Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Savira Anindita
Abstrak :

ABSTRAK
Nama : Savira Anindita
Program Studi : Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Judul Tesis : Kajian Faktor Risiko yang Mempengaruhi
Kelelahan Pada Pekerja Kantoran di Institusi X
Tahun 2018
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kelelahan
pada pekerja kantoran di institusi X. Penelitian ini dilakukan di Institusi X dengan objek
penelitian yaitu seluruh pegawai institusi X yang bekerja pada bidang Penyelenggara,
bidang Program dan Evaluasi, bagian Tata Usaha, dan bagian Widyaiswara. Penelitian
ini dilakukan melalui pengamatan, wawancara, dan pengisian kuesioner oleh responden
sesuai dengan apa yang dialami dan dirasakan oleh responden terkait kelelahan dan
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kelelahan, serta dilakukan pengukuran
langsung lingkungan kerja, meliputi pencahayaan dan temperatur ruangan. 44,6% pekerja
mengalami kelelahan dan 55,4% pekerja tidak mengalami kelelahan. Terdapat 3 buah
faktor terkait pekerjaan yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap terjadinya
kelelahan yaitu faktor jam kerja per hari, tuntutan pekerjaan, dan job control. Sedangkan
pada faktor tidak terkait pekerjaan terdapat 1 buah faktor yang memiliki hubungan yang
signifikan terhadap terjadinya kelelahan yaitu faktor kualitas tidur. Namun setelah
melalui analisis multivariat didapatkan faktor yang paling berpengaruh terhadap
kelelahan yaitu kualitas tidur. Variabel kualitas tidur memiliki nilai Odds Ratio sebesar
14,409, yang artinya pekerja dengan kualitas tidur yang buruk akan berisiko 14,409 kali
mengalami kelelahan dibandingkan dengan pekerja dengan kualitas tidur yang baik
setelah dikontrol oleh variabel jam kerja / hari, tuntutan pekerjaan, job control, dukungan
sosial, dan status kesehatan.
Keyword : Kelelahan Kerja, jam kerja per hari, tuntutan pekerjaan, job control, kualitas
tidur


ABSTRACT
Name : Savira Anindita
Study Program : Master of Occupational Safety and Health
Judul Tesis : Study of Risk Factors Affecting Fatigue on
Office Workers at Institution X in 2018
This study analyzes the factors that influence the occurrence of fatigue on office
workers in institution X. This research was conducted at Institution X with the object of
research were all employee of institution X who worked at Organizers Division, Program
and Evaluation Division, Administration Division and Lecturers. The research was
conducted through observation, interviews, and filling out questionnaires by respondents
according to what was experienced and felt by respondents related to fatigue and the
factors which caused fatigue, as well as direct measurement of the work environment,
including lighting and room temperature. 44,6% of workers experienced fatigue and
55,4% didn’t experience fatigue. There are 3 work-related factors that have a significant
relationship to the occurrence of fatigue, such as working hours per day, job demands,
and job control. While for non-works related factors, there is a factor that has a significant
relationship to the occurrence of fatigue, such as sleep quality factor. But after
multivariate analysis found that the most influential factor on fatigue is sleep quality.
Sleep quality variables have an Odds Ratio of 14,409, which means workers with poor
sleep quality will risk 14,409 times fatigue compared to workers with good sleep quality
after being controlled by variable working hours per day, job demands, job control, social
support, and health status.
Keyword : Work fatigue, working hours per day, job demands, job control, sleep quality

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Roslan Abdul Gani
Abstrak :
PET scanner dikenal secara luas dalam pencitraan klinis untuk menentukan abnormalitas deteksi lesi kecil. Dalam studi ini, dilakukan evaluasi deteksi objek lesi menggunakan solid fantom in-house. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan phantoms in-house dalam bentuk silinder lingkaran dan elips dengan objek lesi berdiameter 6 mm dan konsentrasi aktivitas FDG yang bervariasi. Lebih lanjut, dilakukan pula pengukuran objek lesi  dengan ukuran 6-, 8-, 11-, 16-, and 21 mm yang berada dalam phantoms silinder elips dengan material ekuivalen paru dan liver, berturut-turut dengan ukuran major dan minor axis, (33 × 18 cm) dan (28×20 cm). Objek lesi dilakukan variasi posisi secara sejajar dan melingkar. Evaluasi citra PET dilakukan perhitungan untuk menentukan Full Width Half Maximum (FWHM) berdasarkan protokol National Electrical Manufacturing Association (NEMA), dan selanjutnya menghitung Conversion Factor FWHM (CFh), serta menggunakan Fitting Gaussian. CFh merupakan rasio antara ukuran objek aktual dan citra FWHM. FWHM dalam sumbu x dan sumbu y berkisar antara 7,61 hingga 10,68 untuk 6 mm; 8,41 hingga 10,94 untuk 8 mm; 9,59 hingga 11,20 untuk 11 mm; 12,59 hingga 14,43 untuk 16 mm; 16,77 hingga 18,61 untuk 21 mm. Dengan hasil menunjukan CFh dipengaruhi oleh ukuran objek lesi di dalam phantom silinder elipse dengan material ekuivalen paru-paru dan hati yang. Citra PET  10 mm diperoleh nilai FCF  1.00 menunjukan ukuran objek sebenarnya lebih kecil dari ukuran citra. Citra PET hampir tidak mengalami perbesaran apabila citra PET mendekati 10 mm. Untuk citra PET 10 mm ditunjukan oleh nilai FCF  1.00, yang berarti ukuran objek sebenar lebih dari ukuran citra. ...... PET scanner is widely known in clinical imaging to determine small lesions. We evaluated the detection of lesion object using solid-phantom in-house. Measurement was performed using in-house phantoms ellipse with carried out sizes of lesion object 6-, 8-, 11-, 16-, and 21 mm in lung and liver equivalent material. The lesion object was arranged in different position of parallel and circular.  Evaluation of PET image was calculated to determine the Full Width Half Maximum (FWHM) based on National Electrical Manufacturing Association (NEMA) protocol, and furthermore to calculate Conversion Factor FWHM (CFh), which represents the ratio between the size of the actual object and FWHM profile image. The FWHMs in x-axis and y-axis were range 7.61 to 10.68 for 6 mm; 8.41 to 10.94 for 8 mm; 9.59 to 11.20 for 11 mm; 12.59 to 14.43 for 16 mm; 16.77 to 18.61 for 21 mm. With the result that the CFh was affected by the size of lesion object inside the ellipse cylinder phantom with lung and liver equivalent. PET image is size <10 mm obtained CFh value <1.00, it indicates that the actual object size is smaller than the image size. The PET image was barely enlarged if the PET image approaches 10 mm. PET images >10 mm was indicated by the CFh value >1.00, which means the object size was actually higher than the image size.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library