Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 224 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gatot Tri Widodo
Abstrak :
Untuk menganalisis dan mendesain suatu struktur portal baja pada saat ini adalah dengan mengasumsikan sambungan antara balok dan kolom sebagai sambungan rigid atau sambungan pin. Pada sambungan yang diasumsikan sebagai sambungan pin, rotasi pada ujung - ujung elemen dapat bebas bergerak sehingga momen yang terjadi selalu nol. Sedangkan pada sambungan yang diasumsikan sebagai sambungan rigid, tidak terjadi rotasi sehingga momen didistribusikan pada elemen terlemah dari sambungan tersebut. Meskipun penyederhanaan tersebut mempermudah dalam proses analisis dan desain tetapi pada kenyataannya hal tersebut menyimpang dari kejadian yang sebenarnya terjadi dilapangan karena pada setiap sambungan umurnnya terjadi rotasi sehingga yang terjadi pada struktur dilapangan adalah sambungan semirigid. Dari percobaan didapatkan perbandingan antara sambungan semirigid dengan sambungan rigid dan perbandingan basil percobaan dengan basil perhitungan dengan memakai software drain 2 Dx serta basil analisis perhitungan kekakuan rotasi sambungan berdasarkan Eurocode 3.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Wijaya Tan
Abstrak :
Gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang tidak dapat dihindari. Sifat dari gempa bumi yang merugikan khususnya bagi bangunan, harus diatasi dengan perencanaan suatu struktur bangunan yang tahan terhadap pengaruh gempa. Umumnya bangunan-bangunan yang berada pada negara-negara berkembang, walaupun sudah didesain terhadap pengaruh gempa, masih banyak pula terjadi kegagalan-kegagalan, yang umumnya disebabkan oleh kualitas kortrol dan pengawasan yang kurang baik terutama pada bagian kolom, yang merupakan bagian yang sangat vital bagi struktur bangunan. Untuk mengatasi kualitas kontrol dan pengawasan yang kurang baik tersebut, maka diperlukan suatu metode pemecahan masalah yang sesuai dengan kondisi daerah tersebut. Salah metode penyelesaian masalah tersebut adalah dengan menggunakan sistem struktur hybrid yang menggunakan kolom komposit sebagai pengganti kolom beton bertulang biasa. Sedangkan untuk elemen struktur yang lain sama dengan sistem struktur beton bertulang biasa. Kolom komposit pada sistem struktur hybrid ini, merupakan kolom komposit baja-beton, dimana pipa baja (hollow) diisi dengan beton. Pipa baja disini berfungsi sebagai tulangan memanjang dan sengkang. Untuk pembuatan kolom dilakukan secara fabrikasi sehingga meningkatkan kualitas kontrol dan pengawasan yang baik dan kolom diereksi seperti halnya kolom baja biasa. Karena metode ini merupakan metode yang baru, maka sebelum penerapan metode ini, periu dilakukan analisa terhadap sistem struktur ini, baik analisa komputer dengan melakukan permodelan struktur maupun analisa laboratorium untuk mengetahui perilaku dari sistem struktur hybrid ini. Dalam skripsi ini sistem struktur hybrid dianalisa secara dinamik dengan menggunakan program komputer DRAIN-2DX dengan terlebih dahulu struktur didesain secara statik (SAP90) dengan menggunakan desain kapasitas daktilitas penuh. Hasil analisa yang diperoleh dibandingkan dengan perilaku dari beton bertulang biasa yang juga dianalisa secara dinamik dan didesain secara statik. Analisa dinamik yang dilakukan adalah analisa non-linier inelastis time history, karena dengan menggunakan analisa ini dapat diketahui respons time history struktur bangunan secara lengkap selama terjadi gempa. Dari hasil analisa perbandingan dengan sistem struktur beton bertulang, teriihat bahwa sistem struktur hybrid memiliki respons yang relatif sama dengan sistem struktur beton bertulang (perbedaan displacement 2,34%, gaya geser 3,04% dan story drift ratio 3,59%). Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem struktur hybrid ini dapat digunakan sebagai struktur bangunan penahan gempa. Sebagai catatan penting, dengan sistem struktur hybrid ini, ukuran kolom dapat direduksi sehingga cocok untuk desain yang menginginkan kolom yang kecil (dalam desain, ukuran kolom dikurangi sebesar 30 %), mengurangi penggunaan tulangan memanjang dan sengkang, dan mungkin saja dapat mengurangi biaya konstruksL
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S34686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firta Satriana
Abstrak :
Banyaknya kerusakan struktur bangunan yang diakibatkan oleh gempa bumi membuat penulis ingin mencoba melakukan simulasi terhadap terhadap suatu model struktur baja dengan menggunakan Program bantu DRAIN-2DX. Pemilihan struktur dari baja karena penulis mempunyai anggapan bahwa struktur baja mempunyai respon terhadap gempa yang lebih baik dibandingkan struktur bangunan yang terbuat dari beton. Selain itu struktur baja dapat melakukan deformasi cukup lama sebelum strukturnya mengalami kegagalan. Perancangan model bangunan dengan struktur baja dilakukan dengan menggunakan standar AISC dan "Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah Dan Gedung 1987". Selain itu penulis menggunakan program bantu SAP90 untuk mempercepat penghitungan profil struktur. Sebagai alat simulasi gempa digunakan program bantu DRAIN-2DX dengan input gema EI-Centro. Dari hasil output nya dapat dilihat terjadinya deformasi plastis selama gerakan dinamis struktur yang diakibatkan oleh gaya gempa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofa Perkasa
Abstrak :
Struktur beton bertulang merupakan material yang terdiri dari material beton dan baja tulangan. Pada struktur balok beton bertulang yang mengalami pembebanan, terjadi kombinasi tegangan tarik dan tekan. Berdasarkan sifat-sifat material beton dan tulangan baja, maka tegangan tekan yang timbul akan ditahan oleh beton, sedangkan tegangan tarik akan ditahan oleh tulangan baja tarik. Perilaku beton bertulang akibat pembebanan dapat diketahui melalui penelitian di laboratorium dan pendekatan teoritis. Dimana pada pendekatan laboratorium merupakan pendekatan untuk mengetahui lendutan yang sebenarnya terjadi pada struktur tersebut. Pendekatan teoritis merupakan perhitungan dengan menggunakan metode, rumus maupun teori-teori yang ada. Perilaku beban-lendutan balok beton betulang dapat diketahui melalui penelitian di laboratorium dan pendekatan teoritis. Penelitian di laboratorium merupakan pendekatan untuk mengetahui lendutan yang sebenarnya terjadi pada struktur tersebut. Pendekatan teoritis dapat berupa perhitungan menggunakan rumus dan teori yang ada. Salah satu analisa tentang periiaku penampang beton bertulang akan dilakukan dengan metode analisa fiber, yaitu pembagian penampang beton bertulang ke dalam serat-serat atau segmen-segmen, dengan memberikan sifat non-linier elastis pada material tersebut berdasarkan kurva hubungan tegangan-regangan material beton bertulang. Analisa tersebut dilakukan dengan suatu pemodelan numerik dan diterjemahkan kesuatu bahasa pemograman, yaitu bahasa Visual Basic, dimana untuk mengoptimasi program dari segi kecepatan dan keakuratan akan dilakukan optimasi terhadap berbagai metode numerik yang digunakan yaitu proses pencarian akar persamaan dan integrasi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erita Syahrial
Abstrak :
Struktur beton bertulang yang biasa digunakan seringkali menyulitkan dalam pelaksanaan konstruksinya walaupun sejauh ini beton bertulang masih dianggap masih lebih baik, seperti pemasangan bekisting yang rumit dan menghabiskan waktu, pemasangan tulangan, pengecoran, dan sebagainya. Untuk itu perlu dipertimbangkan alternatif lain yang dapat saling mengakomodasi kekurangan-kekurangan yang dimiliki, yang dalam hal ini akan dianalisa pemanfaatan baja profil box/rectangular hollow section pada struktur balok dan kolom. Karena metode ini merupakan metode yang baru, maka sebelum penerapan metode ini, perlu dilakukan analisa terhadap sistem struktur ini, baik analisa komputer dengan melakukan permodelan struktur maupun analisa laboratorium untuk mengetahui perilaku dari sistem struktur hybrid ini. Hal yang sangat penting dalam perencanaan struktur gedung bertingkat adalah analisa desain gedung yang tahan gempa, karena gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang tidak dapat dihindari. Sifat dari gempa bumi yang merugikan khususnya bagi bangunan, harus diatasi dengan perencanaan suatu struktur bangunan yang tahan terhadap pengaruh gempa. Umumnya bangunan-bangunan yang berada pada negara-negara berkembang, walaupun sudah didesain terhadap pengaruh gempa, masih banyak pula terjadi kegagalan-kegagalan, yang umumnya disebabkan oleh kualitas kontrol dan pengawasan yang kurang baik terutama pada bagian kolom, yang merupakan bagian yang sangat vital bagi struktur bangunan. Untuk mengatasi kualitas kontrol dan pengawasan yang kurang baik tersebut, maka diperlukan suatu metode pemecahan masalah yang sesuai dengan kondisi daerah tersebut. Salah metode penyelesaian masalah tersebut adalah dengan menggunakan sistem struktur hybrid yang menggunakan kolom komposit. Kolom komposit pada sistem struktur hybrid ini, merupakan kolom komposit baja-beton, dimana pipa baja (hollow) diisi dengan beton. Pipa baja disini berfungsi sebagai tulangan memanjang dan sengkang. Untuk pembuatan kolom dilakukan secara fabrikasi sehingga meningkatkan kualitas kontrol dan pengawasan yang baik dan kolom diereksi seperti halnya kolom baja biasa. Dalam skripsi ini sistem struktur hybrid dianalisa secara dinamik dengan menggunakan program komputer DRAIN-2DX dengan terlebih dahulu struktur didesain secara statik (SAP90) dan analisa profil dengan program analisa fiber model. Analisa dinamik yang dilakukan adalah analisa non-Inner inelastis time history, karena dengan menggunakan analisa ini dapat diketahui respons time history struktur bangunan secara lengkap selama terjadi gempa. Dari hasil analisa terlihat bahwa sistem struktur baja komposit inii memiliki respons yang relatif aman terhadap beban gempa rencana, sehingga dapat dikatakan bahwa sistem struktur ini dapat digunakan sebagai struktur bangunan penahan gempa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Muhammad Idris
Abstrak :
ABSTRAK
Sering sekali dijumpai di lapangan struktur balok lantai jembatan maupun gedung berupa struktur grid. Akan tetapi struktur-struktur tersebut tidak dianalisa sebagal struktur grid, melainkan dianalisa sebagai balok sederhana (simple beam) dengan cara menganalisanya satu-persatu. Balok melintang dianalisa terlebih dahulu baru kemudian balok memanjangnya, atau sebaliknya. Karena itu akan dicoba dibandingkan antara analisa struktur grid dengan analisa struktur balok sederhana (simple beam).

Analisa struktur grid dilakukan dengan metode kekakuan dengan menggunakan bantuan program aplikasi komputer SAP 2000. Beban yang bekerja mengacu kepada Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya tahun 1987 (PPPJJR 1987).

Dari hasil perbandingan menunjukkan bahwa gaya-gaya dalam berupa momen lentur dan gaya lintang yang ter adi pada analisa struktur grid lebih kecil dibandingkan dengan analisa struktur simple beam.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andry Faizal
Abstrak :
Kepraktisan merupakan salah satu hal yang paling banyak dituntut pada masa ini, semuda bidang dituntut agar menerapkan berbagai sistem lebih praktis agar lebih menghemat biaya dan tenaga, terutama menghemat waktu karena pada masa sekarang ini, waktu menjadi sesuatu hal yang paling berharga. Begitu juga halnya dalam bidang konstruksi sipil, mau tidak mau harus selalu berkembang agar mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada, oleh sebab itu perlu diadakannya terobosan/inovasi baru dalam pengembangan berbagai macam metode atau segala sesuatu hal yang berhubungan dengan bidang ini, salah satunya adalah alternatif dalam menganalisa kekuatan dari beton berdasarkan nilai hambatan listrik pada beton tersebut. Beton merupakan material yang paling umum digunakan dalam dunia konstruksi. Dalam perkembangannya, pembuatan beton telah mengalami berbagai penyempurnaan, apalagi pada masa ini telah ditemukan berbagai jenis bahan atau zat baru yang bila ditambahkan ke dalam campuran beton, beton akan memiliki sifat kekhususan tersendiri, misalnya cepat mengeras, tahan terhadap asam, dan lain sebagainya. Karena begitu luasnya penggunaan beton dalam bidang konstruksi, maka harus ada suatu pemeriksaan terhadap struktur yang ada sehingga memenuhi standar keamanan yang telah ditetapkan. Skripsi ini bertopik mengenai smart concrete, disebut sebagai beton pintra karena kita bisa mengetahui kondisi yang terjadi pada beton berdasarkan hambatan listrik yang ada pada beton. Cara ini mempunyai keuntungan tersendiri, antara lain praktis, karena alat yang digunakan bisa diletakkan pada luas struktur yang akan diperiksa, dan perubahan yang terjadi pada beton bisa diperkirakan berdasarkan fluktuasi dari nilai hambatan pada beton tersebut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Luhut M.
Abstrak :
Kolom komposit Baja-beton adalah kolotn yang terbentuk dari material Baja dan beton yang bekerja bersama-sama untuk menahan beban-beban yang bekerja pada suatu struktur bangunan. Kolom komposit diharapkan dapat menjadi sate alternatif yang bisa diandalkan untuk meningkatkan kekuatan struktur bangunan dengan biaya yang ekonom;s dan waktu pengerja yang cepat. rika dibandingkan dengan kolom baja, kolom komposit memilila daya tahan yang lebih tinggi terhadap suhu, lebih tahan terhadap tekukan, lebih tahan terhadap pengikisan dan lebih kaku. Dibanding dengan kolom beton bertulang, kolom komposit lebih kuat dan daktail. Pada daerah rawan gempa, kolom komposit bajabeton memberikan daktHitas yang lebih balk dan dapat menahan beban lebih lama sebelum dan sesudah beton hancur. Berbagai macam bentuk penampang kolom komposit telah banyak dikenal, dan masing-masing dapat digunakan tergantung pada fungsi struktur yang didukungnya. Pada bangunan gedung bertingkat dan jembatan bentang panjang banyak ditemui tipe penampang kolom komposit yang berbentuk silinder, dimana beton dicor kedalam tabung sibnder Baja. Alasan dipilihnya kolom komposit beton yang dicor kedalam tabung silinder Baja karena dalam penger aannya konstruksi tersebut tidak memerlukan bekisting dan tulangan sengkang lagi, sehingga waktu pelaksanaannya dapat lebih cepat. Ditinjau dari segi biaya, bentuk penarnpang silinder lebih efisien dan menghemat bahan. Sedangkan ditinjau dari segi kekuatan, bentuk penampangnya yang silinder membuat momen inersia kolom sama terhadap setiap sumbu kolom sehingga kolom relatif sangat kaku. Pada pengujian ini, akan diselidiki sifat kombkwi kolom beton yang dicor kedalam tabung silinder baja. Material yang digunakan adalah beton dan tabung silinder baja yang mempunyai ketebalan yang berbeda tetapi bermutu lama. Diharapkan dari pengujian ini akan didapatkan sifat-sifat prilaku kolom komposit beton yang dicor dalam tabung silinder, yaitu diantaranya : 1. Hubungan antara Beban Eksentris - Lendutan Pada tiap sampel. 2. Hubungan antara Beban Eksentrisitas - Lendutan dengan rasio Dlt berbeda. 3. Hubungan antara Beban Eksentrisitas - Lendutan dengan rasio Dlt sama. Hasil percobaan ini akan dibandingkan dengan perhitungan desain manual dan dapat dijadikan referensi untuk perhitungan analisa kolom komposit bajabeton dengan parameter lain.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus
Abstrak :
Struktur baja bergelombang berbentuk silinder telah lama dikenal dalam haJ kekuatan struktumya yang menonjol dalam kondisi pembebanan bawah tanah yang paling berat, yang kini dirnengerti sebag:ai suatu komposit yang komplek - akibat intcraksi antara tanah deogan baja. Interaksi tanah~baja berarti bahwa saluran pipa baja bekerja fieksibel dengan tanah rimbunan yang mengelilingnya untuk menyokong beban. Penelitian modem telah menunjukan bahwa struktur bawah tanah yang ideal berfungsi menampung banyak beban diatas tanah sekitar dan mengatasinya. Struktur baja bergelombang mendekati kondisi ideal ini. Metode desain unruk pipa baja bergelombang yang terranam beralih tebih maju ke semua komponen penting tanah dari sistem tanah-baja yang komposit Sementara dalam hal struktur tanah yang masih konservati prosedur desain kini mengenalkan formalitas dan membuka jalan untuk perkembangan ke depan Untuk dapat mensimsiasikan hal tersebut diatas pada jenis struktur ini, penulis mencoba untuk melakukan percobaan dengan menggunakan salah satu jenis dari baja bergelombang jenis nestabre flange E-1 00 (berbentuk setengah lingkaran)
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Haryadi
Abstrak :
Beton merupakan bahan bangunan yang banyak digunakan pada pembuatan konstruksi baik untuk bangunan gedung maupun bangunan sipil, beton memiliki beberapa sifat utama jika dibandingkan dengan bahan bangunan dari jenis Iain, sifat utama yang paling menonjol dari bahan beton adalah kuat tekan yang relatif tinggi dan dapat dibentuk sesuai dengan keinginan. Pada bangunan beton, kebakaran merupakan salah satu penyebab kerusakan pada struktur beton. Sehingga perlu dipelajari pengaruh kebakaran terhadap struktur beton dan penanganan bangunan beton sesudah kebakaran serta apa yang harus dilakukan terhadap elemen struktur beton pada bangunan itu. Penelitian disini dimaksudkan untuk mengetahui apakah elemen-elemen struktur beton pada Gedung Dekanat FTUI masih layak digunakan ditinjau dari segi kekuatan struktur betonnya. Setelah dilakukan pengamatan secara visual di lokasi kebakaran, dipilihlah Concrete Test Hammer sebagai alat pengujian untuk mengetahui kekuatan struktur betonnya sesudah kebakaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai kuat tekan betonnya. Kemudian kita analisa dengan peraturan yang berlaku di Indonesia untuk mengetahui kuat tekan karakteristik beton (σ bk). Disini digunakan dua peraturan, yaitu: PBI 1971 dan SNI 03-xxxx-2002. Penggunaan PBI 1971 dikarenakan masih digunakan peraturan ini didalam dunia pendidikan dan kerja. Sedangkan peraturan SNI 03-xxxx-2002 adalah penyempumaan dari PBI 1971 dan revisi SNI 03-2847-1992 (tata cara perhitungan struktur bangunan gedung). Dari hasil yang didapatkan kuat tekan karakteristik beton (σ bk) dad kedua peraturan itu dibandingkan dengan mutu elemen-elemen struktur beton yang di uji (K-225). Diketahui bahwa elemen-elemen struktur beton itu masih memenuhj syarat, oleh karena itu elemen-elemen struktur beton gedung Dekanat FTUI masih layak digunakan, jadi tidak perlu dibongkar. Sehingga dalam pembangunan kembali gedung Dekanat FTUI dapat menghemat waktu dan biaya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>