Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siagian, Berry Hasudungan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siallagan, Tony
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S34245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahril
Abstrak :
Perencanaan Sistem Distribusi Air Bersih (SDAB) merupakan perhitungan yang rumit bila dilakukan secara manual (tanpa bantuan program). Dasar perhitungan dengan rnenggunakan program komputer ini didasarkan atas metoda Hardy Cross. Dalam perencanaan serta perhitungan headless akilpat adanya sarnbungan-sambungan pada pipa, pembahan arah aliran, perubahan besar diameter pipa (minor losses), dapat diabaikan terutama untuk pipa dengan diameter yang cukup besar dan panjang Jadi headloss yang diperhitunglcan disini adalah akibat geseran sepanjang pipa (major losses). Penentuan jenis material pipa merupakan salah satu hal yang cukup penting dalam perencanaan SDAB terutama menyangkut masalah biaya konstruksi. Selain itu juga dilakukan perhitungan untuk kapasitas reservoar yang dalam perencanaan ini menggunakan reservoar atas Pompa juga mempakan komponen yang penting daiam perpipaan, dimana untuk menghitung kapasitas pompa perlu diketahui sifat-sifat pompa, bila pompa tersebut digunakan baik secara paralel maupun sexi. Salah satu masalah yang culcup sulit dalam perencanaan SDAB ini adalah master plan yang dapat berubah setiap waktu sehingga setiap hasil perhitungan yang didapat harus dianalisa kembali apakah perhitungan itu masih memenuhi kxiteria yang diinginkan untuk beberapa tahun mendatang.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Irfan Muhsin Siddik
Abstrak :
Kota Yogyakarta termasuk dalam kategori kota sedang. Sebuah kota memerlukan sarana dan prasarana untuk mendukung kehidupan warganya, diantaranya pengelolaan sarana air limbah. Tugas Akhir ini akan mengevaluasi sistem jaringan pengumpulan air limbah di Kotamadya Yogyakarta, dengan Cara menganalisis data yang ada pada tahun 1995 dibandingkan dengan prediksi pada tahun 2006 dengan parameter : jumlah penduduk, kepadatan penduduk, sarana air bersih, debit air limbah, dimensi pipa, serta biaya yang dibutuhkan untuk investasi jaringan. Evaluasi yang telah dilaksanakan, menunjukkan bahwa jaringan pengumpulan air limbah domestik yang ada (tahun 1996) masih dapat digunakan untuk jangka waktu jaringan baru masing-masing sepanjang 600 m pads ~ 300, 1,100 m pada ~ 350, 1.600 m pada ~ 400, 5.097 m pada &oslah; 450, 1,200 m pada &oslah; 520 dan 300 m pada &oslah; 650.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Nunar Hikmawan
Abstrak :
ABSTRAK
Pengolahan air limbah tangki septik dengan menggunakan reaktor anaerobik tipe fixed film dimaksudkan agar dengan lahan yang relatif kecil dapat dibuat pengolahan limbah rumah tangga.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja alat, yang dilihat dari efisiensi penyisihan COD, serta hubungan penyisihan COD dengan variabel lain, yaitu : pH, temperatur, NH4, NO2, NO3, P04 dan SS.

Tangki septik dengan menggunakan reaktor anaerobik tipe fixed film dalam penelitian ini merupakan alat dalam skala Iapangan. Berbentuk silinder yang terdiri dari silinder dalam dan luar terbuat dari beton tumbuk untuk diameter luar (cor ditempat). beton dicetak di luar Iokasi untuk diameter dalam. Media anaerobik terbuat dari sterrofoam dipasang antara silinder dalam dan silinder luar.

Limbah yang digunakan adalah berasal dari buangan manusia (tinja), air bekas cucian, dan air hujan. Air limbah domestik ini mempunyai karakteristik beban sekitar 352,18 mg/I COD dan pH sekitar 7,5 yang seluruhnya langsung diolah dalam tangki septik, tanpa pengolahan awal.

Parameter-parameter yang diamati adalah COD, pH, Temperatur, NH4, NO2, N03 dan PO4, semuanya kecuali temperatur diteliti di laboratorium Kawasan Industri Jababeka dan temperatur sendiri dilakukan langsung di lapangan dengan termometer.

Dari hasil penelitian didapatkan efisiensi penumnan COD maksimal sebesar 61,29 % dan pH faktor terbesar dalam mempengaruhi efisiensi. SS mempunyai efisiensi penurunan maksimal sebesar 89,83 %, yang mempengaruhi besarnya efisiensi dari COD.

Nutrien (NH4) dan P04 dalam penelitian mempengaruhi efisiensi dari penyisihan COD walaupun tidak terlalu besar. Temperatur selama penelitian berkisar antara 28,8 °C dan 30,2 °C dan pH influent berkisar antara 7,25 - 7,66.
1996
S34562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Hapsoro
Abstrak :
Air limbah domestik merupakan salah satu sumber pencemar yang berpotensial memberikan dampak yang tidak diinginkan pada lingkungan. Perilaku masyarakat dewasa ini cenderung mengabaikan kegunaan dari kinerja sistem pembuangan yang dapat bekerja dengan baik. Salah satu jenis air limbah domestik yang pengolahannya kurang mendapat pematian serius adalah air limbah yang berasal dari toilet. Umumnya, air limbah yang berasal dari toilet masih menggunakan tangki septik sebagai unit pengolahannya. Kualitas efluen hasil pengolahan biologis pada tangki septik tersebut belum memenuhi standar untuk langsung dibuang ke badan air atau ke dalam tanah oleh karena itu hams disaring kembali dengan penggunaan sumur atau bidang resapan. Pola kehidupan di kota-kota besar dengan tingkat pertumbuhan struktural yang semakin meningkat dapat menyebabkan berkurangnya lahan yang seharusnya dijadikan bidang resapan. Keadaan ini membuat masyarakat tidak menghiraukan fungsi dari keberadaan sumur resapan dan cenderung mengganggap bahwa pengolahan dengan menggunakan tangki septik sudah cukup baik. Untuk mengatasi hal tersebut, periu dikembangkan suatu teknologi alternatif tangki septik yang dianggap sederhana, murah dan efisien dalam mengolah air limbah toilet dan tidak menggunakan bidang resapan. Penelitian ini membahas tentang penelitian eksploratif dari pengembangan tangki septik tanpa bidang resapan dengan menggunakan media biofilter sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menguraikan air limbah secara biologis. Jenis proses yang terjadi pada tangki septik ini adalah attached growth biological treatment dimana bakteri dikembangbiakkan pada media yang berfungsi sebagai biofilter untuk mendekomposisi air limbah rumah tangga domestik atau air limbah manusia secara biologis. Bakteri yang menempel dan tumbuh pada media tersebut menggunakan air limbah manusia sebagai makanan atau nutriennya sehingga dapat menguraikan bahan organik yang terkandung dalam air limbah. Aliran harian dapat menyebabkan terjadinya sirkulasi cairan pada kompartemen tangki septik sehingga menguras atau mendesak bakteri lama untuk keluar dari media dan memberi kesempatan pada bakteri baru untuk tumbuh dan berusaha menempel pada permukaan media. Selama bakteri mendapatkan waktu dan temperatur yang dibutuhkan dalam mengolah air limbah ia dapat 'memakan' kandungan padatan atau organik sehingga sebagian besar hasil penguraian yang tersisa hanya berupa cairan. Tujuan dari dibuatnya tangki septik Bio adalah untuk memberikan waktu dan tempat bagi bakteri untuk melakukan 'pekerjaannya' sehingga hasil yang keluar dari tangki septik sebagian besar berupa cairan dan mempunyai karakteristik kualitas efluen yang tinggi. Penelitian ini merupakan kerjasama antara Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia dengan PT. DUSASPUN, sebuah perusahaan yang sebagian besar produknya berupa pipa beton bertulang dengan tulangan spiral. Model tangki ' septik yang digunakan pada penelitian ini berbentuk silinder dan dibuat dalam skala lapangan (1:1) oleh PT. DUSASPUN. Dalam penelitian ini akan dicoba berbagai cara untuk mendapatkan jenis kondisi terbaik dimana bakteri dapat menunjukkan kinerja terbaiknya. Sebagai perbandingan, jenis tangki septik yang digunakan dalam penelitian ini adafah tangki septik Bio (menggunakan biofilter) dan tangki septik Non Bio (tanpa biofilter). Hasil dalam penelitian ini membuktikan bahwa ada perbedaan perilaku antara tangki septik Bio dan Non Bio yang diperiihatkan pada kompartemen II, dimana terjadi proses attached growth. Dilihat dari hasil pemeriksaan COD, terbukti bahwa beban hidrolis yang diberikan sangat mempengaruhi kinerja pertumbuhan bakteri dan kinerja media yang berfungsi sebagai biofilter dalam mengolah air limbah secara biologis. ......Domestic wastewater is one of the pollutant source which can potentially cause an undesirable impact to the environment. People nowadays have a disposition to ignore the usefulness of a good disposal systems performance. One of domestic wastewater which gets a very less intention in its treatment is the toilet ' wastewater. Commonly, the toilet wastewater uses septic tank as a treatment unit. The effluent quality from the biological process in septic tank is absolutely not qualified to be disposed into the ground or stream, therefore it should be refilterized by an absorption system. The big cities life style with the increase of the structural growth may cause the reduction of area where the absorption fields should be placed on. This situation makes people to ignore the usefulness of absorption field and makes them incline to assume that the wastewater treatment of septic tank is good enough. In order to manage such problem, it is necessary to develop an alternative technology of septic tank which considerable simple, cheap and efficient to process the toilet wastewater and doesn't need an absorption field. This research explains an explorative research of septic tank development, which has no absorption system and use a biofilter media as a place where the microorganisms growth to decompose the wastewater biologically. Type of process that occur in this kind of septic tank is attached growth biological treatment where the growth of bacteria is seeded on media surface so the media can be a biofilter to biologically decompose the house hold or human wastewater. The bacteria which attaches and grows in the surface of media uses the human wastewater as its food and nutrient so it can decompose the organic matter in wastewater. The daily flow may cause a hydraulic circulation in the compartment of the septic tank that can remove the old bacteria from the media surface and gives a chance to the new bacteria to attach and grow. As long as these bacteria have the time and temperatures that they need, they can eat up these solid and organic matters so there is nothing but liquids left to ""dispose"" of. The purpose of the biofilter septic tank is to give them the time and place to ""do their business"" so that what comes out of the tank is mainly liquid and has a high quality of effluent characteristic. This research is the joint-cooperation between Civil Engineering University of Indonesia and PT. DUSASPUN, a company which has a common product such reinforce concrete pipes with the vertical casting method. The reactor model which is used in this research is a cylindrical reactor and made in on-site scale (1:1) by PT. DUSASPUN. There are several kinds of treatment in this research according to get the best condition where the bacteria can live in their best performance. As a comparison, the types of septic tank which are used in this research are Bio Septic Tank (with biofilter) and Non Bio Septic Tank (without biofilter). The final result in this research proves that there is a behavioral difference between Bio Septic Tank and Non Bio Septic Tank which is shown in compartment II where the attached growth process occurs. According to the observation of the COD result, it is proved that the hydraulic loading given in this research has a serious impact on the performance of bacteria growth and the media which is used as a biofilter to process the wastewater biologically.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Charles Anton
Abstrak :
ABSTRAK
Tangki septik merupakan alat pengolahan limbah cair domestik yang sudah umum digunakan dan hanya mengandalkan unit pengolahan fisis saja. Dalam tangki septik terjadi pengolahan fisis melalui proses pengendapan dengan menghasilkan gas-gas seperti CH4, CO2, H2S, serta unsur N dan P, sejalan dengan penurunan kandungan zat organik. Namun mengingat waktu tinggal limbah dalam tangki septik yang terbatas, maka pengolahan biologis belum dapat berfungsi dengan baik. Metode pengolahan paling ekonomis untuk pengolahan biologis adalah dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Kondisi pengolahan yang dikembangkan adalah anaerob, karena: Efisiensi pengolahan yang tinggi Produksi lumpur biologis yang rendah Biaya operasional yang relatif rendah Menghasilkan gas methan

PT DUTA SARANA PERKASA (Dusaspun) bekcrja sama dengan Fakultas Teknik Jurusan Sipil UI membuat suatu penelitian tangki septik dengan menggunakan media biofilter sehingga diketahui seberapa jauh kinerja Tangki Septik Biofilter dapat berftingsi secara optimal agar proses biologis dapat berlangsung cepat dan hasil akhir dari pembuangan efluen mampu menurunkan COD sebesar 70% sampai 80%.
2001
S34803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Setiawan
Abstrak :
Pengembangan sistim pengolahan air lirnbah domestik dirasakan sangat mendesak mengingat penurunan kualitas lingkungan menunjukkan gejala yang cukup serius. Tangki septik konvensional (dengan bidang resapan) diperkirakan tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan pengolah limbah di masa datang, berkaitan dengan ketersediaan lahan. Penurunan kontaminan pada air buangan tangki septik menjadi tujuan dalam pengembangan unit pengolahan.limbah domestik. Teknologi pengolah limbah tanpa bidang resapan menjadi solusi yang paling tepat dan baik. Fungsi bidang resapan dapat digantikan oleh proses biologis secara tinggal melekat (attached growth) pada media bio filter. Media ini akan menjadi sarana bagi pertumbuhan bakteri, sehingga mempercepat proses penguraian kontaminan-kontaminan. Proses biologis juga dapat menurunkan kadar padatan. Pertumbuhan mikroorganisme secara kontinu menjadi inti dari proses biologi yang terjadi dan kinerja tangki septik berbanding lurus dengan waktu tinggal (detention time). Penelitian ini merupakan kerjasama PT. DUSASPUN dengan Laboratorium Teknik Penyehatan Jurusan Sipil FTUI. Penelitian dilakukan dengan pemodelan dua tangki yang berskala lapangan 1:1, di lokasi Asrama Ul. Pelaksanaan penelitian ini terbagi dalam empat perlakuan. Maksud dari perlakuan tersebut adalah untuk mengetahui kondisi dan karakteristik yang tepat bagi pertumbuhan mikroorganisme. Tiap perlakuan mempunyai jangka waktu yang sama agar dapat dibandingkan. Untuk menentukan karakteristik pada tiap perlakuan dilakukan pengukuran terhadap beberapa parameter yaitu : MLSS, pH dan Temperatur. Dengan melakukan perbandingan parameter dapat ditentukan karakteristik tangki septik, sehingga dapat dilakukan perbandingan ST Bio dan ST Nonbio. Penelitian ini membuktikan bahwa kinerja tangki septik diperngaruhi oleh proses-proses yang terjadi pada kompartemen-kompartemen. Pada ST Bio proses yang terjadi di kompartemen I dan kompartemen III adalah proses pengendapan, sedang proses pada kompratemen 2 terjadi proses biologis, dimana terjadi reaksi antara mikroorganisme yang melekat di media dengan air limbah. Proses ini dikenal dengan proses Attached Growth. Proses-proses tersebut dapat menghasilkan efluen dengan penurunan MLSS sesuai dengan Nilai Ambang Batas.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S34991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Ridwan Rahman
Abstrak :
Tujuan penelitian adalah untuk merencanakan minimisasi Iimbah serta menentukan sistem pengolahan air Iimbah industri PT. MB yang memproduksi jamu dan kosmetik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Penyehatan 8. Lingkungan, Jurusan Sipi! FTUI. Karakteristik Iimbah adalah kimiawi dengan karakteristik dominan yaitu suspended solid dan COD. Pengolahan Iimbah dilakukan dengan proses kimia dan tisil-L. Jar test dilakukan untuk mendapatkan dosis optimum dan pH optimum koagulan. Parameter-parameter yang diperiksa dalam jar test adalah SS, COD dan pH. Koagulan yang digunakan untuk pengolahan air limbahnya dalah aluminium suifat, ferro sulfat serta kalsium hidroksida dengan dosis optimum masing-masing 1,2 gril. Perencanaan IPAL PT. MB mencakup unit-unit saluran, bak equatisasi, bak koagulasi - flokulasi, bak sedimentasi, serta bak pembubuhan bahan kimia (koagutan). Untuk mengetahui keseimbangan suatu sungai, dewasa ini telah berkembang berbagai macam Model, baik Model fisik maupun Model matematika. Pada karya tulis ini dibahas keseimbangan sungai deugan menggu nakan Model matematika. Salah satu metode dalam Model matematika yang di kembangkan sejalan dengan era komputelisasi adalah metode 4 titik implisit. Pada metode ini, pendekatan yang dilakukan beratuan pada 4 persamaan, yaitu persamaan momentum, persamaan kontinuitas air, persamaan kontinuitas sedimen dan persamaan angkutan sedimen; yang kemudian dirubah bentuknya ke dalam persamaan numerik untuk selanjutnya dirubah ke dalam program komputer. Dengan memasukkan harga-hrga kondisi batas dan kondisi awal kedalam Model matematika yang berhasil dibentuk, akan didapatkan simulasi dari suatu sungai dengan faktor-faktor pentingnya yaitu tinggi air (h), kecepatan aliran (V), angkutan sedimen (S), dan elevasi sungai (Z). Didalam analisanya, Model matematika dioobakan untuk 3 macam kondisi yaitu kondisi slope konstan dan landai, kondisi slope tidak beraturan serta kondisi slope hulu curam dan hilir landai. Dari hasil-hasil perhitungan yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa Model matematika ini dapat dipakai secara memadai untuk menghitung perubahan-perubahan tinggi air (h), kecepatan aliran (V), angkotan sedimen (S) dan dinamika dari elevansi sungai (Z) yang merupakan faktor-faktor penting keseimbangan sungai, perubahan-perubahan elevansi dasar sungai (Z) pada simulasi Steady flow tidak begitu besar dan simulai untuk ko disi Unsteady flow menimulkan perubahan yang besar pada elevasi dasar sunga (Z).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>