Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iman Santosa Sukardi
Abstrak :
ABSTRAK
Riset ini dilatarbelakangi oleh rusaknya kondisi DAS Citarum temasuk Sub DAS Cisokan dan adanya penduduk khususnya petani yang mengalami rawan pangan. Permasalahan yang dihadapi adalah adanya kesenjangan antara upaya pemenuhan kebutuhan pangan dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan dengan kegiatan pertanian soot ini. Tujuan riset ini adalah untuk menentukan model agroforestri berkelanjutan yang sesuai dengan kondisi Sub DAS Cisokan untuk mendukung ketahanan pangan. Pendekatan riset adalah.kuantitatif dengan metode utama survei. Analisis dilakukan. dengan mengolah data spasial dan numerik, baik data primer maupun sekunder serta permodelan. Hasil riset memperlihatkan bahwa mayoritas petani di Sub DAS Cisokan tidak termasuk tahan pangan, secara kuantitatif status sistem agroforestri kurang berkelanjutan dan model agroforestri yang berkelanjutan adalah yang mengkombinasikan tanarnan pangan berbentuk pohon, tanaman semusim dan hewan temak besar dan ikan. Pengembangan agroforestri perlu mempertimbangkan tata ruang wilayah dan penutupan/penggunaan lahan. Pengembangan pertanian monokultur sebaiknya sangat dibatasi karen a tidak sesuai dengan kaidah ilmu lingkungan. Pengembangan agroforestri harus mempertimbangkan aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.
ABSTRACT
The background of the research is Citatum watershed including Cisokan sub watershed very bad condition as well as local people food shortage. The problemis the gap between food needs fulfilment efforts and sustainable environment management in one hand and agricultural practices on the other. Objective of the research is to define sustainable agroforestry model which suitable with Cisokan sub watershed condition to support food resiJience. Research approach is quantitative and survey is the main method. Data analysis was done by processing both data spatial and numeric, followed by modelling. The result of the research shows that majority of the farmers are not classified as food secured,quantitatively agroforestry is less sustainable and agoforestry model can support food resilience if combining food trees, annual crops, livestock and freshwater fisheries. Agroforestry development should consider provincial spatial plan and existing land use/land cover. It is recommended to limit monoculture agriculture since it is not in line with environment sustainability principles. Agroforestry development should consider social, economical and ecological aspects.
2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dhywa Darmawan
Abstrak :
Perilaku ramah lingkungan merupakan salah satu dimensi penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, perilaku ramah lingkungan harus diterapkan dalam kegiatan sehari-hari oleh masyarakat. Sementara itu, masyarakat DKI Jakarta cenderung tidak menerapkan perilaku ramah lingkungan dalam kegiatan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui profil perilaku ramah lingkungan masyarakat, 2) mengetahui penerapan perilaku ramah lingkungan dalam tempat tinggal, 3) menentukan faktor yang paling berpengaruh, dan 4) menentukan upaya yang tepat dalam upaya peningkatan perilaku ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik (uji t, uji anova, korelasi, regresi berganda, dan analisis deskriptif). Hasil penelitian menunjukkan, profil kurang baik dan cukup pada perilaku ramah lingkungan merupakan profil yang menggambarkan perilaku ramah lingkungan masyarakat DKI Jakarta. Penerapan perilaku ramah lingkungan pada pengelolaan tempat tinggal belum menunjukkan hal baik. Sikap terhadap lingkungan merupakan faktor yang paling mempengaruhi perilaku ramah lingkungan bila dibandingkan dengan fasilitas umum. Untuk itu, upaya berbasis pemberian pendidikan dan peningkatan kualitas fasilitas umum merupakan upaya yang tepat dalam peningkatan perilaku ramah lingkungan. ...... Environmental friendly behavior is one of the important dimensions in achieving sustainable development. Therefore, environmental friendly behavior must be applied in daily activities by the community. However, the people of DKI Jakarta tend not to apply environmental friendly behavior in their daily activities. The purpose of this study is 1) to discover the profile of community friendly behavior, 2) to discover the application of environmentally friendly behavior in the residence 3) to analyze the most influential factors, and 4) determine appropriate efforts to improve environmental friendly behavior. This study uses statistical analysis methods (t test, anova test, correlation, regression, and descriptive analysis). The results of the study showed that a unfriendly and sufficient profile in environmental friendly behavior was a profile that described the environmental friendly behavior of the DKI Jakarta community. The application of environmental friendly behaviors to living quarters has not shown good results. Environmental attitude is the factor that most influence factor to develop environmental friendly behavior compared to public facilities. As a result, providing education and improve the quality of public facilities are appropriate efforts to improve environmental friendly behavior.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T52317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Amri
Abstrak :
Tahun 2017 Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok memiliki tingkat pengumpulan dan tingkat pengangkutan sampah yang belum terlayani secara merata atau baru sebesar 47% yang terlayani. Riset ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengumpulan, dan tingkat pengangkutan menggunakan permodelan spasial. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari instansi pemerintah, wawancara, dan survey lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan salah satu model spasial yaitu analisis jaringan dengan metode travelling salesman problem untuk pengoptimalan rute pengangkutan sampah.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Sukmajaya memiliki 4 tipe pelayanan pengangkutan, yaitu TPS fisik, TPS non fisik, door to door, dan perdagangan jasa. Tingkat pelayanan pengangkutan dan pengumpulan sampah pada tahun 2019 adalah sebesar 57%. Rute truk yang menghasilkan emisi terbanyak adalah adalah rute truk 11. Jauhnya jarak antara 1 lokasi pengangkutan dengan lokasi lain, serta melayani 3 perumahan dengan sistem door to door yang memperbesar jarak perjalanan sehingga emisi ikut meningkat. Pengoptimalan pada skenario 1 mampu meningkatkan tingkat pengangkutan menjadi 61,64% dan mengurangi jarak tempuh kendaraan, produksi emisi gas karbon dan penggunaan solar rata-rata sebesar 3,63%. Pada skenario 2 mampu meningkatkan tingkat pengumpulan menjadi 100%. ......In 2017 Sukmajaya District, Depok City has a level of waste collection and transport rates only 47% are served. This research aims to increase the level of waste collection and waste transport using spatial modeling. Data collection in this study was carried out using secondary data from government agencies, interviews, and field surveys. This research was conducted using one of the spatial models namely network analysis with the traveling salesman problem method for optimizing waste transportation routes. The results showed that Sukmajaya District had 4 types of transportation services, namely physical TPS, non-physical TPS, door to door, and trade in services. The level of waste transportation and collection services is 57%. Truck routes that produce the most emissions are truck routes 11. The distance between 1 transportation location and other locations, as well as serving 3 housing with a door to door system that increases the travel distance so that emissions also increase. Optimization with first scenario carried out were able to increase waste transport to 61,64% and rate reduce vehicle mileage, production of carbon gas emissions and the use of gasoline by an average of 3,63%. Second scenario were able to increase waste collection to 100%.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardhika Akhmad Nusantara
Abstrak :
ABSTRAK Mangrove adalah tipe hutan yang berada di sepanjang pantai dan/atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut dan berfungsi untuk mencegah terjadinya abrasi. Pesisir Kabupaten Karawang mengalami penurunan luas mangrove dari seluas 2.699,3 hektar (1972) menjadi seluas 233,7 hektar (2013). Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan luasan mangrove adalah Restorasi Mangrove yang dilakukan oleh PHE-ONWJ melalui 6 tahap Restorasi Mangrove di Desa Sedari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tekstur tanah, mengetahui salinitas air, menganalisis pemahaman masyarakat tentang mangrove, mengetahui program pengelolaan pesisir dari Pemerintah Daerah, dan rekomendasi program restorasi mangrove yang sesuai. Penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan pengujian tekstur tanah, pengukuran langsung pada salinitas air, penyebaran kuesioner kepada sampel yang berjumlah 247 KK dengan metode Multistage Sampling, dan wawancara pada Pemerintah Daerah. Hasil yang diperoleh, untuk jenis Tekstur Tanah Tahap I dan VI adalah liat, Tahap II adalah lempung berpasir, dan Tahap V adalah lempung liat berpasir. Hasil pengukuran salinitas air adalah 0 20?. Masyarakat paham akan mangrove dan fungsinya, namun untuk di Dusun Tanjungsari masyarakatnya tidak paham. Program pengelolaan pesisir dari Pemerintah Daerah adalah penanaman mangrove, pelatihan dan sosialisasi, dan pengembangan wisata mangrove. Program Restorasi Mangrove yang sesuai adalah penanaman mangrove dengan jenis Rhizophora sp., Avicennia sp., dan Nypa sp.
ABSTRACT Mangrove is one of forest types that found along the coast and/or estuaries which influenced by tidal and functioned to prevent abrasion. Mangrove area in the Coastal area of Karawang District was declining from 2,699.3 hectares (1972) to 233.7 hectares (2013). To prevent this situation, effort that could be done was Mangrove Restoration by PHE-ONWJ through 6 phase Restoration Programs in Sedari Village. The objectives of this research are to analyze soil texture, to know water salinity, to analyze public's understanding about mangrove, to know coastal management programs from the Local Government, and to develop recommendation about the appropriate mangrove restoration program. This research uses quantitative approach, data collection by using sample testing for soil texture, direct measurement for water salinity, questionnaire for 247 families as sample through Multistage Sampling, and interview with the Local Government. The results of soil texture on Phase I and VI are clay, Phase II is sandy loam, and Phase V is sandy clay loam. The range of water salinity were 0 in Tanjungsari Orchard the communities weren?t understood. The coastal management programs cover mangrove plantation, training and socialization, and development of mangrove ecotourism. The suitable Mangrove Restoration Program was mangrove plantation with the genera Rhizophora sp., Avicennia sp., and Nypa sp.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyantoro
Abstrak :
Model pembangunan manusia diharuskan memiliki prinsip pokok berkelanjutan dengan mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Model pembangunan manusia dalam komunitas nelayan tangkap tradisional yang telah diterapkan di Pulau Tunda hanya membangun dari aspek sosial dan aspek ekonomi dengan tidak menyertakan aspek lingkungan dalam proses pembangunannya sehingga masih belum mencapai hasil yang baik, padahal jika penerapan model pembangunan manusianya mencapai hasil yang baik dapat meningkatkan kualitas SDM, kesejahteraan dan kemampuan SDM untuk mengelola lingkungan di Pulau Tunda. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kualitas, kesejahteraan dan kemampuan SDM dalam komunitas nelayan. Hubungan antara tingkat kualitas SDM dengan tingkat kesejahteraan dan tingkat kemampuan dianalisis menggunakan uji statistik nonparametrik dengan analisis Spearman rho dan pengembangan model pembangunan manusia dalam komunitas nelayan tangkap tradisional di Pulau Tunda. Hasil penelitian ini adalah tingkat kualitas, tingkat kesejahteraan dan tingkat kemampuan SDM pada komunitas nelayan tangkap tradisional di Pulau Tunda tergolong rendah. Rendahnya tingkat kualitas SDM berhubungan kuat dengan rendahnya tingkat kesejahteraan dan tingkat kemampuan sumber daya manusia untuk mengelola lingkungan di Pulau Tunda. Pengembangan model pembangunan manusia dalam komunitas nelayan tangkap tradisional dapat dikembangkan dengan menambahkan satu aspek pembangun dalam model pembangunan manusia yaitu aspek lingkungan. ...... Model of human development is required to have a basic principle of sustainability including economic, social and environmental aspects. Model of human development in traditional capture fisheries communities have been implemented in Tunda island on the social and economic aspects by not including the environmental aspects of the development process. This led to the adoption of human development model have not achieved good results. If the application of the model has achieve good results this can improve the quality of human resources, welfare and level of ability to manage environment in Tunda Island. This study aimed to analyze the level of quality, welfare and level of ability to manage environment in traditional capture fisheries communities. The relationship between the level of quality of human resources with a level of welfare and ability levels were analyzed using nonparametric statistical test with Spearman rho analysis and development model of human development in traditional capture fisheries communities in the Tunda island. The result of this research is the level of quality, the level of welfare and level of ability to manage environment in traditional capture fisheries communities on the Tunda island is low. The low level of human resource quality was strongly associated with lower levels of welfare and level of ability to manage the environment in Tunda island. Improvement of a model of sustainable human development in traditional capture fisheries communities can be extended by adding one aspect in a model of human development, namely environmental aspects.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trinovini
Abstrak :
ABSTRAK
Daerah vulkanik aktif secara alamiah berpotensi mengeluarkan air tinggi kadar logam melalui mata air panas ataupun fumarol akibat interaksi dengan batuan dalam kondisi temperatur tinggi. Pada daerah vulkanik aktif komplek Gunung Patuha ditemukan mata air panas tinggi Arsenik dengan kadar hingga 500 ppb, sedangkan ambang batas Arsenik pada air minum adalah 10 ppb. Tujuan riset ini adalah untuk mengetahui risiko kesehatan lingkungan pada masyarakat di Desa Panundaan yang termasuk daerah vulkanik aktif Gunung Patuha akibat pajanan Arsenik melalui jalur ingesti air minum. Metode riset menggunakan survei data pemerintahan, kuesioner masyarakat, uji laboratorium sampel air masyarakat, dan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan untuk menilai besaran potensi kesehatan masyarakat akibat kontaminan Arsenik. Hasil riset ini adalah dengan nilai tingkat risiko akibat pajanan Arsenik melalui ingesti air minum secara keseluruhan adalah kurang dari 1 untuk efek non karsinogenik/RQ kurang dari 0,0603 dan untuk efek karsinogenik/ECR kurang dari 0,00002713 . Kesimpulan riset adalah kesehatan masyarakat Desa Panundaan tidak berisiko akibat keberadaan air tinggi Arsenik pengaruh aktivitas vulkanik Gunung Patuha karena tidak adanya interaksi manusia dengan air tersebut melalui pemanfaatan untuk kebutuhan sehari-hari dan dan adanya interaksi antar komponen ekosistem yang mencegah air tinggi Arsenik masuk ke sumber badan air masyarakat melalui proses infiltrasi kembali.
ABSTRACT
Active volcanic areas naturally have potential in discharging high metal content water through hot springs or fumaroles due to its interaction with local surrounding rock under high temperature conditions. In Patuha Mountain active volcanic area had been found high Arsenic hot springs with the concentration up to 500 ppb, while Arsenic threshold in drinking water is 10 ppb. The purpose of this study was to determine the environmental health risk of community in Panundaan sub district where in Patuha Mountain volcanic area due to Arsenic exposure through ingestion pathway by drinking water. The used methods are survey on government data, quesssionare to community, laboratory test of community daily use water sample, and Environmental Health Risk Analysis to determine quantitatively public health risk value due to Arsenic as contaminant. The results of this study is the overall risk level of Arsenic exposure through drinking water ingestion on Panundaan sub district community lower than 1 for non carcinogenic effect RQ less than 0,0603 and for carcinogenic effect ECR less than 0,00002713 . This caused due to the main source of daily water usage of community is not from Patuha volcano springs, but uses drill well with the overall Arsenic content in community daily use water is lower than 0,0001 ppm. Conclusion of this study is Panundaan public health not at risk caused by discharged high Arsenic water influenced by Patuha volcano due to the lack interaction among human and the water, and the interaction proccess of ecosystem allows water to be reinfiltrated and prevented from enterings public daily use water source.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Steffina Oktavianti
Abstrak :
Sejak dibukanya Terminal Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma sebagai Bandar Udara komersial pada tahun 2014 lalu, banyak dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi yang timbul terkait peningkatan jumlah penumpang pesawat, konsumsi energi listrik pendinginan air conditioner serta biaya pemakaian listrik yang dipengaruhi oleh perpindahan panas heat transfer melalui komponen bangunan dan peningkatan suhu heat gain . Namun demikian, Terminal Bandara Halim hingga kini masih belum dibangun dengan konsep Eco-Airport berbasis passive design. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai jejak ekologis dan keberlanjutan lingkungan energi listrik pasif bandara menggunakan metode dan pendekatan kuantitatif dengan skala ukur rasio. Penelitian ini menghasilkan daya dukung lingkungan bandara sebesar 9.323.631 kWh. Berdasarkan aplikasi komponen passive design, dihasilkan daya tampung lingkungan energi listrik pasif sebesar 9.222.355 kWh dan jejak ekologis dengan selisih nilai sisa ekologis rata-rata sebesar 0,0042. Jejak ekologis berbasis passive design dapat meningkatkan status keberlanjutan Bandara Halim yang semakin menurun setelah tahun 2015.Kata kunci key word : konsumsi energi listrik pendinginan, heat transfer, passive design, jejak ekologis, daya tampung lingkungan energi listrik pasif. ......The opening of Halim Perdanakusuma International Airport commercially on January 2014 has caused many social, environmental, and economic impacts such as the inclination of airplane passengers, terminal cooling load air conditioner consumption, and high electricity price resulted from the heat transfer and heat gain through the building component. Contrary to the facts, Halim Airport Terminal until this day has not been implementing Eco Airport concept concerned to the passive design method. This research is conducted with quantitative method and approach that resulted in ratio scale in order to analyzing the ecological footprint value and the airport sustainability of passive electrical energy used. As a result, airport carrying capacity contributes around 9.323.631 kWh. According to the application of passive design components, airport capacity of passive electrical energy used contributes around 9.222.355 kWh. Furthermore, ecological footprint contributes ecological remainder with average delta value around 0.0042. Application of passive design components on ecological footprint can improve the sustainability level of Halim Perdanakusuma Airport that already declined or was no longer sustainable after the years of 2015.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Handayani
Abstrak :
Permintaan air di daerah perkotaan meningkat sebagai dampak peningkatan konsumsi air manusia dan industri. Di sektor industri, pasokan air merupakan kebutuhan penting untuk menjamin kelangsungan aktivitas industri. Air daur ulang telah menjadi solusi alternatif yang telah diterapkan di beberapa negara. Dalam perencanaan implementasi air daur ulang, perlu adanya kajian sosial ekonomi dan lingkungan. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengukur tingkat penerimaan air daur ulang, mengestimasi Willingness to Pay WTP beserta faktor yang memengaruhinya, dan mengestimasi penghematan air di sektor industri di Kawasan Industri Jababeka, Bekasi. Penelitian ini akan menggunakan Metode Choice Modelling CM untuk mengelisitasi WTP sektor industri yang bersedia membayar air daur ulang sebagai sumber alternatif dan skala likert 1-5 poin akan digunakan untuk mengukur tingkat penerimaan. Berdasarkan hasil analisis model logit, diperoleh model WTP industri untuk pemanfaatan air daur ulang adalah Udu-Ueks=3,322087-1,171408?X1 - 0.60417?X2. dimana ?X1 adalah selisih atribut kualitas, dan ?X2 adalah selisih atribut tarif yang ditawarkan. WTP dari sembilan sektor industri terhadap air daur ulang adalah maksimal sebesar Rp. 5.500,-. Variabel kualitas bernilai negatif disebabkan variabel yang digunakan adalah konsentrasi BOD pada air daur ulang, yang artinya jika konsentrasi BOD menurun maka kualitas air daur ulang meningkat dan akan meningkatkan pula WTP air daur ulang. Delapan perusahaan menerima air daur ulang untuk bilas toilet sedangkan satu perusahaan dari plastik tidak menerima air daur ulang. Perusahaan dari sektor kimia memiliki penghematan air tertinggi mencapai 93%. ......Water demand is increasing due to excalated water consumption both by domestic and industries. In several countries, water recycling has become an alternative solution in industrial sector to ensure the sustainability of its activity. Prior to water reuse implementation, it is needed to conduct socioeconomic and environmental studies. Therefore, this study aims to measure recycled water acceptability, estimate the Willingness to Pay WTP and its factors, and assess water savings by industries in Jababeka Industrial Estate, Indonesia. Choice Modeling CM method is applied to elicite industry rsquo s willing to pay for recycled water as an alternative source and Likert scale 1 5 points is used to measure acceptance levels. Based on logit analysis, utility model of industrial WTP is Urec Upiped 3,322087 1,171408 X1 0,60417 X2. where X1 is the difference of the quality, and X2 is the difference of the tariff. WTP of nine industry types of recycled water is when the maximum diffrence of price between recycled water and actual clean water price is Rp. 5.500. The negative sign in quality variable is caused due to the utilization of BOD concentration in the recycled water, which means if the BOD concentration decreases then the recycled water quality increases and the WTP will also increase. Eight companies accept recycled water for toilet flushing while one company from plastic manufacturing sector does not accept recycled water. Company in chemical sector has the highest water saving which reach up to 93%.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
T49212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Kusuma Risdianto
Abstrak :

Sebagai ekosistem yang sangat produktif dan dinamis, pembangunan di wilayah pesisir dan lautnya sering menimbulkan konflik antar kepentingan, diantaranya kegiatan industri migas. Salah satu strategi guna mengantisipasi pengaruh tumpahan minyak terhadap lingkungan di wilayah pesisir dilaksanakan melalui analisis Indeks Sensitivitas Lingkungan (ISL). Lokasi studi berada di wilayah pesisir dan perairan Distrik Karas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat Tujuan penelitian adalah menentukan prioritas wilayah yang sensitif terhadap tumpahan minyak. Metode ini dilaksanakan melalui pemberian skor setiap unit lahan untuk nilai kerentanan, konservasi dan sosial. Analisis ISL dilakukan melalui sistem informasi geografis dan diklasifikasikan ke dalam 5 kelas tingkat sensitifitas. Klasifikasi penggunaan lahan dilaksanakan melalui citra satelit dan survei lapangan dilakukan pada Desember 2018. Hasil analisis menunjukkan sebagian besar (51%) dikategorikan tidak  sensitif, sensitif rendah 24%, sangat sensitif 15%, sensitif sedang 6% dan sensitif 4%. Meskipun sebagian besar tidak sensitif, tetapi perlindungan lingkungan harus tetap dilaksanakan guna pembangunan berkelanjutan.


High productivity and dynamic ecosystem in coastal and marine areas often create conflict of interests between various developments, including oil and gas activities. Anticipation strategy for oil spill effects on the environment in coastal areas was carried out by analysis of the Environmental Sensitivity Index (ESI). The study location is in coastal area and surrounding water of Karas sub District, Fakfak District, Papua Barat Province. The research objective is to determine the priority of areas that are sensitive to oil spills. This method was carried out through scoring each unit of land for vulnerability, conservation and social values. ESI Analysis was carried out by geographic information systems method and classified into 5 classes of sensitivity levels. Land use classification was carried out by unsupervised classification of satellite imagery and field surveys was conducted in December 2018. The analysis shows that most of areas are categorized as  not sensitive (51%), low sensitive 24%, very sensitive 15%, moderately sensitive 6% and sensitive 4%. However, environmental protection must be carried out for sustainable development.

2019
T55399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>