Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shobichatul Aminah
Abstrak :
Realisme grotesk muncul dari gagasan Bakhtin tentang carnivalesque yang menganggap mungkin penyatuan antara hal-hal yang bertentangan: yang ?resmi? dan yang ?takresmi?, yang natural dan yang supra natural, yang biasa dan yang magis, yang faktual dan yang fiktif melalui lelucon dan olok-olok, logika yang terbalik, dan penumbangan hirarki. Novel bexjudul M/T to Mori no Fushigi no Monogatari karya Oe Kenzaburo yang berisi kisah tentang legenda atau sejaah sebuah desa di pedalaman hutan Shikoku merupakan karya bergenre realisme grotesk. Realisme grotesk dalam teks M/T diulas melalui imaji realisme gtosek yang muncul dalam penggambaran tokoh, peristiwa, ruang dan waktu. Realisme grotesk juga dilihat dari lapisan-lapisan penceritaan dan bentuk penceritaan beragam yang dapat dikenali dalam teks. Imaji realisme grotesk dalam cerita tampak dari penggambaran fisik, sifat, dan peran tokoh yang ditampilkan sebagai yang memiliki dua sisi yang saling bertentangan dalam dirinya. Tokoh pemimpin pembangunan desa terkenal dengan sebutan sang perusak, pemimpin desa yang berhasil adalah sosok perempuan kejam, dan tokoh pahlawan desa digambarkan sabagai tokoh yang lucu dan tolol. Peristiwa dalam teks digambarkan sangat kontradiktif yaitu menggabungkan antara yang rasional dan yang tak rasional, yang magis dan yang biasa, yang 'resmi' dan yang ?takresmi?, serta masa lalu dan masa depan. Beberapa peristiwa menunjukkan olok-olok, logika terbalik, dan penolakan terhadap kemapanan atau penumbangan hirarki. Ruang dalam teks digambarkan sebagai ruang hibrid yang ?memungkinkan sebuah ruang tertutup bisa sekaligus menjadi ruang terbuka, desa primitif sekaligus berbudaya, dunia sakral sekaligus profan, wilayah ?resmi? sekaligus ?takresmi' Sedangkan waktu dalam teks digambarkan dalam satuan yang tidak pasti dan sangat relatif. Dalam teks, waktu legenda desa juga disejajarkan dengan waktu sejarah beragam 'resmi' Jepang. Imaji realisme grotesk dalam penceritaan tampak melalui lapisan-lapisan penceritaan, yang menggabungkan penceritaan legenda yang mistis dan pengalaman hidup narator yang realistis. Lapisan penceritaan dan bentuk penceritaan dalam teks memungkinkan adanya berbagai macam versi legenda dan koeksistensi antara yang rasional dan yang tidak rasional, yang ?resmi? dan yang ?tak resmi?, Serta yang fiktif dan yang faktual. Selain itu, disertasi ini juga melihat struktur sosial dan mental masyarakat Jepang yang ambigu atau ambivalen yang memungkinkan novel yang bergenre realisme grotesk ini dihasilkan. Dengan melihat kondisi teks dan kondisi produksi tersebut penelitian ini menggabungkan gagasan Bakhtin tentang realisme grotesk dengan gagasan Jung tentang arkelip, serta melihat pembalikan sejarah 'resmi' Jepang dalam teks sebagai ekspresi dari sesuatu yang sebelumnya disangkal, atau manifestasi dari 'ketaksadaran kolektif' ke dalam 'kesadaran kolektif'.
Grotesque realism appeared from the notion of Bakhtin about carnivalesque that thought perhaps coexistences the conditions which were contradictive; among the official and the unofficial, natural and super natural, ordinary and magical, real and unreal, through laughter, the logic of the ?inside out?, and subversion of established hierarchy. Novel entitled M/T to Mori no Fushigi no Monogatari written by Oe Kenzaburo having the story about the legend or history of a village in the interior of the forest Shikoku, remains a literary Work having the grotesque realism Grotesque realism in the text of M/T has been explained throug hthe image of grotesque realism which has been used to develop character, events, time and space in the story. Grotesque realism has been also observed through the layers and forms of narrative which can be seen in the text of the novel. The image of grotesque realism appears in the story through the physical development, character, and the role played by the one which shows two sides which are contradictive. Village development authority is famous for his destructiveness, the successful village head is remembered as a hard woman, and the hero of the village has been shown as a joker and foolish. Event of the story remains highly contradictive, as it relates the facts which are and irrational, ordinary and magical, official and unofficial, and also related with the past and present. Some event shows laughter, the logic of 'inside out', and refusal of the ability or the subversion of the established hierarchy. Space has been shown as a hybrid space which shows as a closed space which also denotes as an-open space, primitive village has the face. of a cultured village, sacral world having the profane face, and the factual situation becomes fictional. While the time in the text is shown as a unit which is not consistent and remain strongly relative. In the text, time period of the legend has been equalized with the period in Japan. Grotesque realism picture in the discourse of texts appears through the different parts of the narrative, which unites the legend mites and the life experience of a realistic narrator. The narrative structure in the text makes it possible that there are many versions of the legend and coexistences between the rational and the irrational, and real and unreal, and also the factual and non-factual. More than this, the dissertation also goes through the social and mental structure of the Japanese ambiguous and ambivalent society which made it possible to be written this grotesque genre novel. By seeing the text condition and production conditions of the mentioned novel, this research presents the Bakhtin's notion about the grotesque realism having the notion of Jung about archetype, and also see the turning point of the real history of Japan in the text as a manifestation from the collective unconsciousness in the collective consciousness.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
D731
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Susanto
Abstrak :
Disertasi ini membahas representasi Islam di media massa Spanyol dipandang dari Cultural Studies. Tujuannya adalah untuk melihat apakah ideologi orientalis direproduksi, ditentang atau ditolak oleh media massa yang diteliti melalui strategi-strategi wacana yang dikembangkan. Selanjutnya, diteliti pula kondisi sosio historis yang melatar belakangi representasi Islam dalam media massa Spanyol. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metodologi semiotik dan analisis wacana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perang makna (struggle for meaning) di antara media-media massa yang diteliti dan bahwa berkat kemajuan dalam teknologi informasi dan demokratisasi wacana-wacana yang diproduksi yang berkaitan dengan Islam tidak selalu mencerminkan ideologi yang diusung oleh media massa. Wacana-wacana orientalis yang dijumpai dalam kasus Spanyol dipengaruhi juga oleh ideologi lainnya yang bahkan lebih dominan, yakni ideologi la Reconquista. ......This dissertation discusses representation of Islam by Spanish media from Cultural Studies perspective. The goal is to see whether Orientalist ideology is reproduced, rejected or challenged through discourse strategies. Furthermore, socio historical background of the mass media representations of Islam in Spain is also examined. This qualitative research adopts semiotic and discourse analysis methodology. The results suggest that there is struggle for meaning in Spanish media's articles and that thanks to advances of information technology and democratization, discourses regarding Islam do not necessarily reflect media's ideology. Orientalist discourses found in the case of Spain is influenced also by other ideology which is even more dominant: la Reconquista ideology.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
D1390
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oom Rohmah Syamsudin
Abstrak :
[ABSTRAK
Disertasi ini membahas permasalahan para imigran Maghribi di Prancis sekitar tahun 1970-1990 dalam LRG dan LYB Karya Tahar Ben Jelloun. Tujuannya adalah untuk melihat permasalahan para imigran Maghribi di Prancis ditampilkan dalam karya dan bentuk penyajiannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metodologi strukturalisme serta konsep-konsep mimikri dan hibriditas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa para imigran Maghribi di Prancis dalam LRG dan LYB mengalami keterombang-ambingan karena tidak dapat “masuk” dalam budaya Prancis, padahal mereka telah “meninggalkan” budaya asal. Usaha untuk “masuk” dalam budaya Prancis mereka lakukan dengan cara bermimikri, meniru dan mengadopsi budaya Prancis. Mereka menjadi tokoh-tokoh yang hibrid, namun mereka tetap berada pada posisi abject, atau “tidak berada dimana-mana”. Dapat saya katakan bahwa mereka berada dalam situasi cité de transit. Tahar Ben Jelloun, sang penulis, menyajikan permasalahan para imigran Maghribi melalui bentuk novel yang hibrid: tradisi realis Prancis, tradisi lisan yang diakrabinya dari Maghribi, dan teknik-teknik jurnalistik sebagai pengaruh dari pekerjaannya sebagai jurnalis;
ABSTRACT
This dissertation is the result of research and analysis the issues of Maghrebian immigrants in France from 1970 up to 1990. The goal of this dissertation is to explore and to find out the Maghrebian immigrant problems presented in the LRG and LYB novels written by Ben Jelloun, a famous French novelist. This qualitative research apply structuralism methodology and utilizing of mimicry, hibridity, and abjection’s concepts.

Through the analysis of text structure, it can be concluded that the Maghrebian immigrants were vacillated as they were incapable of adjusting themselves in French culture whilst they have had “left” their native culture. They had been trying adjusting themselves to be accepted in the French Culture by many ways such as mimicry, imitating, and adapting French Culture. Unfortunately, they just achieve what we call the hybrid figures, and they keep remain in the “abject" position or "not being everywhere". I would say that they are in the situation of cité de transit. Tahar Ben Jelloun, the author, presents issues of Maghrebian immigrants intelligently through a hybrid novel combined of French realist tradition, oral tradition of Maghreb and journalistic techniques as the influence of his profession as a journalist., This dissertation is the result of research and analysis the issues of Maghrebian immigrants in France from 1970 up to 1990. The goal of this dissertation is to explore and to find out the Maghrebian immigrant problems presented in the LRG and LYB novels written by Ben Jelloun, a famous French novelist. This qualitative research apply structuralism methodology and utilizing of mimicry, hibridity, and abjection’s concepts. Through the analysis of text structure, it can be concluded that the Maghrebian immigrants were vacillated as they were incapable of adjusting themselves in French culture whilst they have had “left” their native culture. They had been trying adjusting themselves to be accepted in the French Culture by many ways such as mimicry, imitating, and adapting French Culture. Unfortunately, they just achieve what we call the hybrid figures, and they keep remain in the “abject" position or "not being everywhere". I would say that they are in the situation of cité de transit. Tahar Ben Jelloun, the author, presents issues of Maghrebian immigrants intelligently through a hybrid novel combined of French realist tradition, oral tradition of Maghreb and journalistic techniques as the influence of his profession as a journalist.]
2014
D1933
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renny Widjayajaati Seodjono Azwar
Abstrak :
Dalam disertasi ini dilaporkan hasil penelitian mengenai parodi mitos tradisional dalam drama modem Indonesia Konglomerat Burisrawa, karva N.Riantiarno yang bersumberkan pada cerita wayang, Sunibadra Laming. Berdasarkan teori semiotik, penelitian ini menjaw ab bahwa drama modern tersebut bersifat parodial yang merupakan satire atas jaman. Hasil analisis sintaksis, semantik dan pragmatik memperlihatkan bahwa terdapat penyimpangan konvensi wayang dalam drama ini. Dari analis sintaksis duumpai penyimpangan alur dan pengaluran. Sementara itu analisis semantik dan pragmatik memperlihatkan adanya penyimpangan tokoh, termasuk nilai-nilai wayang, dan latar (latar ruang dan latar tempat). Sedangkan dari hasil analisis pertunjukan dijumpai penyimpangan kostum, dekor, tata rias (balk tata rias rambut mau pun tata rias wajah) dan tata suara / ilustrasi musik. Penyimpangan-penyimpangan yang terdapat pada hampir seluruh unsur dalam drama ini merupakan parodi.terhadap kemapanan wayang. Dalam hal ini terjadi desakralisasi wayang. Unsur-unsur parodi ini digunakan pula sebagai satire masyarakat jamannya. Di balik kemapanan wayang terdapat kemapanan Orde Baru yang menjadi obyek satire. Satrie alas jaman dalam drama ini ditujukan untuk menyampaikan kritik sosial atas maraknya konglomerasi yang semakin menunjukkan kesenjangan sosial dalam masayrakat.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
D1642
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library