parakasak, Mount Tukung Gede, Mount Marikangen and Mount Dano Purba which are associated with the subduction zone of the Indo-Australian plate and Eurasian plate in the southern Java. The purpose of this study is to find out the type of lava constituents of this volcano complex, to know the evolution of magma, and the tectonic history of Rawa Danau Volcanoes Complex as the study area. This study uses petrographic method and geochemical methods with X-ray Fluorescence (XRF) analysis. The study area consists of plagioclase, pyroxene, olivine, and amphibole minerals. There are also micro-textures of plagioclase in the form of coarse sieve, glomerocryst, oscillatory, fine sieve, and clear. Divided into two groups of rocks, namely the group of amphibole bearing rocks and amphibole free rocks. The SiO2 content of this area is 55% to 71%, that is why the rock are andesite-basaltic, basaltic trachyandesite, andesite, trachyandesite, dacite, and trachyte trachydacite. The type of magma is calc-alkaline. Based on the Harker diagram, the study area has a clear trend so that the magma is co-genetic, then that trend is divided into two, namely positive trend and negative trend. However, based on the presence of amphibole mineral, it is divided into three trends, namely Karang trend, which is an amphibole bearing zone, Parakasak trend is an amphibole free zone, and Tukung Gede trend, which is an amphibole free zone and amphibole bearing zone. The dominant process of magmatism in the study area was fractional crystallization and the tectonic processes that occurred was continental arc subduction which had a Benioff-Wadati zone depth of approximately ± 118 Km - ± 138 Km.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intanza Oktafia
Abstrak :
Daerah Sukatani berada di Selatan Jawa memiliki potensi terjadi bencana tsunami yang diakibatkan oleh gempa bumi besar dari proses pergerakan di zona subduksi. Catatan sejarah kejadian tsunami di Selatan Jawa masih terbatas, sehingga perlu dilakukan penelitian identifikasi endapan paleotsunami. Daerah Sukatani dipilih sebagai lokasi penelitian karena belum ada penelitian mengenai paleotsunami di daerah ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejarah kejadian paleotsunami di daerah Sukatani yang masih sangat terbatas. Pengambilan sampel kode KRB 03 sepanjang 193 cm dilakukan di Pantai Karang Bolong, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Untuk mengetahui lapisan endapan paleotsunami dilakukan beberapa analisis laboratorium seperti analisis ukuran butir (granulometri), loss on Ignition (LOI), geokimia unsur jejak, dan analisis foraminifera. Dari analisis yang terlah dilakukan didapatkan satu lapisan endapan paleotsunami di kedalaman 164 hingga 186 cm. Hasil analisis ukuran butir diketahui lapisan endapan paleotsunami memiliki rata-rata ukuran butir antara kerikil halus hingga pasir halus, sortasi sedang hingga sangat buruk, kurtosis tipe very platykurtic hingga very leptokurtic, dan skewness tipe very fine skewed hingga very coarse skewed. Hasil analisis Loss on Ignition (LoI) diketahui lapisan endapan paleotsunami memiliki kandungan material organik yang rendah dan material karbonat yang lebih tinggi. Hasil analisis geokimia unsur jejak diketahui lapisan endapan paleotsunami memiliki kandungan unsur Ca dan Sr yang lebih tinggi. Hasil analisis foraminifera didapatkan foraminifera bentonik dengan lingkungan neritik tengah yang diperkirakan sebagai sumber endapan paleotsunami. ...... The Sukatani area in southern Java has the potential for a tsunami disaster caused by a large earthquake from the movement process in the subduction zone. The historical record of tsunami events in southern Java is still limited, so it is necessary to conduct research on the identification of paleotsunami deposit. The Sukatani area was chosen as the research location because there was no research on paleotsunami in this area. This research was conducted to determine the history of ancient tsunami events in the Sukatani area which is still very limited. Sampling code KRB 03 along 193 cm was carried out at Karang Bolong Beach, Surade District, Sukabumi Regency. To determine the paleotsunami sediment layer, several laboratory analyzes were carried out such as grain size analysis (granulometry), loss on Ignition (LOI), trace element geochemistry and foraminifera analysis. From the analysis that has been carried out, it is found that one paleotsunami deposit layer is at a depth of 164 to 186 cm. The results of grain size analysis show that the paleotsunami sediment layer has an average grain size of fine gravel to fine sand, moderate to very poor sorting, very platykurtic to very leptokurtic types of kurtosis, and very fine skewed to very coarse skewed types of skewness. The results of the loss on Ignition (LOI) analysis show that the paleotsunami sediment layer has a low content of organic material and higher carbonate material. The results of trace element geochemistry analysis show that the paleotsunami sediment layer has higher levels of Ca and Sr. The results of foraminifera analysis obtained bentonic foraminifera with middle neritic environments which are thought to be the source of paleotsunami deposits.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Fathoni
Abstrak :
Pantai Bagedur berada di Kabupaten Lebak, Banten memiliki karakteristik sedimen yang diduga terendapkannya endapan tsunami purba. Daerah penelitian termasuk ke dalam Endapan Aluvium (Qa) dan Endapan Undak Pantai (Qc) pada Peta Regional Lembar Cikarang (Sudana & Santoso, 1992). Sampel sedimen lepas bawah permukaan diambil menggunakan metode lubang bor tangan pada delapan stasisun penelitian dengan kedalaman yang bervariasi. Penelitian kali ini berfokus terhadap studi provenance dari endapan tsunami purba dan juga karakteristiknya berdasarkan geokimia. Metode analisis yang digunakan berupa analisis petrografi, X-Ray Diffraction (XRD), dan X-Ray Fluorescence (XRF). Hasil analisis petrografi menunjukkan bahwa tipe provenance utama dari daerah penelitian menurut diagram Q-F-L dan Qm-F-Lt (Dickinson & Suzcek, 1979) adalah recycled orogen. Kerangka tektonik yang mempengaruhi dari tipe provenance recyceled orogen merupakan zona subduksi dan diinterpretasikan ada kaitannya dengan subduksi di selatan Pulau Jawa. Berdasarkan analisis XRD dan XRF, didapatkan bahwa didominasi oleh senyawa SiO2, Al2O3, dan Fe2O3 dan pada stasiun BG 06 memiliki unsur yang dominanas berasal dari Laut. Endapan tsunami mengalami erosi dan pelapukan yang cukup tinggi. ...... Bagedur Coast in Lebak Districts, Banten has sediment characteristic that assumed as deposit of paleotsunami deposit. The Research area consisted of Alluvium Deposit (Qa) and Beach Terrace Deposit (Qc) from Geological Map of Cikarang (Sudana & Santoso, 1992). Loose Sediment sample have collected using Hand Auger drilling methods from eight observation stations with various depth. This research is focused in provenance study from paleotsunami deposit and geochemistry characteristics. The method that used is petrography analysis, X-Ray Diffraction (XRD), and X-Ray Fluorescence (XRF). The result of petrography analysis show the type of provenance from research area according to Q-F-L dan Qm-F-Lt diagram (Dickinson & Suzcek, 1979) is recycled orogen. Geological setting that control provenance type of recycled orogen is subduction tectonic regime and interpreted to be related with subduction in South of Java. Based on XRD and XRF analysis, SiO2, Al2O3, and Fe2O3 are the dominating compound and from BG 06 station can be concluded the dominant deposit is originate from marine environment. Paleotsunami deposit have been undergone extreme erosion and weathering.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Fimansyah Wiyatno
Abstrak :
Reservoir batupasir pada Lapangan OA terletak pada Cekungan Northern Bonaparte merupakan batupasir yang tersaturasi gas, diagenesis mineral menyebabkan beberapa daerah zona reservoir menjadi tight sandstone. Metode inversi menggunakan impedansi akustik (AI) kurang sensitif dalam membedakan litologi batupasir dan batu lempung karena memiliki nilai impedansi yang hampir sama. Simultaneous Inversion mengatasi masalah tersebut dengan melakukan inversi secara bersamaan melalui data partial angle (near, mid, far) untuk mendapatkan parameter fisis selain impedansi akustik yang diharapkan lebih sensitif dalam membedakan litologi maupun memprediksi keberadaan fluida gas seperti impedansi shear (SI) dan densitas. Ketiga parameter tersebut dapat diturunkan menjadi parameter Lame(LMR). Analisa crossplot menunjukan parameter fisis yang sensitif untuk memprediksi persebaran litologi maupun keberadaan fluida gas. Parameter densitas cukup sensitif dalam membedakan litologi yang kemudian dilakukan inversi dengan nilai cut off clean sandstone adalah 2.3-2.5 (g/cc), tight sandstone dengan cutoff 2.5-2.625 (g/cc) dan shaledengan cutoff2.625-2.8(g/cc). Keberadaan fluida gas diprediksi dengan melakukan inversi parameter Vp/Vsyang memiliki cutoff ±1.6 dan Lambda-rho dengan cut off ±25. Analisa peta persebaran parameter tersebut menunjukan persebaran batupasir dan keberadaan fluida gas dominan berada di daerah utara zona penelitian dengan karakter batupasir yang relatif memiliki porositas yang lebih baik (clean sandstone) dibandingkan dengan daerah yang relatif lebih selatan.
The sandstone reservoir in the OA Field is located in the Northern Bonaparte Basin, which is gas-saturated sandstone, mineral diagenesis causing several reservoir zone areas to become tight sand. The inversion method using acoustic impedance (AI) is less sensitive in distinguishing sandstone and clay rock lithology because it has almost the same impedance value. Simultaneous Inversion overcomes this problem by simultaneously inversingpartial angle data (near, mid, far) to obtain physical parameters besides acoustic impedance which are expected to be more sensitive in distinguishing lithology and predicting the presence of gas fluids such as shear impedance (SI) and density. These three parameters can be derived as Lame(LMR) parameters. Crossplot analysis shows sensitive physical parameters to predict the distribution of lithology and the presence of gas fluid. Density sensitive in distinguishing lithology which is then inversed,obtaining clean sandstone cutoff values are 2.3-2.5 (g/cc), tight sandstonewith cutoff 2.5-2.625 (g/cc) and clay stones with cutoff2.625-2.8(g/cc). The presence of gas fluid is predicted by inversing the parameter Vp/Vswhich has a ± 1.6 and Lambda-rho cutoff of ± 25 cutoff. Analysis of the parameter distribution map shows the distribution of sandstones and the presence of dominant gas fluids in the northern area of the research zone with relatively clean sandstone characteristics, compared to relatively more southern regions.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaser Rizki Hendryan
Abstrak :
Volume properti batuan dari lapangan ‘Y’ pada Cekungan Kutai, Kalimantan Timur telah diprediksi untuk mengkarakterisasi daerah yang berpotensi menjadi reservoir hidrokarbon. Prediksi ini menggunakan metode neural network berdasarkan data masukan yang berupa volume atribut instantaneous amplitude, instantaneous phase, dan instantaneous frequency serta inversi impedansi akustik. Volume properti yang berhasil diprediksi oleh neural network yaitu volume densitas, kecepatan gelombang P, dan porositas efeketif. Satu properti tambahan yaitu kecepatan gelombang S merupakan estimasi dari persamaan Castagna. Berdasarkan volume properti tersebut, didapatkan daerah yang berpotensi menjadi daerah reservoir dengan indikasi fluida hidrokarbon berupa gas yaitu pada horizon slice pada horizon yang berumur Miosen Akhir dengan nilai densitas sebesar 2.1 – 2.25 gr/cc, kecepatan gelombang P berkisar antara 1800 – 2500 m/s, kecepatan gelombang S sekitar 750 -1000 m/s, dan porositas efektif berkisar antara 10 – 15 %. ......The rock property volumes from the 'Y' field in the Kutai Basin, East Kalimantan has been predicted to characterize area that has the potential to become hydrocarbon reservoir. This prediction uses a neural network method based on input data in the form of instantaneous amplitude, instantaneous phase, instantaneous frequency, and acoustic impedance inversion volumes. The volume of properties that are successfully predicted by the neural network is density, P-wave velocity, and effective porosity. One additional property that is the S-wave velocity is an estimation from Castagna equation. Based on those properties, the area has the potential to be a reservoir area with an indication of hydrocarbon fluid in the form of gas, which is at Late Miocene horizon slice with value of density ranges from 2.1 – 2.25 gr/cc, P wave velocity ranges from 1800 - 2500 m/s, wave velocity S ranges from 750 -1000 m/s, and effective porosity ranges from 10 – 15 %.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Andrian
Abstrak :
Saat ini industri minyak dan gas fokus dalam produksi dan pengembangan di mana sumur pengeboran sering dilakukan. Salah satu di antara banyak aspek yang perlu dipertimbangkan untuk keselamatan pengeboran adalah prediksi tekanan pori. Ada begitu banyak metode yang digunakan dalam prediksi tekanan pori termasuk JN pembelajaran mesin tetapi tidak ada yang pernah melakukan ini dengan ANFIS yang merupakan kombinasi JN dan pembelajaran mesin FIS dan penelitian ini ingin menggunakan ANFIS untuk membuat distribusi tekanan pori dalam data seismik 2D dengan 70% akurasi. Penelitian ini menggunakan data seismik pre-stack dan post-stack dengan pengukuran sumurand RFT. Penelitian ini menggunakan Eaton yang digunakan-Azadpour dan Metode Eaton untuk memprediksi tekanan pori karena metode ini dianggap baik dalam prediksi tekanan pori karena korelasinya dalam apa yang terjadi selama pengeboran. Model-model ini kemudian didistribusikan dengan ANFIS untuk menemukan korelasinya dengan impedans P, impedans S dan log densitas sehingga kita dapat menemukan distribusinya dalam data seismik 2D. Hasilnya adalah distribusi tekanan pori tetapi masih perlu penelitian lain untuk memberikan informasi mengenai keselamatan pengeboran
At present the oil and gas industry is focused on production and development where drilling wells are often carried out. One of the many aspects that needs to be considered for drilling safety is the prediction of pore pressure. There are so many methods used in pore pressure prediction including JN machine learning but no one has ever done this with ANFIS which is a combination of JN and FIS machine learning and this study wants to use ANFIS to make pore pressure distribution in 2D seismic data with 70% accuracy . This study uses pre-stack and post-stack seismic data with well measurements and RFT. This study uses the Eaton-used Azadpour and Eaton Method to predict pore pressures because this method is considered good in predicting pore pressures due to its correlation in what happens during drilling. These models are then distributed with ANFIS to find correlations with P impedance, S impedance and density log so that we can find their distribution in 2D seismic data. The result is pore pressure distribution but more research is needed to provide information on drilling safety.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Johana Wynne Mulyo
Abstrak :
Batupasir Formasi Jatiluhur merupakan lapisan yang merupakan analogi singkapan yang baik dari salah satu lapangan migas di Cekungan Jawa Barat Utara. Aktivitas tektonik sejak Miosen Tengah telah menyebabkan lapisan ini pecah, terlipat, dan terpapar ke permukaan, yang menyebabkan lapisan ini mengalami proses diagenesis secara bertahap. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tahapan dan proses diagenesis yang terjadi serta pengaruhnya terhadap porositas batuan. Data dalam penelitian ini berasal dari pengukuran potongan stratigrafi yang kemudian dimasukkan ke dalam laboratorium petrografi dan SEM. Hasil analisis petrografi menunjukkan bahwa batupasir Formasi Jatiluhur telah mengalami proses diagenesis berupa pemadatan, pelarutan, dan sementasi. Pemadatan meliputi penataan kembali butiran sedimen dan rekahan dalam sampel batuan. Sementasi terlihat pada analisis SEM yang menunjukkan bahwa semen pada batupasir adalah kalsit, ilit, smektit, dan pirit mineral autigenik. Pelarutan sampel batuan membentuk porositas sekunder, sehingga meningkatkan bilangan porositas. Porositas berkisar antara 1-20%. Variasi nilai porositas ini disebabkan oleh proses sementasi dan pelarutan yang intensif. Dari hasil integrasi analisis petrografi dan SEM, disimpulkan bahwa batupasir Formasi Jatiluhur telah mengalami regim mesogenesis diagenesis. ......The Jatiluhur Formation Sandstone is a layer which is an analogy of a good outcrop from one of the oil and gas fields in the North West Java Basin. Tectonic activity since the Middle Miocene has caused this layer to break, fold, and be exposed to the surface, which causes this layer to undergo a gradual diagenetic process. This research was conducted to determine the stages and processes of diagenesis that occur and their effect on rock porosity. The data in this study came from measurements of stratigraphic pieces which were then entered into the petrographic laboratory and SEM. The results of petrographic analysis show that the sandstones of the Jatiluhur Formation have undergone diagenetic processes in the form of compaction, dissolving, and cementation. Compaction includes the rearrangement of sediment grains and fractures in rock samples. Sementation can be seen in SEM analysis which shows that the cement in the sandstones is calcite, illite, smectite, and autigenic mineral pyrite. The dissolving of rock samples forms secondary porosity, thereby increasing the porosity number. The porosity ranges from 1-20%. This variation in the porosity value is caused by the intensive cementation and dissolving processes. From the results of the integration of petrographic and SEM analysis, it is concluded that the sandstones of the Jatiluhur Formation have undergone a mesogenesis diagenesis regime.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Cahya Haidiati
Abstrak :
Formasi Warukin adalah salah satu formasi bantalan batubara di Kalimantan yang memiliki sumber daya batubara yang signifikan. Pembentukan sebagai Miocen Age Tengah dan disimpan pada tahap regresi umumnya. Selain batu bara, batu bara ini terdiri dari batu lumpur dan batu pasir dengan nodul siderit, dengan beberapa batu bara yang juga memiliki bagian dari batu lumpur karbon. Batubara dari Warukin memiliki berbagai kualitas yang mungkin terkait dengan perubahan lingkungan pengendapan. Studi ini berusaha memahami hubungan antara lingkungan pengendapan dan kualitas batubara. Untuk melakukan itu, batubara diambil sampelnya dari lapisan batubara yang dapat ditemukan di wilayah studi. Setelah dikumpulkan, sampel dianalisis menggunakan litofasi, elektrofasi, biostratigrafi, dan analisis makeral. Berbagai analisis ini akan mengungkap sedikit variasi pada pengaturan pengendapan antara masing-masing lapisan di daerah studi. Kemudian, hasilnya kemudian berkorelasi dengan analisis kualitas batubara yang telah dilakukan sebelumnya. Analisis biostratigrafi menunjukkan bahwa interburden disimpan dalam pengaturan laut dangkal, sehingga menunjukkan bahwa pengendapan dipertukarkan antara pengaturan transisi ke laut dangkal. Electrofacies juga menunjukkan bahwa ada proses progresif dan mundur dalam kegiatan pengendapan. Studi makeral juga menunjukkan berbagai jenis komponen makeral yang mencerminkan variasi pengendapan dalam lapisan. Kesimpulan dari hasil analisis adalah dari lapisan bawah hingga lapisan atas yang diendapkan secara bergantian dari penghalang belakang ke dataran delta atas yang berefek pada sulfur tinggi pada lapisan yang diendapkan lebih dari pengaruh usia.
The Warukin Formation is one of the coal bearing formations in Kalimantan that has significant coal resources. Formation as Middle Miocen Age and stored in the general regression stage. In addition to coal, this coal consists of mud and sandstone with siderite nodules, with some coal which also has a part of carbon mud stone. Coal from Warukin has a variety of qualities that may be related to changes in the depositional environment. This study seeks to understand the relationship between the depositional environment and coal quality. To do that, coal is sampled from coal seams which can be found in the study area. After being collected, the samples were analyzed using lithophacy, electropathy, biostratigraphy, and maceral analysis. These analyzes will reveal slight variations in the depositional arrangements between each layer in the study area. Then, the results are then correlated with coal quality analysis that has been done before. Biostratigraphic analysis shows that interburden is stored in shallow marine settings, thus indicating that deposition is exchanged between transitional arrangements to shallow seas. Electrofacies also show that there are progressive and backward processes in deposition activities. Maceral studies also show different types of maceral components that reflect variations in precipitation in the layers. The conclusion from the analysis is that from the lower layer to the upper layer which is deposited alternately from the back barrier to the upper delta plains which has a high sulfur effect on the deposited layer over the influence of age.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riane Shavira Setiawan
Abstrak :
Daerah Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah di Pulau Sumatra yang diduga juga mempunyai endapan batu bara, namun belum banyak penelitian yang membahasnya. Batu bara itu sendiri memiliki kerakteristik dan lingkungan pengendapan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik dan lingkungan pengendapan batu bara yang terdapat pada daerah tersebut berdasarkan analisis petrografi organik, proksimat, ultimat, nilai kalori, dan total sulfur. Metode penelitian menggunakan klasifikasi peringkat batu bara berdasarkan ASTM dan kadar nitrogen untuk menentukan kualitas batu bara, sedangkan untuk lingkungan pengendapan digunakan parameter GWI dan VI, kondisi pengendapan, kadar abu, sulfur, dan mineral pengotor. Terdapat sepuluh seam yang ada pada daerah penelitian yang telah diinterpretasi karakteristik dan lingkungan pengendapannya berdasarkan 29 sampel batu bara. Seam tersebut dari yang tua hingga muda adalah seam LS-3a, LS-3, LS-2, LS-1, MS, US-4, US-3a, US-3, US-2, dan US-1. Karakteristik batu bara daerah penelitian memiliki peringkat bituminus volatil tinggi – antrasit. Kualitas batu bara pada daerah penelitian tergolong bagus karena kadar nitrogen yang terdapat pada batu bara daerah penelitian relatif rendah. Kemudian nilai kalori pada daerah penelitian dipengaruhi oleh kadar abu, semakin tinggi kadar abu maka nilai kalori dalam basis adb relatif semakin berkurang. Lingkungan pengendapan pada daerah penelitian berkisar antara mesotropik sampai ombrotropik dengan jenis tanamannya didominasi oleh tanaman kayu yang telah terdegradasi. Kondisi pengendapan pada daerah penelitian juga didominasi oleh rawa basah dengan genangan air sedang-tinggi. Selain itu, pada daerah penelitian juga terdapat fluktuasi pengaruh air sungai dan laut yang disebabkan oleh fluktuasi dari kadar sulfur, abu, serta mineral pengotor. ......Taba Penanjung Region, Bengkulu Tengah Regency, Bengkulu Province is one of the regions on Sumatra Island that is suspected to also have coal deposits, but not much research has discussed it. Coal itself has different characteristics and depositional environments. This study aims to determine the characteristics and environmental deposition of coal contained in the area based on the analysis of organic petrography, proximate, ultimate, calorific value, and total sulfur. The research method uses coal rank classification based on ASTM and nitrogen content to determine coal quality, while for the depositional environment the GWI and VI, depositional conditions, ash content, sulfur, and mineral matter parameter are used. There are ten seams in the study area that have been interpreted by their characteristics and depositional environment based on 29 coal samples. Seam from old to young is seam LS-3a, LS-3, LS-2, LS-1, MS, US-4, US- 3a, US-3, US-2, and US-1. The coal characteristics of the study area have high volatile bituminous – anthracite ranking. The quality of coal in the study area is classified as good because the nitrogen content in the coal in the study area is relatively low. Then the calorific value in the study area is influenced by the ash content, the higher ash content, the lower calorific value in adb basis. The depositional environment in the study area ranged from mesotrophic to ombrotrophic, with the plant species being dominated by degraded woody plants. The depositional conditions in the study area were also dominated by wet swamps with medium to high standing water. Besides, in the study area, there are also fluctuations in the influence of the river and seawater caused by fluctuations in levels of sulfur, ash, and mineral matter.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>