Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Andre Pasca Atmojo
"Saat ini turbin angin kecepatan rendah terus mengalami kemajuan, terutama pada daerah dengan kecepatan angin yang rendah. Berbagai jenis generator dicoba untuk menghasilkan energi listrik yang maksimal pada turbin jenis ini, diantaranya adalah generator axial cakram tunggal, dinamo sepeda, generator dc, dan alternator mobil. Pada pembahasan skripsi ini diketahui generator yang cocok untuk turbin angin ini adalah generator axial cakram tunggal dan dinamo sepeda, oleh karena itu selanjutnya akan dibahas mengenai unjuk kerja masingmasing generator khususnya generator axial cakram tunggal dan dinamo sepeda dalam hal kecepatan putar generator, tegangan yang dibangkitkan, dan daya yang dihasilkan. Kedua generator tersebut akan dibandingkan sebagai pembangkit yang paling efisien pada turbin angin kecepatan rendah tipe savonius. Hasil dari pengukuran menunjukkan bahwa rancang bangun generator axial cakram tunggal lebih baik dibandingkan dengan dinamo sepeda dalam hal kecepatan putar generator, tegangan yang terinduksi, dan daya yang dihasilkan.

Nowadays the low speed wind turbine continues to progress, especially at the area which has a low wind speed. Various types of generator are being experimented to improve the electrical power in this turbine, for example are single disc axial generator, bicycle?s dynamo, DC generator, and car?s alternator. In this bachelor thesis, single disc axial generator and bicycle?s dynamo are the most fit generator that can be used in this wind turbine, so this thesis will explain about performance from each generator (axial generator and bicycle dynamo) which like the speed of generator, induction voltage, and the power from generator. Both of them will be compared as a most efficient generator in savonius low speed wind turbine. Hasil dari pengukuran menunjukkan bahwa rancang bangun generator axial cakram tunggal lebih baik dibandingkan dengan dinamo sepeda dalam hal kecepatan putar generator, tegangan yang terinduksi, dan daya yang dihasilkan. Result of the measurement indicate that single disc axial generator is better than bicycle?s dynamo in case of speed of generator, induction voltage, and power."
2011
S34
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Syaiful Hidayat
"Daya reaktif yang berlebihan dalam sistem listrik menjadi salah satu penyebab penurunan kualitas daya. Permasalahan ini dapat diatasi dengan penggunaan Static Synchronous Compensator (STATCOM) sebagai bagian dari kompensator daya reaktif. Skripsi ini menjelaskan mengenai STATCOM dengan pembahasan lebih khusus pada konfigurasi multilevel STATCOM serta metode pengendalian dan perancangannya.
Metode pengendalian secara keseluruhan terdiri dari pengendalain daya reaktif dan tegangan kapasitor yang didukung pengendalian penyeimbangan tegangan kapasitor yang kemudian diterapkan pada phase shift sinusoidal PWM. Metode pengendalian juga dirancang untuk mengurangi gangguan tegangan kedip. Simulasi menunjukkan kemampuan operasi multilevel STATCOM dalam kondisi normal dan ketika tegangan kedip terjadi dengan mempertahankan pengaturan daya reaktif dan penyeimbangan tengangan kapasitor.

Excessive reactive power in electrical system has becomes one factor that contribute to the power quality problems. As a reactive power compensator, Static Synchronous Compensator (STATCOM) has ability to control excessive reactive power. This book describes STATCOM especially for Multilevel STATCOM configuration with focussed on dicussion of the control method and design.
The whole control are consist of reactive power and capacitor voltage control combining with the voltage balancing control for capacitor voltage implemented with phase-shifted unipolar sinusoidal PWM. This control method also allow for voltage sags mitigation. Based on simulation, multilevel STATCOM has ability to kept reactive power compensation and capacitor voltage balancing during normal operation as well as when voltage sagss appear.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51211
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Octora
"Skripsi ini membahas mengenai rancang bangun rangkaian penerima pada sistem pengiriman daya listrik tanpa kabel (wireless energy transfer) berdasarkan prinsip induksi resonansi magnetik. Pengiriman daya listrik tanpa kabel adalah suatu sistem yang memiliki proses dimana energi listrik dapat ditransmisikan dari suatu sumber listrik menuju ke beban listrik tanpa melalui suatu kabel. Transmisi daya listrik tanpa kabel ini akan sangat berguna apabila dibutuhkan suatu energi listrik, akan tetapi tidak ada kabel di sekitar tempat tersebut. Desain rangkaian penerima menjadi peranan penting di dalam suatu sistem pengiriman daya listrik tanpa kabel karena akan meningkatkan kinerja dari suatu sistem tersebut.

The focus of this study is to design a receiver in wireless power transfer device based on magnetic resonance. Wireless power transfer or wireless power transmission is the process that takes place in any system where electrical energy is transmitted from a power source to an electrical load without interconnecting wires. Wireless transmission is useful in cases where instantaneous or continuous power transfer is needed but interconnecting wires are inconvenient, hazardous, or impossible. Receiver circuit design becomes an important role in a wireless power transfer system because it will improve the performance of a system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51229
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syukron Ma`mun
"Kebutuhan energi listrik terus meningkat, salah satu cara mengatasi permasalahan ini adalah dengan cara melakukan penghematan energi listrik. Tetapi penghematan ini kurang berjalan efektif karena keterbatasan manusia yang sering lupa dan malas untuk memadamkan peralatan listrik seperti lampu dan pendingin ruangan ketika ruangan tersebut tidak sedang dipergunakan.
Salah satu solusi alternatif dalam permasalahan ini, akan dirancang bangun sistem otomasi yang secara otomatis menghidupkan atau memadamkan lampu dan pendingin ruangan dengan mendeteksi keberadaan manusia di dalam ruangan dengan sensor pyroelectric (PIR) dan mempertimbangkan kondisi ruangan (intensitas cahaya dan suhu) menggunakan sensor LDR dan LM35. Sistem ini dikoordinasikan dengan mikrokontroler AVR ATmega8535.

Electrical energy demand continues to increase, one way of overcoming this problem is to conduct electrical energy savings. But the savings is less effective because of human limitations that are often forgotten and lazy to extinguish electrical appliances such as lights and air conditioning when rooms are not being used.
One alternative solution to this problem, we will design automation system that automatically turn on or turn off lights and air conditioning by detecting human presence in the room with the pyro-electric sensor (PIR) and consider the condition of the room (light intensity and temperature) using a sensor LDR and LM35. This system is coordinated with AVR ATmega8535 microcontroller.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51183
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Rizky P.
"Base Transceiver Station (BTS) adalah suatu perangkat dalam jaringan telekomunikasi seluler yang berbentuk sebuah tower dengan antena pemancar dan penerima yang berfungsi sebagai penguat sinyal daya, sehingga dapat menghubungkan jaringan operator telekomunikasi seluler dengan pelanggannya. BTS memiliki daerah cakupan yang luasannya tergantung dari kuat lemahnya pancaran daya dari sinyal yang dikirimkan ke pelanggan, untuk itu dibutuhkan pasokan daya listrik untuk mensuplai beban operasional listrik. BTS yang tersebar di daerah terpencil dan terisolasi dari jaringan listrik PLN dapat memanfaatkan potensi energi terbarukan (renewable energy) setempat dan genset sebagai cadangan daya.
Tulisan ini membahas tentang perancangan konfigurasi pembangkit listrik hibrida pada BTS di Pecatu Bali, dimana daerah tersebut kaya akan sinar matahari dengan rata-rata per tahun 4.82kWh/m2/d, dan rata-rata kecepatan angin sebesar 4.37m/s. Perancangan dan analisa optimasi sistem hibrida ini digunakan perangkat lunak HOMER NREL dan hasil dari simulasi menunjukkan bahwa produksi rata-rata per tahun terdiri dari sel surya (12,330 kwh/yr), turbin angin (9,423 kwh/yr), dan generator (6,032 kwh/yr), dengan konsumsi beban ac sebesar 14,308 kwh/yr, dan beban dc sebesar 11,480kWh/yr. Selain itu hasil simulasi menunjukkan Unmet load (beban listrik yang tidak dapat dilayani oleh system) pada sistem sebesar 0.07% atau 17.5kWh, angka ini menunjukkan bahwa keterjaminan daya listrik dari energi hibrida dalam mensuplai beban BTS sangat tinggi.

Base Transceiver Station (BTS) is a set of equipment telecommunication celluler network that organized as tower with transmitter and receiver antennas. The function of BTS is power amplification, so it can connect the telecommunication operator networking with the customers. BTS have a wide coverage area, but that depends of the bigness of power ampilifier. The power of signal, needs electrical power to supply electrical power loads BTS. BTS which spreadth in purilieus and isolated from PLN can harness renewable energy and generator to back up power. The use of a renewable energy system can support the available electricity energy system and provide the continuity of supply demands for whole year (season).
This paper discussed about the planning of configuration hybrid electrical power for BTS in Pecatu Bali, whereas in that area have global solar radiation 4.82kWh/m2/d, and wind speed 4.37m/s. Planning and optimization analysis of hybrid system can used HOMER NREL software. The results of Homer simulation shows that annual production consists of Photovoltaic (12,330 kwh/yr), wind turbine (9,423 kwh/yr), and generator (6,032 kwh/yr), with the ac primary load consumption 14,308 kwh/yr, and dc primary load 11,480kWh/yr. Besides the results shows unmet load (electrical load that the power system is unable to serve) in system 0.07% or 17.5kWh, this numeral shows that power system from hybrid energy is reliable within supply BTS power load.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51135
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Fitriansyah
"SCADA ( Supervisory Control And Data Acquisition ) adalah suatu sistem yang menyediakan kemampuan akuisisi data dan kontrol untuk keperluan industri ketenaga listrikan yang meliputi pembangkitan , transmisi dan distribusi. Sistem SCADA yang diaplikasikan dalam bidang distribusi tenaga listrik dirancang untuk memantau aktifitas listrik pada gardu listrik sehingga kondisi jaringan tenaga listrik dapat dimonitor secara real time. Selain fungsi tersebut dengan system SCADA juga berfungsi untuk melakukan perintah Remote Control ( RC ) buka / tutup suatu LBS/CB, telesignal dan telematering.

SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) was some system that provided the acquisition capacity of the data and the control for the need of the industry electric that covered the generation, the transmission and the distribution. The SCADA system that was applied in the distribution field of the electricity power was drafted to monitor the activity of electricity to the electricity relay station so as the condition for the network of the electricity power could be monitored in a real manner time. Apart from this function with system SCADA also had a function of carrying out the order Remote Control (RC) was opened/was closed at some of LBS/CB, tele signal and tele matering."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51317
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Helmy Kautsar
"Pada era dimana teknologi wireless begitu berkembang pesat terutama dibidang telekomikasi dan transmisi data kecepatan tinggi. Melihat perkembangan teknologi ini maka dilakukan perancangan untuk menghantarkan tegangan mengunakan teknologi wireless. Metode yang digunakan pada sistem Wireless Power Transmission adalah induksi resonansi magnetik. Dimana, tegangan dengan frekuensi tinggi dipancarkan oleh transmitter lalu dengan prinsip resonansi tegangan yang dipancarkan dapat diterima oleh receiver dalam bentuk tegangan berfrekuensi sama dengan transmitter. Pada penelitian ini untuk menghasilkan tegangan berfrekuensi digunakanlah royer oscillator.

In an era where wireless technology developing so rapidly, especially in the field of telecommunications and high speed data transmission. Seeing the technology development is then carried out to deliver voltage design also uses wireless technology. The method used in the Wireless Power Transmission systems are magnetic resonance induction. Where, high-frequency voltage emitted by the transmitter and the voltage emitted by the principle of resonance can be received by the receiver in frequency voltage equal to the transmitter. In this research, to produce a voltage-frequency oscillator is used Royer oscillator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51047
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Eva Magdalena
"PLTS dapat dimanfaatkan sebagai catu daya listrik BTS hijau. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS cenderung tidak kontinyu, berubah-ubah setiap waktu bergantung pada kondisi cuaca sekitarnya padahal BTS memerlukan sistem catu daya listrik yang kontinyu dan andal selama 24 jam sehari. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembagian kontribusi energi diantara PLTS dan baterai sebagai media penyimpan energi untuk memasok kebutuhan energi BTS. Kontribusi energi ini diatur dengan algoritma manajemen energi yang disimulasikan menggunakan MATLAB/SIMULINK dalam kondisi cuaca cerah dan cuaca berawan/hujan dalam siklus 24 jam.
Hasil simulasi dalam kondisi cuaca cerah, diperoleh kontribusi energi PLTS 54,06 kWh atau 49,688% dan kontribusi energi pengosongan baterai 54,74 kWh atau 50,30%, dari total kebutuhan energi listrik BTS. Dalam kondisi cuaca hujan, diperoleh kontribusi energi PLTS 14,73 kWh atau 13,54% dan kontribusi energi pengosongan baterai 98,645 kWh atau 90,67% dari total kebutuhan energi listrik BTS. Sedangkan nilai SOC baterai tidak pernah turun dibawah 25% dalam dua kondisi tersebut, sehingga dapat diprediksikan bahwa ketersediaan energi baterai dapat memenuhi kebutuhan energi BTS selama dua hari berturut-turut (dalam kondisi cuaca hujan) secara mandiri.

Photovoltaic systems can be used as electrical power supply for green BTS. Electrical energy produced by photovoltaic system has an trend of discontinue, timely variation depends on environment weather conditions, but BTS need a reliably and continuously power supply in 24 hours a day. In such conditions, needed an energy contribution sharing between photovoltaic system and battery as an energy storage for supplying of BTS energy demands. The energy contributions regulated by an energy management algorithms that are simulated by MATLAB/SIMULINK in a sunny day dan a cloudy day conditions at 24 hours cycles.
The simulation result in a sunny day condition, showing that an energy photovoltaic system contribution 54,06 kWh or 49,688% dan a contribution of discharging energy battery 54,74 kWh or 50,30% to supply all BTS energy demands. For the simulation results in a cloudy day condition, showing that an energy photovoltaic system contribution 14,73 kWh or 13,54% and a contribution of discharging energy battery 98,645 kWh or 90,67% to supply all BTS energy demands. In both simulation conditions, SOC never dropped under 25%, so it can be predicted that the avalaibility of battery energi can meets all BTS energy demands for two consecutive cloudy days in stand-alone state.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T40955
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saleh Siswanto
"Pemanfaatan energi terbarukan sudah sangat mendesak guna mereduksi emisi gas CO2 di atmosfir. Salah satunya adalah pemanfaatan biomassa sebagai energi alterntif pengganti energi fosil. Kabupaten Lampung Tengah sebagai sentra produksi gula nasional memiliki potensi bagase yang melimpah, yang dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dengan sistem gasifikasi.
Saat ini komplek perkantoran Pemda Lampung Tengah masih mengoperasikan PLTD guna memenuhi kebutuhan energinya karena keandalan jaringan grid KLP SSM sangat terbatas. Untuk itu perlu analisa biaya energi yang dikeluarkan bila menerapkan PLT Biomassa sebagai pengganti PLTD. Dalam analisa ini menggunakan bantuan perangkat lunak HOMER versi 2.68 beta yang dapat mengoptimasi sistem pembangkit dari nilai NPC dan COE terendah.
Dari analisa hasil simulasi didapat bahwa dengan mennggunakan PLT Biomassa biaya energi akan turun sebesar 23% dari USD$0.187/kWh menjadi USD$0.144/kWh. Terjadi penghematan pemakaian BBM sebesar 111.625 liter/tahun dan menurunkan emisi gas CO2 sebesar 47,5% dari 603.034 kg/tahun menjadi 316.577. Pada harga grid sesuai BBP TR Provinsi Lampung sebesar Rp.860/kWh maka PLT Biomassa akan dapat bersaing bila harga bagase sebesar USD$ 12/ton.

Utilization of renewable energy is very urgent to reduce emissions in the atmosphere. One of the utilization of biomass is as an alternative energy substitute for fossil energy. Central Lampung District as the center of the national sugar production has the potential bagase abundant, which can be utilized as Biomass Power Plant with gasification system.
Recently the local government office complex of Central Lampung still operate diesel generator to meet its energy needs because the supply capacity grid network of KLP SSM only 70%. It is necessary to analyze cost of energy incurred when applying Biomass power plant substitute for diesel generator. The analysis using Homer software version 2.68 beta, to optimize the systems of power plant according to the lowest NPC and COE.
The result of analysis shows that cost of energy Biomass power plant will drop from USD$ 0.187/kWh to USD$ 0.144/kWh. It will save of fuel consumption 111.625 liters/year and reduce CO2 emissions 286.457 kg/year. For gid energy purchase USD$ 0.086/kWh, Biomass power plant will be competitive if bagasse price of USD $ 12/ton.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T40974
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>