Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herawati
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian komponen aktif antioksidan dan antimikroba dari buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff)Boerl.). Isolasi mahkota dewa dilakukan dengan cara ekstraksi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Pemisahan ekstrak menggunakan metode kromatografi kolom, dengan fase diam silika gel dan fase gerak campuran antara n-heksana dan etil asetat, kloroform dan metanol secara gradien. Analisis senyawa dalam fraksi A, B, dan C yang dihasilkan, dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, IR, GC-MS, dan 1H NMR. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode radical scavenger (uji DPPH), sedangkan uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi cakram. Dari data hasil analisis menunjukkan bahwa dalam ekstrak metanol buah ma hkota dewa komponen aktif antioksidan dengan IC50 sebesar 8,0 mg/L dan antimikroba diduga oleh adanya senyawa kelompok lignan. ......Having been researched upon the active compound s of antioxidant and antimicrobe from mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.). The isolation of mahkota dewa is done b y numerous extracting levels using nhexane, ethyl acetic, and methanol. The chromatographic column method is used to separate the extraction result, using the gradient of the steady silica gel phase and mixing move phase between n-hexane and ethyl acetic, chloroform and methanol. The analysis of fraction A, B, and C compound is perform bay using UV-Vis, IR, GC-MS, and 1H NMR. The antioxidant activity assay is treated by the radical scavenger method (DPPH assay) while antimicrobial assay used the diffusion method by observing the inhabitation zone that was created. Based on analysis data shows that active compounds of antioxidant with IC50 = 8,0 mg/L and antimicrobe in the methanol extract of mahkota dewa is supposed of the compound of lignan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Widiya Febrylianda
Abstrak :
Peroksidase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi oleh hidrogen peroksida dari sejumlah substrat yang kaya akan elektron (donorelektron) seperti guaiakol, eugenol dan lainnya. Proses oksidasi fenolat menjadi radikal fenoksi dapat menggunakan suatu enzim peroksidase sebagai biokatalis. Telah dilakukan isolasi terhadap enzim peroksidase dari tanaman sawi hijau (Brassica juncea), dan diperoleh enzim peroksidase ekstrak kasar dengan aktivitas spesifik 0,311 U/mg protein. BHT yang dikatalisis oleh enzim peroksidase menghasilkan su·atu produk berupa cairan kental berwarna hijau tua seberat 1,10 g (13,75%). Pemurnian produk cairan kental, menggunakan kromatografi kolom dengan fase gerak campuran nheksana: etil asetat dan fase diam adalah silika gel, dan diperoleh suatu isolat dengan Rf = 0,833. ldentifikasi isolat hasil pemurnian kolom kromatografi menggunakan instrumentasi UV-Vis, FT-IR, dan GC-MS. Hasil analisis dengan instrumen menunjukkan, telah terbentuk senyawa yang diduga rnerupakan dimer dari BHT, dengan nama struktur 1,2, Bis-(3;5-di-tert-buty/-4-hydroxypheny/) ethane dengan m/z = 438 dan. waktu retensi 15,37 menit .Hasil penggabungan pada CH2---CH2. Senyawa yang diduga merupakan dimer dari BHT (isolat hasil pemurnian kolom kromatografi), kemudian diuji aktivitasnya sebagai antioksidan, dan diperoleh aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dari monomernya. Senyawa hasil reaksi mempunyai aktivitas radical scavenger lebih; baik daripada B~T dengan nilai IC50 senyawa hasil reaksi 46,94 IJg/mL dan BHT 61 ,48i1Jg/ml.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusup Junaedi
Abstrak :
Guaiakol dapat mengalami oksidasi kopling dengan menggunakan biokatalis enzim Iakase yang diisolasi dari jamur tiram putih dan menghasilkan senyavva yang memiliki aktivitas biologis. Enzim Iakase yang digunakan adalah enzim yang diambil dari jamur tiram putih. Enzim yang diperoleh memiliki aktivitas spesifik sebesar 0,46505 U/mg. Dalam reaksi kopling oksidatif, guaiakol dapat menghasilkan produk ben/varna merah yang kemudian diekstraksi dengan etil asetat dan dihilangkan pelarutnya, hasil produk diperoleh endapan sebanyak 0.2544 g (0,76%). Identifikasi produk dengan menggunakan UV-Vis diperoleh serapan panjang gelombang maksimum produk bergeser menjadi 278 nm dari panjang gelombang maksimum guaiakol 274 nm. Identitikasi menggunakan GC-IVIS menghasilkan 3 isomer dimmer guaiakol dengan nilai m/z 246 masing masing pada waktu retensi 12.4, 13.51 dan 13.62 menit. Produk hasil reaksi dalam uji aktivitas biologisnya sebagai BSLT, alelopati dan antioksidan. Dengan menggunakan anak udang (Artemia) yang berusia dua hari yang diberikan konsentrasi guaiakol dan produk hasil reaksi dengan variasi konsentrasi beragam, didapatkan bahvva kedua senyavva tersebut tidak toksik. Nilai LC50 untuk guaiakol dan produk reaksi masing-masing 1970.306 pg/mL dan 3977. 038 pg/mL. Dengan memakai bibit selada sebanyak 30 butir dalam cavvan Petri yang sudah dilapisi kertas saring menunjukkan kenaikan aktivitas sebagai zat alelopati, yaitu produk hasil reaksi memiliki nilai IC 50 sebesar 146, 58 mg/L sedangkan guaiakol sendiri memiliki IC 50 = 195,11mg/L. Dengan menggunakan larutan DPPH yang ditambahkan guaiakol atau produk hasil reaksi dengan variasi konsentrasi beragam, ditemukan bahvva produk hasil reaksi mempunyai aktivitas antioksidan yang Iebih tinggi dibandingkan guaiako|_ Nilai |C¢-,O didapatkan untuk guaiakol sebesar 24.65 mg/L sedangkan untuk produk hasil reaksi sebesar 9.25 mg/L.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laili Fauziah
Abstrak :
Penelitian ini memperlihatkan pengaruh bentuk ester terhadap kestabilan radikal yang akan berpengaruh terhadap jenis dimer dan kuantitas yang dihasilkan. Dalam penelitian ini dilakukan esterifikasi metode fischer yakni esterifikasi dengan menggunakan asam halida. Pada percobaan ini asam ferulat dilarutkan terlebih dahulu dalam etanol kemudian ditambahkan asetil klorida lalu dirotatory evaporator selama semalam pada suhu 40oC. Hasil MS produk esterifikasi menunjukkan adanya spektrum dengan m/z = 222 pada waktu retensi 14,415 menit. Hasil ini berbeda dengan hasil MS dari bahan bakunya yakni asam ferulat yang menunjukkan adanya spektrum dengan m/z = 194 pada waktu retensi 14,020 menit. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi esterifikasi asam ferulat. Etil ferulat murni yang dihasilkan sebesar 0,003 mol (40,00 %). Kemudian masing-masing asam ferulat dan etil ferulat didimerisasi menggunakan enzim peroksidase yang diisolasi dari batang brokoli dengan aktivitas spesifiknya sebesar 0,847. Didapat dimer asam ferulat tanpa pemurnian sebesar 0,045 g sedangkan dimer etil ferulat tanpa pemurnian sebesar 0,036 g. Analisis GC-MS dari hasil dimerisasi asam ferulat menunjukkan terbentuknya senyawa baru yang diduga merupakan dimer asam ferulat dengan nilai m/z = 386 pada waktu retensi 11,680 menit (luas area 0,33 %). Berdasarkan spektrum massanya, diduga dimer asam ferulat yang terbentuk adalah 8-8?-dehidrodiferulat. Sedang analisis GC-MS dari hasil dimerisasi etil ferulat menunjukkan terbentuknya senyawa baru yang diduga merupakan dimer etil ferulat dengan nilai m/z = 422 pada waktu retensi 31,200 menit (luas area 29,89 %) dan 31,620 menit (luas area 1,88 %). Berdasarkan spektrum massanya, diduga dimer etil ferulat yang terbentuk pada waktu retensi 31,200 menit (luas area 29,89 %) adalah dimer etil ferulat ikatan 8-8? dan pada waktu retensi 31,620 menit (luas area 1,88 %) adalah dimer etil ferulat ikatan 8-O-4?.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S30480
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Atyka Yuliastuti
Abstrak :
Pada penelitian ini, digunakan enzim lakase yang diisolasi dari jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Reaksi kopling oksidatif dilakukan terhadap senyawa isolat Mesua kunstleri dalam medium bifasa (etil asetat : buffer fosfat = 4:1) dengan hidrokuinon sebagai mediator. Pemurnian produk reaksi dengan KLT preparatif menghasilkan suatu isolat yang selanjutnya diidentifikasi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, FT-IR dan LC-MS. Hasil analisis LC-MS menunjukkan telah terbentuk suatu senyawa baru yang diduga merupakan hasil penggabungan dari senyawa isolat Mesua kunstleri dengan nilai m/z = 803,549 pada waktu retensi 4,102- 4,269 menit. Hasil dari uji antioksidan dan alelopati menunjukkan bahwa senyawa produk reaksi memiliki aktivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan senyawa isolat Mesua kunstleri, disebabkan struktur dari senyawa produk reaksi yang lebih sterik. ......Enzyme laccase that isolated from white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) is used for oxidative coupling reaction from Mesua kunstleri's compound. The reaction was done using biphasic medium (ethyl acetate : phosphate buffer = 4:1) and used hydroquinone as mediator. Product of reaction was purified by TLC preparative and then identified by UV-Vis spectrophotometer, FT-IR and LC-MS. The LC-MS analysis showed the new compound from coupling reaction Mesua kunstleri’s compound with m/z value = 803,549 at retention time 4,102- 4,269 minutes. The product reaction showed lower activity in assay of antioxidant and allelopathy compared with origin Mesua kunstleri's compound, that presumed in relation with steric hindrance of phenolic functional groups.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30719
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Listyaningdyah
Abstrak :
Secang (Caesalpinia sappan L) merupakan tumbuhan berkhasiat yang banyak ditemukan dibeberapa Negara di Asia bermanfaat untuk mengobati beberapa penyakit seperti diare, tuberkulosis, disentri, sipilis, radang mata dan obat kumur. Di jawa Tengah dan Bali, kayu Secang digunakan sebagai sirup dan minuman teh, atau ??teh cang??. Di Cina, kayu Secang digunakan sebagai obat-obatan tradisional Cina seperti analgesik dan antiinflammatori. Senyawa yang terkandung dalam kayu secang antara lain golongan flavonoid yang punya gugus fenolik yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengetahui kandungan senyawa kimia hati kayu Secang (Caesalpinia sappan) serta uji terhadap aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Penelitian dilakukan dengan merendam sampel hati kayu secang dengan pelarut metanol. Pemisahan sampel dilakukan dengan ekstraksi menggunakan metanol- air dan etil asetat. Pemisahan komponen dari fraksi etil asetat dilakukan dengan kromatografi kolom. Hasil fraksinya diuji KLT menggunakan pengembang kloroform : metanol (9:1). Fraksi yang hasil uji KLT-nya mempunyai spot yang dominan yang diambil dan diperlakukan selanjutnya, sehingga didapat dua komponen. Komponen A direkristalisasi sehingga didapat satu spot, kristal yang terbentuk berwarna kuning sebanyak 78,5 mg. Hasil analisis FT-IR menunjukkan adanya gugus O-H, C=O, -CH2-, C=C. Hasil analisis GC-MS menunjukkan komposisi yang hampir murni, puncak tertinggi pada Rt 15,76 mempunyai BM 272 dan diduga senyawanya adalah demetilsappancalkon. Komponen B direkristalisasi dan didapat kristal berwarna merah sebanyak 265,8 mg. Hasil analisis FT-IR menunjukkan adanya gugus O-H, -CH2-, C=C, C-O. Hasil analisis GC-MS masih terdapat beberapa komponen, puncak pada Rt 15,63 diperkirakan sama dengan Komponen A, puncak pada Rt 18,57 mempunyai BM 286 dan senyawa ini diduga senyawa brazilin. Hasil uji aktivitas antioksidan kedua komponen menunjukkan adanya penurunan absorbansi DPPH pada panjang gelombang, ?? = 515 nm yang mengidentifikasikan bahwa senyawa yang terkandung bersifat antioksidan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizah
Abstrak :
Penurunan knalitas bahanmakanan yang menggunakan lipid sebagai bahan dasamya, mempakan fenomena yang tidak dapat dihindari. Kerusakan yang terjadi pada bahan makanan ini disebabkan oleh proses oksidasi, baik selama penyediaan bahan baku, proses produksi, distribusi, maupun preparasi makanan tersebut. Proses oksidasi dapat di{)ercepat oleh cahaya, panas, enzirn, dan logam berat. Proses oksidasi yang teijadi pada bahan makanan dapat dihambat dengan cara menambahkan zat antioksidan baik yang bersifat alami maupun sintetik. Pada kenyataannya, antioksidan sintetik dapat menyebabkan efek samping yang bersifat negatif, yaitu efek racun dan efek karsinogen pada tubuh. Oleh karena itu, perlu Penurunan knalitas bahanmakanan yang menggunakan lipid sebagai bahan dasamya, mempakan fenomena yang tidak dapat dihindari. Kerusakan yang terjadi pada bahan makanan ini disebabkan oleh proses oksidasi, baik selama penyediaan bahan baku, proses produksi, distribusi, maupun preparasi makanan tersebut. Proses oksidasi dapat di{)ercepat oleh cahaya, panas, enzirn, dan logam berat. Proses oksidasi yang teijadi pada bahan makanan dapat dihambat dengan cara menambahkan zat antioksidan baik yang bersifat alami maupun sintetik. Pada kenyataannya, antioksidan sintetik dapat menyebabkan efek samping yang bersifat negatif, yaitu efek racun dan efek karsinogen pada tubuh. Oleh karena itu, perluPenurunan knalitas bahanmakanan yang menggunakan lipid sebagai bahan dasamya, mempakan fenomena yang tidak dapat dihindari. Kerusakan yang terjadi pada bahan makanan ini disebabkan oleh proses oksidasi, baik selama penyediaan bahan baku, proses produksi, distribusi, maupun preparasi makanan tersebut. Proses oksidasi dapat di{)ercepat oleh cahaya, panas, enzirn, dan logam berat. Proses oksidasi yang teijadi pada bahan makanan dapat dihambat dengan cara menambahkan zat antioksidan baik yang bersifat alami maupun sintetik. Pada kenyataannya, antioksidan sintetik dapat menyebabkan efek samping yang bersifat negatif, yaitu efek racun dan efek karsinogen pada tubuh. Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai penelitian yang dapat menemukan sumber antioksidan alami lain yang dapat menggantikan keberadaan antioksidan sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa kimia yang ada dalam kulit batang pala dengan menggunakan tiga jenis pelarut organik yang berbeda kepolarannya dan menguji aktivitas antioksidannya. Uji aktivitas antioksidan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 3 metode yang berbeda dan saling mendukung, yaitu metode TLC-fluorescence sebagai metode pendahuluan ,metode Carotene bleaching dan metode TEA. Dari basil uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode Carotene bleaching dan TEA, diperoleh basil bahwa aktivitas antioksidan ekstrak kasar etil asetat > ekstrak kasar metanol > ekstrak kasar w-heksana. Aktivitas antioksidan ketiga ekstrak kasar tersebut dibandingkan dengan aktivitas antioksidan tokoferol dan EHT dengan beberapa variasi konsentrasi. Semakin besar konsentrasi antioksidan yang ditambahkan menyebabkan aktivitasnya meningkat. Pemumian ekstrak kasar menghasilkan zat A, zat E, zat D, dan zat E, yang masib memiliki aktivitas antioksidan yang cukup signifikan.Eerdasarkan uji kualitatif dan pengukuran spektrum dengan spektrofotometer UV-Vis dan spektrofotometer diperkirakan senyawa aktif yang berbasil diekstrak dari kulit batang pala adalab senyawa fenolik yang merupakan flavonoid dan diperkirakan senyawa aktif pada zat A dan zat E adalab flavanon, pada zat E adalab flavon, dan pada zat D adalab flavonol. » Daftar Pustaka
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lelly Ardiyani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S29771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Mardiana
Abstrak :
Antioksidan dipercaya memerankan peranan yang sangat penting dalam sistem pertahanan tubuh, dengan melawan radikal-radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh. Radikal bebas ini mampu merusak jaringan tubuh, dan menyebabkan reaksi oksidasi pada asam lemak tidak jenuh dalam lipid dan oksidasi asam amino dalam protein, dimana akhimya reaksi ini akan menjadi prekursor penyakit seperti kanker, penuaan, dan atherisklerosis. Salah satu antioksidan yang banyak digunakan dalam industri adalah antioksidan sintesis seperti BHA {Butylated Hydroxyanisofe) dan BHT {Butylated Hydroxytoluene). Namun penggunaan zat aditif atau antioksidan sintesis BHA atau BHT pada makanan, ternyata memiliki potensi sebagai zat yang bersifat karsinogenik, dan dapat menimbulkan efek samping yang merugikan. Oleh karena itu, antioksidan alami yang berasal dari tumbuhan baik sayuran, buah maupun rempah-rempah sangat dibutuhkan. Salah satu rempah-rempah yang berasal dari marga Zanthoxylum, yaitu andaliman {Zanthoxylum acanthopodium DC.). Berdasarkan penelitian ini bersifat sebagai antioksidan. Pada awal penelitian ini, dilakukan ekstraksi minyak atsiri andaliman secara destilasi uap-cair dan identifikasi komponen kimiawi yang terkandung di dalam minyak atsiri andaliman tersebut. Identifikasi dengan IR memberikan keterangan adanya gugus fungsi alkohol, keton dan alkena. Sedangkan pengukuran dengan GC-MS memberikan senyawa kimia yang terkandung dalam minyak atsiri andaliman, yaitCi: |3-mirsena, nerol, limonena, geraniol, citronellal, p-citronellol, torreyol, a-selinena, caryophyllene, germacrene, siklohesana, p-selinena, dan linalool. Pengujian aktivitas antioksidan ini menggunakan sampel dari minyak atsiri andaliman dengan etanol (1:1) dengan variasi volume 50 pL, 100 pL, dan 150 pL, yang dicampurkan pada larutan DPPH 10 pM. Pengukuran abscrbansi sampel dilakukan dengan spektrofotometer UV-Visibel, sebelum dan setiap 5 menit setelah penambahan sampel selama 30 menit. Ukuran aktivitas antioksidan dinyatakan sebagai kemampuannya dalam mempertahankan nilai absorbansinya. Pengujian aktivitas antioksidan {radical scavenger) dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Pengujian aktivitas antioksidan ini menggunakan sampel dari minyak atsiri andaliman dengan metode DPPH menunjukkan adanya aktivitas antioksidan. Sebagai pembanding digunakan a-tokoferol atau vitamin E dengan metode DPPH. Aktivitas antioksidan yang diperoleh dari uji ketiga variasi sampel minyak atsiri andaliman menunjukkan, urutan aktivitas antioksidan dimana sampel III (150 pL) > sampel II (100 pL) > sampel I (50 pL). Namun, jika dibandingkan dengan a-tokoferol, aktivitas dari a-tokoferol masih jauh lebih besar dibanding sampel minyak atsiri andaliman.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>