Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maya Agustiana
Abstrak :
ABSTRAK
Sandiwara Sunda Miss Tjitjih sebagai kelompok seni pertunjukkan Indonesia sudah ada sejak pertengahan abad ke-20. Miss Tjitjih merupakan pengolahan kembali dari Komedi Stambul, Komedi Stambul didirikan oleh Agust Mahieu, seorang Indo-Perancis pada tahun 1891. Komedi Stambul mengambil idiom-idiom dari teater bangsawan. Teater bangsawan adalah teater berbahasa Melayu yang berkembang di masyarakat Melayu.

Kelompok sandiwara Sunda ini tiba di Jakarta pada tahun 1928. Namanya diubah dari Opera Valencia menjadi Sandiwara Miss Tjitjih. Sandiwara Sunda ini dipimpin seorang keturunan Arab, Abu Bakar Bafagih. Yang unik adalah penggunaan idiom tradisional Sunda pada setiap pertunjukannya. Bintang primadonanya bernama Nyi Tjitjih yang juga merupakan istri dari Abu Bakar Bafagih.

Setelah berkeliling Jakarta, pada saat kedaulatan RI kembali pada tahun 1951 Miss Tjitjih mendapat tempat di jalan Kramat Raya No. 43, Jakarta Pusat. Di sinilah Miss Tjitjih mendapat zaman keemasan. Hampir setiap hari mereka melakukan pertunjukan. Penontonnya pun datang dari luiar Jakarta, seperti Bekasi, Bogor dan Bandung. Meski begitu mereka tetap melakukan pertunjukkan di daerah seperti Bandung, Tasikmalaya dan Cirebon. Sebagai apresiasi terhadap kiprah mereka di seni tradisional, banyak pihak memberikan penghargaan pada mereka.

Sayangnya sepeninggal Abu Bakar Bafagih, keadaan menjadi terbalik. Gedung pertunjukkan Miss tjitjih di Kramat Raya No. 43 dijual oleh para ahli waris. Harun Bafagih, satu-satunya anak Abu Bakar Bafagih yang mempunyai jiwa seni memutuskan untuk meneruskan jejak ayahnya. Dia memulai dari awal sekali. Dengan jatah warisannya, is membangun sandiwara Sunda Miss Tjitjih di jalan Stasiun Angke No. 2, Jakarta Barat.

Di tempat ini, pengunjung yang datang untuk menonton sandiwara Sunda ini semakin berkurang. Seluruh awak sandiwara mengalami kesulitan. Mereka terpaksa melakukan pekerjaan sampingan seperti menjadi supir atau tukang cuci baju. Pemerintah DKI, mulai dari Ali Sadikin, Tjokropanolo sampai R. Suprapto memberikan subsidi bagi keberlangsungan nasib Miss Tjitjih. Mereka juga. mengusahakan sebuah gedung pertunjukan. Kisah pencarian lokasi gedung begitu panjang, hingga akhimya dibangun sebuah gedung pertunjukan Miss Tjitjih di jalan Label Pendek, Kemayoran, Jakarta pusat.
2001
S12378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Syamtasiyah Ahyat
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah keruntuhan kerajaan Banjarmasin pada abad ke-19 tak lepas dari akibat politik yang terjadi dalam kerajaan tersebut. Di dalam studi sejarah mengenai keruntuhan kerajaan masih sedikit sekali diungkapkan secara terperinci, terutama tentang kerajaan Banjarmasin.

Dari tulisan yang ada tentang kerajaan Banjarmasin antara lain, oleh E. B. Kielstra, seorang penulis Belanda yang hidup pada abad ke-19, dan pada abad itu pula menulis tentang hal tersebut. Juga ada tulisan-tulisan yang ditulis pada abad ke 20-an oleh Drs. M. Idwar Saleh dan Saari Soeroto M.A. mengenai Banjarmasin, tetapi sedikit sekali tentang poli_tik yang ada dalam kerajaan dan sebab keruntuhan kerajaan Banjarmasin. Sehubungan dengan ini saya merasa terdorong untuk menulis skripsi yang berjudul Kerajaan Banjarmasin di ambang keruntuhannya (1826-1859), yang mengungkapkan masalah politik yang ada dalam kerajaan, sehingga menaglami keruntuhan.
1984
S12493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Bawono
Abstrak :
Hubungan Amerika Serikat dan Indonesia yang akan ditelaah di dalam skripsi ini mengambil sebagai titik awal ketika tampilnya Amerika Serikat di da1am penyelessaian masa1 h Irian Barat antara Indonesia dan Belanda. Dimulai sejak Indonesia tidak akan membawa masalah Irian Barat keIndonesia tahun 1963. Dengan alasan-alasan yang berbeda, baik Belanda maupun Indonesia telah meminta dukungara serta mengundang campur tangan Amerika Serikat. Pihak Belanda menginginkara dukungan untuk dapat menguasai kembali (bekas ) wilayah jajahannya, sedangkan pihak Indonesia menginginkan dukungan Amerika Serikat untuk mempertahankan hak-hak Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Pendirian dan tindakan yang dilakukan Amerika Serikat di dalam penyelesaian masalah Irian Barat berkaitan erat dengan kedudukannya sebagai negara adidaya dan memiliki pengaruh yang besar terhadap dinamika politik internasional. Studi ini memiliki beberapa masalah yang menarik untuk dibahas, diantaranya yaitu selain masalah ini menjadi masalah internasional yang melibatkan beberapa negara dan mememrlukan penanganan Perserikatan Bangsa-Bangsa, juga masalah ini menimbulkan pandangan dan sikap yang berbeda-beda, baik antara Amerika Serikat dengan Indonesia dan Belanda, maupun di kalangan pejabat-pejabat Pemerintah Amerika Serikat sendiri. Selian itu, di dalam studi ini juga dibahas mengenai berbagai peranan yang telah diberikan oleh Amerika Serikat sampai terselesainya masalah ini. Mengapa sikap Amerika berubah-ubah (namun tetap menjalankan politik globalnya) dan peranan apa saja yang telah diperikan Amerika Serikat serta bagaimana langkah-langkah diplomasi Amerika Serikat di dalam penyelsaian masalah Irian Barat sampai diserahkan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kemudian diserahkan kembali kepada Indonesia dapat terlihat di dalam skripsi ini. Untuk meneliti sikap dan peranan Amerika Seriakt terhadap Indonesia di dalam penyelesaian masalah Irian Barat tahun 1958-1963, dipakai sumber data dari arsip, dokumen, artikel majalah dan surat kabar, tesis, skripsi, paper, buku dan karya leksikografis yang sebagainan besar bersudut pandang dan menitikberatkan pada sikap dan peranan Amerika Seriakt, serta masih ditambah dengan sumber lisan, baik wawancara langsung, maupun dokumentasi wawancara dengan tokoh-tokoh sipil dan militer yang sekiranya terlihat di dalam penyelesaian masalah Irian Barat ini. Setelah mempelajari dan menganalisa data-data yang didapat dari sumber-sumber tersebut di atas, dapat dilihat pertimbangan-pertimbangan yang mendasari kebijaksanaan politik luar negeri Amerika Serikat terhadap Indonesia sehingga mempengaruhi sikapnya di dalam penyelesaian masalah Irian Barat. Amerika Serikat yang pada awalnya bersikap netral atau dengan kata lain berpihak kepada Belanda dan kemudian berubah menjadi berpihak kepada Indonesia. Maka 'hal ini didasarkan atas pertimbangan diantaranya selain mencegah Indonesia jatuh ke dalam pengaruh komunis dan Indonesia dapat dijadikan kawan di dalam mengembangkan strategi pembendungannya di dalam politik globalnya untuk menangkal parkembangan komunis di dunia pada umumnya dan di kawasan Asia tenggara khususnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepentingan global Amerika Sarikatlah yang menjadi dasar pertimbangan utama dalam mewujudkan kebijaksanaan politik luar negerinya terhadap Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S12333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anhar Jamal
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu dampak positif dari Perang Dunia I adalah berkembangnya pola hubungan berdimensi, baru antara. Indonesia dan Australia. Peristiwa ini telah mernpertemukan dua kelompok masyarakat yang sebelumnya tidak saling berhubungan. Puncak dari interaksi ini melahirkan satu kerja sama yang padu, antara kedua kelompok masyarakat.

Satu hal yang menarik dari interaksi ini adalah terja_linnya kerja sarna antara kelompok masyarakat pendatang dan kelompok masyarakat Australia (kaum buruh). Peristiwa ini menjadi menarik mengingat dalam sejarah hubungan kaum buruh Australia dengan buruh pendatang, selalu memperlihatkan pola permusuhan. Dalarn skripsi ini penulis mencoba mencari sebab timbulnya pola lain ini.

Seperti diketahui bahwa nilai dasar kaum buruh Australia adalah konsep mateship, yaitu hubungan persaudaraan yang akrab dan dekat antar sesama buruh. Nilai dasar ini mempunyai dua sisi yang kontradiktif yaitu sifat egaliter dan rasis. Kedua nilai inilah yang akan menentukan pola hubungan kaum buruh Australia dengan masyarakat pendatang.

Sifat rasis akan muncul seandainya buruh pendatang dinilai akan menggangu sistem kerja (pola penggajian dan pemberian fasiltas lainnya) yang sejauh ini berlaku. Sebalik_nya kalau indikasi di atas tidak tampak, maka bentuk interak_si akan dilandasi oleh nilai egaliter.

Dalam berhubungan dengan masyarakat pendatang dari Indonesia, nilai egaliterlah yang paling membersit. Munculnya sisi egaliter ini disebabkan para pendatang tidak menggangu sistem kerja buruh setempat. Para pendatang sudah mempunyai lapangan pekerjaan sendiri, sehingga tidak menyerobot kesem_patan kerja buruh Australia. Sehingga ketika bangsa Indonesia mengadakan perlawanan terhadap pemerintah (Hindia) Belanda, maka usaha mereka ini dengan mudah mendapat simpati dan ban_tuan dari kaum buruh Australia.
1990
S12140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handoko Chandra
Abstrak :
Satu hal yang ingin diungkapkan dalam skripsi ini yaitu bah_wa masalah pendidikan dapat dijadikan isu politik yang dapat mem_bangkitkan kesatuan pandangan dan tindakan dari mayoritas organi_sasi pergerakan. Masalah ini jelas terungkap dalam kasus Ordonan_si Sekolah Liar tahun 1932. Melalui ordonansi ini, Pemerintah bermaksud mengawasi sekolah partikelir yang tidak disubsidi. Ternyata kebanyakan organisasi pergerakan menolak ordonansi ini. Melalui pembentukan komite-komite perlawanan, mereka menga_dakan rapat-rapat umum dan aksi massa di beherapa tempat. Demiki_an gencarnya reaksi perlawanan tersebut sehingga memaksa Wiranata Koesoema (anggota Volksraad) mengajukan usul inisiatif kepada Pe_merintah, supaya Pemerintah menunda pelaksanaan ordonansi itu selama satu tahun. Pemerintah akhirnya menyetujui usul tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helena
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Kepanduan Bangsa Indonesia (1930-1942) ini saya ajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sastra. Hal yang mendorong saya menulis tentang kepanduan adalah: pertama, masih kurangnya buku-buku dan penulisan-penulisan yang mengungkapkan, peranan gerakan kepanduan, yang, memegang, peranan cukup panting dalam membentuk persatuan bangsa, yang akhirnya tercetus dengan kemerdekaan bangsa Indonesia dari masa penjajahan. Kedua, penulis pernah menjadi pandu pada Gerakan Pramuka sehingga pengetahuan tersebut diharapkan dapat menjadi modal dasar dalam penulisan skripsi ini. Dalam skripsi yang terdiri dari tiga bab ini, penulis berusaha menerangkan dan menganalisa Kepanduan Bangsa Indonesia yang berdiri pada tanggal 30 September 1930 di Jakarta.
1986
S12344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liswaty
Abstrak :
Penelitian mengenai perkumpulan Tri Koro Dharmo ini dilakukan dari tahun 1986 hingga tahun 1987. Tujuannya untuk mengetahui peranan para pemuda dari berbagai sekolah menengah yang ada di Jakarta dalam mendirikan dan mengembangkan perkumpulan Tri Koro Dharmo. Pengumpulan data dilakukan melalui kepustakaan berupa surat kabar, majalah, buku dan juga melalui wawancara dengan seseorang yang dapat dijadikan sebagai nara sumber. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Tri Koro Dharma merupakan sebuah perkumpulan yang bersifat kesukuan, walaupun semula salah satu pendiri perkumpulan ini telah mempunyai cita-cita yang lebih luas lagi yaitu berazaskan kebangsaan. Ini dapat dilihat dari kegiatan perkumpulan maupun kepengurusannya yang selalu didominasi oleh salah satu suku yaitu Jawa. Untuk menghilangkan sifat kesukuan tersebut, maka diadakan kongres yang berlangsung pada tahun 1918 dengan mengambil keputusan nama perkumpulan dirubah menjadi Jong Java.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Rita
Abstrak :
Dalam jaman pendudukan Jepang semua perkumpulan di_larang kecuali kelompok-kelompok yang membantu Jepang da_lam memenangkan peperangan untuk membentuk Asia Timur Raya. Diantara kelompok-kelompok itu yang didirikan oleh pe_merintah pendudukan Jepang ialah Fujinkai (Perkumpulan Wa_nita). Tugas pokok dari Fujinkai ialah membantu garis depan dan memperkuat garis belakang. Sifat dari Fujinkai ialah diharuskan, terutama di-kalangan istri pamongpraja, berbeda dengan keanggotaan organisasi wanita sebelumnya yang bersifat sukarela. Sedangkan struktur Fujinkai disesuaikan dengan struktur pemerintahan. Meskipun demikian kegiatan Fujinkai ini umumnya tidak dipandang termasuk pergerakan wanita Indonesia, disebabkan karena tidak menunjukkan tujuan yang jelas yang bersifat usaha memajukan wanita atau meninggikan derajat wanita dengan menghilangkan diskriminasi. Namun tanpa di_sengaja Fujinkai berguna untuk membantu usaha menegakkan kemerdekaan negara dalam tahun-tahun pertama setelah proklamasi.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Lusiana Dewi
Abstrak :
ABSTRAK
Studi tentang Konferensi Mahasiswa Asia Afrika yang berlangsung pada tanggal 30 Mei 1956 hingga tanggal 7 Juni 1956. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan proses berlangsungnya Konferensi Mahasiswa Asia Afrika sehingga berhasil dengan sukses, dengan tidak melupakan suasana, situasi, dan kondisi yang terjadi selama berlangsungnya Konferensi Mahasiswa Asia Afrika tersebut.

Kegiatan ini adalah bersifat internasional, yang melibat_kan berbagai bangsa dan berbagai kepentingan. Kehidupan kemaha_siswaan di Indonesia pada waktu itu sedang mengalami pergeser_an dan perubahan baik di bidang sosial, politik dan budaya, maka tidaklah heran bila Konferensi Mahasiswa Asia Afrika nyaris mengalami kegagalan. Dari hasil penelitian penulis, menunjukkan ada faktor_-faktor yang menyebabkan Konferensi Manasiswa Asia Afrika ham_pir mengalami kegagalan.
1990
S12319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Trilonggani M.
Abstrak :
ABSTRAK
Peraturan Presiden Nomor 10 tahun 1959 (PP 10/1959) dikeluarkan pada masa Demokrasi Terpimpin. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui latar belakang situasi dikeluarkannya peraturan tersebut, yang meliputi, situasi sosial, politik, serta ekonomi secara umum, lalu juga pelaksanaan, dampak yang ditimbulkan, kemudian lalu penyelesaian pelaksanaan peraturan tersebut.

Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustukaan berupa studi buku-buku, surat kabur-surat kabar, artikel majalah, hasil-hasil sidang, serta wawancara.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terlihat bahwa latar belakang dikeluarkannya peraturan tersebut adalah terkait erat dengan situasi politik, sosial, serta ekonomi di masa sebelum atau pada saat peraturan tersebut dikeluarkan.

Dalam pelaksanaannya kemudian menimbulkan berbagai reaksi serta peristiwa yang bersumber dari dalam dan luar negeri. Reaksi terakhir ini terutama datang dari RRC, karena dalam perkembangannya kemudian, peraturan tersebut berkembang menjadi letupan perasaan anti Cina.
1990
S12270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>