Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Susilo Soepandji
"ABSTRAK
Dermaga tempat bertambat kapal merupakan konstruksi yang harus handal dalam menopang gaya axial dan lateral yang cukup besar untuk kemudian diteruskan struktur balok ke pondasi. Struktur balok beton di Pelabuhan mengalami kerusakan akibat mengelupasnya beton yang berakibat proses korosi pada besi beton yang berakibat dapat menurunkan kekuatan struktur-beton. Pondasi tiang pipa baja dipilih untuk menumpu struktur dermaga, dengan kedalaman tiang 56.00 meter yang tcrjepit lapisan tanah lunak sampai kedalaman 38.00 meter LWS, dan lapisan lempung kaku {stiff} sampai kedalaman yang bervariasi dari 38.00 meter sampai 56.00 meter atau 62.00 meter dibawah LWS. Untuk reperasi dermaga tersebut diperlukan penelitian dan perencanaan perbaikan dermaga beton & sistem pondasinya dengan beberapa metoda analisa struktur dan geoteknik."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susilo Soepandji
"Dermaga tempat bertambat kapal merupakan konstruksi yang harus handal dalam menopang gaya axial dan lateral yang cukup besar untuk kemudian diteruskan struktur balok ke pondasi. Struktur balok beton di Pelabuhan mengalami kerusakan akibat mengelupasnya beton yang berakibat proses korosi pada besi beton yang berakibat dapat menurunkan kekuatan struktur-beton. Pondasi tiang pipa baja dipilih untuk menumpu struktur dermaga, dengan kedalaman tiang 56.00 meter yang tcrjepit lapisan tanah lunak sampai kedalaman 38.00 meter LWS, dan lapisan lempung kaku {stiff} sampai kedalaman yang bervariasi dari 38.00 meter sampai 56.00 meter atau 62.00 meter dibawah LWS. Untuk reperasi dermaga tersebut diperlukan penelitian dan perencanaan perbaikan dermaga beton & sistem pondasinya dengan beberapa metoda analisa struktur dan geoteknik."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP 1994 63
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Katili, Irwan
"Elemen cangkang triangular dengan 18 derajat kebebasan (dk) adalah elemen cangkang paling sederhana untuk menganalisa struktur cangkang bentuk sembarang. Elemen ini dibentuk dengan menggabungkan 2 buah elemen dasar: pelat bending untuk mengaproksimasi regangan bending pada cangkang, dan elemen tegangan bidang yang mengaproksimasi regangan membrannya. Setiap nodal mempunyai 6dk: 3 translasi & 3 rotasi. Elemen pelat bending menggunakan 9 dk total dimana setiap nodal memiliki sebuah translasi normal bidang dan 2 buah rotasi normal bidang. Elemen tegangan bidang yang digunakan adalah constant strain triangle (CST) dengan 2 translasi dalam bidang pada setiap nodalnya. Yang terakhir adalah dk rotasi bidang yang biasanya tidak digunakan dalam memformulasikan elemen, tetapi diperlukan pada waktu memodelisasikan permukaan cangkang yang melengkung. Ada beberapa elemen pelat bending dengan 9 dk total yang baik untuk menganalisa problem pelat bending. Sedangkan elemen CST mengurangi penampilan elemen cangkang akibat kecepatan konvergensi yang rendah. Khususnya dalam test Scordelis-Lo roof diperoleh kecepatan konvergensi yang sangat rendah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fanshurullah Asa
"Seiring kecenderungan perusahaan jasa konstruksi Indonesia berlomba dalam penerapan dan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) akibat adanya prasyarat dalam mekanisme tender proyek serta keinginan sadar akan cetak biru perbaikan SMM internal perusahaan menuju konsep penyempurnaan berkelanjutan, muncul juga kekritisan pemangku kepentingan jasa konstruksi dengan pesan yang disampaikan secara sangat jelas, yaitu apakah perusahaan yang telah mengadopsi dan melaksanakan SMM seperti ISO 9001 memiliki daya saing yang semakin baik. Penelitian ini membuktikan secara teori dan statistik adanya korelasi signifikan antara peningkatan daya saing dengan faktor-faktor kritis pencapaian sukses atau Critical Success Factor (CSF) dalam Sistem Manajemen Mutu.

Along with the tendencies of Indonesian construction companies in getting the Quality Management System(QMS) certification as an impact of the prerequisite needed in project tender mechanism and the awareness of internal companies QMS blueprint improvement in continual improvement concept, also emerge construction companies stakeholder critical question, that is if the companies which had already adopted and executed QMS like ISO 9001 will had a better competitiveness. This research proves theoretically and statistically about significant correlation between better competitiveness and Critical Success Factor (CSF) in QMS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The infrastructure of the transportation system plays an important and strategic part in the development of a country and serves to support economic progress by enabling the mobility of citizens and the distribution of goods from one region to another. However, communities have unequal access to the system and there are gaps in the regional infrastructure in Indonesia, leading to the requirement for a mapping of all 33 provincial capitals. In this study, we reviewed provisions for road, sea, air, and rail travel. The mapping result is expected to determine the pattern and the prioritization needed for future infrastructure development. A literature review was performed to establish assessment indicators for the mapping. The weighting of each indicator was based on a survey of stakeholders in transportation sectors, which was then analyzed using the Analytical Hierarchy Process. After weighting was completed, the infrastructure of each provincial capital was assessed to determine ratings from the highest to the lowest rank. Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, and Semarang obtained the highest rankings, while Manokwari, Serang, Mamuju, Ternate, and Palangkaraya were at the bottom. This result shows that provincial capitals in western Indonesia had better assessment results than those in the east. Therefore, improvements to the transportation infrastructure of the latter cities should be prioritized."
2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library