Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heidy Kasmadeani
"Salah satu permasalahan krusial yang umumnya terjadi pada proses shooting adalah pembentukan set latar baru. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan pengolahan ruang yang baik dengan mempertimbangkan aspek visual. Komunikasi visual pada ruang interior memberikan peran dalam membentuk sebuah ilusi visual. Pemahaman mengenai ilusi visual dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan ruang dalam upaya memunculkan persepsi dalam melihat ruang baru seperti keadaan nyata. Pengamatan ini bertujuan untuk memahami sejauh mana peran ilusi visual dalam menyampaikan konsep kreatif di dalam ruang studio. Hasil yang hendak didapatkan dari penelitian ini adalah ilusi visual baru pada pembangunan set latar dalam ruang yang dikenal sebagai manipulasi ruang. Pengamatan ini didukung dengan metode Figure-Ground pada proses shooting iklan Klinik ZAP dalam upaya memahami cara kerja ilusi visual pada pengaturan posisi latar dan talent. Penggunaan properti yang sederhana dengan utilisasi ruang yang optimal dapat mewujudkan konsep yang akan direalisasikan. Hal ini tentunya memberikan hasil ilusi visual dengan pertimbangan aspek manipulasi ruang. Ilusi visual yang hadir pada proses shooting ini mempertimbangkan aspek ruang laboratorium yang sederhana, higienis, dan steril. Penelitian ini juga memberikan hasil untuk menjawab permasalahan dalam pengaturan terhadap objek latar dan talent. Output dari penelitian ini adalah manipulasi ruang yang dapat diimplementasikan pada setiap latar dan properti pendukung lainnya pada waktu scene yang berbeda dalam proses shooting iklan klinik ZAP.

One of the crucial problems that mainly occurs in a shooting process is the creation of new settings. This problem can be resolved through a good spatial processing by considering the visual aspect. Visual communications on interior space gives a role in creating visual illusions. The understanding of visual illusion is required to overcome the space problem in attempt of delivering a creative concept inside a studio. The aimed result from this research is new visual illusions on the construction of background set that is known as spatial manipulation. This study is supported by Figure-Ground method on the shooting process of ZAP Clinic advertisement in understanding how visual illusion works on background and talent settings. The use of simple properties with optimal space utilization can result in acquiring the concept that will be realized. This certainly gives a result of visual illusion in consideration of spatial manipulations aspects. Visual illusions in this shooting process is considering the simple, hygienic, and sterile laboratory space aspect. This study also gives a result to answer/address problems in object settings of background and talent. Output of this study is a spatial manipulation that can be implemented in every different sets and supporting properties on every different times of scene in the shooting process of Zap Clinic advertisement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hifzil Rinandra Putri
"Manusia selalu melihat warna pada segala sesuatu, termasuk dalam ruang interior. Warna sebagai salah satu elemen ruang interior memengaruhi manusia dalam berbagai aspek, seperti kesehatan, emosi dan perilaku. Ruang interior dapat dimanipulasi dengan warna dan memengaruhi manusia sebagai pengguna ruang interior dengan tujuan untuk menstimulasi manusia sehingga tercapai well-being. Untuk mengkomposisi warna dalam ruang interior dapat digunakan kontras sebagai penyusun ruang interior. Kontras warna dikonstruksi dalam ruang interior berdasarkan dua teori warna, yaitu Itten tentang jenis kontras warna dan Albers tentang interaksi warna kontras. Lansia sebagai pengguna ruang mengalami penurunan fungsi penglihatan, sehingga kesulitan untuk melihat dan mendapat informasi dalam suatu ruang interior. Oleh karena itu, untuk mendukung lansia sebagai pengguna ruang interior sehingga tercapai kejelasan visual dan memberi dampak positif psikologis seperti menghilangkan insecurity dibutuhkan kontras warna dalam ruang interior.

People always see color on everything ndash including the color in interior space. Color, as an element of an interior space, affect humans in various aspects, such as health, emotions and behavior. The interior space can be manipulated with color and affect humans as the user of interior space in order to stimulate people to achieve well being. One of ways to compose color in the interior space is by using contrast to construct interior space. In this thesis, color contrast is constructed in the interior space based on two color theories Itten about color contrast and Albers about interaction of color on color contrast. Elderly as the user of interior space undergo vision impairments, making it difficult to see and get information in the interior space. Therefore, to support the elderly as the user of interior space in order to achieve visual clarity and give positive psychological impact such as eliminating insecurity color contrast is required in interior space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambun, Hilda Shinta Paulina
"Skripsi ini akan membahas bagaimana elemen ruang terminal bandara dapat mempengaruhi sense of place pemakai jasa penerbangan sipil terhadap terminal bandara berdasarkan studi kasus di Terminal 3 Bandara Soekarno ndash; Hatta. Lebih lanjut, bagaimana terminal bandara mengindikasikan keberadaan non ndash;place dari elemen arsitektural dan pengalaman placelessness penumpang di dalamnya. Fokus penelitian pada karya ilmiah ini adalah area terminal bandara yang dapat diakses untuk proses keberangkatan oleh calon penumpang pesawat.

This study case of Terminal 3 Soekarno Hatta Airport observes the terminal as physical setting and its elements to create a sense of place for its passengers. The aim for this observation is to identify the presence of non place in airport terminal from architectural elements and passengers rsquo experience of placelessness. This thesis covers theoritical review of non place, sense of place, and placelessness and case study on departure area of the terminal as a passenger.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Tiara Ramadhani
"ABSTRAK
Sebuah plaza di Kota New York bernama Plaza Javitz mengalami empat tahap perubahan. Perubahan terjadi akibat adanya penambahan objek-objek yang mengintervensi perubahan pola pergerakan dan penggunaan ruang di plaza. Intervensi setiap objek memberikan pemaknaan yang berbeda bagi plaza. Manusia memberikan makna ketika mengalami sebuah ruang. Makna yang diberikan berupa hasil interaksi manusia dengan objek dalam ruang melalui persepsi. Perubahan makna dapat terjadi akibat adanya kualitas pemaknaan yang dihasilkan sebuah tempat. Skripsi ini mencoba membahas bagaimana makna ruang plaza berubah akibat adanya intervensi objek. Penulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui peran objek dalam proses pemaknaan pada ruang plaza tersebut.

ABSTRAK
A plaza in New York City named Plaza Javitz underwent four stages of change. Changes occur due to the addition of objects that interfere with changes in the pattern of movement and use of space in the plaza. Intervention of each object provides a different meaning for the plaza. Humans give meaning while in space. The meaning given is the result of human interaction with objects in space through perception. Changes in meaning can occur due to the quality of meaning generated a place. This thesis tries to discuss how the meaning of plaza space changed due to object intervention. This writing aims to know the role of objects in the process of meaning in the plaza space. "
2017
S68774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara Auriana Permadi
"Pembangunan jalan layang hampir dapat dipastikan selalu menghasilkan ruang sisa dibawahnya. Pada umumnya, seiring berjalannya waktu, ruang-ruang tersebut akan digunakan, mengingart permasalahan kurangnya ruang terbuka di kota menjadikan ruang kosong apapun berpotensi dan berharga. Karena secara logika, karakteristik ruang dibawah jalan layang dapat dikatakan sangat berpotensi untuk mengundang orang untuk datang dan menggunakannya, bila dibandingkan dengan berbagai jenis ruang urban terbuka lainnya, mengingat keadaannya yang ldquo;terlindungi rdquo; dari hujan dan panas. Namun, pada kenyataannya, masih ada ruang-ruang dibawah jalan layang yang tidak terpakai dan tetap kosong. Hal ini memunculkan dugaan adanya faktor lain yang mempengaruhi persepsi orang terhadap penggunaan ruang ini. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi penggunaan ruang sisa dibawah jalan layang berdasarkan konsep persepsi manusia terhadap ruang dan konsep ruang urban temporer sebagai pertimbangan untuk variabel yang digunakan dalam studi kasus.

The construction of flyover leave empty spaces underneath, which in this research goes by the term residual space. Most of the time, as time goes by, these space would be occupied, as the scarcity of open space in the city makes any urban empty spaces, or urban voids precious and potential. With the uniqueness and characteristics it possesses, logically residual space under flyover would provoke people to come and use it. Compared to other forms of urban open space, space under flyover has qualitative value added because it is ldquo sheltered rdquo from the weather. But I reality, there are still residual spaces under flyover that remain empty or underused. This arises a presumption that there are contextual factors that affect the occupancy of these spaces. This thesis seeks to acknowledge those factors, which would be explored through the concept of human perception towards space and the concept of temporary urban space, as a consideration while deciding what variables to use in the case studies. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Assyifa
"Untuk memenuhi semua keinginan emosional dan fungsional klien, empati menjadi faktor penting dalam proses perancangan arsitektur. Namun, besarnya utilisasi teknologi dalam proses perancangan arsitektur telah merevolusi bagaimana arsitek mendesain dan menjauhkan arsitektur dari kehidupan. Virtual Reality adalah dunia digital 3 dimensi immersive yang diklaim oleh Chris Milk sebagai mesin yang bisa menghasilkan empati satu sama lain. Teknologi ini diharapkan dapat menghubungkan kembali hubungan yang putus antara arsitektur dan manusia. Skripsi ini menampilkan tiga buah studi kasus pemanfaatan VR dalam proses perancangan empatik arsitektur. Dengan merefleksi teori kerangka kerja desain empatik pada studi kasus, pemanfaatan VR terbukti mampu mendukung 2 strategi utama yang penting dalam melakukan proses perancangan arsitektur empatik. Yaitu, penyediaan bahasa bersama dan pemodelan empatik. Meski menurut analisis VR terbukti bisa membantu kedua faktor tersebut, pemanfaatan VR tidak dapat menjamin solusi desain yang sukses karena aspek lain dari proses desain dan keterbatasan VR. Skripsi ini memberikan rekomendasi penggunaan VR dalam proses desain empatik untuk mengendalikan keterbatasan VR.

To fulfill all the emotional and functional desire of client, empathy becomes an essential factor in architecture design process. However, the great amount of technology utilization in architecture design process has been revolutionizing how architects design and distant architecture from life. Virtual Reality is an immersive 3 dimensional digital world which claimed by Chris Milk as a machine that could generate empathy towards each other. This technology are hoped to be able to reconnects the broken string between architecture and human. This thesis provides three experiments of VR utilization in architecture empathic design process. By reflecting the theory of empathic design framework to the study cases, the utilization of VR is found to able to support 2 key strategies important in performing an architecture empathic design process. That is, shared language and empathic modeling. Although according to the analysis VR is proven to be able to aid these two factors, the utilization of VR cannot guarantee a successful design solution due to other aspects of design process and VR limitations. This thesis provides recommendations to use VR for empathic design process to control the limitations of VR."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Abdul Aziz
"Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran adalah Gereja bernuansa Jawa yang terletak di Bantul, Yogyakarta. Pasca gempa besar yang melanda Yogyakarta sebelas tahun lalu, Gereja ini mengalami pemugaran yang merubah bentuk gereja yang semula seperti Gereja pada umumnya menjadi Gereja yang bernuansa Jawa dan berbentuk Tajug. Aspek fisik dan nonfisik Gereja Ganjuran banyak diambil dari Kraton Yogyakarta, sehingga Gereja Ganjuran adalah reinkarnasi dari Kraton Yogyakarta. Selain itu, Orientasi pada kosmos adalah salah satu identitas dari Gereja ini. Skripsi ini mencoba membahas mengenai unsur apa saja yang dibawa dari Kraton Yogyakarta dan kemudian lahir kembali di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.

Ganjuran Church is a Javanese themed church located in Bantul, Yogyakarta. Subsequent to the heavy earthquake in Yogyakarta eleven years ago, this church underwent a restoration which transformed the shape of the building. It was transformed from a regular church into a Javanese themed and Tajug shaped church. The physical and non physical aspects of Ganjuran Church is mainly adapted from Kraton Yogyakarta, so that Ganjuran Church can be called as its reincarnation. Furthermore, orientation in cosmos is one of the identity of this church. This work is an endeavour to discuss about the elements from Kraton Yogyakarta which is reincarnated in Ganjuran Church."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Sabrina Atmanagara. author
"Heterotopia, sebuah konsep oleh Michel Foucault digambarkan sebagai ruang yang berbeda dan menciptakan ruang ilusi di dalam ruang nyata. Istilah heterotopia sering digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang mengganggu atau tidak cocok dengan lingkungan disekitarnya. Karakteristik heterotopia dapat ditemukan pada speakeasy. Speakeasy atau perusahaan minuman ilegal tersebar luas selama Prohibition Era pada 1920-an di Amerika Serikat. Karena pemerintah Amerika Serikat melarang konsumsi, produksi, dan distribusi alkohol, sifat underground dari speakeasy menciptakan lingkungan baru bagi orang bersosialisasi. Tidak ada identifikasi tempat-tempat ini, hanya mengandalkan informasi dari mulut ke mulut untuk mendapatkan popularitas mereka. Ojs Tavern di Bandung adalah salah satu contoh penerapan heterotopia yang diungkapkan oleh Foucault. Makalah ini membahas bagaimana heterotopia dapat terbentuk pada speakeasy melalui wawancara dan observasi data.

Heterotopia, a concept by Michel Foucault is described as a space that is different' and create an illusion space inside a real space. The term heterotopia often used to illustrate disturbance in the surrounding environment. The characteristic of Heterotopia can be found in speakeasy. Speakeasies or illegal drinking establishments were widespread during the Prohibition Era back in the 1920s in the United States of America. Since the US government banned the consumption, manufacture, and distribution of alcohol, the underground nature of the speakeasy created a new environment for people to drink and socialize. There is no identification of these places, solely relying on word of mouth to gain their popularity. Ojs Tavern in Bandung is an example of the displacement expressed by Foucault. This paper examines how heterotopia can be formed in a speakeasy bar, and the social constraints occur from the existence of a speakeasy bar in an urban settlement through interviews and data observations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Aditya Aulia
"Dalam menjalankan bisnis, sebuah merek menggunakan media pop up store dalam meningkatkan kesadaran akan identitas merek dengan cara menggunakan media up store untuk campaign atau launching sebuah produk. Pop up store ini memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan toko permanen, dimana harus mempertimbangkan berbagai limitasi, seperti waktu, material, besaran, tetapi memiliki fleksibilitas akan lokasi yang ingin dibangung. Oleh karena itu dalam pembentukan sebuah pop-up store perlu mempertimbangkan dalam menghadirkan dan mengkomposisikan elemen-elemen ruang seperti: ukuran, jarak, skala, latar depan dan latar belakang, komposisi garis, warna, cahaya, komposisi dan ritme yang dibutuhkan dalam menghasilkan pengalaman ruang pada sebuah pop-up store.

In running a business, a brand uses pop-up store in increasing brand awareness by using the pop-up store as media to campaign or launch a product. Pop-up store has its uniqueness if compared to a permanent store. A pop-up store must consider various limitations, such as time, material, size, and a flexible location of the pop-up store. Therefore in the making of a pop-up store needs to consider in presenting and composing space elements such as size, distance, scale, foreground and background, line composition, colour, light, composition and rhythm needed to produce space experiences on a pop-up store."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliya Adhiprakoso Riadi
"Window display adalah sebuah tempat untuk memamerkan produk. Tampilan sebuah window-display dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal yang paling mendasar bagi sebuah window-display adalah tipenya, yang dibagi berdasarkan ada atau tidaknya dinding pada bagian belakang jendela. Open-back window display adalah tipe window display yang tidak memiliki dinding pada bagian belakang jendela. Pada tipe ini, elemen-elemen desain berupa tema dan skema, alat peraga, komposisi, penggunaan warna, pencahayaan, dan grafis, tetaplah sama dengan tipe window display lain. Perbedaannya terletak pada berpengaruhnya komposisi ruang interior pada window display. Keterhubungan ini terjadi di toko Celine Plaza Indonesia, dimana toko tersebut memiliki window display bertipe open-back. Kedua ruang akhirnya saling bergantung satu sama lain dan perbedaan serta perubahan pada salah satu ruang akan memengaruhi keduanya. Ruang toko dengan open-back window display menjadi lebih efektif dan efisien memamerkan produk karena ruang toko dan ruang window display memamerkan lebih banyak produk serta menciptakan kesan yang lebih kuat. Walaupun terjadi secara halus-bahwa pemisahan ruang toko dan window display tidak ketara-pengunjung serta pembelanja mudah mendapatkan kesan kuat yang lebih mudah diingat.

Window display refers to a place to showcase a product. The look of a window display can be influenced by many factors. The most fundamental thing for a window display is the type, which is classified based on the presence or absence of a wall on the back of the window. Open-back window display is a type that does not have a wall on the back of the window. Design elements of this type in the form of themes and schemes, props, compositions, color usage, lighting, and graphics, are the same as the other window display types. The difference lies in the influence of the composition of the interior space on the window display. This case is shown at Celine store Plaza Indonesia, where the store utilizes an open-back window display. Both spaces are interdependent on each other, where differences and changes on one of the spaces will eventually affect both. A store space with an open-back window display is more effective and efficient in showcasing products because both the store and the window display space are able to showcase more products while also creating a stronger impression. Although it happens in a subtler way-that the separation of the store space and the window display is not too obvious-it is easier for visitors and customers to get a memorable, strong impressions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>