Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adelia Hutami Sundaur
"

Pneumonia pada anak sangat rentan terjadi terutama pada negara berkembang. Biasanya pada pneumonia tanda gejala yang muncul adalah terdapat sekret berlebih pada jalan napas, batuk, terdapat retraksi dada dan napas cuping. Mayoritas masalah keperawatan yang sering muncul anak dengan pneumonia yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas. Karya ilmiah itu bertujuan untuk melihat keefektifan pemberian intervensi keperawatan postural drainase pada anak dengan pneumonia. Hasil yang didapatkan anak pneumonia yang diberikan intervensi postural drainase efektif terhadap perubahan status pernapasan daripada anak yang tidak dilakukan intervensi keperawatan postural drainase. Salah satu indikasi status perubahan pada anak terdiri dari frekuensi napas dalam rentang normal (<40x/menit pada anak usia 1-5 tahun, dan <60x/menit pada anak usia <1 tahun), tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada napas cuping hidung, serta suara napas normal (vesikuler), selain status pernapasan hal yang dapat dilihat yaitu hasil rontgen toraks menunjukkan tidak ada infiltrasi pada lapang paru. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi terhadap tenaga kesehatan untuk menerapkan secara efektif pada lahan praktik rumah sakit untuk meningkatkan bersihan jalan napas pada anak dengan pneumonia.


Pneumonia in children is very vulnerable, especially in developing countries. Usually the symptom pneumonia that appears is there is hypersecretion in the airway, coughing, trouble breathing, there is chest retraction and nasal flaring. The most problem related with pneumonia is ineffective airway clearance. The scientific aimed to look the effectiveness of giving postural drainage intervention in children with pneumonia. It was found that pneumonia children who were given postural drainage intervention would be more effective than children who were only given inhalation and suction interventions without postural drainage. One of indicated is respiration status child with pneumonia with normal scale (<40 times per minutes in child 1 until 5 years old, and <60 times per minutes in child ages under 1 year), no chest retraction and nasal flaring, and breathing normally. Beside respiration status, the result of Rontgen thorax is no infiltrate in lungs area. The results of this scientific are expected to be used as information for health workers to apply effectively to the hospital practice area to streamline the airway clearance in children with pneumonia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yarra Fadenia Benning
"Media sosial cukup populer di kalangan remaja, mereka cenderung menghabiskan waktu kesehariannya untuk mengecek media sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa dampak negatif, salah satunya gangguan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan Kantuk Berlebihan di Siang Hari pada remaja SMA. Desain penelitian menggunakan analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik cluster sampling dan simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 414 orang yang berasal dari 10 SMA di Jakarta Timur. Kecanduan media sosial diukur dengan Skala Kecanduan Media Sosial-Bentuk Siswa (SMAS-SF), sedangkan kejadian Kantuk Berlebihan di Siang Hari diukur dengan Skala Kantuk Epworth (ESS). Penelitian ini menggunakan uji statistik Mann Whitney U test. Media sosial yang paling sering digunakan oleh remaja adalah Instagram, sebanyak lebih dari separuh remaja sudah kecanduan media sosial dan hampir 50% remaja mengalami Kantuk Berlebihan di Siang Hari. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dengan Kantuk Berlebihan di Siang Hari (p = 0,022). Oleh karena itu, peneliti berharap agar para orang tua dapat lebih meningkatkan kesadaran, mengingat dampak negatif serius dari kecanduan media sosial dan EDS. Perawat diharapkan mampu menjadi pendidik dan fasilitator melalui promosi kesehatan, seminar, atau interaksi kelompok terkait dampak negatif akibat penggunaan media sosial yang berlebihan dan dampak negatif EDS.

Social media is quite popular among teenagers, they tend to spend their daily time checking social media. Excessive use of social media can cause several negative impacts, one of which is sleep disturbances. This study aims to determine the relationship between the intensity of social media use and excessive daytime sleepiness in high school adolescents. The research design used correlative analytic with cross-sectional approach. The sample was selected using cluster sampling technique and simple random sampling. The sample in this study amounted to 414 people from 10 high schools in East Jakarta. Social media addiction was measured by the Student-Shape Social Media Addiction Scale (SMAS-SF), while the incidence of excessive daytime sleepiness was measured by the Epworth Sleepiness Scale (ESS). This study used the Mann Whitney U test statistical test. The social media most often used by teenagers is Instagram, as many as more than half of teens are addicted to social media and nearly 50% of teenagers experience excessive daytime sleepiness. The results showed that there was a significant relationship between the intensity of social media use and excessive daytime sleepiness (p = 0.022). Therefore, the researchers hope that parents can raise awareness more, given the serious negative effects of addiction to social media and EDS. Nurses are expected to be able to become educators and facilitators through health promotion, seminars, or group interactions related to the negative impact due to excessive use of social media and the negative impact of EDS."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Muhammad Yanuar Abdurrahman
"Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan bawah yang dapat disebabkan oleh kerusakan lingkungan fisik akibat dampak urbanisasi. Intervensi manajemen jalan nafas dengan mengajarkan anak napas dalam merupakan intervensi yang bertujuan untuk mengatasi masalah hambatan pertukaran gas. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan mendeskripsikan asuhan keperawatan pada anak dengan Pneumonia dan menganalisis penerapan intervensi manajemen jalan napas melalui napas dalam. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa intervensi manajemen jalan napas melalui teknik napas dalam sangat efektif dilakukan pada anak dengan Pneumonia dibuktikan denganĀ  status pernapasan dan status oksigenasi anak yang membaik. Rekomendasi karya ilmiah ini adalah penerapan intervensi manajemen jalan napas pada anak dengan Pneumonia secara teratur dan terencana di ruang rawat anak di rumah sakit.

Pneumonia is a lower respiratory tract infection that can be triggered by damage to the physical environment due to the impact of urbanization. An airway management intervention by teaching children to conduct deep breathe is an intervention aimed at overcoming the problem of gas exchange. This paper aims to describe nursing care in children with Pneumonia and analyze the application of airway management interventions through deep breathing. The results of deep breathing implementation show that airway management intervention through deep breathing techniques was very effective in children with Pneumonia as evidenced by respiratory status and improved oxygenation status of children. The recommendation is that to implement airway management interventions in children with Pneumonia regulary and planned."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Hardiyanty
"Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan malforasi anorektal pre dan postoperasi PSARP, dengan bermain terapeutik menggunakan boneka jari untuk mengurangi nyeri. Tindakan dan perawatan PSARP menimbulkan nyeri pada anak. Salah satu teknik nonfarmakologis untuk meminimalkan nyeri tersebut dengan menggunkan bermain terapeutik. Hasil dari penerapan intervensi bermain terapeutik yang telah dilakukan pada anak malforasi anorektal selama 5 hari untuk mengurangi nyeri terbukti efektif menurunakn skala nyeri klien dari skala 8 menjadi 2 dengan menggunakan

This final scientific work aims to provide an overview of nursing care for children with pre and postoperative anorectal malfunction of PSARP, by playing therapeutically using finger puppets to reduce pain. Medical treatment and PSARP treatment cause pain in children. One nonph acological technique to minimize the pain is by using therapeutic play. The results of the application of therapeutic play interventions that have been carried out on children anorectal malforation for 5 days to reduce pain proved effective in reducing the client's pain scale from scale 8 to 2 using FLACC postoperative pain scale."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library