Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwit Aditama
"Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Banda Aceh. Banda Aceh merupakan daerah endemik DBD dengan meningkatnya angka kejadian dan case fatality rate setiap tahun. Insiden tertinggi DBD berada di Kecamatan Baiturrahman dengan angka kejadian 120 per 100.000 penduduk dan tertinggi kedua adalah Kecamatan Jaya Baru dengan angka kejadian 84 per 100.000 penduduk. Keberadaan larva Aedes sp di masyarakat merupakan salah satu indikator populasi nyamuk Aedes aegypti di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah jentik nyamuk Aedes sp yang terperangkap pada masing-masing wadah ovitrap (tempurung kelapa, gelas plastik, dan potongan bambu) serta tingkat kepadatan jentik nyamuk Aedes sp sebelum dan setelah pemasangan wadah ovitrap. Jenis penelitian adalah explanatory study dengan desain eksperimental quasi. Teknik pengambilan sampel adalah proportional sampling. Populasi unit penelitian adalah 30 rumah. Ovitrap diletakkan merata pada 30 titik lokasi dari 10 kelurahan secara acak. Data jumlah jentik nyamuk Aedes yang terperangkap diambil empat kali secara berulang dengan selang waktu satu minggu. Analisis dengan rerata jumlah jentik di dalam ovitrap dan indeks ovitrap. Hasil jumlah jentik Aedes aegypti yang terperangkap sebanyak 1.265. Ovitrap yang paling efektif, yaitu potongan bambu rerata = 123, nilai p = 0,006, HI = 10,01% (16,66 ? 26,67%), CI = 36,8% (336,06 ? 39,74%), BI = 29,97% (73,33 - 103,3%). Otoritas kesehatan harus mempromosikan ovitrap bambu kepada masyarakat sebagai upaya pengendalian Aedes sp.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a public health problem in Banda Aceh. Banda Aceh is a DHF endemic city by increasing incidence rate (IR) and case fatality rate every year. The highest DHF incidence was in Baiturrahman District (IR = 120 per 100,000 people) and Jaya Baru District (IR = 84 per 100,000 people). Aedes sp larvae existence among people is one of Aedes aegypti population indicators in such region. This study aimed to find out numbers of Aedes sp trapped in each ovitrap (coconut shell, plastic cup, and piece of bamboo) and Aedes sp density level before and after ovitrap installation. This study was explanatory study using quasi-experimental design. The sampling technique was proportional sampling. Population of study was 30 houses. Ovitraps were randomly located in 30 places of 10 subdistricts. Data of trapped Aedes sp larvae numbers was collected four times repeatedly within one week time-lapse. Analysis was conducted using the mean number of larvae in ovitraps and ovitrap index. The number of Aedes sp larvae trapped was 1,265. The most effective ovitrap is piece of bamboo, mean = 123, p value = 0.006, HI = 10.01% (16.66 - 26.67%), CI = 36.8% (336.06 - 39.74%), BI = 29.97% (73.33 - 103.3%). Health authorities should promote bamboo ovitrap, especially to public as an act to control Aedes sp."
[Place of publication not identified]: Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwit Aditama
"Penanggulangan tuberkulosis di Indonesia mengalami banyak kemajuan, bahkan hampir mendekati target Millenium Development Goals (MDGs), yakni 222 per 100.000 penduduk. Namun, angka penemuan kasus tuberkulosis (TB) di Jawa Tengah hingga 2008 mencapai 48%, kurang 22% dari standar yang ditetapkan WHO (70%). Angka penemuan kasus terendah adalah di Kabupaten Boyolali yang pada periode 2004 ? 2008 mengalami penurunan dari 24,60% menjadi 20,0%. Angka kesembuhan TB paru 66,67% belum mencapai target (85%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan program penanggulangan TB paru dari aspek input, proses, dan output di Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah tahun 2009. Penelitian observasional ini dilakukan di semua kelompok pelaksana program, yaitu mencakup 29 puskesmas, dinas kesehatan, dan rumah sakit. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan hasil dengan target yang ditetapkan departemen kesehatan. Secara kuantitas dan kualitas, pelaksanaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Tuberkulosis (P2TB) di Kabupaten Boyolali serta pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi telah berjalan baik.

Tuberculosis control in Indonesia has a lot of progress. Indonesia is even closer to the Millennium Development Goals (MDGs), which is 222 per 100,000 population for TB patient ratios but the TB case detection rate in Central Java until 2008 reach 48% is still 22% less than WHO standard set is 70%, the lowest case detection ratein Boyolali (20%). In the last 5 years which decreased 24.60% (in 2004) to 20.0% (in 2008) and a new pulmonary TB cure rate 66.67% (target 85%). This study aims to determine the implementation of the TB control program of the aspects of lung input, process, and output in Boyolali district in Central Java province in 2009. Types of observational studies in all groups: 29 health centers program implementers, department of health, and hospitals. Descriptive analysis by comparing the results with the Ministry of Health target. Implementation of the program in Kabupaten Boyolali Program Pencegahan dan Penanggulangan Tuberkulosis (P2TB) in quantity and quality as well as technical guidance and supervision of the implementation of the already well underway."
[Place of publication not identified]: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh Jurusan Kesehatan Lingkungan Banda Aceh, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
N. Satriawan
"Analisis Rielveld dengan program EXPGUI-GSAS dapat digunakan untuk meneliti kekristalan material. Pada penelitian dilakukan penghalusan parameter-parameier struktur liga sampel film tipis PIZT diatas subslrat Pi (200)/Si(VSi(tOO) dengan variasi doping indium, didapat indikator keberhasilan R-pola (Rp) pada selang (5,77-10,36)%, R-pola dengan pemberat (wRp) pada selang aniara (8,59-15,35)% dan Goodness of fit (GoF) pada selang antara 1,036-5,462. Indikator yang didapal secara fisik dapat ditandai dengan miripnya kurva kalkulasi dengan kurva eksperimen. Semua sampel PIZT substrat Pt menunjukkan sistem kristal kubik dengan grup ruang Fm3m. Selain itu didapat nilai parameier kisi hasil penghalusan yang mendekati nilai pada international Centre for Diffraction Data (ICDD).

We have use Rietveld analysis on EXPGUI-GSAS plalform to examine the crystalinity of PIZT on Pt Substrate. In this experiment, we have used 3 samples of PIZT thin film in the platinum substrate with variation on the percentage of indium doping. The value of efficacy indicator for 3 specimens included R-Pattern (Rp) between (5,77-10,36)%, weighted of R-Pattern ( wRp) between ( 8,59-15.35)% and Goodness of Fit (GoF) between 1,036-5,462. The value of efficacy indicator marked physically as alike between the calculated curve and experiment curve. Most of the sample of PIZT thin films in platinum substrate show that the crystal structure are cubic with space group Fm3m and lallice parameter near the value on the Powder Diffraction Data-International Center for Diffraction Data."
[place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2003
SAIN-8-3-2003-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library