Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiara Syahwalani
"Penelitian ini membahas mengenai penggunaan afiks derivatif bahasa Belanda dalam cerpen Een bord met spaghetti karya Adriaan van Dis. Korpus penelitian ini adalah teks cerpen Een bord met spaghetti yang terdiri dari 1466 kata. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk memaparkan penggunaan afiks derivatif bahasa Belanda dalam cerpen tersebut melalui penjabaran struktur morfologis kata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data studi pustaka. Teori yang digunakan adalah teori morfologi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan sebanyak 39 kata yang mengandung afiks derivatif yang terbagi dalam dua jenis, yaitu prefiks dan sufiks.

This study discusses about the usage of Dutch derivative affixes in the short story Een bord met spaghetti by Adriaan van Dis. The corpus of this research is the texts of Een bord met spaghetti with 1466 words. This study aims to explain the usage of derivative affixes of the short story through the elaboration of the morphological structure of words. This study used a qualitative method and library research. The theory used is theory of morphology. Based on the results of the study, it can be concluded that there are 39 words that contain derivative affixes which are divided into two types, namely prefixes and suffixes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Alya Nabilla
"Pembelajaran kosakata merupakan salah satu aspek paling penting dari pembelajaran bahasa, namun sering ditemukan mahasiswa yang kesulitan dalam menguasai kosakata tersebut. Salah satu penyebabnya adalah cara belajar yang monoton dan membosankan, oleh karena itu dibutuhkan cara yang lebih menarik untuk mempelajari kosakata. Dalam penelitian ini, diteliti penggunaan aplikasi Instagram sebagai media untuk mempelajari kosakata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi Instagram sebagai salah satu media belajar dalam Pembelajaran kosakata Bahasa Belanda. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimental. Data diambil dari hasil tes yang diikuti oleh 20 subjek yang sedang menempuh mata kuliah Bahasa Belanda II pada semester genap tahun ajaran 2019/2020. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok I yaitu kelompok dengan subjek yang tidak menggunakan aplikasi Instagram sebagai media pembelajaran kosakata dan kelompok II yaitu kelompok dengan subjek yang menggunakan aplikasi Instagram sebagai media pembelajaran kosakata
Tes dilakukan sebanyak 2 kali. Setiap tes diikuti oleh kedua kelompok. Kemudian hasil rata-rata dari setiap tes masing-masing kelompok tersebut dibandingkan dan dianalisis. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa aplikasi Instagram memiliki pengaruh yang baik sebagai media pembelajaran kosakata Bahasa Belanda untuk mahasiswa BBT II
Vocabulary learning is one of the most important aspects of language learning, but it is often found students who have difficulty mastering the vocabulary. One reason is the monotonous and boring way of learning, therefore a more interesting way to learn vocabulary is needed. In this study, researched the use of the Instagram application as a medium for learning vocabulary, because this application is familiar to students and this application can also post photos or videos to the main page in a more interesting form. This study aims to determine the effect of using the Instagram application as a learning medium in Dutch vocabulary learning. This research used an experimental quantitative method. The data was taken from the results of tests taken by 20 subjekts who were taking the Dutch language course II in the even semester of the academic year 2019/2020. Subjekts are divided into 2 groups. Group I was a group with subjekts who did not use the Instagram application as a medium for vocabulary learning and group II was a group with subjekts who used the Instagram application as a medium for vocabulary learning. The test is done 2 times. Each test was followed by both groups. Then the average results from each test of each group are compared and analyzed. The results of the study show that the Instagram application has a good influence as a medium for learning Dutch vocabulary for BBT II students."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aubrey Charissa Bhrawardhana
"Penerjemahan dapat mengalami kesulitan karena adanya perbedaan dalam budaya. Untuk mengatasi masalah tersebut, digunakan prosedur penerjemahan. Penelitian ini menganalisis prosedur penerjemahan pada istilah budaya menggunakan teori prosedur penerjemahan dan teori identifikasi budaya oleh Newmark (1988). Data yang dianalisis adalah takarir bahasa Indonesia dan Belanda film Bumi Manusia (2019). Data dianalisis menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menghasilkan identifikasi istilah budaya dan prosedur penerjemahan serta frekuensi penggunaannya. Simpulan temuan penelitian ini adalah terdapat 74 istilah budaya dengan masing-masing klasifikasi prosedur penerjemahannya, yaitu transferensi, modulasi, padanan kultural, couplet, terjemahan resmi, parafrase, padanan deskriptif, padanan fungsional, dan through-translation. Selain prosedur-prosedur tersebut, terdapat data yang tidak diterjemahkan. Dengan melihat penggunaan prosedur tersebut, penelitian menyimpulkan bahwa terjemahan istilah budaya telah menyampaikan makna istilah meski dengan keterbatasan kata dalam takarir.
Translation can be difficult due to cultural differences. To overcome these problems, translation procedures are used. This study analyzes the translation procedures on cultural terms using the theory of translation procedure and the theory of cultural identification by Newmark (1988). The data analyzed are the Indonesian and Dutch subtitles of Bumi Manusia (2019). The data were analyzed using qualitative method. This research results in the identification of cultural terms and translation procedures as well as the frequency of their use. This research concludes that there are 74 cultural terms with each classification of translation procedures, namely transference, modulation, cultural equivalent, couplet, official translation, paraphrase, descriptive equivalent, functional equivalent, and through-translation. In addition to these procedures, there are data that are not translated. By looking at the use of these procedures, the study concludes that the translation of cultural terms has conveyed the meaning of the term despite the word limitations in subtitling."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shalsabila Viant Kimberly
"Penelitian ini berfokus pada metode penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan puisi- puisi dalam buku terjemahan Een Eerlijk Zeemansgraf (1936) karya Jan Jacob Slauerhoff yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Kubur Terhormat bagi Pelaut oleh Hartojo Andangdjaja pada tahun 1976. Fokus penelitian ini adalah metode penerjemahan yang digunakan pada puisi Winter op Zee, Priok, dan De Brik Erebos. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penerjemahan oleh Peter Newmark. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan studi kepustakaan. Data-data penelitian diperoleh dari buku Een Eerlijk Zeemansgraf oleh JJ Slauerhoff. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerjemah menggunakan metode penerjemahan yang berbeda-beda, yaitu metode penerjemahan kata per kata, metode penerjemahan harfiah, metode penerjemahan semantis, metode penerjemahan komunikatif, metode penerjemahan idiomatis, dan metode penerjemahan bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode penerjemahan komunikatif paling banyak digunakan, yakni sebanyak 32,14%.

This study focuses on the translation methods used in translating the poems in Jan Jacob Slauerhoff's Een Eerlijk Zeemansgraf (1936), which Hartojo Andangdjaja translated into Indonesian into Kubur Terormat bagi Pelaut in 1976. This study focuses on the use of translation methods in the poems Winter op Zee, Priok, and De Brik Erebos based on the depiction of the silence felt by a sailor on a ship. The theory used in this study is Peter Newmark's theory of translation. This research uses descriptive qualitative research method and literature study. The data were obtained from the book Een Eerlijk Zeemansgraf by JJ Slauerhoff. The results of this study shows that the translators use different translation methods, namely word-for-word translation method, literal translation method, semantic translation method, communicative translation method, idiomatic translation method, and freetranslation method. The results of the study show that the communicative translation method is most widely used with 32,14%.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Lukito Dewi
"Internet saat ini menjadi sebuah media bagi setiap manusia untuk memperoleh atau mengakses informasi, serta berkomunikasi dengan mudah. Dari internet juga muncul berbagai media sosial dan teknologi digital. Istilah dan kata dalam media sosial dan teknologi digital yang sebagian besar berasal dari bahasa Inggris banyak diserap oleh bahasa lain, seperti bahasa Belanda. Permasalahan mengenai proses morfologis pembentukan kata serapan dari bahasa Inggris dalam bahasa Belanda dan penyesuaian kata tersebut dalam konteks gramatikal bahasa Belanda menarik untuk diteliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Hal yang menjadi fokus utama pada penelitian ini adalah proses morfologis pembentukan kata serapan tersebut. Selain itu, penggunaan kata tersebut dalam konteks kaidah gramatikal bahasa Belanda juga menjadi hal lain yang menarik dalam skripsi ini. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris tersebut dapat menjadi kata bahasa Belanda yang disesuaikan dengan aturan morfologis Belanda, sehingga dari hal tersebut dapat ditarik simpulan bahwa kata-kata serapan yang mengalami perubahan bentuk dalam bahasa Belanda tersebut sebagian besar merupakan loanwords atau vreemde woorden yang dapat menjadi bastaardwoorden setelah mengalami penyesuaian kaidah morfologis bahasa Belanda.

Internet has now become a media for people to access information and to communicate with ease. Through internet many social medias and digital increase. Terms and words in social medias and digital technologies that are mostly from English are borrowed by other foreign languages, like Dutch. The problems of the morphological word formation of the English loanwords in Dutch and the adaptation of the words in Dutch grammatical context are interesting to be researched. The method used in this research is qualitative. The main focus in this research is the morphological processes of word formation of those loanwords. Furthermore, the use of the words in the the Dutch grammatical context is another interesting case. The result of this research indicates that the English loanwords would be adopted in Dutch after the morfphological adjustment. The conclusion of this research is that the borrowed words in Dutch are mostly loanwords or vreemde woorden lsquo foreign words rsquo that would become bastaardwoorden lsquo hybrid words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theta Karunia
"Penerjemahan karya sastra erat hubungannya dengan kebudayaan suatu bangsa. Salah satu penerjemahan karya sastra yang memiliki kesulitan tinggi dalam penerjemahannya adalah puisi. Puisi khususnya pada karya sastra anak harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami, singkat, dan jelas. Ini dilakukan dengan menyesuaikan kemampuan berbahasa anak yang masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah memilah metode penerjemahan puisi yang paling tepat untuk digunakan pada karya sastra anak usia 8 – 12 tahun. Unit analisis adalah kata, frasa, dan kalimat. Dari sembilan baris puisi yang diteliti, peneliti menggunakan tiga metode penerjemahan puisi dari tujuh metode penerjemahan Andre Lefevere. Ketiga metode tersebut adalah terjemahan literal, terjemahan bersajak, dan terjemahan puisi bebas. Ketiga metode ini dipilih karena dirasa paling tepat untuk menerjemahkan puisi pada buku anak Madinatul Asyqiya.

The translation of literary works is closely related to the culture of a nation. One of the translations of literary works that have high difficulty in translation is poetry. Poetry especially in children's literary works must use language that is easy to understand, concise, and clear. This is done by adjusting due to children's limited language abilities. The purpose of this study is to sort out the poetry translation method that is most appropriate for use in literary works of children aged 8-12 years. From the nine lines of poetry studied, researchers used three methods of translating poetry from seven Andre Lefevere translation methods. The three methods are literal translation, rhyme translation, and free poetry translation. These three methods were chosen because it was felt to be the most appropriate way to translate poetry in the children's book Madinatul Asyqiya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T54781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Amalia Putri
"Tesis ini berisi terjemahan novel The Seed and the Sower ke dalam Bahasa Indonesia serta anotasinya untuk memberi penjelasan padanan yang digunakan dalam menghadapi masalah-masalah penerjemahan terutama dalam unsur kebudayaan Afrika Selatan dan Jepang, serta kesalahan tata bahasa. Novel ini dipilih karena pekat dengan unsur budaya akibat banyak kebudayaan yang terlibat, serta terdapat banyak situasi komunikasi orang
asing yang berbahasa Inggris salah akibat latar belakang novelnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan skoposnya dan bertanggung jawab terhadap terjemahan itu dengan anotasi yang sesuai. Ada tiga masalah yang dijabarkan dalam penelitian ini: 1 masalah penerjemahan yang dihadapi saat menerjemahkan, 2 teknik penerjemahan yang digunakan, dan 3 ideologi penerjemahan yang dipilih dan pengaruhnya terhadap penerjemahan kata bermuatan budaya dalam TSu. Unit datanya adalah kata dan frasa yang bermuatan budaya. Data
diambil dari bab dua bagian keenam novel The Seed and the Sower. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa teknik penerjemahan yang paling banyak muncul adalah teknik amplifikasi. Kesalahan tata bahasa dalam TSu lebih baik diterjemahkan menjadi tata bahasa yang salah juga dalam Bahasa Indonesia. Dari temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik penerjemahan dalam menerjemahkan satu teks dapat berbeda-beda tergantung skoposnya. Ideologi pengasingan juga lebih unggul dalam terjemahan, tetapi pada dasarnya kedua ideologi dapat digunakan bersamaan apabila sesuai dengan tujuan penerjemahan.

This thesis is about the translation of The Seed and the Sower novel from English to Indonesia along with its annotation to give an explanation about the equivalent words used to face translation problems especially in the culture of South Africa and Japanese, and also the grammar mistake made deliberately in the source text. The novel is chosen because it has a lot of cultural elements because a variety of cultures are involved. It also has a lot of communication situations in which foreigners speak broken English grammar due to the storys background situation. The purpose of this research is to make a translation which is true to its skopos and to be responsible to the translation with the proper annotation. The researcher is dealing with three problems in this research: 1 translation problems faced while translating the source text, 2 translation techniques used for the translation, and 3 translation ideology chosen and its effect on translating cultural terms. The unit data are words and phrases which have cultural
meaning. The data are taken from the second chapter and sixth section of the novel. The finding shows that translation technique with most appearance is amplification technique. The broken grammar that appears in the source text is also better to be translated in broken Indonesian grammar. From the finding, it can be concluded that different translation technique can be used to translate a text, depending on the skopos. In addition, foreignisation is the superior ideology for translation, but the two translation
ideologies can basically used alternately if it suits the translations goal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T54455
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairani Fajrianisa
"Sangat merupakah salah satu adverbia kualitatif dalam bahasa Indonesia. Sangat biasanya digunakan sebagai alat pembeda adjektiva dengan verba. Pada kenyataannya, sangat juga bisa digunakan sebagai pewatas verba, tetapi tidak semua verba dapat menerima modifikasi dengan sangat. Penelitian ini membahas verba yang dapat dimodifikasi oleh sangat berdasarkan tipe semantis verba dan afiks pembentuknya serta gradasi kederajatan yang ditunjukkan oleh relasi antara sangat dan verba. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan korpus Indonesian Web (IndonesianWaC) Sketch Engine untuk memperoleh data berupa verba turunan yang menjadi induk dari sangat dalam sebuah frasa. Untuk menjelaskan tipe verba, digunakan tipe semantis verba Chafe (1970) yang sudah dimodifikasi oleh Tampubolon (1983) dan afiks pembentuk verba Sneddon (2010). Selain itu, gradasi kederajatan diuraikan berdasarkan gradasi kederajatan Kennedy dan McNally (1999). Ditemukan bahwa verba yang dapat diwatasi oleh sangat adalah verba berafiks ber-, ter-, meN-,
meN-...-kan, meN-...-i, di-, di-...-kan, dan di-...-i dengan dasar berupa adjektiva, nomina, dan verba dan merupakan verba bertipe tipe semantis keadaan, keadaan pengalaman, keadaan benefaktif, proses pengalaman, aksi, dan aksi benefaktif. Adanya atribut INTENSITY dan QUANTITY membuat verba tersebut menerima modifikasi dengan sangat dan membentuk gradasi kederajatan berupa skala intensitas dan kuantitas.

Sangat is one of the qualitative adverbs in Indonesian. Sangat usually is used as a differentiator for adjectives and verbs. In fact, this kind of adverb also can be used as modifier of verbs, but not all verbas can accept modification by sangat. This study discusses verbs which are able to be modified by sangat based on their forming affixes and the semantic types of the verbs as well as the degree gradation shown by relation between sangat and verbs. This study uses qualitative method with Indonesian Web (IndonesianWaC) Sketch Engine corpora to obtain data in form of derived verbs which are the head of phrase with sangat as their modifier. To explain the type of verb, verb semantics type by Chafe (1970) which has been modified by Tampubolon (1983) and verb-forming affixes by Sneddon (2010) are used. The degree gradation is described based on degree gradation theory by Kennedy and McNally (1999). It is found that verbs which accept modification with sangat are verbs formed by affixes ber-, ter-, meN-, meN-...-kan, meN-...-i, di-, di-...-kan, and di-...-i with base in form of adjective, noun, and verb as well as verbs with semantic type state, experiential state, benefactive state, experiential process, action, and benefactive action. The presence of INTENSITY and QUANTITY attribute makes the verbs are able to be modified by sangat and form gradation with intensity and quantity scale."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kipuk Giyandari
"Penelitian ini menjabarkan pemilihan kata yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan kata bermuatan budaya pada novel. Novel yang digunakan adalah novel berbahasa Inggris dan memiliki latar belakang budaya Venesia. Novel The Glassblower of Murano akan diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan diberikan anotasi. Anotasi atau catatan adalah bentuk pertangggungjawaban seorang penerjemah dalam menerjemakan kata bermuatan budaya yang ada pada novel. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode komunikatif mengacu pada teks sumber yang merupakan teks ekspresif. Teknik penerjemahan yang digunakan adalah teknik deskripsi, amplifikasi, adaptasi, peminjaman, kalke, kreasi diskursif, dan kompensasi. Selain itu, penerjemah juga mencari padanan yang tepat dengan menggunakan sumber internet dan studi pustaka. Dari penelitian ini dapat disimpulkan, kata bermuatan budaya dapat diterjemahkan ke teks sasaran dengan teknik penerjemahan yang berbeda pada tiap katanya. Pemilihan kata bermuatan budaya untuk teks sasaran didapatkan dari sumber informasi yang akurat, sehingga dapat dimengerti oleh pembaca sasaran

This study explains translators words choice in translating cultural words in the novel titled The Glassblower of Murano. The novel is written in English but sets Venice as its.cultural background. In this research, the novel will be translated into Indonesian and annotations will be added. Annotations or footnote is translators liability in translating cultural words within the novel. This research uses a communicative translating method that positions sources text as expressive text. Meanwhile, the translation techniques that is used are description, amplification, adaptation, borrowing, calqeu, discursive creation, and compensation. In addition, the translator also elaborates internet and literature sources in order to receive appropriate equivalent words. This research concludes each cultural words can be translated into the target text with a varied translation techniques. Therefore, the choice of cultural words toward the target text should be obtain from accurate source of information, thus the target may able to gain understanding."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steffi Lifita
"Penelitian ini membahas alih kode pada lima video kanal YouTube Keluarga Cemara di Belanda. Penelitian ini berfokus pada jenis dan faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis, proses, dan faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode pada konten video YouTube Keluarga Cemara di Belanda dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif berdasarkan teori alih kode menurut pendapat Poplack (1980) dan Hoffmann (1991). Penelitian ini menemukan bahwa jenis alih kode pada konten video kanal YouTube Keluarga Cemara di Belanda didominasi oleh jenis alih kode dalam kalimat (intrasentential switching). Sebagian besar alih kode dilakukan untuk pengulangan atau klarifikasi dengan tujuan agar konteks percakapan dapat dimengerti anggota keluarganya serta dapat menarik perhatian penontonnya.

This research discusses code switching in five videos of Keluarga Cemara di Belanda youtube channel. This research focuses on the types and factors that cause code switching. The purpose of this research is to describe the types, processes, and factors that led to code switching in 5 videos of Keluarga Cemara di Belanda using a qualitative descriptive research method based on code switching theory according to Poplack (1980) and Hoffmann (1991). The results of this research show that the type of code switching in Keluarga Cemara di Belanda youtube channel is dominated by the type of code switching in sentences (intrasentential switching). The cause of code switching is mostly done for repetition or clarification with the aim that the context of the conversation can be understood by family members as well as attract their visitors. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>