Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
Adelia Rizki Widyasandra
"Film Barakah Yuqabil Barakah merupakan film yang disutradarai oleh Mahmoud Sabbagh dan diproduksi di Arab Saudi pada tahun 2016. Film ini mendapat penghargaan di ajang festival film internasional paling bergengsi di dunia sebagai pemenang film kategori berbahasa asing terbaik dalam Academy Awards ke-89 tahun 2017 di Los Angeles. Film bergenre komedi romantis ini menceritakan tentang pria kelas menengah yang bertemu seorang gadis dari kelas sosial atas dan mereka saling jatuh cinta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analisis dengan pendekatan objektif. Penelitian ini menggunakan teori pengkajian fiksi Burhan Nurgiyantoro. Unsur-unsur intrinsik yang dianalisis meliputi tema, plot (alur), latar, tokoh, dan moral. Unsur intrinsik tersebut digunakan untuk melihat adanya pesan dan kritik sosial yang ingin disampaikan melalui cerita di film Barakah Yuqabil Barakah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kritik sosial terhadap pemerintah, masyarakat, sistem keluarga, dan masalah gender pada film Barakah Yuqabil Barakah.
The film Barakah Yuqabil Barakah is a film directed by Mahmoud Sabbagh and produced in Saudi Arabia in 2016. This film received an award at the most prestigious international film festival in the world as the winner of the best foreign language film category at the 89th Academy Awards 2017 in Los Angeles. This romantic comedy genre film tells of a middle-class man who meets a girl from the upper social class and they fall in love. The method used in this research is descriptive-analytical with an objective approach. This study uses Burhan Nurgiyantoro's fiction assessment theory. The intrinsic elements analyzed include the theme, plot, setting, characters, and morals. This intrinsic element is used to see the existence of messages and social criticism to be conveyed through the story in the film Barakah Yuqabil Barakah. The results of this study indicate that there is social criticism of the government, society, family system, and gender issues in the film Barakah Yuqabil Barakah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hadi Sabila Arrasyad
"Penelitian ini membahas tentang syair Abu Nuwas bertema minuman keras atau khamriyyat yang berjudul Da’ Anka Laumi. Tema khamr bukanlah tema yang baru dalam kesusastraan Arab, namun tema tersebut mulai populer pada masa Abbasiyah (abad ke-7), dan Abu Nuwas salah satu penyair yang masyhur menulis syair dengan tema tersebut. syair Da’ Anka Laumi adalah syair yang digubah Abu Nuwas setelah Ia mendapat kritikan dari seorang ulama Mu’tazilah bernama Ibrahim Al-Nazham. Kemudian penelitian ini bertujuan untuk mengungkap unsur-unsur intrinsik yang ada dalam syair tersebut dengan pendekatan teori strukturalisme. Hasil temuan dalam penelitian ini dari ide, emosi, imajinasi, gaya puisi, dan irama atau rima digunakan oleh Abu Nuwas untuk mengungkapkan sentimen pribadinya terhadap minuman keras sekaligus respon atas kritik Ibrahim Al-Nazham. Abu Nuwas menuangkan idenya dalam syair yang digambarkan mengggunakan gaya bahasa yang penuh imajinasi dengan irama dan rima yang konsisten untuk mengungkapkan emosi- emosinya. Setiap unsur-unsur intrinsik tersebut saling berkaitan dan bergantung sehingga menjadi satuan yang koheren.
This study discusses Abu Nuwas's poem with the theme of wine or khamriyyat entitled Da' Anka Lawmi. The theme of khamr is not new in Arabic literature, but the theme became popular during the Abbasid era (7th century), and Abu Nuwas was one of the famous poets who wrote poetry on this theme. Da' Anka Laumi's poetry is a poem composed by Abu Nuwas after he received criticism from one of Mu'tazilah followers named Ibrahim Al-Nazham. This study aims to reveal the intrinsic elements in the poem with a structuralism theory approach. The findings in this study of ideas, emotions, imagination, poetry style, and rhythm or rhyme are used by Abu Nuwas to express his sentiments towards the wines. Abu Nuwas expresses his ideas in poetry which is described using an imaginative language style with consistent rhythms and rhymes to express his emotions. Each of these intrinsic elements is interrelated and dependent so that they become a coherent unit."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhammad Yudi Alvino
"Budaya bersyair merupakan tradisi bangsa Arab yang digunakan sebagai salah satu media untuk menyampaikan pesan metaforik dari penyair kepada masyarakat luas. Pesan moral merupakan bagian penting di dalamnya yang dapat menggambarkan pandangan hidup penulis mengenai reaksinya terhadap nilai-nilai kebenaran bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk membahas pesan moral yang terkandung dalam puisi Ghaslan li al-‘Ar karya Nazik AlMalaika, yaitu salah satu penyair perempuan Arab modern asal Irak yang hidup di awal abad ke-20 sampai awal abad ke-21 yang terkenal sebagai tokoh pembaharu pertama dalam genre puisi Arab bebas (Asy-Syi’r Al-Hurr). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan teori strukturalisme dalam menganalisis. Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini terdapat unsur strukturalisme, yaitu ide, perasaan, imajinasi, gaya bahasa, irama dan rima serta keterkaitan antar unsur tersebut. Selain itu, ditemukan juga pesan moral yang terdapat di dalam puisi, yaitu memelihara kehormatan diri dan kesetaraan atau keadilan.
Poetry culture is an Arab tradition that is used as a medium to convey metaphoric messages from the poets to people. Moral message is an important part in poetry that can describe the poet’s view regarding their reaction to values for society. This research aims to analyze the moral message of the poem Ghaslan li al-‘Ar by Nazik Al-Malaika, one of the modern Arab women poets from Iraq who lived in the early 20th century until early 21th century that was known as the first reformer in the free Arabic poetry genre (Asy-Syi’r Al-Hurr). The method used in this research is literature study and the theory of structuralism in analyzing. The results of this study indicate that there are elements of structuralism, such as ideas, feelings, imagination, style of language, rhythm and rhyme, and the interrelationships between those elements. Moreover, there is also a moral message in the poetry, such as maintaining selfrespect and equality or justice."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Zahirah Karamatullah
"Penelitian ini akan membahas sebuah film yang ditulis dan disutradarai oleh Nadine Labaki, yang berjudul Capernaum. Film ini mendapatkan standing ovation selama lima belas menit, karena berhasil menyentuh emosional para penontonnya di Cannes Festival Film pada bulan Mei 2018 di Prancis. Film Capernaum merupakan salah satu film yang menarik perhatian penulis karena di dalamnya menggambarkan realita kehidupan para pengungsi di Lebanon yang dikemas dalam sudut pandang anak-anak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis dengan pendekatan objektif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori pengkajian fiksi Burhan Nurgiyantoro. Dimulai dari memaparkan unsur intrinsik meliputi tema, latar, alur/plot, tokoh, dan moral. Unsur-unsur intrinsik akan diaplikasikan dalam menganalisis kritik sosial yang terdapat pada film Capernaum. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui unsur-unsur intrinsik dan menganalisis tentang kritik sosial yang terkandung dalam film Capernaum. Hasilnya, terdapat kritik sosial yang ingin disampaikan terkait pemerintah, keluarga, dan masyarakat pada film Capernaum.
This research will discuss a film written and directed by Nadine Labaki, entitled Capernaum. This film received a standing ovation for fifteen minutes, because it managed to touch the emotions of the audience at the Cannes Film Festival in May 2018 in France. The film Capernaum is one of the films that has caught the attention of the author because it depicts the reality of the lives of refugees in Lebanon, packaged from the perspective of children. This study uses a descriptive-analysis method with an objective approach. In this research, the writer used Burhan Nurgiyantoro's fiction assessment theory. The first is from the presentation of intrinsic elements including themes, settings, plots, characters, and morals. Intrinsic elements will be applied in the analysis of social criticism contained in the film Capernaum. The purpose of this research is to know the intrinsic elements and to analyze the social criticism contained in Capernaum's film. As a result, there is social criticism to be conveyed regarding the government, family and society in the film Capernaum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Salma Farhani Rafida
"Penelitian ini membahas mengenai struktur dan isi puisi Aá¹-ṬūfÄn wa Asy-Syajarah karya Fadwa Tuqan. Puisi ini merupakan bentuk ekspresi penyair pasca terjadinya Perang Enam Hari tahun 1967 antara Arab dan Israel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik studi pustaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan makna puisi, serta pesan yang ingin disampaikan oleh penyair. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan strukturalisme dan analisis ilmu balaghah untuk menemukan isi yang terkandung dalam puisi Aá¹-ṬūfÄn wa Asy-Syajarah terkait dengan peristiwa Perang Enam Hari tahun 1967. Struktur yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi diksi, imaji, tipografi, tema, rasa, nada, amanat, serta parafrasa. Sedangkan ilmu balaghah yang dianalisis dalam penelitian ini adalah ilmu bayan. Berdasarkan hasil analisis, puisi ini banyak menggunakan diksi konotatif dengan kosakata mengenai alam sebagai metafora. Puisi ini bertemakan perlawanan, tepatnya perlawanan dari orang-orang Palestina setelah wilayah mereka berhasil dikuasai oleh Israel pada Perang Enam Hari 1967. Berdasarkan analisis balaghah, jenis ilmu bayan yang paling mendominasi dalam puisi ini adalah isti’arah.
This research discusses the structure and content of the poem Aá¹-ṬūfÄn wa Asy-Syajarah by Fadwa Tuqan. This poem is a form of the poet's expression after the Six Day War in 1967 between Arabs and Israelis. The method used in this research is qualitative research using literature study techniques. The purpose of this research is to find out the structure and meaning of the poem, as well as the message the poet wants to convey. The analysis was carried out using structuralism approach and balaghah theory to find the contents contained in the poem Aá¹-ṬūfÄn wa Asy-Syajarah related to the Six Day War. The structures analyzed in this study include diction, image, typography, theme, feeling, tone, message, and paraphrase. While balaghah theory analyzed in this study is ilmu bayan. Based on the results of the analysis, in terms of the structure, the poem Aá¹-ṬūfÄn wa Asy-Syajarah uses a lot of connotative diction with vocabulary about nature as a metaphor. The theme of this poem is about resistance of the Palestinians after their territory was successfully controlled by Zionists during the Six Day War in 1967. Based on the balaghah analysis, the most dominant type of ilmu bayan in this poem is isti'arah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nur Mukti Indriani
"Ilaa Samaa merupakan film dokumenter karya Waad Al-Kateab mengenai perang di Suriah yang ditayangkan pertama kali dalam festival film South by Southwest di Texas, Amerika Serikat pada tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dampak perang Suriah terjadi di kota Aleppo dengan melalui unsur-unsur intrinsik dan representatif yang muncul dalam film Ilaa Samaa. Untuk itu penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan fokus pada adegan-adegan yang menggambarkan representasi dampak perang Suriah dalam film. Teori strukturalisme dan representasi digunakan dalam penelitian ini untuk memaparkan representasi dampak perang yang terdapat dalam struktur film Ilaa Samaa. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Film Ilaa Samaa menampilkan dampak perang dalam tiga representasi, yaitu dampak perang secara fisik, dampak perang secara emosional, dan dampak perang secara sosial. (2) Representasi dampak perang secara fisik diperlihatkan dengan jatuhnya korban jiwa, hancurnya bangunan dan infrastruktur kota, juga sekolah anak. Dampak perang secara emosional diperlihatkan dengan kondisi psikis seperti rasa tidak aman, guncangan jiwa, dan kebimbangan. Sementara itu, dampak sosial perang Suriah ditandai dengan meningkatnya rasa kemanusiaan dan solidaritas warga Aleppo.
Ilaa Samaa is a documentary by Waad Al-Kateab about the war in Syria which was premiered at the South by Southwest film festival in Texas, United States in 2019. This study aims to describe the impact of the Syrian war that occurred in the city of Aleppo through the intrinsic and representative elements that appear in the film Ilaa Samaa. For this reason, the author uses qualitative research methods with a focus on scenes that describe the representation of the impact of the Syrian war in the film. The theory of structuralism and representation is used in this study to describe the representation of the impact of war contained in the structure of the film Ilaa Samaa. From the results of the study obtained the following conclusions: (1) The Ilaa Samaa film shows the impact of war in three representations, namely the physical impact of war, the emotional impact of war, and the social impact of war. (2) The representation of the physical impact of war is shown by the loss of life, the destruction of buildings and city infrastructure, as well as children's schools. The emotional impact of war is shown by psychological conditions such as insecurity, mental shock, and indecision. Meanwhile, the social impact of the Syrian war is marked by the increasing sense of humanity and solidarity of the people of Aleppo."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhammad Rasyid Taqiy
"Assassin's Creed Origins merupakan gim aksi yang dirilis tahun 2017 oleh Ubisoft Montreal. Gim ini merupakan edisi ke-10 dari serial gim Assassin's Creed yang mengambil latar di Mesir Kuno menjelang akhir periode Ptolemaik. Lebih dari hanya sekedar permainan, Assassin's Creed mulai mengadaptasi mode baru di dalam gimnya yang diberi nama Discovery Tour. Mode ini merupakan tur edukasi berpemandu dengan latar peradaban Mesir kuno. Proses produksi selama empat tahun, melibatkan hampir 700 orang, serta berkonsultasi dengan ahli sejarah Mesir kuno, menjadikan gim ini sangat ambisius dalam menciptakan mesin waktu bagi para pemainnya untuk kembali ke peradaban Mesir Kuno. Mengeksplorasi bagaimana gim ini menghidupkan kembali kebudayaan Mesir kuno menjadi hal yang menarik untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis kualitatif dengan menggunakan teori Tujuh unsur kebudayaan dari Koentjaraningrat (1985). Selain itu teori konstruktivitas dalam pendidikan juga digunakan untuk menentukan efektivitas gim ini dalam pembelajaran kebudayaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan Mesir kuno yang meliputi bahasa, pengetahuan, sosial, peralatan hidup dan Teknologi, mata pencaharian hidup, dan religi sudah tervisualisasi melalui Assassin's Creed Origins: Discovery
Assassin's Creed Origins is an action adventure game released in 2017 by Ubisoft Montreal. This game is the 10th edition of the Assassin's Creed game franchise, this game is set in Ancient Egypt towards the end of the Ptolemaic period. More than just a game, Assassin's Creed is starting to adapt a new mode in the game called Discovery Tour. This mode is a guided educational tour set in an ancient Egypt. With almost four year of production, involving nearly 700 people, as well as consulting with ancient Egyptian historians, makes the game very ambitious in creating a time machine for players to return to Ancient Egyptian civilization. Exploring how this game revives Ancient Egyptian culture is an interesting thing to use as an object of research. The method used in this research is qualitative analysis using the theory of the Seven elements of culture from Koentjaraningrat (1985). Apart from that, constructivity theory in education is also used to determine the effectiveness of this game in cultural learningThe results of this research show that elements of ancient Egyptian culture including language, knowledge, social life, equipment and technology, livelihoods, and religion have been visualized through Assassin's Creed Origins: Discovery Tour."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Edy Kurniawan
"Mobile Legends adalah sebuah permainan berjenis MOBA (Multiplayer Online Battle Arena). Sejak pertama kali dirilis pada tahun 2016 hingga sekarang, Mobile Legends telah diunduh sebanyak satu miliar kali di seluruh dunia. Oleh karena itu, untuk memudahkan para pemain dari berbagai penjuru dunia, saat ini sudah tersedia 29 bahasa yang dapat digunakan dalam gim tersebut. Salah satu bahasa internasional, pilihan voice over yang tersedia adalah bahasa Arab, mengingat lebih dari 27 negara di dunia ini yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa resmi. Penelitian ini akan membahas penggunaan unsur balaghah atau retorika Arab seperti ilmu bayan, ilmu badi’ dan ilmu ma’ani. Dalam menganalisis, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur seperti buku, jurnal dan website. Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori yang dikemukakan oleh Abdullah Syahatah tentang ilmu balaghah. Dalam penelitian ini, jumlah karakter yang dianalisis sebanyak 20 dari 120 yang ditampilkan. Hasil dari penelitian ini menyebutkan terdapat bentuk-bentuk kalimat yang mengandung unsur balaghah seperti ma'ani, bayan dan badi’.
Mobile Legends is a MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) type game. Since it was first released in 2016 until now, Mobile Legends has been downloaded one billion times worldwide. Therefore, to make it easier for players from all over the world, currently there are 29 languages available that can be used in the game. One of the international languages, the voice over option available is Arabic, considering that more than 27 countries in the world use Arabic as an official language. This research will discuss the use of elements of balaghah or Arabic rhetoric such as bayan science, badi' science and ma'ani science. In analyzing, the method used is a qualitative method with data collection techniques through literature studies such as books, journals and websites. The theory used in this article is the theory put forward by Abdullah Syahatah regarding the science of balaghah. In this study, the number of characters analyzed was 20 out of the 120 displayed. The results of this research indicate that there are sentence forms that contain balaghah elements such as ma'ani, bayan and badi'."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nur Fadhilah Wahyu
"Novel Syarī`ah al-Qiṭṭah karya Tareq Imam adalah novel yang menjadikan kucing sebagai narator. Novel ini dicetak pertama kali pada tahun 2003 di Mesir. Kritik sosial tergambarkan melalui tokoh kucing yang dianggap kerap memiliki tujuh nyawa seolah dapat mati dan hidup lebih dari sekali dalam sehari. Analogi kucing memiliki lebih dari satu nyawa tersebut sama dengan manusia yang masih bertahan hidup meski berkali-kali mengalami pukulan, guncangan, dan keputusasaan di dalam kehidupan. Narasi dalam kisah novel ini disampaikan melalui tokoh seekor kucing yang ekspresif terhadap setiap kejadian dan peristiwa yang dihadapinya. Penelitian ini menggunakan metode analisis naratif, sebab novel Syarī`ah al-Qiṭṭah membutuhkan analisis mendalam terhadap narasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan tema kemiskinan yang dinarasikan berupa simbolisme dan metafora dalam novel Syarī`ah al- Qiṭṭah. Kemiskinan yang disinggung dalam novel sebagai kritik sosial kemudian dikaitkan dengan kemiskinan yang terjadi pada tahun 1990-an di Mesir. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi Soekanto dan Amin untuk mendefinisikan kemiskinan. Sementara untuk analisis narasinya menggunakan teori simbolisme-filosofis (al- Madrasah ar-Ramziyyah) menurut Kamil. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya narasi yang menggunakan simbolisme dan metafora untuk mengkritik kemiskinan di Mesir berupa krisis pangan, kelaparan, kesenjangan sosial, pengangguran, dan prasangka tindakan kriminal terhadap orang miskin.
Tareq Imam's "Syarīah al-Qiṭṭah" novel employs a cat as the narrator. First printed in 2003 in Egypt, it offers social critique through the character of a cat, often perceived to possess seven lives as if it could die and revive more than once a day. This analogy of the cat having more than one life parallels humans who continue to survive despite facing adversity, shocks, and despair. The narrative within this story is delivered through the perspective of an expressive cat, reacting to every incident and event it encounters. This study utilizes a narrative analysis method, as "Syarīah al- Qiṭṭah" demands a thorough analysis of its narrative. The research aims to uncover themes of poverty depicted through symbolism and metaphor in "Syarī`ah al-Qiṭṭah." The poverty addressed in the novel as a form of social criticism is then linked to the poverty experienced in the 1990s in Egypt. This study employs Soekanto and Amin's sociological theory to define poverty, while for narrative analysis, it uses the symbolic-philosophical theory (al-Madrasah ar- Ramziyyah), according to Kamil. The result of this research is the discovery of a narrative that uses symbolism and metaphor to criticize poverty in Egypt, encompassing food crises, hunger, social inequality, unemployment, and the prejudice of criminal actions against the impoverished."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tomi Timutius
"Dewasa ini, sudah umum ditemukan gim atau permainan yang memasukkan unsur budaya dengan tujuan tertentu. Unsur budaya dari dunia nyata biasanya divisualisasikan dalam bentuk negara atau wilayah virtual. Salah satu contohnya adalah Genshin Impact, sebuah gim yang dirilis oleh Hoyoverse pada tahun 2020, sebuah perusahaan pengembang gim asal Cina. Penelitian ini diawali dengan permasalahan bagaimana pengembang gim Cina memvisualisasikan budaya Timur Tengah dan apa saja unsur-unsur kebudayaan yang ada di region Sumeru dalam gim Genshin Impact. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskirptif. Data dari unsur kebudayaan dalam Genshin Impact dikumpulkan dengan mengobservasi gim yang kemudian dikomparasikan dengan data tinggalan kebudayaan yang ada di Timur Tengah. Penelitian ini menggunakan teori representasi reflektif dari Stuart Hall (1977). Hasil penelitian ini adalah region Sumeru merepresentasikan unsur-unsur kebudayaan yang ada di Timur Tengah, seperti perayaan festival Nowruz, Bayt al-Hikmah pada masa Abasiyyah, komplek bangunan Piramida Giza, kuliner dan representasi Eremites sebagai suku Berber.
Today, it is common to find games that incorporate cultural elements with a specific purpose. Cultural elements from the real world are usually visualized in the form of virtual countries or regions. One example is Genshin Impact, a game released by Hoyoverse in 2020, a game development company from China. This research begins with the problem of how Chinese game developers visualize Middle Eastern culture and what cultural elements exist in the Sumeru region in the Genshin Impact game. This study uses a descriptive-qualitative method. Data from cultural elements in Genshin Impact is collected by observing games, which are then compared with data on cultural remains in the Middle East. This study uses the theory of reflective representation from Stuart Hall (1977). The results of this study show that the Sumeru region represents cultural elements in the Middle East, such as the celebration of the Nowruz festival, Bayt al-Hikmah during the Abasiyyah period, the Giza Pyramid building complex, culinary delights, and the representation of the Eremites as Berbers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library