Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yan Fuadi
Abstrak :
Para pekerja divisi konstruksi di perusahaan minyak dan gas bumi PT ABC merupakan populasi yang memilki risiko ergonomi terhadap keluhan muskuloskeletal yang disebabkan oleh kondisi aktifitas kerjanya. Penelitian ini dilakukan untuk menilai risiko ergonomi dari postur tubuh yang dibentuk pekerja konstruksi saat bekerja dengan menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) dan untuk menganalisa keluhan musculoskeletal dengan faktor – faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor individual (usia, BMI, kebiasaan merokok, rutinitas berolahraga), faktor fisik (bekerja dengan posisi duduk, bekerja dengan posisi jongkok, bekerja dengan postur tubuh bending, bekerja dengan postur tubuh bending & twisting, penanganan beban manual 6 – 15kg, 16 – 25kg dan >25kg) serta faktor psikososial (decision latitude, phsycological job demand, workplace social support & physical job demand). Penelitian dilakukan terhadap 65 responden yang terdiri dari 18 orang welder, 11 orang pipe fitter, 14 orang helper, 15 orang scaffolder dan 7 orang fire watcher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan skor penilaian REBA posisi jabatan yang paling berisiko secara ergonmi yaitu welder (10), scaffolder (9), helper (8), pipe fitter (7) dan fire watcher (3). Berdasarkan analisa chi square diketahui terdapat hubungan yang signifikan (p<0.05) antara sebagian besar faktor individual, faktor fisik dan faktor individual dengan munculnya keluhan MSDs pada pekerja konstruksi di PT ABC. Kata Kunci : Pekerja konstruksi, REBA, keluhan muskuloskelatl, faktor individual, faktor fisik, faktor psikososial. ......The workers in construction division in oil & gas company PT ABC are the populations who have ergonomic risk to MSDs symptoms due to their work condition. This research was conducted to assess ergonomic risk of body postures that made by construction workers during their works by using REBA (Rapid Entire Body Assessment) method and also to analyze MSDs symptoms with its involved factors, they are individual factors (age, BMI, smoking habit, sport/exercise habit), physical factors (working in sitting position, working in squatting position, working with bending posture, working with bending & twisting postures, manual handling 6 – 15kg, 16 – 25kg and > 25kg) and also psychosocial factors (decision latitude, physiological job demand, workplace social support, physical job demand). This research was conducted to 65 respondents that consist of 18 welders, 11 pipe fitters, 14 helpers, 15 scaffolders and 7 fire watchers. The research result shown that the most ergonomic risk work position based on REBA score sequentially are welder (10), scaffolder (9), helper (8), pipe fitter (7) and fire watcher (3). Based on chi square analysis know that there is significant association (p<0.05) between the most individual factors, physical factors and also psychosocial factors with MSDs symptoms occurrence among construction workers in PT ABC. Key Word: Construction Workers, REBA, MSDs Symptoms, individual factors, physical factors, psychosocial factors
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricko Adlyana Putra
Abstrak :
Kondisi fasilitas stasiun anjungan lepas pantai "E" di PT. X dengan dengan panjang pipeline offshore ± 1.955 kilometer dan pipeline onshore ± 10.057 kilometer serta jumlah SCE (safety critical equipment) sebanyak 25.601 unit, juga PCE (process critical equipment) sebanyak 60.164 unit dan adapun 17 insiden yang sangat berharga sepanjang tahun 2011-2013 sangat berguna untuk dilakukan analisa lebih jauh oleh peneliti. Tesis ini mengulas insiden hydrocarbon release dengan menggunakan analisa Bow-Tie untuk menentukan faktor dominan dari penyebab insiden yang ada di stasiun lepas pantai "E" di PT. X pada tanggal 26 Februari 2013. Dengan ditetapkannya faktor dominan maka manajemen dapat membuat program kerja untuk membantu keberjalan proses fasilitas menjadi lebih aman dan memberi dampak yang baik bagi PT. X dari segi bisnis. Teknik analisa bahaya tradisional seperti Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA) sudah terlalu sering digunakan untuk menganalisis suatu bahaya. Teknik analisa FMEA dan FTA ini bersifat sebab-akibat linier dan kurang baik dalam analisa bahaya (Song, 2012). Metode Bow-tie menyediakan visualisasi yang mudah dipahami dari hubungan antara penyebab gangguan bisnis, eskalasi peristiwa kecelakaan, pencegahan peristiwa dan langkah-langkah kesiapsiagaan untuk membatasi dampak bisnis (Lewis, 2010). Diagram Bow-tie telah berkembang sebagai metode yang sangat berguna berguna untuk menggambarkan dan memelihara sistem manajemen risiko yang melekat dalam pekerjaan operasi sehari-hari dan juga telah terbukti dalam industri lepas pantai di seluruh dunia (Saud, Israni, & Goddard, 2013).
The condition of Offshore Platform Station "E" in PT. X with its length of offshore pipeline reach to ± 1.955 kilometers and length of onshore pipeline ± 10.057 kilometers, as well as its total number of SCE (Safety Critical Equipment) 25.061 units and total number of of PCE (Process Critical Equipment) of 60.164 units, also it has 17 valuable incidents occured during 2011 - 2013, which all are very useful for further analysis by researcher. This thesis will analyze hyrdocarbon release incidents by using Bow-Tie analysys to determine dominan factors of causes of incidents happened at Offshore Station E at PT. X on 26th February 2013. By the establishment of dominant factors, the management can develop work programs to ensure the process of the facility to be safer and cause good impact for PT. X in term of business. Traditional hazard analysis techniques such as Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) and Fault Tree Analysis (FTA) are too frequently used to analyze a hazard. These FMEA and FTA analysis techniques are tend to be causal linear and poor in analyzing hazard (Song, 2012). Bow-tie method provides easily understandable visualization of relationship among business disruption causes, incident escalations, events prevention, and preparedness measures to limit business impact (Lewis, 2010). Bow-tie Diagram has developed to be a very useful method to describe and maintain risk management system that embedded in the daily operational works and also become a proven method in offshore industry worldwide (Saud, Israni, & Goddard, 2013).
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library