Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Setiawan
"
ABSTRAK
Munculnya Amerika Serikat sebagai salah satu kekuatan adidaya dunia, disamping Uni Soviet, setelah usai Perang Dunia II melahirkan kepentingan-kepentingan politik, ekonomi dan militer secara regional bagi negara tersebut. Amerika Serikat terus mengikuti perkembangan perluasan paham komunis oleh Uni Soviet dan Cina yang memanfaatkan konflik-konflik kawasan, terutama di Asia dan Afrika. Hal ini dimaksudkan disamping untuk menjaga hubungan dengan sekutu-sekutunya, baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet secara ekonomi dapat menarik keuntungan dari perlombaan senjata negara-negara yang tengah bersengketa. Kedua negara tersebut merupakan produsen senjata dan peralatan perang terbesar hingga akhir dekade 1980-an.
Berbeda dengan kawasan lain, kawasan Timur Tengah yang kaya akan sumber daya alam minyak bumi, merupakan salah satu prioritas Amerika Serikat dalam kepenlingan politik luar negerinya. Dalam menengahi konflik Arab - Israel, Amerika Serikat berupaya menjaga keseimbangan politik dan militer antara Israel dan negara_negara Arab sekaligus menarik keuntungan ekonomi yakni kemudahan akses memperoleh minyak dan penjualan senjata ke wilayah tersebut.
Perjanjian Camp David merupakan salah satu keberhasilan diplomat-diplomat Amerika Serikat, termasuk Presiden Jimmy Carter dalam menempatkan posisi Amerika Serikat sebagai mediator Perjanjian Perdamaian Camp. David. Disamping berhasil mengikat Mesir yang merupakan negara terkuat Arab secara militer, Amerika Serikat juga berhasil melepaskan pengaruh Uni Soviet terhadap Mesir dan memecah kekuatan Arab yang berdainpak makin menguatnya posisi Israel. Di mata dunia internasional sendiri citra Amerika Serikat yang sempat merosot akibat keterlibatannya dalam Perang Vietnam kembali membaik karena Amerika Serikat dianggap berhasil meredakan konflik di kawasan tersebut, khususnya konflik Arab - Israel yang telah berlangsung setengah abad yakni sejak pendirian Negara Israel pada tahun 1948.
"
1997
S12097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Adinda
"Latar belakang tesis ini adalah Amerika pada tahun 1930-an yang ketika itu dilanda depresi besar yang menjatuhkan ekonomi Amerika. Pada masa depresi tersebut, banyak orang Amerika yang kehilangan pekerjaan mereka. Dalam keadaan tidak bekerja ini banyak di antara mereka yang kehilangan tempat tinggal mereka. Salah satu girl Amerika pada masa ini adalah adanya perkampungan "Hovervilles", di sebuah taman di New York. Di tempat inilah orang-orang yang tidak mempunyai tempat tinggal berteduh. Ciri lainnya adalah antrian panjang orang-orang yang menanti jatah roti dan sup di dapur-dapur umum yang dibuka di seluruh kota. Seiring dengan bertambahnya waktu keadaan menjadi lebih baik. Banyak orang yang mendapatkan pekerjaan dari proyek-proyek New Deal.
Pokok bahasan tesis ini adalah suksesnya Gone With The Wind pada tahun 1930-an. Tesis ini mencari sebab-sebab sukses tersebut berkaitan dengan kondisi, pemikiran dan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat Amerika pada tahun 1930-an yang dihubungkan dengan tema yang ada di dalam novel tersebut.
Sukses dari Gone With The Wind pada tahun 1930-an pada masa depresi ini adalah karena novel ini memberikan gambaran-gambaran yang ingin dilihat oleh masyarakat Amerika. Gambaran-gambaran tersebut adalah kemakmuran Amerika, semangat besar di dalam memperjuangkan kehidupan, bersatunya keluarga besar di dalam keadaan yang sulit dan keadaan yang saling menguntungkan bagi orang kulit putih dan orang kulit hitam.

The background of this thesis is America in the 1930's when it was hit by the great depression. During the depression, a lot of Americans were jobless and homeless. One of the characteristics of this time was "Hovervilles", the park in New York where homeless people made their homes. Another characteristic of this time was the long lines people wailed for their food at the kitchen soup and breadlines sprang up all over the cities. As time went by, things got better. People were helped by the projects which created jobs for them.
The point of this thesis is the success of Gone With The Wind during the 1930's. This thesis finds out the reasons of that success in connection to the conditions, thought and values in the American society in the 1930?s, which are related to the themes, conveyed in the novel.
The success of Gone With The Wind in the .1930's during the great depression is because the novel gave the pictures American people at that time wanted to see. The pictures that Americans wanted to see are the abundance of America, the high spirit that Americans have in times of hardness, the positive values American family holds in the society and the good relationship between white people and African Americans, These positive pictures gave people the confidence to fight for their lives during the depression.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Anwar
"Gerakan protes petani selalu mewarnai gerak sejarah Indonesia. Dari sekian banyak gerakan protes, pada awal abad ke-20 di Bekasi terjadi gerakan protes petani yang mencapai puncaknya pada tahun 1913. Pada mulanya penulis mengalami kesulitan dalam mengungkap kasus gerakan protes petani ini, karena sebagian besar data arsip tidak ada di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta. Namun berkat bantuan berbagai pihak, arsip tersebut dapat diperoleh dari Algemeene Rijksarscheif, Den Haag, Negeri Belanda. Setelah terhimpun, seluruh data yang telah menjadi fakta tersebut dirangkaikan dan diinterpretasikan, sehingga disusun dalam bentuk tulisan yang deskiptif-analitis.
Penulis menyimpulkan bahwa gerakan protes petani Bekasi 1913 disebabkan oleh ketidakpuasan masyarakat petani umumnya sebagai akibat dari penguasaan tanah secara partikelir dan ketidaksesuaian antara aturan legal dengan pelaksanaannya. Suasana menghimpit ini menimbulkan kemelaratan ekonomi petani. Ketika tuntutan petani ter_sumbat oleh tuan tanah dan aparatnya serta pejabat pemer_intah, tiba-tiba hadir organisasi Sarekat Islam (SI) dengan ideologi penggeraknya. Sehingga menimbulkan proses penyadaran dan gerakan protes petani.
Sebagaimana umumnya gerakan protes petani lain, gerakan protes petani di Bekasi 1913 bersifat arkais (archaic=sementara), setelah ditangani langsung oleh asisen residen Meester Cornelis, Cohen. Namun, karena asisten residen lebih berpihak pada tuan tanah, sehingga pada masa berikutnya nasib petani tetap tidak mengalami perubahan berarti. Petani tetap menjadi objek yang dieksploitasi tuan tanah."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S12105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azman B. Ismail
"ABSTRAK
Malayan Union merupakan suatu kebijaksanaan pemerintah kolonial Inggris di Tanah Melayu sesudah berakhirnya Perang Dunia II yang didasarkan kepada kepentingan-kepentingan yang sangat besar dalam bidang ekonomi dan politik. Pelaksanaan gagasan tersebut telah mendapat tantangan dan aksi-aksi protes seluruh orang-orang Melayu. Penentangan inilah yang telah memunculkan beberapa golongan yang berjuang dengan 'cara' tersendiri. Diantaranya adalah golongan sastrawan nasionalis dan para 'penulis pinggir' yang memperjuangkan nasib dan masa depan negaranya dengan menggunakan pena-pena dan tinta yang dipersembahkan dalam bentuk kuntum-kuntum puisi yang membakar semangat orang-orang Melayu.
Puisi-puisi nasionalisme dan patriotisme tersebut telah dimuatkan di dalam media-media massa Melayu yang dikoordinasi oleh golongan mereka sehingga menjadi senja_ta yang efektif untuk membakar semangat nasionalisme orang-orang Melayu, membangunkan mereka dari 'ranjang' kolonialisme. Lewat puisi-puisi tersebut juga golongan ini 'menentang' pemerintahan kolonial Inggris, mengkritik kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka yang menyebabkan Terjadinya kepincangan-kepincangan pada orang-orang Melayu.
Penulisan skripsi ini didasarkan kepada penelitian dan studi keperpustakaan serta wawancara baik wawancara langsung maupun rekaman wawancara oleh Bagian Sejarah Lisan Arkib Negara Malaysia.

"
1995
S12149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miming Megarosita
"ABSTRAK
Nilai budaya Cina dan nilai budaya Amerika memiliki perbedaan yang kontras. Orang Cina lebih berorientasi pada "situation centered" dimana pada umumnya mereka sangat memperhatikan pendapat lingkungan dan keluarga mereka. Sebaliknya dengan orang Amerika yang lebih berorientasi pada "individual centered" dimana mereka sangat mementingkan faktor individualisme dan pada umumnya tidak berusaha menyembunyikan perasaan mereka dalam berhubungan dengan sesamanya.
Masalah yang penulis babas dalam tesis ini adalah bahwa Amy Tan sebagai seorang Cina Amerika generasi' kedua yang besar dalam kedua budaya tersebut memiliki kedua nilai kedua budaya ini. Nilai budaya yang sama tercermin pula pada hasil karyanya yang penulis pilih untuk dianalisa yaitu The Joy Luck Club dan The Kitchen God's Wife. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk menunjukkan bahwa memang kedua nilai budaya ini ada dalam diri Amy Tan dan dalam hasil karya fiksinya. Metode penulisan yang penulis pakai sepenuhnya menggunakan studi kepustakaan dengan kedua novel diatas sebagai sumber utamanya. Pendekatan biografi penulis pakai lebih dahulu untuk mengetahui latar belakang Amy Tan, yang akan mempermudah penulis menganalisa adanya kedua nilai budaya ini didalam hidup Amy Tan. Kemudian dilanjutkan dengan pendekatan budaya, lewat karakter serta cerila yang terdapat dalam kedua novel ini, dimana penulis membagi bagianbagian cerita dan karakter yang mana dalam kedua buku ini yang berorientasi pada nilai Cina dan bagian mana yang berorientasi pada nilai Amerika.
Sebagai seorang Cina Amerika generasi kedua, Amy Tan memiliki campuran nilai budaya Cina dan Amerika dengan orientasi individual centered lebih dominan. Pada masa remajanya, Amy Tan sempat mengalami perbenturan nilai budaya, ia pernah sangat ingin menjadi orang Amerika daripada menjadi orang Cina. Tetapi setelah mengalami proses pendewasaan diri, ia sadar bahwa memang ada bagian dalam dirinya yang memang berasal dari Cina. Tetapi dilain pihak bagian dirinya yang lain memiliki nilai Amerika yang lebih besar. Hal yang sama terdapat pula pada kedua hasil karya fiksinya. Amy Tan dalam menulis buku-bukunya banyak memakai sumber pengalaman masa lalunya dan pengalaman keluarganya sendiri. The Joy Luck Club dan The Kitchen God's Wife boleh dikatakan merupakan buku yang berisi campuran kisah nyata dan kisah fiksi dengan Tatar belakang budaya Amerika dan Cina.

The Chinese and American Cultural Value in Amy Tan and her Works: The Joy Luck Club and The Kitchen God's Wife Chinese and Americans have a contrast cultural value. Chinese way of life generally is more oriented to situation centered where they depend much on their surroundings and in the circle of their family. While American way of life generally is more oriented to individual centered where the individualism is the most important thing. In their relationship, they usually do not hide their feeling or emotion to each other.
The problem in this thesis is, that Amy Tan as a second generation Chinese American who grew up in the surroundings of these two culture must have both of this cultural value. The same thing we can find in her works. The purpose of this thesis is to show that Amy Tan is really have both of this cultural as well as in her works. The writing method that I used is fully a literature study with the novels themselves as a primary source. Biographical approached is used to understand the background of Amy Tan and will make it easier to enhance the both cultural value in Amy Tan's life. Following by cultural approach through the character and the plot from these two novels. Then I separate which part oriented to Chinese cultural value and which part oriented to American cultural value.
As a second generation Chinese American, Amy Tan is absolutely having a mix cultural value with the individual centered more dominant. In her younger age, she has faced a cultural conflict. In fact she wanted to become American instead of Chinese at that time. But when she is grown-up, she realized that she had a Chinese part. But at the other side, her American part is more dominant. Her works also show the same thing. Amy Tan in writing her novels used her own life experience and her own family life as her materials. It is true to said that The Joy Luck Club and The Kitchen God's Wife is a book contents with a mix true story and fiction with the background of Chinese and American culture.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulat Wigati Abdullah
"ABSTRAK
Dalam skripsi ini dihahas mengenai sejarah lahirnya TNI. Sejak 1945 di mana TNI lahir dari dan di dalam revolusi, tumbuh langsung di atas kaki sendiri, tanpa dibentuk oleh pemerintah atau partai politik yang kuat. Heterogenitas keanggotaan TNI mengakibatkan profesionalisme sangat tipis dalam TNI, namun karena Power TNI yang luar biasa, militer dapat menyaingi partai-partai politik.
Pola hubungan sipil militer di Indonesia pada periode perang kemerdekaan adalah unik, karena di satu pihak militer mengakui pemerintahan sipil, tapi di pihak lain tradisi supremasi sipil atas tentara tidak dapat ditegakan di Indonesia. Hubungan militer dengan partai politik pada 1945 sampai 1949 kurang serasi, dan merupakan awal dari krisis nasional.
Pada masa demokrasi liberal kestabilan politik tidak tercapai. karena negara dikuasai dan diperintah oleh partai politik melalui perimbangan kekuatan dalam parlemen, dan posisi militer hanya sebagai alat sipil. Karena militer tidak diberi kedudukan dalam pemerintahan.
Ketegangan sipil militer pada 1950-1958 dipengaruhi oleh intervensi sipil dalam militer, seperti dalam peristiwa 17 Oktober 1952. Konsepsi Presiden adalah merupakan konsepsi Soekarno yang bertujuan untuk mencari jalan keluar dari krisis-krisis politik.
Pemilu 1955 tidak mampu memberikan dasar bagi stabilisasi dalam negeri. Dewan Nasional merupakan sebuah lembaga di mana militer untuk pertama kalinya mempunyai wakil_-wakilnya dalam lembaga pemerintahan.
Konsepsi jalan tengah Nasution merupakan penegasan hubungan antara militer dengan sipil yaitu mengenai posisi dan peranan TNI di luar bidang militer. Jalan tengah membagi bersama-sama antara militer dengan sipil mengenai posisi dan peran dalam pemerintahan. tidak mendukung tradisi supremasi sipil atas tentara. tetapi juga tidak menerapkan suatu kekuasaan militer secara total (Rezim Militer) melainkan merupakan jalan tengah di antara keduanya.

"
1990
S13104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Handayani
"Salah satu peran pers adalah memberikan berita, menyampaikan, merekam apa yang terjadi, dilakukan dan dipikirkan dunia dengan jelas dan terinci. Melalui pemberitaan pers, kondisi atau keadaan masyarakat pada suatu masa dapat diketahui. Melalui pemberitaan media masa perang dapat diketahui bagaimana peranan wanita saat itu. Pecahnya PD II yang melibatkan Australia telah menjadi berita hangat di berbagai media termasuk di majalah wanita The Australian Women's Weekly. Pada saat perang merupakan majalah yang memiliki jumlah edaran tertinggi dari media sejenis. Selama masa perang majalah tersebut banyak mengangkat berita perang dan partisipasi kaum wanita Australia di dalam beberapa kegiatan perang. Partisipasi wanita pada masa PD II mengalami peningkatan dari PD I, Khususnya kegiatan yang dilakukan di luar rumah dan terlibat dalam usaha perang. Pekerjaan sebagai perawat merupakan profesi wanita paling tua pada perang. Pada masa ini pula kesempatan wanita di bidang industri dan militer cukup terbuka lebar, karena pekerja pria sebelumnya meninggalkan lahan industri dan mereka lebih tertarik bergabung di militer selama perang berlangsung. Mobilisasi pekerja wanita terjadi pada masa perang, karena mereka mulai mengisi lahan pekerjaan yang kosong, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Berita dan propaganda pemerintah di media untuk merekrut sebanyak mungkin tenaga kerja secara tidak langsung turut mempengaruhi kesadaran kaum wanita untuk bekerja. Mereka berusaha membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Kesempatan menjadi tentara baru diberikan pada PD II, memegang senjata dan ikut perang. Membuktikan mereka mempunyai kemampuan yang sama dengan pria, walaupun secara fisik mereka berbeda, tapi jika diberi kesempatan mereka dapat melakukan pekerjaan pria. Bidang industri, Land Army, dan beberapa kedinasan mulai menerima tenaga wanita sebagai pekerjanya. Kehidupan wanita Australia mulai dikenalkan pada pekerjaan di luar rumah dan mencoba lahan kerja kaum pria. Saat perang berakhir pekerja wanita bersedia kembali ke rumah, namun ada sebagian pekerja lainnya mempertahankan posisi mereka karena telah mendapat jabatan tertentu. Keadaan itu sempat membuat kaum pria bereaksi karena pada dasarnya mereka akan kembali menempati tempat kerja yang telah ditinggalkan sebelumnya, di militer merupakan pekerjaan sementara waktu selama perang masih berlangsung."
2000
S12429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Sajili
"Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) berdiri pada tanggal 20 Oktober 1945. Pendirian GPII merupakan jawaban atas tidak adanya organisasi pemuda yang tumbuh pada masa telah Proklamasi 17 Agustus 1945, yang memiliki ideologi Islam sebagai landasan perjuangannya. Sementara di lain pihak tumbuh keinginan dari kalangan Islam (tokoh-tokoh Masyumi jaman Jepang dan para pemuda Islam STI) pada masa itu, untuk membentuk suatu organisasi pemuda Islam yang berjuang berlandaskan Islam. Suatu hal yang wajar apabila dalam Kongres Umat Islam di Yogyakarta disebutkan, GPII satu-satunya organisasi pemuda Islam yang bergerak dalam bidang politik. Kiprahnya sebagai organisasi pemuda yang mencetak kaderkader yang memiliki tanggung jawab terhadap Islam mendapat hambatan yang serius dari kalangan yang anti terhadap Islam. Dalam perkembangan akhimya kemudian keterlibatannya dalam organisasi pemuda, bersinggung dengan kalangan komunis. Tindakan PKI melalui organisasi pemudanya, Pemuda Rakyat, juga berusaha untuk memberantas organisasi pemuda yang dianggap kontra revolusioner melalui hasutan dan pengucilan. GPII sebagai organisasi pemuda Islam yang memiliki cita-cita idealis yang ingin mewujudkan suatu kehidupan yang berdasarkan Islam di Indonesia adalah salah satu contoh organisasi pemuda yang diincar untuk dijatuhkan dari perjuangan mencapai cita-citanya dalam negara Indonesia. GPII sebagai organisasi pemuda Islam yang memiliki cita-cita idealis itu dijadikan sasaran utama sebagai pelajaran bagi organisasi pemuda lainnya agar tidak mengoposisi kebijakan pemerintah. Karena hal itu dianggap akan merugikan kepentingan PKI. Tuduhan kontra-revolusi terhadap GPII adalah karena GPII dianggap sebagai organisasi pemuda yang tidak mendasarkan perjuangannya pada Manipol-Usdek. Ketidaksetujuan GPII disebabkan karena GPII sejak awal menentang ideologi komunis sernentara Soekarno melindungi PKI dengan memberikan kesempatan padanya duduk dalam lembaga-lembaga negara. Pembubaran GPII oleh Soekarno disebabkan karena GPII dituduh terlibat dalam peristiwa percobaan pembunuhan terhadapnya, dalam Peristiwa Cikini dan Peristiwa Idul Adha, dan dianggap tidak pernah dengan resmi menyalahkan anggotaanggotanya yang terlibat. Dengan tuduhan-tuduhan itu GPII dianggap sebagai organisasi yang menghambat penyelesaian revolusi. Dari kenyataan yang ada dan dari bukti-bukti yang-ada pembubaran GPII yang dikaitkan dengan dua peristiwa pencobaan pembunuhan terhadap Soekarno tidak terbukti. Dengan kata lain tuduhan GPII organisasi kontra revolusi adalah untuk menjatuhkan GPII."
2000
S12462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boyke Achmad Yusuf
"Skripsi ini merupakan sebuah tulisan bertema 'sejarah sosial budaya' yang mengangkat fenomena Psikodelik dan lahirnya kaum hippies dan Generasi Bunga yang muncul pada awal dekade '70-an di Amerika Serikat dan Inggris. Fenomena ini lahir akibat pola pikir remaja pada era 60-an hingga 70-an tersebut yang kritis dan berani serta mendobrak kemapanan serta nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat, dan 'didukung' maraknya penggunaan narkotika, ganja, dan minuman keras. Namun demikian kaum hippies tersebut tetap mengetengahkan tema perdamaian, menentang perusakan lingkungan, humanisme serta menentang perang, terutama Perang Vietnam yang berkecamuk pada akhir '60-an. Para musisi besar tahun 60-an seperti The Beatles, The Rolling Stones, The Doors, Grateful Dead, Jimi Hendrix & the Experiences, komunitas Haight Ashbury, Bob Dylan, Janis Joplin dan sebagainya menjadi panutan para kaum hippies dimana gaya bermusik mereka, fashion, tingkah laku, pola pikir dan kebiasaan mereka mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan seks bebas begitu diminati dan menjadi gaya hidup.
Budaya yang dihasilkan dari pola hidup 'akrab' dengan obat-obatan terlarang tersebut dikenal dengan budaya 'psikedelik' dan psikedelik itu berarti : 'Hal yang berhubungan terhadap persepsi baru atau alternatif melalui penggunaan obat-obatan penghalusinasi. Di Indonesia budaya psikedelik ini muncul bersamaan dengan adanya bom minyak tahun 1973. Bom minyak ini sangat menguntungkan Indonesia karena sebagai salah satu negara penghasil minyak Indonesia mulai melakukan join venture dengan negara-negara besar seperti Jepang dan Amerika Serikat sehingga dari prosentasi bagi-hasil tersebut mampu menaikan pendapatan negara. Hal tersebut juga menimbulkan keuntungan bagi kalangan masyarakat tertentu sehingga lahir kalangan 'orang kaya baru' yang banyak tinggal di perkotaan. Dengan 'kemakmuran' tersebut, fasilitas-fasilitas mewah bisa diperoleh seperti : stereo set, televisi, majalah-majalah musik, mode dan hiburan dari luar negeri.
Disamping itu banyak pula berdiri tempat-tempat hiburan seperti : klub malaria, bar, dan arena disco. Alat-alat musik yang sebelumnya sangat sulit dijangkau karena masih langka dan harganya mahal, mulai bisa didapat sehingga memudahkan menjamurnya kelompok-_kelompok musik yang banyak meniru band luar negeri, seperti : God Bless yang mengidolakan Deep purple dan Alice Cooper, The Rollies dengan gaya Chicago-nya, dan sebagainya. Seiring dengan itu, mau tidak mau pengaruh negatif pun banyak merasuk di kalangan remaja-remaja kota di Indonesia, seperti: menghisap ganja, perkelahian antar gang, minuman keras dan pornografi. Untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah menerapkan peraturan-peraturan seperti undang-undang anti narkotika, nasionalisasi acara acara televisi dan sebagainya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S12222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Kemala
"ABSTRAK
Masalah Irian Barat merupakan satu-satunya masalah yang tertinggal antara
Indonesia dan Belanda pasca KMB 1949. Hal tersebut membuat Indonesia
berusaha untuk merebut Irian Barat dengan berbagai cara. Salah satunya adalah
dengan meminta bantuan ke negara-negara lain seperti Uni Soviet. Tanpa diduga
Uni Soviet dibawah pemerintahan Khruschev setuju untuk memberikan
dukungannya ke Indonesia. Skripsi ini membahas tentang latar belakang
dukungan Uni Soviet, bentuk dukungan apa yang diberikan dan dampak dari
dukungan tersebut terhadap penyelesaian masalah Irian Barat. Metode yang
digunakan dalam skripsi ini adalah metode sejarah yaitu heuristik, kritik,
interpretasi, dan historiografi.

ABSTRACT
West Irian Dispute is the only left problem between Indonesia and Dutch after
KMB (The Round Table Conference) in 1949. Because of that reason Indonesia
tried to wrest West Irian through various efforts. One of the ways is to ask for
help from other countries such as Soviet Union (USSR). Fortunately, the Soviet
Union under Khruschev agreed to give their support toward Indonesia. The aim of
this thesis is to explain about the background of support from Soviet Union
toward Indonesia such as kinds of support given by Soviet Union and the impact
of that support on Resolution of West Irian Dispute. The methods used by this
thesis is historical method such as heuristic, criticism, interpretation, and
historiography."
2015
S61159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>