Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 246 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nazra Ikrima
Abstrak :
ABSTRAK
PT. PAM Lyonnaise Jaya PALYJA merupakan perusahaan air minum yang salah satu cabangnya berada di Cilandak dengan sumber air baku berasal dari Kali Krukut. Kali Krukut sebagaimana kebanyakan kali yang terdapat di Jakarta, merupakan kali yang mengandung banyak pencemar, terutama dari limbah rumah tangga. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan suatu evaluasi untuk mengetahui kinerja unit dan kualitas air produksi IPA Cilandak. Kinerja IPA dapat diketahui melalui evaluasi dengan meninjau kualitas air baku dan air produksi, serta desain unit instalasi. Metode penelitian yang dilakukan adalah observasi lapangan dan pengambilan data sekunder. Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa kali krukut masih layak diandalkan sebagai tempat intake pengambilan sumber air baku. kinerja IPA Cilandak saat ini dapat dikategorikan cukup baik karena kualitas air produksi yang dihasilkan telah sesuai dengan standard yang ditetapkan pemerintah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa bak prasedimentasi tidak sesuai dengan kriteria desain, sedangkan saringannya sesuai. Pada unit flokulasi, nilai Td, G, dan GTd ada yang tidak sesuai dengan kriteria desain sedangkan untuk unit sedimentasi telah sesuai dengan kriteria desain.
ABSTRACT PT PAM Lyonnaise Jaya Palyja is a water company which is one of is its branch located in Cilandak with raw water source comes from River Krukut. River Krukut like most rivers in Jakarta, contains many pollutants, primarily from household waste. Because of that it is needed to do evaluation in order to know the performance of units and the quality of water production from IPA Cilandak so that it can be given a description toward the existing condition on the water treatment plant units and suggestion or recommendation to over come some problems in IPA Cilandak. The performance of WTP can be known through the evaluation by reviewing the quality of raw water and water production and unit installation design. The evaluation method is done by field observation directly on WTP and from documents in WTP. From the evaluation result can be known that presedimentation is not appropriate with design criterion but the screenings are fit. On flocculation unit, the value of Td, G, and GTd some are not fit with design criterion, but sedimentation unit has been appropriate with design criterion.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S63556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Gabroni Ade Arbi
Abstrak :
ABSTRAK
Komposisi sampah yang heterogen membuat kandungan air menjadi tinggi dan nilai kalor menjadi rendah. Penelitian ini melakukan variasi komposisi sampah terhadap optimasi nilai kalor dan penyisihan kandungan air pada teknologi Biodrying. Variasi komposisi sampah pada Reaktor 1 adalah 60 organik dan 40 anorganik sedangkan pada Reaktor 2 adalah 40 organik dan 60 anorganik. Hasil penelitian ini adalah pertama tidak adanya perbedaan rata-rata yang signifikan antara komposisi organik 40 dengan 60 dalam menurunkan kandungan air, penurunan volatil solid destruktif dan penurunan kandungan air setiap harinya, namun dapat menaikan rata-rata suhu, nilai kalor dan volatile solid yang signifikan dikedua reaktor tersebut. Selain itu, adanya hubungan antara parameter penurunan volatil solid destruktif terhadap penurunan kandungan air, dimana semakin besar penurunan kandungan volatil solid destruktif semakin besar pula penurunan kandungan airnya. Pada Reaktor 1 penurunan kandungan air mencapai 32,08 dan Reaktor 2 mencapai 32,21 . Sedangkan penurunan volatil solid mencapai 9,65 pada Reaktor 1 dan 9,33 pada Reaktor 2. Untuk nilai kalor Reaktor 1 mencapai 3296 kkal/kg sedangkan Reaktor 2 lebih besar dengan mencapai 3506 kkal/kg. Kedua, ada hubungannya semakin lamanya sampah kota didalam proses biodrying maka semakin banyaknya potensi nilai kalor yang hilang karena banyaknya volatil solid yang didekomposisi oleh mikroorganisme.Pada Reaktor 1 potensi kalor yang hilang adalah 33 kkal/kg dimana massa yang hilang sebesar 8,45 dari massa kering dan Reaktor 2 potensi kalor yang hilang 16,45 kkal/kg dimana massa yang hilang sebesar 1,60 dari massa kering.

ABSTRACT
The heterogeneous of municipal solid waste composition makes the moisture content becomes high and the calorific value becomes low. This research conducted a variation of waste composition on calorific value optimization and moisuter content elimination on Biodrying technology.Variation of waste composition at Reactor 1 is 60 organic and 40 inorganic while in Reactor 2 is 40 organic and 60 inorganic. The result of this research is firstly there is no significant difference mean between organic composition 40 with 60 in decreasing moisuter content, decrease of destructive solid volatile and optimum calorific value, but can raise mean temperature significant in both reactor. In addition, there is a relationship between destructive solid volatile degradation parameters to decreasing moisuter content, whereby the greater the decrease of destructive solid volatile content the greater the decrease of moisuter content. In Reactor 1 the decrease of moisuter content reached 32.08 and Reactor 2 reached 32.21 . While the solid volatile decline reached 9.65 at Reactor 1 and 9.33 at Reactor 2. For the Reactor 1 heat value reached 3296 kcal kg while Reactor 2 was larger by reaching 3506 kcal kg. Secondly, there is the increasingly duration of municipal waste in the biodrying process, the greater the potential value of heat loss due to the amount of volatile solid decomposed by microorganisms. In Reactor 1 the potential of heat loss is 33 kkal kg where the mass loss is 8.45 Dry mass and Reactor 2 of potential heat loss of 16.45 kcal kg in which the loss of mass is 1.60 of the dry mass.
2017
T48103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurjalila Hafita Budi Sari
Abstrak :
[Sampah yang dihasilkan di lingkungan kampus Universitas Pancasila berasal dari gedung perkuliahan dan administrasi, kantin, dan halaman dari setiap fakultas. Karakteristik sampah dari kedua sumber tersebut berbeda sehingga proses pengumpulannya harus dipisah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan dan komposisi sampah di lingkungan kampus Universitas Pancasila dengan studi kasus FEB dan FT. Pemilihan kedua fakultas tersebut didasarkan pada jumlah mahasiswa terbesar pada kedua fakultas tersebut diantara fakultas lainnya. Pengukuran timbulan dan komposisi sampah didasarkan pada modifikasi dari SNI 19-3694-1994. Berdasarkan data timbulan dan komposisi sampah yang telah didapat kemudian akan dibuat perencanaan pengelolaan sampah berupa analisa potensi nilai jual sampah dan perencanaan aspek teknik operasional. Sampah yang berpotensi memiliki nilai jual di lingkungan kampus sebesar 58,3% untuk sampah gedung, 73,51% untuk sampah kantin, dan 92,9% untuk sampah halaman. Kemudian untuk mencapai nilai jual sampah yang maksimal dibuat perencanaan aspek teknik operasional yang meliputi pemilahan dan pewadahan sampah di sumber, pengumpulan sampah, pemilahan dan pengolahan sampah, pengangkutan sampah, dan pemrosesan akhir sampah. Residu sampah yang sudah tidak memiliki nilai jual sebesar 207,51 kg yang selanjutnya akan dibawa menuju ke TPA., Solid waste generation in Universitas Pancasila campus largely derived from the lecture and the administration buildings, canteen, and yard from each faculty. Solid waste characteristics from both sources are different so that the collecting process should be separated. This study aims to determine the solid waste generation and composition in Universitas Pancasila campus, with case study Faculty of Economic-Business (FEB) and Faculty of Engineering (FT). The selection of this faculties is based on the number of students which are the most among other faculties. Measurement of solid waste generation and composition based on a modification of the SNI 19-3694-1994. Based on data of solid waste generation and composition that has been obtained then will be made a solid waste management planning includes analysis of the sale value potential of solid waste and planning of operational technique aspect. Solid waste that potentially have an sale value on the campus are 58,3% for building solid waste, 73,51% for canteen solid waste, and 92,9 % for yard solid waste. Then to achieve maximum sale value of solid waste then will be made the planning of operational technique aspect includes separation and storage at the source, collection, separation and processing, transport, and final disposal. Solid waste residue that had not economic value is 207,51 kg which would then be taken to a landfill.]
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eliza Sinta Theresia
Abstrak :
ABSTRAK
Bioreaktor landfill dapat mempercepat proses dekomposisi sampah dan meminimalkan emisi gas CH4 dan CO2. Pada penelitian ini dimodelkan dua buah bioreaktor, salah satu bioreaktor diberi perlakuan aerasi, sedangkan yang lainnya tanpa perlakuan aerasi. Bioreaktor berisi sampah domestik, dengan presentase 70% organik dan 30% anorganik. Dari 150 hari penelitian, diperoleh bahwa penurunan ketinggian sampah pada bioreaktor aerobik, yaitu 32,17%, sedangkan pada bioreaktor anaerobik adalah 29,17%. Nilai maksimum volume gas CH4 pada bioreaktor aerobik adalah 392,70 mL, sedangkan gas CO2 adalah 238,21 mL. Pada bioreaktor anaerobik, nilai maksimum volume gas CH4 yang diperoleh adalah 54,70 mL, sedangkan gas CO2 adalah 6,72 mL.

ABSTRACT
Bioreactor landfill can accelerate waste decomposition and minimize emission of methane and carbon dioxide. This experiment, was conducted by modelling two bioreactor landfills, either with or without aeration were configurated. Bioreactors filled with domestic waste (70% organic waste, 30% inorganic waste). From 150th day research showed that height of waste in aerobic bioreactor was 32,17%, meanwhile in anaerobic was 29,17%. Maximum methane gas volume that produced in aerobic bioreactor was 392,70 mL, meanwhile maximum carbon dioxide gas volume was 238,21 mL. In anaerobic bioreactor, maximum methane gas volume was 54,70 mL, meanwhile maximum carbon dioxide gas volume was 6,72 mL.
2014
S61501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghanis Mahdiana Inka Afiata
Abstrak :
Kenaikan timbulan sampah menyebabkan terbatasnya lahan TPA dan permasalahan pengelolaan pada lindi. Hal ini dapat diatasi dengan penerapan bioreaktor landfill yang dapat mempercepat dekomposisi sampah yang sekaligus dapat menurunkan kandungan pencemar yang ada dalam lindi. Pada penelitian ini berfokus pada kemampuan sampah bioreaktor lysimeter yang terdekomposisi berumur 3 tahun tanpa resirkulasi lindi dalam mengolah air lindi yang berasal dari TPA Cipayung. Parameter yang diukur di dalam penelitian ini adalah karakteristik sampah dan parameter kimia air lindi. Uji karakteristik sampah yang dilakukan adalah analisis ultimate yang berupa kandungan unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), total sulfur (S), dan fosfor (P), rasio C/N, serta analisis proximate yang berupa uji kadar kelembaban, dan kadar abu, serta nilai kalori sampah. Sedangkan untuk parameter kimia lindi berupa tingkat penyisihan BOD, COD, TSS, nitrit, nitrat, dan pH.
Berdasarkan simulasi pengolahan yang telah dilakukan, data analisis ultimate yang mengalami penurunan adalah unsur C dengan hasil akhir 1,38% dan N adalah 0,16%, sedangkan unsur H dan O mengalami peningkatan dengan kadar akhir sebesar 1,98% dan 12,16%. Peningkatan juga terjadi pada data analisis proximate, dimana kadar kelembaban akhir sebesar 3,4%, sedangkan kadar abu dalam sampah adalah 85,1%. Berdasarkan data analisis ultimate, nilai kalor akhir pada sampah adalah 550,599 kkal/kg dengan rasio C/N sebesar 8,625. Sedangkan untuk pengolahan lindi, sampah bioreaktor memiliki efisiensi rata-rata tingkat penyisihan lindi pada parameter BOD, COD, TSS, dan nitrit sebesar 89,26%, dan penurunan pH efluen mendekati rentang pH netral sebesar 7,2-7,8, sedangkan kenaikan konsentrasi terjadi pada parameter nitrat hingga kenaikan rata-rata sebesar 249,99%.

Increasing in solid waste generation causing limited area of landfill and leachate management problems. These can be solved by applying the bioreactor landfill to accelerate waste decomposition that also can reduce pollutants content in the leachate. This study focused on the ability of 3-year-old decomposed waste in bioreactor lysimeter without leachate recirculation for treating the leachate from Cipayung landfill. Parameters measured in this study are the waste characteristics and leachate chemical parameters.Characteristics of waste includes ultimate analysis of element content of carbon (C), hydrogen (H), oxygen (O), nitrogen (N), total sulphur (S) and phosphorus (P), ratio of C / N, and proximate analysis in the form of moisture content, ash content, and calorific value of the waste.As for chemical parameters of the leachate includes removal efficiencies of BOD, COD, TSS, nitrite, change of pH, and rate of nitrate increase.
Based on the simulation of leachate treatment has been done, ultimate analysis data that decreased was element C with final results 1.38% and N was 0.16%, while the final results of element H and O increased by 1.98% and 12,16%. Escalation also occurred in proximate analysis data, which the final moisture content was 3.4%, while the ash content in the waste was 85.1%.Based on data from ultimate analysis, final result of calorific value of waste was 550.599 kcal/kg with C/N ratio was 8.625.As for the results of leachate treatment, bioreactor landfill has average efficiency rate of leachate removal on the BOD, COD, TSS, and nitrite parameters at rate 89,26%, and a decrease of pH occured in leachate effluent with pH range 7,2 to 7,8, while the increase occured in average of nitrates concentrations reached 249,99%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S65867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina Damara
Abstrak :
Pengolahan air limbah domestik PT GS Battery dengan Bio Kleen Sewage System masih menghasilkan konsentrasi amonia effluen yang melebihi baku mutu. Aerated Submerged Fixed Film Reactor yang diketahui mampu mengolah beban amonia tinggi, diterapkan untuk mengolah air limbah tersebut dan dievaluasi selama 45 hari. Penelitian skala laboratorium dilakukan menggunakan bioreaktor dengan kapasitas 5.6 L yang dioperasikan pada waktu detensi yang berbeda, yaitu 6, 8, dan 10 jam. Lumpur aktif resirkulasi dari instalasi pengoalahan air limbah Jababeka digunakan sebagai lumpur pembibitan. Kualitas influen penelitian memiliki laju beban Chemical Oxygen demand COD dari 1181 sampai 1987 g COD m-3 hari-1 dan laju beban analisis dari 134 sampai 223 g NH3-N m-3 hari-1. Hasil penelitian menunjukkan performa yang lebih baik pada HRT 10 jam, dimana sistem mencapai 90 ndash; 93 dan 94 ndash; 99 pada efisiensi penyisihan COD dan analisis. Data yang diperoleh menunjukkan nilai R-kuadrat 0.87 dan 0.85. Konsentrasi effluen COD dan amonia memiliki rentang 36 ndash; 60 mg/L dan 0.4 ndash; 5 mg/L dimana keduanya telah memenuhi standar baku mutu di Indonesia. Penelitian ini juga menunjukkan dua kondisi aerobik dan anaerobik dapat bekerja dalam satu bioreaktor.

Domestic wastewater treatment in PT GS Battery using Bio Kleen Sewage System still produced ammonia concentration above effluent discharge standard. Aerated Submerged Fixed Film Reactor which known for its ability to treat high ammonia loading, was used and evaluated during 45 days. Laboratory experiment were conducted using a bioreactor with 5.6 L capacity operated at different hydraulic retention times, which were 6, 8, and 10 hours. Return activated sludge from wastewater treatment plant of Jababeka was taken as seed sludge. The influent of the experiment has Chemical Oxygen Demand COD loading rate from 1181 to 1987 g COD m 3 day 1 and ammonia loading from 134 to 223 g NH3 m 3 day 1. Results indicated better performance at 10 hours rsquo retention time that the system was able to achieve 90 ndash 93 and 94 ndash 99 removal efficiencies of COD and ammonia. Data gained exhibited the R squared value were 0.87 and 0.85. The effluent COD and ammonia concentration ranged between 36 ndash 60 mg L and 0.4 ndash 5 mg L which lower than the Indonesian national discharge standards for both parameters. The present study showed also two conditions of aerobic and anaerobic could be worked in a single bioreactor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fadhila Izhar
Abstrak :
Berkembangnya industri tekstil di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Lokasi industri terkonsentrasi di Jawa Barat 57 persen , Jawa Tengah 14 persen, dan Jakarta 17 persen dan sisanya tersebar di Jawa, Sumatera. Salah satu industri tekstil yang sedang berkembang saat ini adalah industri produk jeans. Industri jeans memiliki unit pewarnaan dyeing memiliki potensi pencemaran air dengan kandungan bahan kimia berbahaya, Chemical Oxygen Demand, asam, dan amoniak yang tinggi Verma dkk, 2012.
Pada penelitian ini, air limbah yang digunakan berasal dari pabrik X produksi bahan jean di Bandung, Jawa Barat. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi penyisihan COD, BOD, dan warna pada air limbah pabrik serta HRT optimum yang akan digunakan sebagai usulan desain eksisting di lapangan. Teknologi ABR-AF akan dioperasikan secara kontinyu dengan aliran air limbah up-down, dengan variasi HRT 12 jam, 18 jam , dan 24 jam.
Dari hasil penelitian, ABR-AF mampu menurunkan konsentrasi COD, BOD, dan warna air limbah jean sebesar 96,72 , 95,07 dan 45,1 pada HRT 24 jam. Variasi HRT mempengaruhi efisiensi penyisihan yang terjadi. Pada aplikasi di lapangan dengan debit 55 m3/hari, maka membutuhkan unit ABR-AF dengan dimensi panjang, lebar, dan tinggi reaktor adalah 7 m, 1,75 m x 4,75 m.

Textile Industrial in Indonesia are increasing from time to time. From the statistic data, there are 57 textile industry in West Java, 14 in Middle Java, and 17 in Jakarta. One of the most advanced textile industry is jeans textile. Jeans wastewater potentially damage the environment if discharged into the stream without any treatment, hence on site wastewater treatment with Anaerobic Baffled Reactor ABR Anaerobic Filter AF Bio Blox Media. This study aims to determine removal efficiency of COD, BOD, and colour concentration of ABR AF in the field.
In this study, ABR AF operated continuously and streamed up and down with HRT variation 12 hours, 18 hours, and 24 hours. Based on the result, ABR AF is able to decrease the concentration of BOD, COD and colour reached 96,72 , 95,07 dan 45,1 on 24 hours HRT.
Based on the data, the variations of HRT affect the removal efficiency result of COD, BOD, and colour significantly. Application in the field with 55 m3 day wastewater flowrate requires ABR AF unit with 7 meter length, 1,75 meter widht, and 4,75 meter height.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kanty Driantami
Abstrak :
Kandungan NH3-N dalam air limbah yang cukup tinggi jika dibuang ke badan air dapat menyebabkan eutrofikasi yang berdampak negatif terhadap ekosistem akuatik. Membrane aerated biofilm reactor MABR merupakan teknologi pengolahan air limbah yang mampu mengurangi konsentrasi NH3-N dalam air limbah domestik. Penelitian ini melakukan pengamatan mengenai kinerja penyisihan konsentrasi NH3-N dalam air limbah domestik menggunakan MABR. Air limbah domestik mengandung konsentrasi NH3-N sebesar 73 mg/l ndash; 104.8 0.12 kg NH3-N/m3.d - 0.24 kg NH3-N/m3.d dan COD sebesar 332 - 468 mg/l 0.56 kg COD/m3.d - 1.05 kg COD/m3.d . MABR disuplai oleh oksigen dengan tekanan sebesar 20 kPa dan penelitian dilakukan dengan tiga variasi waktu detensi HRT berbeda yaitu 8, 10, dan 12 jam. Setelah 33 hari, hasil menunjukkan rasio COD/N berkisar antara 3.9 ndash; 5.7 dengan maksimum efisiensi penyisihan COD dan NH3-N terjadi ketika HRT 12 jam yang mencapai, masing-masing 88 dan 89.58 . Hal ini mengindikasi, bahwa NH3-N dapat dihilangkan menggunakan MABR pada rasio COD/N yang rendah. Selan itu, bakteri autotrof yang berperan untuk mengoksidasi NH3-N menjadi NO2- da NO3- memiliki laju pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan bakteri heterotrof. Sehingga, HRT yang semakin lama akan memberikan keuntungan untuk proses nitrifikasi dan efisiensi penyisihan NH3-N yang tinggi telah dapat tercapai.

High concentration of NH3 N in wastewater discharges from Sewage Treatment Plant can causes eutrophication of the surface water that have the negative impacts for aquatic ecosystems. Membrane aerated biofilm reactor MABR has been proposed as a wastewater technology to reduce NH3 N concentration in domestic wastewater. This study observed the performance of NH3 N removal in domestic wastewater using MABR. Domestic wastewater contains concentration of NH3 N from 73 mg l to 104.8 mg l 0.12 kg NH3 N m3.d to 0.24 kg NH3 N m3.d and COD from 332 mg l to 468 mg l 0.56 kg COD m3.d to 1.05 kg COD m3.d . MABR was supplied by oxygen at pressure of 20 kPa and study performed for 3 hydraulic loading rate HRT variations, which were 8, 10, and 12 hours. After 33 days of running, the result showed COD N ratio were about 3.9 to 5.72 with maximum efficiency of COD and NH3 N removal occurred when HRT 12 hours, reached 88 and 89.58 respectively. This indicated, that NH3 N could removed by MABR at low COD N ratio. Furthermore, autrotrophs bacteria that responsible for oxidized NH3 N to NO2 and NO3 have slower growth rates compared with heterotrophs bacteria. Thus, the longer HRT provided benefit for nitrification process and high NH3 N removal efficiency has been achieved.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Hanany
Abstrak :
ABSTRAK
Pengeringan sampah dengan metode biodrying menjadi metode yang menarik bagi pengelolaan sampah dan kebutuhan energi. Dengan menggunakan panas yang dihasilkan dari proses biodegradasi, kadar air pada sampah dapat dikurangi. Sampah organik dengan kadar air yang rendah dapat dimanfaatkan sebagai energi berupa refused derived fuel. Pada penelitian ini, menggunakan komposisi sampah organik 50 dari daun kering, 35 dari sampah sayur dan 15 sisa makanan, dikeringkan didalam kondisi aerobik dengan variasi airflow-rate sebesar 8L/mnt.kg, 10L/mnt.kg dan 12L/mnt.kg. Percobaan menggunakan 3 reaktor berbahan Styrofoam dengan ukuran 70cm x 50cm x 40cm. Proses biodrying berjalan selama 21 hari dengan hasil akhir, airflow-rate sebesar 10L/mnt.kg dipilih karena dapat menurunkan kadar air hingga 21,15 dengan suhu maksimum 63,3?C dan menghasilkan nilai kalor sekitar 3595,29 kcal/kg.

ABSTRAK
The process of bio drying could be an interesting solution for municipal solid waste management and energy demand in Indonesia. By using the heat from bio degradation process consists in bio drying, moisture content in solid waste can be reduce. Solid wastes with a low moisture content, could be used as a fuel with a good energy content. In this study, 85 of garden wastes and 15 of food waste from Indonesia rsquo s municipal solid waste were bio dried in aerobic condition using 3 variations of air flow rates, which were 8 L min.kg 10 L min.kg and 12 L min.kg. The experiment perform with three different reactors with known volume 75cm x 50cm x 40cm and using Styrofoam as an insulation. Process of bio drying lasted 21 days. In the end, the experiment with 10 L min.kg aeration, has the lowest moisture contents about 23 with high temperature and NHV about 3595.29 kcal kg
2017
S67051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanyzia Fajrianas Kautsar
Abstrak :
ABSTRAK
Peningkatan produksi lindi dari TPA banyak yang tidak diikuti dengan banyaknya instalasi pengolahan lindi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar penyisihan COD, TN, dan TSS serta waktu detensi optimumnya menggunakan Anoxic-Aerobic Moving Bed Biofilm Reactor MBBR . MBBR merupakan suatu unit pengolahan biologis dengan mengkombinasikan sistem attached growth dengan suspended growth. Operasioanal MBBR dilakukan menggunakan sistem batch, yang terdiri atas tiga proses, yaitu seeding, aklimatisasi, dan feeding. HRT atau waktu detensi yang digunakan pada penelitian ini adalah 12 dan 24 jam. Konsentrasi COD, TN, dan TSS pada influen lindi yang digunakan pada penelitian ini berturut-turut berada pada rentang 3345 mg/L ndash; 6000 mg/L, 2285 mg/L ndash; 2585 mg/L, dan 650 mg/L ndash; 2155 mg/L. Dari penelitian ini diketahui efisiensi penyisihan COD, TN, dan TSS pada saat HRT 12 jam berturut-turut berada pada rentang 59.47 - 66.58 , 58.87 - 70.50 , dan 51.72 - 54.79 . Sedangkan efisiensi penyisihan COD, TN, dan TSS pada saat HRT 24 jam berturut-turut berada pada rentang 62.48 - 69.99 , 70.23 - 83.56 , dan 53.33 ndash; 61.17 . Dari efisiensi penyisihan tersebut dapat diketahui bahwa waktu detensi optimum pada penelitian ini adalah 24 jam. Namun efisiensi penyisihan yang kurang maksimal menyebabkan efluen dari penelitian ini masih berada di atas baku mutu.

ABSTRACT
There are so many leachate produced by solid waste landfill which is not required by effective leachate treatment unit. The purpose of this study is to know the removal efficiency of COD, TN, and TSS, and also the optimum HRT using Anoxic Aerobic Moving Bed Biofilm Reactor MBBR . MBBR is a biological processing unit that combine attached growth system with suspended growth system. The MBBR 39 s operational system that used in this study is batch system. HRT that used in this study is 12 and 24 hours. COD, TN, and TSS concentrations of Cipayung landfill leachate is in range 3345 mg L ndash 6000 mg L, 2285 mg L ndash 2585 mg L, dan 650 mg L ndash 2155 mg L resepectively. The removal efficiency of COD, TN, and TSS with 12 hours HRT as result of this study is in range 59.47 66.58 , 58.87 70.50 , dan 51.72 54.79 respectively. And The removal efficiency rof COD, TN, and TSS with 24 hours HRT as result of this study is in range 62.48 69.99 , 70.23 83.56 , dan 53.33 ndash 61.17 respectively. The optimum time detention HRT of this study is 24 hours. The small value of removal efficiency causes the leachate concentrations still exceeds the quality standard.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>