Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umar Gifari Alwaini
"ABSTRAK
Penelitian karakteristik sudut aliran udara pada performa generator microbubble dengan tabung silinder telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh parameter sudut aliran udara terhadap bubble yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan water loop system yang terdiri dari kolam pengamatan, kotak pengamatan, pompa, flowmeter, valve dan test section. Test section adalah generator microbubble jenis tabung silinder dengan bola. Pada penelitian ini digunakan 3 jenis generator microbubble dengan variasi sudut aliran udara yang dilakukan pada berbagai variasi debit air, debit udara dan ketinggian air. Parameter yang diujikan secara signifikan memberi pengaruh terhadap jumlah dan ukuran bubble. Semakin besar debit udara maka ukuran bubble yang dihasilkan semakin besar, sedangkan jika debit air meningkat maka semakin banyak microbubble yang dihasilkan. Pengaruh sudut aliran udara pada generator microbubble signifikan. Generator microbubble dengan sudut aliran 45? menghasilkan bubble dengan ukuran lebih besar dibandingkan dengan generator microbubble direct. Generator microbubble dengan sudut aliran 90? tidak dapat menghisap udara lebih 0.1 lpm sehingga tidak efisien dalam menghasilkan bubble. Penelitian ini dapat simpulkan bahwa generator microbubble mampu menghasilkan microbubble. Populasi serta ukuran microbubble sensitif terhadap sudut aliran udara. Microbubble generator dengan sudut udara langsung menghasilkan microbubble yang lebih banyak.

ABSTRACT
Research about characteristic of microbubble generator sphericall ball has been carried out. This research aims to study the influence of airflow angle on bubble generated characters. This research use loop water system consist of observation reservoir, box reservoir, pump, flow meters, valves, and test section. Test section is a microbubble generator spherical ball. In this study, there are 3 types of microbubble generator with varies air flow angel that conducted in different varies water flowrate, air flowrate and height of water. The tested parameter significantly influence population and size of bubble. Increasing air flowrate will affect increasing size of bubble, while increasing water flowrate will increase microbubble. Effect of airflow angle in microbubble generator are significant. Microbubble generator with 45 airflow angle produce bigger size of bubble compare to direct microbubble generator. Microbubble generator with 90 air flow angle can rsquo t suction the air more than 0.1 lpm so inefficient to produce bubble. From this study it is concluded that microbubble generator capable produce microbubble. Population and size of bubble affected by airflow angle. Microbubble generator with airflow angle direct produce more microbubble than 45 and 90 airflow angle."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astania Putri
"ABSTRAK
Microbubble merupakan gelembung udara dengan diameter kurang dari 200 m di dalam air. Karakteristik unik yang dimiliki microbubble menyebabkan maraknya penggunaan microbubble dalam dunia industri. Penelitian mengenai performa dari generator microbubble dengan tabung silinder telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh debit air, debit udara masuk, void fraction, pressure drop, dan jumlah lubang udara terhadap performa dari microbubble generator. Penelitian dilakukan dengan menerapkan sistem water loop dan menggunakan dua tipe microbubble generator. Tipe-tipe microbubble generator tersebut adalah tipe dengan 12 lubang udara dan 48 lubang udara pada set up alat uji. Setelah dilakukan penelitian, ukuran bubble yang dihasilkan serta tipe microbubble generator yang tepat ditemukan. Tipe 2 48 lubang menghasilkan persentase microbubble yang lebih banyak. Hal ini terbukti paling optimum pada keadaan Qa= 30 lpm dan Qu=0,6 lpm.

ABSTRACT
Microbubbles are bubbles with the diameter size smaller than 200 m. The unique characteristics of microbubbles enhance its industrial utilization. The research about Microbubble Generator with a Spherical Body has been done. The objection of this research is to find the relevance between water flow rate, air flow rate, void fraction, pressure drop, and the number of air suction holes with the performance of microbubble generator. The research is done by applying water loop system and two types of microbubble generator. The types of microbubble generator are microbubble generator with 12 air suction holes and 48 air suction holes for the experimental set up. The results of this research are the size of bubbles which are generated and the recommended microbubble generator type. Microbubble generator with 48 air suction holes is the optimum generator of this research. The optimum condition is 30 lpm for the water flow value and 0,6 lpm for the air flow. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sidqi Hanafiah
"Pada penatalaksanaan fraktur maksilofasial secara internal fiksasi diperlukan pemasangan alat miniplate dan screw sampai terjadi penyembuhan tulang, salah satu material yang paling sering digunakan untuk memfabrikasi miniplate dan screw di pasaran adalah Titanium murni dan TI-6Al-4V, secara ekonomis titanium murni memiliki harga yang lebih tinggi dari TI-6Al-4V yang merupakan metal campuran, penilitian ini bermaksud untuk membandingkan properti mekanikal kedua material sebagai miniplate di bagian maksilofasial, serta menyesuaikan dimensi miniplate TI-6Al-4V untuk menyamai properti mekanikal Titanium Murni.

In the internal fixation management of maxillofacial fractures, the placement of miniplate and screw is necessary until bone repair takes place, materials that most commonly used to fabricate miniplates and screws are Pure Titanium and TI-6Al-4V ,Economically Pure Titanium tend to have higher price than TI-6Al-4V which is an alloy metals, this research is being held to compare the mechanical properties of both material as a miniplate that specifically used on the maxillofacial, this researacg will also adjust the design of TI-6Al-4V miniplate in order to replicate the property of pure titanium miniplate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sujadi Wiranata
"Trauma dalam bentuk fraktur pada maxilla (rahang atas) atau mandibula (rahang bawah) dapat ditangani dengan menggunakan implan tulang miniplate. Setelah sejumlah penelitian yang telah dilakukan, magnesium adalah kandidat yang baik untuk bahan yang digunakan dalam membuat miniplate tersebut. Material tersebut memiliki sifat biodegradable dan mechanical properties yang kompatibel dengan tulang manusia. Namun karena tingkat korosinya yang tinggi, perawatan tambahan harus dilakukan untuk mencapai fungsi yang diinginkan. Studi ini merupakan kelanjutan dari studi sebelumnya, yang membuat komposit berbasis magnesium dengan menambahkan karbonat apatit dalam proses powder metallurgy dengan komposisi bervariasi 5%, 10%, 15%. Itu dilakukan untuk memodifikasi laju korosi yang tinggi. Menurut penelitian, ekstrusi dianggap sebagai kandidat potensial untuk proses manufaktur yang optimal. Dengan memvariasikan rasio ekstrusi, densitas bahan yang diproduksi dapat diubah yang secara teoritis dapat meningkatkan sifat mekaniknya. Oleh karena itu, penelitian ini akan berfokus pada mencari sifat mekanik yang optimal untuk menemukan komposisi yang cocok untuk implan miniplate. Dengan menggunakan uji tarik dan uji tekuk yang masing-masing disetujui oleh ASTM E8 dan ASTM E290, data diperoleh dan kemudian diproses dengan menggunakan metode menurut ASTM F67 (tarik) dan F382 (tekuk). Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam sifat mekanik umum dengan 15% karbonat apatit menjadi yang terbaik dari keempat komposisi. Dengan demikian, penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk menemukan metode dan komposisi pembuatan yang optimal untuk bahan miniplate yang tepat.

Trauma in the form of fractures in maxilla (upper jaw) or mandibula (lower jaw) could be treated using miniplate bone implant. After studies and researches that have been done, magnesium is a good candidate for material used to manufactured said miniplate. Its biodegradable and has compatible mechanical properties to human bone. However due to its high corrosion rate, additional treatment has to be done to reach its intended function. This study is a continuation from previous study, which is fabricating a magnesium-based composite by adding carbonate apatite in powder metallurgy process with varying rate of 5%, 10%, 15%. It was done to modify the high rate of corrosion. According to the study, extrusion is deemed to be a potential candidate for optimal manufacturing process. By varying the extrusion ratio, the density of the produced material could be altered which theoretically could improve its mechanical properties. Hence, this study will be focusing on finding the optimal mechanical properties in order to find the suitable composition for the miniplate implant. Using tensile test and bending test that are approved by ASTM E8 and ASTM E290 respectively, data were obtained and then processed using methods according to ASTM F67 (tensile) and F382 (bending). The results show significant improvement in general mechanical properties with 15% carbonate apatite being the best out of the four composition. With that being said, further research is recommended to find the optimal manufacturing method and composition for a proper miniplate material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dondokambey, Nathaniel Viandy
"Titanium sudah lama digunakan untuk menyembuhkan trauma, terutama fraktur, pada tulang kranial. Titanium sudah lama terkenal dengan kekuatan mekanisnya, juga biokompatibilitasnya yang mumpuni, di dunia biomedis. Meski terkenal sangat kuat, timbul pertanyaan apakah kita dapat menambah kekuatan dari titanium? Pada instalasinya / pemasangannya, titanium dihadapkan dengan bending, yang juga dapat menyebabkan pre-straining pada benda metalik. Pre-straining ini juga yang dapat memberikan tambahan kekuatan pada titanium, melalui efek strain hardening. Riset ini lalu berfokus pada efek pre-strain terhadap dua varian titanium, CP-Ti grade 4 (ASTM F67) dan Ti-6Al-4V (ASTM B265).
Riset ini akan melihat apa yang akan terjadi kepada mechanical properties dari kedua varian titanium apabila diberikan pre-strain. Uji tarik akan dilakukan sesuai panduan ASTM E8, dengan parameter pre-strain 6%, 11%, 15% untuk CP-Ti grade 4 dan 6%, 9%, 12% untuk Ti-6Al-4V. Hasilnya nanti juga akan dibandingkan dengan simulasi bending yang dilakukan di AutoDesk Inventor, guna melihat efek bending pada instalasi implan. Apa yang dihasilkan menunjukkan sifat inkonsistensi sehingga sulit untuk menarik kesimpulan yang konkrit. Namun, dapat dikatan bahwa pada umumnya pre-strain pada titanium tidak memberikan penambahan kekuatan yang signifikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Chai
"Pengembangan sayap pesawat terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi aerodinamik dan bahan bakar pesawat. Salah satu masalah yang dihadapi pada sayap pesawat adalah nilai induced drag yang meningkat ketika menggunakan high lift device (flap) untuk melakukan maneuver ataupun menaikan gaya angkat ketika sedang lepas landas. Pada skripsi ini dilakukan desain dan analisis terhadap suatu mekanisme high lift device (flap) yang menggunakan aktuator piezoelektrik sehingga kontur chamber sayap menjadi smooth serta berat dari sayap karena aktuator flap berkurang perubahan ini bertujuan untuk mengurangi induced drag dari penggunaan flap dan menaikan efisiensi bahan bakar karena beban pada sayap berkurang. Konsep dari sistem ini dianalisis dengan menggunakan finite element analysis. Ada tiga analisis yang dilakukan, analisis modal untuk mencari frekuensi natural dari geometri sayap, hal ini bertujuan untuk menemukan frekuensi gelombang listrik yang akan memberikan defleksi terbesar, besar defleksi nantinya akan dianalisis menggunakan metode analisis harmonik, dan analisis CFD untuk mengetahui performa flap dengan piezoelektrik. Hasil analisis menunjukan bahwa sebuah morphing wing dengan aktuator piezoelektrik pada frekuensi 95,2 Hz akan memberikan defleksi 5,7 mm (6,57°) pada 50 V dan defleksi maksimal 40 mm (53,4°) pada voltase maksimal dari piezoelektrik (400 V). Dari hasil CFD menunjukan kalo performa flap pieoelektrik memiliki performa aerodinamik yang lebih baik daripada sayap tanpa flap dan diasumsikan akan lebih baik dari flap konvensional karena tidak ada separasi aliran akibat slot dari aktuasi flap.

Development of aircraft wings are continuously done to improve its aerodynamic and fuel efficiency. One of the problem with current aircraft wings are the imcreased induced drag value during the usage of high lift device (flap) to do maneuver or to increase life force during take off. In this thesis, a proposed high lift device which uses piezoelectric as its actuator so that the wing chamber have a smooth countour and less weight, these changes intended to lessen the induced drag and fuel efficiency from the wing weight loss. This concept was analyzed using finite element analysis method. There were 2 analysis done, modal analysis to find the natural frequency of the morphing wing geometry, these were done to find the find the electric signal frequency that gives the biggest deflection, deflection angle amount will be analyzed using harmonic analysis, and lastly CFD analysis to find out flap with piezoelectric actuator performance. The analysis shows that a morphing wing with a piezoelectric actuator at a frequency of 95,2 Hz will give a deflection of 5,74 mm (6,57 °) at 50 V and a maximum deflection of 40 mm (53,4 °) at the maximum operational voltage of the piezoelectric (400 V). From the CFD analysis result shows that piezoelectric actuator flap have a better aerodynamic performance than a wing without flap and assumed it will perform better than conventional flap because there are no fluid flow separation because of slot from flap actuation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Fabiano Hendis
"Pengembangan kaki palsu bawah lutut merupakan kemajuan penting dalam teknologi perawatan kesehatan, yang menawarkan dukungan dan mobilitas yang sangat diperlukan bagi individu yang telah menjalani amputasi tungkai bawah. Namun, desain prostetik yang ada saat ini sering kali tidak mampu memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam, terutama dalam hal keterjangkauan harga. Penelitian ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan ini dengan membuat kaki palsu di bawah lutut yang dioptimalkan untuk aktivitas sehari-hari, dengan fokus pada efektivitas biaya dibandingkan dengan alternatif yang diimpor. Memanfaatkan Autodesk Inventor dan Perangkat Lunak Ansys, proses desain mengintegrasikan prinsip-prinsip biomekanik, meniru bentuk dan fungsionalitas kaki untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Analisis kekuatan mekanik komposit yang dikembangkan dijelaskan dalam tugas akhir ini, mulai dari sifat material serat dan matriks hingga prediksi sifat mekanik lamina on-axis [0°] dan off-axis [90°, +45°, dan -45°]. Berdasarkan sifat mekanik lamina on-axis dan off-axis, sifat mekanik laminasi yang dikembangkan dapat diprediksi, serta memprediksi beban maksimum yang dapat ditopang oleh laminasi komposit prepreg polylactic-acid berpenguat serat rami yang dikembangkan, baik dengan menggunakan matriks rata-rata maupun mekanik komposit lengkap.

The development of a below-knee prosthetic represents a pivotal advancement in healthcare technology, offering indispensable support and mobility to individuals who have undergone lower limb amputations. However, current prosthetic designs often fall short in addressing the diverse needs of users, particularly in terms of affordability. This research aims to bridge this gap by fabricating a below-knee prosthetic optimized for daily activities, with a focus on cost-effectiveness compared to imported alternatives. Utilizing Autodesk Inventor and Ansys Software, the design process integrates biomechanical principles, mimicking the shape and functionality of the foot to enhance user experience. The mechanical strength analysis of the developed composite is described in this final project, starting from the material properties of the fiber and matrix to the prediction of the mechanical properties of on-axis [0°] and off-axis [90°, +45°, and -45°] lamina. Based on the mechanical properties of the on-axis and off-axis lamina, the mechanical properties of the developed laminate can be predicted, as well as forecasting the maximum load that can be sustained by the developed composite laminate of ramie fiber-reinforced polylactic-acid prepreg, either using the average matrix or complete composite mechanics."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ryan Rafi’uddin
"Kekuatan tarik ultima, kekuatan tekan ultima, kekuatan lentur ultima, dan kekuatan geser lamina satu arah, bersama dengan kekuatan geser dan perilaku kelelahan laminate arah beragam, akan menjadi subjek utama dari studi ini. Untuk menciptakan bahan komposit yang berkelanjutan, serat rami, yang dikenal dengan kekuatan tarik yang sangat baik dan ramah lingkungan, akan dicampur dengan asam polilaktat (PLA) yang dapat terurai secara alami. Pengujian mekanis yang telah diatur sebelumnya akan menilai karakteristik tarik, tekan, lentur, dan geser komposit di bawah pengaturan yang terkontrol, mengungkapkan seberapa baik bahan tersebut dapat menahan tekanan yang umum dalam aplikasi prostetik. Kegunaan prostetik bergantung pada daya tahan bahan selama tekanan siklus, yang dapat diketahui dengan menganalisis perilaku kelelahan menggunakan penilaian kurva S-N. Diharapkan studi ini akan menunjukkan bahwa komposit Rami-PLA dapat digunakan sebagai pengganti yang layak dan efisien untuk prostetik anggota tubuh bawah, sehingga memajukan bidang teknologi prostetik.

The ultimate tensile strength, ultimate compressive strength, ultimate flexural strength, and shear strength of unidirectional lamina, along with the shear strength and fatigue behavior of multidirectional laminate, will be the main subjects of this investigation. To create a sustainable composite material, ramie fibers, known for their excellent tensile strength and environmental friendliness, will be mixed with biodegradable polylactic acid (PLA). Prearranged mechanical testing will assess the composite's tensile, compressive, flexural, and shear characteristics under controlled settings, revealing how well it can tolerate stresses common to prosthetic applications. Prosthetic usefulness depends on the material's durability during cyclic stress, which can be ascertained by analyzing the fatigue behavior using S-N curve assessments. It is anticipated that this study will show that Ramie-PLA composites could be used as a viable and efficient substitute for lower limb prosthetics, advancing the field of prosthetic technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asyif Alamsyah
"Integrated circuit (IC) merupakan komponen yang penting dalam peralatan elektronik dan gawai modern, dimana integrated circuit berfungsi sebagai "otak" mereka, dan di dalam IC terdapat satu bagian yang menjadi inti dari IC itu sendiri, yaitu chip silikon yang perlu dilindungi dengan sebuah kemasan khusus, salah satunya adalah kemasan berbasis lead frame yang menggunakan lead frame berbahan tembaga sebagai penghubung chip silikon dengan sirkuit luar. Penelitian ini bertujuan untuk penggunaan proses alternatif lain dalam membuat lead frame IC yaitu wire-EDM. Reverse Engineering dilakukan untuk menganalisis bentuk dan dimensi dari lead frame. Setelah memperoleh informasi yang cukup, langkah berikutnya adalah Pembuatan CAD Model. Desain ini kemudian dievaluasi dalam langkah Penyesuaian Desain CAD. Jika diperlukan revisi, proses kembali ke tahap pembuatan CAD Model. Jika tidak, proses berlanjut ke tahap Fabrikasi, di mana desain diproduksi secara fisik. Tahap selanjutnya adalah Proses Elektroplating, yang melibatkan pelapisan permukaan dengan logam menggunakan metode elektroplating. Setelah elektroplating selesai, hasilnya dianalisis dalam langkah Analisis Hasil untuk melihat hasil seperti apa yang telah didapatkan. Hasil yang didapat yaitu penggunaan wire-EDM dalam pembuatan leadframe hanya terbatas pada pembuatan kontur luar dan pemotongan tipis saja serta elektroplating timah sederhana tidak mencapai hasil yang diinginkan dan sesuai dengan lead frame benchmark.

Integrated circuits are essential components in modern electronics, where IC function as their "brains", and in the IC there’s one part that is core of the IC itself, namely silicon chip that needs to be protected with a special packaging, one of which is lead frame-based packaging that uses a copper-based lead frame as connection between the silicon chip and the outer circuit. This research aims the use of another alternative process in making lead frame ICs, wire-EDM. Reverse engineering is done to analyze the dimensions of the lead frame. After obtaining enough information, next’s CAD Model Creation. The design is then evaluated in the CAD Design Adjustment step. If revision’s necessary, the process returns to the CAD Model creation. Otherwise, the process continues to the Fabrication, where the design is physically produced. Lastly there’s electroplating process, which involves coating the surface with metal. Once electroplating is complete, results are analyzed in the Analysis see the results that have been obtained. The result is that the use of wire-EDM in the leadframe manufacturing is only limited to making the outer contour and thin cutting and simple lead electroplating did not achieve the desired results."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihansyah Nurhakim
"Proses Biomachining merupakan pemesinan yang masih awam bagi sektor industri. Penggunaan biomachining dapat menjadi alternatif dalam mikrofabrikasi jika dilihat dari penggunaan mikroorganisme sebagai cutting tools. Mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan yaitu salah satunya adalah Acidithiobacillus ferrooxidans, dimana bakteri ini dapat memproses material nikel. Pada penelitian ini, hal yang menjadi fokus utama adalah pemanfaatan material nikel dalam rekayasa pembuatan microneedle dengan menggunakan proses hybrid milling biomachining untuk mengetahui apakah akan mendapatkan hasil yang presisi dan membuat proses biomachining menjadi efisien. Penelitian ini akan menggunakan material nikel dengan strategi proses yang berbeda antara satu dengan lainnya, dimana pada material pertama akan menggunakan strategi material turun kedalam larutan biomachining sedangkan untuk material kedua akan menggunakan strategi material naik dari dalam larutan biomachining. Perbedaan strategi proses ini yaitu untuk mengetahui apakah dengan menambahkan hal ini dapat membuat pemakanan akan menjadi lebih optimal dan sesuai dengan aspek rasio yang dibutuhkan untuk pembuatan microneedle atau tidak. Penelitian dilakukan selama 72 jam dengan ukuran pola menggunakan maskless photolithography sebesar 800 μm. Hasil yang didapatkan dari kedua strategi proses ini saling bertolak belakang, dimana untuk strategi proses turun memiliki profil diameter yang lebih besar, dan untuk strategi proses naik memiliki profil kedalaman yang lebih besar. Nilai dari diameter dan kedalaman untuk strategi turun yang dihasilkan secara berturut-turut adalah 872,5 μm dan 1.880,25 μm, sedangkan untuk diameter dan kedalaman pada strategi naik yang dihasilkan secara berturut-turut adalah 830 μm dan 1.887,75 μm. Aspek rasio yang dihasilkan untuk strategi turun dan naik, yaitu sebesar 0,49 dan 0,44.

The Biomachining process is still relatively unfamiliar to the industrial sector. The use of biomachining can be an alternative in microfabrication considering the use of microorganisms as cutting tools. One such microorganism that can be utilized is Acidithiobacillus ferrooxidans, which can process nickel material. This study focuses on the utilization of nickel material in the engineering of microneedles using a hybrid milling biomachining process to determine whether precise results can be obtained and whether the biomachining process can be made efficient. The study will use nickel material with different process strategies. In the first strategy, the material will be submerged into the biomachining solution, while in the second strategy, the material will rise from within the biomachining solution. The purpose of these different process strategies is to determine whether this adjustment can make the machining more optimal and meet the aspect ratio required for microneedle fabrication. The research will be conducted over 72 hours using a pattern size of 800 µm created by maskless photolithography. The results obtained from the two process strategies are contrasting: the downward process strategy yields a higher diameter profile, while the upward process strategy yields a higher depth profile. The diameter and depth values for the downward strategy are 872,5 µm and 1.880,25 µm, respectively. For the upward strategy, the diameter and depth values are 830 µm and 1.887,75 µm, respectively. The aspect ratios produced for the downward and upward strategies are 0.49 and 0.44, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>