Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Situmorang, Happy
"Pengemudi sepeda motor usia dewasa menengah (40-65 tahun) dikenal sebagai pengemudi yang paling sedikit mengalami kecelakaan dan juga paling jarang melakukan perilaku mengemudi berisiko terutama mengebut. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan peran normlessness trait dan persepsi risiko dalam menghambat pengemudi motor usia dewasa menengah untuk mengebut. Sampel penelitian ini adalah 150 orang pengemudi sepeda motor dewasa menengah (40-65 tahun).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa normlessness trait dan persepsi risiko tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan mengebut. Penelitian selanjutnya ada baiknya mencermati pengaruh faktor internal yang lain seperti penurunan kondisi fisik, kognitif dan persepsi terhadap perilaku mengebut pada pengemudi usia dewasa menengah.

The middle adulthood (40th up to 65th year old) motorcyclists was found fewer doing risky driving behavior, especially speeding, than younger motorcyclists. This study specifically aims to prove the influence of normlessness trait and risk perception as internal factor inhibits speeding behavior the middle-adulthood motorcyclist. The sample was 150 old drivers (whose age is 40-65 years old).
The results showed that normlessness trait and the perception of risk has no influence on the speeding decision-making. The next study ought to considering the influence of others internal factors such as the decline in physical, cognitive, and perception ability for speeding in middle-adulthood motorcyclist.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmanuela Kirana Sangitan
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3557
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priyandana Kusumadi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh persepsi risiko dan persepsi keuntungan terhadap pengambilan keputusan melanggar lampu merah pada pengemudi sepeda motor berusia muda. Pada setiap pengambilan keputusan dalam mengemudi, individu akan selalu mempersepsikan dampak negatif berupa risiko akibat dari suatu tindakan, serta dampak positif berupa manfaat dari suatu tindakan, dan memperhitungkannya untuk mendapatkan hasil yang dianggap terbaik (Sitkin & Weingart, 1995). Agar dapat menghasilkan keputusan yang baik dan tidak membahayakan, dinamika persepsi risiko dan persepsi keutungan yang terjadi pada individu harus dilakukan secara efektif.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan non-experimental. Penelitian ini menggunakan satu set kuesioner yang terdiri dari delapan skenario mengemudi yang dapat memunculkan pengambilan keputusan untuk melanggar lampu merah. Pada tiap skenario yang terdapat dalam penelitian ini, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang mengukur persepsi risiko, persepsi keuntungan, serta pengambilan keputusan melanggar lampu merah. Sampel yang digunakan adalah 100 orang responden pengemudi sepeda motor di wilayah Jabodetabek.
Dengan menggunakan multiple regression, diperoleh hasil bahwa persepsi risiko dan persepsi keuntungan secara signifikan mempengaruhi pengambilan keputusan melanggar lampu merah. Persepsi keuntungan memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan persepsi risiko dalam mempengaruhi pengambilan keputusan melanggar lampu merah pada pengemudi sepeda motor berusia muda.

The objective of this research is to study the influence of risk perception and utility perception on young motorcycle rider's red-light crossing decision making in jakarta. Upon making a decision, motorcycle rider will always perceive negative and positive impact of the action that will be decided, and take it into account to produce the best outcome (Sitkin & Weingart, 1995). In order to generate a good and safe decision, motorcycle rider will have to effectively perceive the risk and utility of the action taken from the decision making.
This research is a qualitative and non-experimental study. This research will use one set of questionnaire consisting eight riding scenario which will bring up the decision to cross a red-light. Each and any one of these eight scenario consist questions to assess risk perception, utility perception, and red-light crossing decision making. Respondents of this research is 100 motorcycle rider in Jakarta.
By using multiple regression, it was found that risk perception and utility perception is a significant predictor of red-light crossing decision making. Among the two variable, utility perception is shown to have a greater effect than risk perception on young motorcycle rider's red-light crossing decision making.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ichwan
"Pengemudi sepeda motor dewasa menengah di wilayah Jakarta seringkali melakukan pelanggaran lampu merah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari sensation-seeking dan persepsi risiko terhadap perilaku melanggar lampu merah pada pengemudi dewasa menengah dengan memberikan skenario mengemudi. Sampel penelitian ini adalah 100 orang pengemudi sepeda motor berusia antara 45 hingga 65 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan melanggar lampu merah. Di sisi lain, sensation-seeking tidak berpengaruh secara signifikan. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan terhadap pengemudi sepeda motor dewasa menengah yang tergabung dalam klub sepeda motor. Hal ini dilakukan karena pengemudi tersebut mengemudi untuk bersenang-senang, bukan untuk tujuan aktivitas rutin sehari-hari.

Middle adulthood motorcycle riders in Jakarta often running red lights. This running red lights behavior influenced by two factors, sensation-seeking and risk perception. This study purposes is proving the influence of sensation-seeking and risk perception toward running red light decision making on middle adulthood by giving them driving scenarios. Samples in this study are 100 motorcycle riders within age range between 45 to 65 years old.
The result shows that risk perception has influence toward running red light decision making. On the other hand, sensation-seeking doesn?t. The next researches should aim middle adulthood who joined motorcycle clubs because they ride for joys and pleasures, not for daily routin activites.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Felinda Stefika
"Penelitian ini berusaha melihat pengaruh tempo musik dan jenis kelamin penumpang terhadap perilaku mengebut pada pengemudi kendaraan pribadi berusia muda. Partisipan terdiri atas 60 orang pengemudi laki-laki berusia 18 sampai 35 tahun, Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium eksperimental dengan desain penelitian between subject yaitu desain faktorial dengan variasi 2x2. Instrumen penelitian ini adalah permainan simulasi mengemudi yang menggunakan Playstation2. Kecepatan mengemudi diukur dengan speedometer yang terdapat pada layar televisi ketika responden sedang mengemudi selama penelitian berlangsung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tempo musik berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku mengebut pada pengemudi kendaraan pribadi berusia muda (p < 0.05). Namun jenis kelamin penumpang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku mengebut (p > 0.05). Selain itu, ditemukan pula bahwa tempo musik tidak berinteraksi secara signifikan dengan jenis kelamin penumpang dalam mempengaruhi perilaku mengebut pada pengemudi kendaraan pribadi berusia muda (p > 0.05).

This experiment wants to see the impact of the tempo of the music and the sex of passenger to speeding behavior on young private driver. Participants consist of 60 male drivers whose age is 18 until 35 years old. This experiment is a laboratory experimental which use between subject design, the 2x2 factorial design. More, the instrument of this experiment is driving simulation game which uses Playstation2. The speeding is valued by speedometer which can be seen at the monitor of the television when respondents are driving while the experiment is going on.
As the result, tempo music have a significant effect to speeding behavior by young private driver. But, sex of passenger have no significant effect to speeding behavior. On the other hand, there is also been found that tempo of music is not interacting significantly with the sex of passenger in influencing speeding behavior on young private driver.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imanurul Aisha Rahardjo
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran dari trait kepribadian dark triad dan iklim keselamatan lalu lintas terhadap perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor. Partisipan penelitian adalah 111 pengendara sepeda motor yang memiliki karakterisitik memiliki SIM C, berusia 18 – 40 tahun, berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, dan menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasi sehari-hari. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang terdiri dari skala perilaku berkendara motor berisiko (PBMB), Short Dark Triad Scale (SD3), dan Traffic Climate Scale (TCS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa trait psychopathy, yang merupakan bagian dari kepribadian dark triad, berperan secara signifikan terhadap perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor. Sementara itu, tidak terdapat peran yang signifikan pada variabel iklim keselamatan lalu lintas dan dua traits lain dari kepribadian dark triad, yaitu narcissism dan machiavellianism terhadap perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar peneliti juga menggunakan populasi khusus agar lebih menggambarkan perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor.

This study aims to examine the role of the dark triad personality trait and traffic safety climate on risky driving behavior among motorcyclists. The research participants were 111 motorcycle riders who have the characteristics of having a SIM C, aged 18-40 years, domiciled in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi, and use motorcycles as a mode of daily transportation. Data was collected using a questionnaire consisting of a risky motorcycle riding behavior scale (PBMB), the Short Dark Triad Scale (SD3), and the Traffic Climate Scale (TCS). The results showed that the psychopathy trait, which is part of the dark triad personality, plays a significant role in risky riding behavior among motorcyclists. Meanwhile, there is no significant role in the traffic safety climate variable and two other traits of the dark triad personality, namely narcissism and machiavellianism on risky driving behavior in motorcyclists. For further research, it is recommended that researchers also using specific participants in order to better describe risky riding behavior among motorcyclists."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Anita Dwinata
"Penelitian ini bertujuan untuk menyusun tes Penalaran Induktif Figural PIF sebagai subtes dari battery test inteligensi yang didasarkan oleh teori inteligensi Cattell-Horn-Carroll CHC. Pengambilan data lapangan dilakukan pada siswa kelas X dari tiga SMA di Jakarta N=97. Dari pengujian reliabilitas dengan metode Cronbah rsquo;s Alpha menunjukkan bahwaTes PIF memiliki konsistensi internal yang baik dalam mengukur sebuah konstruk ?=0,727. Pengujian validitas konstruk dengan mengorelasikan Tes PIF dengan Standard Progressive Matrices, diperoleh hasil Tes PIF valid dalam mengukur konstruk penalaran induktif r= 0,67, p=0,000. Hasil analisis derajat kesukaran aitem menunjukkan secara umum aitem-aitem pada tes tergolong mudah p antara 0,14 hingga 0,97.
Dari analisis daya diskriminasi aitem diperoleh hasil sebagian aitem telah mampu membedakan individu yang memiliki kemampuan penalaran yang induktif yang tinggi dan yang rendah crit ge; 0,2= 23 aitem . Hasil analisis distraktor menemukan bahwa sebagian besar aitem belum memiliki distraktor yang berfungsi dengan baik dalam mengecoh peserta. Within-group norm dengan transformasi non-linear standard score M=10, SD=3 dibuat untuk menginterpretasi skor tes. Diperlukan revisi terhadap aitem dan pengujian kembali tes PIF sebelum tes ini dapat digunakan untuk tujuan peminatan siswa SMA.

This research was conducted to develop new figural inductive reasoning test as part of the new intelligence battery test based on Cattell Horn Carroll Theory of Human Inteligence CHC. Field data was collected from X grade students in three different high schools in Jakarta N 97. Cronbach's Alpha test showed that PIF Test has adequate internal consistency in measuring a construct 0,727. Correlation with Standard Progressive Matrices found that PIF Test is valid in measuring inductive reasoning r 0,67, p 0,000. Item difficulty analysis indicates that most items have dissatisfying item difficulty level 0,14 le p le 0.97.
Item discrimination analysis describes that half of items has sufficient item discrimination index crit ge 0,2 23 item . Distractors power analysis explains that most items have distractors that poorly deceive the test taker. Within group norms with normalized transformation M 10, SD 3 is available for interpretation. Revision is required regarding the aitem as well as re examination of the PIF Test before this test is suitable to be used for high school student streaming purposes.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat tes inteligensi berdasarkan teori Cattel-Horn-Caroll CHC yang ditujukan untuk rekomendasi peminatan siswa SMA. Tes yang dikembangkan pada penelitian ini adalah tes yang mengukur kemampuan associative memory tes AM . Pengambilan data dilakukan di Jakarta dengan sampel siswa SMA kelas X N=96. Hasil uji reliabilitas tes AM memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,86. Dari hasil uji validitas konstruk dengan metode correlation with other test menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,45.

The objective of this research is to construct the intelligence test based on Cattel Horn Caroll CHC theory as a tool to student placement in senior high school. The intelligence test that is developed in this research constructs the assosiative memory AM test. The sample of this research is the first grade senior high school students N 96 in Jakarta. The realiability test shows the result coefficient alpha 0,86. The construct validity correlation with other test shows correlation result 0,45."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Mardianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan salah satu subtes dari tes inteligensi, yaitu tes working memory capacity WM yang akan digunakan sebagai salah satu acuan dalam pertimbangan proses peminatan siswa SMA di Indonesia. Penyusunan tes WM didasarkan pada teori CHC yang merupakan teori yang paling komprehensif dan kontemporer pada saat ini. Pengujian tes WM dilakukan pada siswa SMA kelas X di wilayah Jakarta yang berasal dari peminatan IPA dan IPS. Pengujian reliabilitas terhadap tes WM menggunakan metode Cronbach Alpha menunjukan bahwa tes WM memiliki konsistensi internal yang baik untuk mengukur suatu konstruk.
Pengujian validitas konstruk menggunakan metode correlation with other test, menunjukan bahwa tes WM merupakan tes yang valid untuk mengukur konstruk working memory capacity karena berkorelasi secara signifikan dengan tes IST subtes ME yang juga mengukur memori. Selain itu, berdasarkan hasil analisis aitem, tes WM telah memiliki aitem-aitem dengan derajat kesulitan aitem yang beragam dan daya diskriminasi yang baik. Telah disusun norma tes WM dengan menggunakan normalized standard score, dengan M=10 dan SD=3.

This research was conducted to develop one of the subtests from intelligence test, that is working memory capacity WM test that will be used as a reference to make considerations in the high school student rsquo s specilization in Indonesia. The constructions of WM test was based on CHC theory which is the most comprehensive and contemporary theory of intelligence. The tested of WM test was conducted at the first year of high school students in Jakarta region, including students from sciences and social science major. Reliability testing using Cronbach Alpha method showed that WM test has good internal consistency.
Validity testing using correlation with other test method showed that WM test is a valid test to measure working memory capacity, because the WM test significantly correlated with the ME subtest of IST test which also measure memory. Furthermore, based on the item analyses, WM test has good item with a variant item difficulty and good item discriminant. The norm of WM test was using normalized standard score, M 10 and SD 3.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thahira Hanum Sekarmewangi
"Pada saat mengingat suatu kejadian, terdapat fenomena dimana orang menyampaikan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi, namun mereka sangat yakin hal itu terjadi. Fenomena ini dikenal sebagai false memory. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tipe informasi dan penundaan recognition test terhadap false memory pada pengendara motor yang pernah mengalami kecelakaan. Sebanyak 80 pengendara motor di daerah Jabodetabek menjadi sampel dalam penelitian ini, dengan menggunakan paradigm Deese ndash;Roediger ndash;McDermott DRM sebagai alat ukur false memory. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan mixed-design 3 tipe informasi: berhubungan dengan kecelakaan, negatif, netral x 2 penundaan: tanpa penundaan dan dengan penundaan 5 menit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tipe informasi terhadap false memory. Partisipan lebih banyak memunculkan false memory pada daftar kata yang berkaitan dengan kecelakaan dibandingkan dengan daftar kata negatif dan netral. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh penundaan yang signifikan terhadap false memory. Interaksi antara tipe informasi dan penundaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap false memory.

When remembering an event, there is a phenomenon in which a person delivers information that never actually happened, but they are sure that it has happened. This phenomenon is known as false memory. The current research aims to see the effect of information type and delay on false memory of motorcyclists that have been in an accident before. 80 motorcyclists in the area of Jabodetabek were the sample of this research, using the Deese Roediger McDermott DRM paradigm as a measurement of false memory. The current research is an experimental research using the mixed design 3 information type accident related, negative, neutral x 2 delay with delay and without delay.
The results show that there is an effect of information type on false memory. Participants produced more false memories on list types that were accident related compared to negative and neutral word lists. The results show that there is no significant effect of delay on false memory. The interaction between information type and delay also show no significant effect on false memory.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>