Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Tupani Gunarwati
"Tesis ini membahas mengenai hadimya transportasi berbasis aplikasi, Uber, yang secara cepat mengganggu dominasi perusahaan taksi Blue Bird di Jakarta yang sudah beroperasi puluhan tahun. Uber yang mulanya disebut ilegal karena tidak mematuhi aturan yang berlaku merebut ruang konsumsi pengguna taksi sekaligus membuka ruang produksi ketenagakerjaan di industri transportasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode etnografi sekaligus dan studi pustaka terkait kontroversi Uber di media massa. Penelitian ini kemudian menemukan ada permasalahan lain yang lebih ideologis yaitu mengenai sistem kapitalisme yang berada di belakang bisnis transportasi di Jakarta yang selama ini dikuasai oleh peruasahan taksi Blue Bird. Ada peran negara yang tidak bisa dipisahkan dari sistem kapitalisme tersebut. Di sisi lain, Uber yang mengusung sistem sharing economy memutarbalikkan sistem kapitalisme yang sudah ajek dengan akumulasi kapital yang besar tersebut. Cara Uber membuat konsumen membayar lebih murah, dan membuka lapangan pekerjaan barn bagi para sopir menabrak aturan mengenai pembagian hasil investasi kepada negara sesuai aturan yang sudah ada. Sistem kapitalisme informasional yang diusung Uber itu temyata membuka dialog baru tentang perubahan bentuk kapitalisme yang kemudian direspons oleh negara. Negara yang awalnya bersikap represif terhadap Uber, lambat laun melunak dan lebih akomodatif.

This thesis discusses the presence of applications-based transportatio, Uber, which quickly disrupt the dominance of Blue Bird taxi company in Jakarta which has been operating for decades. In their early days operation in Jakarta, Uber called illegal by the regulator since they did not follow the public transportation rules. They also seize the consumption space of taxi users, and simultaneously recruit employers in the transportation industry. This study used ethnographic methods at once and literature related Uber controversy in the media. This study found out the ideological problems that the capitalist system is behind the transportation business in Jakarta dominated by Blue Bird taxi and the role of the nation-state that can not be separated from thesystem itself. On the other hand, Uber with their sharing economy' system that represented the informational capitalism shifting the 'old' model of industrial capitalism system. How Uber make consumers pay less, and create new job opportunities for the drivers hit the division rules of investment returns to the state according the rules already exist. Informational capitalism system that supported Uber make a new dialogue about the shift of capitalism system is transportation industry that responded by the state."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Aviandy
"Disertasi ini membahas bagaimana pembingkaian isu glasnost dan perestroika di harian Kompas pada kurun waktu 1986-1991 digunakan sebagai tempat untuk mengkritik pemerintahan rezim otoritarian Orde Baru. Riset ini menemukan bahwa upaya bernegosiasi Kompas dengan kekuasaan sentralistik otoritarian Orde Baru dilakukan oleh Kompas melalui artikel tajuk rencana dalam balutan isu glasnost dan perestroika. Relasi hubungan bilateral Indonesia dan Rusia mengalami penurunan yang signifikan pada era rezim Orde Baru dibandingkan dengan era Orde Lama. Akan tetapi, pada kurun waktu 1986-1991, pemberitaan mengenai Rusia (Uni Soviet) masif diberitakan. Hal ini tidak lepas dari terwujudnya gerakan pembaharuan glasnost dan perestroika di Uni Soviet yang menjadi semangat zaman saat itu. Disertasi ini menemukan bahwa Kompas bertendensi secara implisit untuk mengkritisi rezim Orde Baru dengan menggambarkan bahwa suatu negara otoritarian dan militeristik dapat berubah apabila ada kemauan kuat dari internalnya. Disertasi ini menggunakan metode pembingkaian (framing) dalam membedah artikel tajuk rencana harian Kompas kurun waktu 1986-1991. Hasil dari riset ini adalah strategi pembingkaian media perlu digunakan secara komprehensif dalam menghadapi rezim pemerintahan otoritarian. Dengan demikian, kritik dapat disampaikan oleh media tanpa harus mengalami pembredelan. Negosiasi dengan kekuasaan perlu digunakan untuk tetap mempertahankan peran media sebagai salah satu pilar utama demokrasi dalam mengkritisi kekuasaan.

This dissertation examines how the Glasnost and Perestroika issues were framed in Kompas daily newspaper from 1986 to 1991 to criticise the authoritarian New Order regime. This research found that Kompas's efforts to negotiate with the New Order's authoritarian centralised power were conducted through editorial articles under the Glasnost and Perestroika issues. Compared to the Old Order era, bilateral relations between Indonesia and Russia declined significantly during the New Order government. However, from 1986 to 1991, there was massive news about Russia (Soviet Union). It was inseparable from the realisation of the Glasnost and Perestroika reform movements in the Soviet Union, which defined the era’s spirit. This dissertation found that Kompas implicitly criticised the New Order regime by articulating how an authoritarian and military state could change if it had a solid internal will. This dissertation applies a media framing analysis to dissect Kompas editorial articles from 1986 to 1991. This research demonstrates that comprehensive media framing strategies are required when dealing with authoritarian political regimes. Thus, the media can express criticism without the risk of being banned. Negotiations with the power are necessary to sustain the media's role as one of the primary pillars of democracy in terms of power criticism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library