Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asmuyeni Muchtar
Abstrak :
ABSTRAK Diklatj arak jauh (DJJ) bidan adalah pelatihan dalam jabatan yang diikuti oleh bidan (sebagian besar bidan desa) yang didasari oleh motivasi yang kuat dan kemandirian dalam belajar. Peserta menggunakan bahan belajar bcrupa modul dan bahan penyerta Proses belajar sepenuhnya tergantung pada peserta pelatihan. Untuk memacu kegiatan belaiar peserta, dilakukan tutorial dengan jadwal yang telah ditetapkan dan dibimbing oleh tutor yang telah dilatih. Untuk meningkatkan kelerampilan peserta, juga dilakukan praktek kerja lapangan yang dilaksanakan di RS Umum, Puskesmas, Rumah Bersalin dan di desa. Untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta dan mendapatkan gambaran apakah program DJJ sudah terlaksana sesuai dengan yang diharapkan maka perlu dilakukan evaluasi hasil belajar terhadap modul-modul yang telah dipelajari sehingga tujuan akhir agar bidan mampu dan terampil melaksanakan kompetensi dasarnya dalam melaksanakan asuhan kebidanan di tempat tugas dapat dicapai. Penelitian ini menggunakan rancangan pra eksperimen (Static Group Comparison, post test only, yang berlokasi di Kabupaten Tangerang. Sasaran penelitian adalah keseluruhan populasi bidan yang sudah mengikuli DJJ di kabupaten Tangerang sampai dengan tahun 1998. Untuk mendapatkan data pengetahuan, pelatihan lain yang pernah diikuti, menerima bimbingan atasan, menerima pedoman teknis, pengalaman kerja dan lama bekerja serta jumlah kunjungan rata-rata perbulan dalam satu tahun terakhir dikumpulkan melalui pengisian kuesioner /uji tertulis terhadap kemampuan bidan. Data keterampilan dikumpulkan melalui pengamatan terhadap unjuk kerja bidan dalam melakukan pemeriksaan dengan menggunakan format isian yang sehari-hari digunakan. Data diolah secara statistik, mulai dari univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan regresi logistik dengan program SPSS. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 5 variabel pengetahuan yaitu; Pengetahuan konsep manajemen kebidanan bidan, pengetahuan tentang Iangkah-langkah manajemen kebidanan, pengetahuan lentang proses manajemen kebidanan, pengetahuan tentang pemeriksaan anemia, dan pengetahuan pemeriksaan hipertensi dipengaruhi oleh DJJ secara bervariasi. Sedangkan variabel lainnya yaitu ; pengetahuan pemeriksaan ibu hamil dan keterampilan penerapan manajemen kebidanan, keterampilan pemeriksaan ibu hamil, keterampilan pemeriksaan anemia, keterampilan pcmeriksaan hipertensi secara statistik tidak dapat dibuktikan kalau dipengaruhi oleh DJJ. Disarankan pada pembina bidan desa agar meningkatkan pengetahuan bidan tentang konsep manajemen kebidanan, proses manajemen kebidanan, pemeriksaan anemia, dan keterampilan pemeriksaan anemia. Kepada penyelenggara program DJJ perlu diperbaiki isi modul tentang konsep manajemen kebidanan, proses manajemen kebidanan, dan perbaikan proses tutorial terhadap pemeriksan ibu hamil, agar bidan desa dapat dengan tepat melakukan pemeriksaan antenatal dan deteksi dini ibu hamil sehingga keterlambatan dalam mengambil keputusan penyelamatan dapat dihindari.
ABSTRAKCT Distance learning programme for midwives is in job training for midwives ( especilly midwives in villages ). This training based on strong motivation to do the self learning. The learning materials are moduls and others learning resources. The learning process depend on the participants. The tutorial process with the schedule regularly support the participants for learning. They also do the field study for clinical practice in the Public Hospital, Puskesmas, Maturnity Hospital and Villages to improve the participants skill. To measure the participant successfull and distance learning programme did properly, there is a need evaluation of moduls as learning resources and evaluation of learning should include perforrnance appraisal as well as assesment of knowledge and skill of midwives to do their core competences in their work place. The study is of pra-experiment design (static group comparison). It involve 42 midwives in villages in Kabupaten Tangerang who finished their distance learning programme in 1998 as a case of study. The knowledge data, others trainings, guidance upline, technical book guidance, work experience, lengt of job as a midwife and amount of clients a month in the last year comes from quesioners answers. And the skill data, comes from, filling form, check document and observation their perfomance in examine the clients. The data obtained was statistically processed, from univariate to bivariate and multivariate analysis with logistic regression and SPSS programme. The results show 5 variabels of knowledge such as : Concept midwifery management, the steps midwifery management, the process of midwivery management, the knowledge about anemia examination, and hipertension examination are influenced by distance Iearning programme. Others variabels such as : The knowledge about examination pregnance mother and skill of midwifery management application, skill of examination pregnance mother, skill of anemia examination and skill of hipertension examination do not related to distance learning. The conclusion reached in this study are distance learning could improved the knowledge and skill of midwives in do their core competencies as a midwife in their work place. It is recomended to the supervisor of midwife to improve the knowledge of concept midwifery management, process midwifery management., anemia examination and skill of anemia examination. The result of this study to the two group of respondent still low of their core competencies as a midwife. To the distance learning programmer need to revised the modul about concept midwifery management, Tutor and supervisor need to develop the process tutorial to increase the midwives knowledge and skill especially in the problem solving and decision making abilities which are essential for midwives at all levells, especially in villages and they could do antenatal examination and early detection pregnance mother properly. So they do not late to take the decision and referall to save the mother and her baby.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T16806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhartini
Abstrak :
Diperkirakan seperlima dari penduduk dunia adalah remaja, yang menurut WHO (World Health Organization) di definisikan sebagai mereka yang berusia 10 hingga 19 tahun. Di negara wilayah Asia Tenggara proporsi penduduk remaja mencapai 18-25 %. Di Indonesia pengertian remaja dimodifikasi oleh Departemen Kesehatan, dimana remaja adalah mereka yang berusia 10 hingga 19 tahun dan belum menikah. Data tentang pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja di propinsi Banten dapat diungkapkan dari hasil penelitian Farihah (2002) pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja di tiga SMUN di kota Serang ditemukan bahwa 3.3% berpengetahuan kurang baik, 21.3% berpengetahuan sedang dan 75 % berpengetahuan baik. Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja di kabupaten Lebak provinsi Banten belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tempat sekolah dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja pada pelajar SMA kelas dua berjumlah 460 pelajar SMA di kabupaten Lebak yang dididik di 21 SMA negeri dan 13 SMA swasta di pondok pesantren . Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi crossectional. Data yag diambil adalah data primer dengan menggunakan kuesioner dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2008. Hasil penelitian mendapatkan proporsi remaja SMA di kabupaten Lebak yang berpengetahuan kurang baik dalam hal kesehatan reproduksi remaja (65.7%). Responden yang memiliki pengetahuan yang kurang baik tersebut proporsinya lebih tinggi pada mereka yang bersekolah di SMA pondok pesantren (84.4%) dibandingkan yang bersekolah di SMA negeri (57.8%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara tempat sekolah dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja OR 4.510 (CI 2.660 - 7.647) artinya pelajar SMA negeri memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang kesehatan reproduksi remaja 4.5 kali dibanding pelajar SMA di pondok pesantren. Untuk itu disarankan agar Sekolah Menengah Atas di kabupaten Lebak dapat membekali pelajar dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja agar mereka memiliki pengetahuan yang benar tentang sistem, fungsi dan proses reproduksi manusia. Materi inti kesehatan reproduksi remaja dapat diberikan dan dikembangkan oleh guru mata ajaran dalam menyampaikan materi ini di sekolah. Sebagai fasilitator di sekolah disarankan guru pendidikan jasmani , biologi, agama, bimbingan konseling atau guru lain yang ditunjuk oleh kepala sekolah yang memenuhi kriteria. Dalam rangka advokasi kepada pengambil kebijakan, instansi terkait (Dinas kesehatan, Dinas pendidikan, Departemen agama, dan lainnya) perlu mekankan bahwa jalur sekolah umum maupun keagamaan hendaknya mendapat perhatian yang sama dari pemerintah daerah, khususnya dalam hal pengembangan kesehatan reproduksi remaja di wilayahnya. ...... It is estimated that one-fifth of world population is teenager which according to WHO (World Health Organization) is defined as those in range from 10 to 19 years of age. In South East Asia, teenager proportion reaches to 18-25 %. In Indonesian the meaning of teenager is modified by Health Department, where teenagers are those who reaches 10 to 19 years of age and unmarried. The data about teenagers health reproduction in Banten can be expressed from the Farihah research (2002). She indicates that the knowledge of teenager on health reproduction in three senior high school in Serang, 3,3% are unfavorable knowledge, 21,3% are knowledgeable, and 75% are well knowledge. The adolescent knowledge about teenager reproduction health in Lebak-Banten province has not been known yet. The study aims at the correlation between place of school and the awareness of teenager reproduction health among high school students at second grade with 460 high school students educated in 21 state high schools and 13 private high schools at Moslem boarding schools. The study is quantitative research using cross sectional study design carried out from April to May 2008. The result proportion of high school students in Lebak having a low awareness on teenager reproduction health is 65.7%. The respondents above having low awareness has higher proportion for students studying at boarding high schools (84.4%) compared to students studying at state high schools (57.8%). The statistic test result shows an imminent correlation between place of school and the awareness of teenager reproduction health OR 4.510 (CI 2.660 7.647). It means that state high school students in Lebak has 4.5 value better awareness on the issue of teenager reproduction health compared to boarding high school students. Therefore, it is suggested to senior high school in Lebak can apply student with knowledge about teenager health reproduction in order that they have the right knowledge about the system, the function and the process of human reproduction. The main item of teenager health reproduction may be given and developed by the teacher in the school. As facilitator in school, it is recommended to the teacher physical education, biology, religion, tuition concealing, or other recommended teacher by the headmaster who fulfilling the criterion. In the effort of advocating, it is necessary that official institutions (Health Department, Education Department and Religion Department, and others) to stress the importance of having equal attention for schools and religions aspects, particularly in the enhancement for the awareness of teenager reproduction health in its region.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T41298
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Dini
Abstrak :
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan seimbang yang paling sesuai untuk bayi karena mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun para ibu sering kali tidak berhasil atau menghentikan pemberian ASI lebih dini dari semestinya. Para ibu membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk mampu memberikan ASI eksklusif. Ibu mertua merupakan bagian dari lingkungan terdekat dengan ibu menyusui dan bayi. Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat pengaruh antara dukungan informasional, dukungan penilaian/bimbingan, dukungan instrumental dan dukungan emosional ibu mertuadan karakteristik ibu terhadap perilaku pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pejuang Kelurahan Pejuang Kota Bekasi tahun 2013. Penelitian ini menggunakan disain crossectionalterhadap 121 responden yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan. Hasil yang didapat adalah bayi yang ASI eksklusif 23.1%, sedangkan yang tidak ASI eksklusif yaitu 76.9%. Hasil analisis bivariat yang bermakna adalah sikap terhadap ASI eksklusif dengan perilaku pemberian ASI eksklusif (p=0.012, OR=3.343, 95% CI=1,364 ? 8,190).Hasil analisis multivariat menunjukkan sikap terhadap ASI eksklusif (OR=3.325) dan dukungan informasional dari ibu mertua (OR=3.105), merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif. ......Mother's Milk (ASI) is a balanced diet that is perfect for a baby because it contains nutrients necessary nutrients for growth and development. Although breastfeeding is a natural process, mothers do not always succed on giving it or even stop breastfeeding altogether even earlier than it should be.Mothers need the support from everyone. Amothers-in -laws is akey figure in an environment that involves a breastfeeding mother and her baby. The purpose of this study is to observe the impact between informational support, appraisal support/guidance, instrumental support and emotional support to the mother-in-law and characteristics of Mother with the behavior of giving exclusive breastfeeding in the working area of Puskesmas Pejuang Kota Bekasi in 2013. This study uses the cross-sectional design on the 121 participants,who is raising a 6-12 months old baby. The obtained results are23.1% of babies on exclusive breastfeeding and76.9% of babies not on exclusive breastfeeding. The meaningful Bivariate analysis is the behavior towards exclusive breastfeeding with the actual manner of giving exclusive breastfeeding (p = 0.012, OR = 3,343, 95% CI = 1.364 to 8.190). The result of the Multivariate analysis shows that mothers attitudes towards exclusive breastfeeding (OR=3.325) and informational support from a mothers-inlaw (OR = 3.105) is the most influential factor of the behavior of giving exclusive breastfeeding.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Nurlaili
Abstrak :
Upaya untuk menurunkan kematian neonatal merupakan kunci utama dalam keberhasilan penurunan kematian bayi. Meningkatkan status kesehatan bayi dengan pemberian ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif merupakan upaya penurunan AKB. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif, diantaranya pemahaman dan motivasi adalah faktor utama keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Untuk menanamkan pemahaman pentingnya ASI eksklusif seluruh ibu setidaknya harus mendapat informasi tentang ASI eksklusif dimulai sejak masa kehamilan Dengan memperoleh konseling tentang ASI diharapkan ibu hamil akan memperoleh pengetahuan tentang manfaat ASI sehingga bila ibu memahaminya maka ia akan termotivasi untuk memberikan ASI pada bayinya Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kualitas pelayanan antenatal dan pelaksanaan ASI eksklusif setelah dikontrol oleh variabel IMD, berat bayi lahir, umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, kontrasepsi dan dukungan suami/keluarga. Desain yang dipakai adalah Crossectional terhadap 143 ibu yang memiliki bayi umur 6-24 bulan di wilayah Kota Cirebon tahun 2013. Analisis data yang digunakan adalah uji chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 41,3% ibu memberikan ASI eksklusif/predominan. Ibu yang mendapat kualitas pelayanan antenatal baik dalam hubungannya dengan ASI eksklusif sebanyak 48,3%. Hasil analisis bivariat yang terbukti berhubungan secara bermakna adalah pekerjaan (0,004) dan IMD (0,15). Hasil analisis multivariat menjelaskan bahwa, ibu yang bekerja (OR 0,250) memiliki kemungkinan empat kali untuk melaksanakan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang tidak bekerja dikontrol oleh variabel IMD, berat bayi lahir, umur, pendidikan, paritas, kontrasepsi dan dukungan suami/keluarga. Disarankan untuk bidan sebagai tenaga kesehatan yang terbanyak dipilih ibu untuk memberikan pertolongan kesehatan harus meningkatkan kualitas KIE terutama tentang ASI eksklusif dan IMD disamping informasi kesehatan lainnya. Bagi Dinas Kesehatan mengadakan pelatihan konselor ASI, dan setiap Puskesmas harus memiliki Pojok ASI beserta kelengkapannya serta ruang bimbingan laktasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui. ......Efforts to reduce neonatal mortality is the main key to successfully reducing infant mortality. Improving the health status of infants with breastfeeding (breast milk) exclusively, is an efforts to reduce IMR. There are many factors that affect the success of exclusive breastfeeding, including the knowledge and motivation which were the key factors of successfully mother’s breastfeeding. To embed the knowledge about the importance of exclusive breastfeeding, mothers should be informed about exclusive breastfeeding during pregnancy by obtaining the counseling about breastfeeding. The more they understand about breastfeeding, the more motivations they will get to give exclusive breastfeeding to their babies. This study aims to look at the relationship between the quality of antenatal care and the implementation of exclusive breastfeeding after it controlled by the IMD variable, birth weight, age, education, occupation, parity, contraception and support from her husband/family. The design of this research are using Cross-sectional design to 143 mothers of infants aged 6-24 months in the city of Cirebon in 2013. To analyze the data, the researcher used chi square test and logistic regression. The results of research shows 41.3% of mothers are giving breastfeed xclusively/predominantly. Mothers who received antenatal care quality related to exclusive breastfeeding are 48.3%. Results of the bivariate analysis are proven to be significantly related to employment (0.004) and IMD (0.15). Multivariate analysis explains that working mothers (OR 0.250) had four times the possibility to carry out exclusive breastfeeding than mothers who are not working is controlled by the IMD variable, birth weight, age, education, parity, contraception and support from her husband/family. Recommended for midwives as the most selected health workers by mothers to provide health aid should improve the quality of KIE, especially on exclusive breastfeeding and IMD, besides other health information. The Health Department have to held a breastfeeding counselor training, and each Health Center should have a breastfeeding corner along with the equipment as well as a lactation counseling for pregnant and nursing mothers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sri Wahyuni
Abstrak :
Pemberian makanan yang tepat dan optimal sangat penting untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan bayi yaitu dengan menyusui bayi sesegera mungkin setelah lahir dan memberikan ASI eksklusif sampai umur 6 bulan. Pengetahuan dan sikap ibu hamil akan membantu langkah keberhasilan dalam menyusui. Media audio visual merupakan media penyuluhan yang menarik dan merangsang lebih banyak indera. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi mengenai pengaruh paparan singkat media audio visual tentang ASI eksklusif terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil. Desain penelitian yang digunakan untuk pengembangan adalah research and development sedangkan untuk uji coba menggunakan quasiexperimental design dengan jenis pre-test dan post-test control group design. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 260 orang yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu 65 orang kelompok media audio visual, 65 orang kelompok booklet, 65 orang kelompok media audio visual dan booklet, 65 orang kelompok kontrol. Pengambilan sampel melalui non probability sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dianalisis dengan uji-t, Oneway ANOVA dan regresi linear ganda. Hasil uji menunjukan rata-rata skor pengetahuan dan sikap pada kelompok media audio visual lebih tinggi saat post test dibanding pre test. Hasil analisis multiregresi menunjukkan variabel yang dominan adalah pendidikan. Peneliti merekomendasikan penggunaan media audio visual dalam kegiatan penyuluhan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu. ......Proper and optimum feeding is essential for the viability, growth, and development of infant by breastfeeding the infant as soon as the birth and giving exclusive nursing until the baby reaches 6 months old. Knowledge and attitude of pregnant woman will provide the steps to successful breastfeeding. Audio visual media is an education media which attracts and stimulates more sense. The purpose of this research is to obtain the information about the effect of brief exposure of audio visual media on exclusive breastfeeding toward the knowledge and attitude of pregnant women. The used research design for the development is research and development whilst for trial, using quasiexperimental design with the type of pre-test and post-test control group design. The number of samples in this study were 260 people who were divided into 4 groups: 65 people of audiovisual media group, 65 people of booklet group, 65 people of audio-visual media and booklet group, 65 people of the control group. Sampled through the nonprobability sampling and data collection using questionnaires which were analyzed by t-test, Oneway ANOVA and multiple linear regression. The test result showed an average score of knowledge and attitude on audio-visual media group is higher when tested by pre-test compared to post-test. Result of multiple regression analysis showed that the dominant variable is education. Researchers recommend the use of audio-visual media in educational and counseling activity in order to raise the knowledge and attitude of the pregnant women.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library