Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Ratih Djuwita Sari
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S30647
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Harjanti Rahmadhani
Abstrak :
Petroleum Base Oils tersusun dari minyak-minyak mentah dengan proses destilasi vakum untuk menghasilkan beberapa hasil destilat dan minyak residu yang selanjutnya akan dilakukan perolehan kembali. Rubber Processing Oil (Minarex) tergolong dalam produk hasil cracking minyak bumi sebagai long residu tergolong sebagai fraksi berat, yang didalamnya masih mengandung kandungan senyawa Poli Siklik Aromatik (PAC) yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan total PAC yang terdapat dalam Minarex, selanjutnya mencoba melakukan pengurangan kandungan senyawa poli siklik aromatik (PAC) dalam Minarex menggunakan metode ekstraksi dengan pelarut Dimetil Sulfoksida (DMSO), untuk mengurangi kandungan PAC nya dan memenuhi syarat ramah lingkungan.
Oleh karena beberapa poli siklik aromatik ini bersifat toksik dan karsinogen yang tidak baik bagi lingkungan, maka kandungannya dalam rubber processing oil yang digunakan dalam industri harus dikurangi, terutama industri karet ban dimana kandungan poli siklik aromatiknya harus dikurangi hingga kandungan total poli siklik aromatik kurang dari 3%, mengacu pada European Union of Tyres. Pelarut DMSO dipilih dan digunakan untuk mengekstraksi senyawa PAC dalam Minarex karena berdasarkan hasil percobaan DMSO mempunyai koefisien distribusi 25,139, dan persen PAC yang terekstrak dalam DMSO sebagai fasa organik hasilnya cukup baik yaitu 0,868 atau 86,8%. Hasil isolasi dan penetuan total PAC sebelum Minarex diekstrak adalah 7,48% dan total PAC setelah Minarex diekstraksi dengan DMSO, sebesar 1,1042%, yang berarti kandungan PAC sudah turun dibawah 3% dan tidak tergolong sebagai karsinogenik.
Dari hasil uji karakterisasi Minarex hasil ekstraksi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa produk Minarex hasil ekstraksi dengan pelarut DMSO telah memenuhi standar syarat spesifikasi sebagai processing oil yang non karsinogenik dan tergolong sebagai ramah lingkungan.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S30670
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tri Handayani
Abstrak :
Green Coke, diproduksi di kilang UP Dumai PT. Pertamina (Persero). Green Coke merupakan residu dari hasil pengolahan minyak mentah berupa produk samping yang berbentuk padat dan berwarna hitam. Green Coke mempunyai nilai kalor sebesar 7500-8500 kcal/kg, jika dibandingkan dengan batu bara (5000-6000 kcal/kg), nilai kalor Green Coke cukup tinggi.Sintesis Green Coke Water Mix ini dapat dilakukan dengan memformulasikan komposisi antara Green Coke, air, dispersan (PSS) dan stabilizer (amilum&CMC). Dari penelitian ini diperoleh komposisi optimum sampel GCWM yang stabil telah memenuhi nilai spesifikasi standar GCWM yaitu : Green Coke (200 mesh) : air : PSS : Amilum 50 : 50 : 0.04 : 0.4 Dengan hasil uji kestabilan mencapai 4 minggu dan nilai viskositas secara percobaan pada suhu 25.9 oC sebesar 1032 Cp, nilai kalor sebesar 6827.82224 Kkal/l. dan kadar abu untuk sampel Green Coke (140 gram) 50 gram, air 50 gram dan PSS 0.04 sebesar 0.06%. Green Coke (200 gram) 50 gram, air 50 gram dan PSS 0.04 gram dan amilum 0.4 gram sebesar 0.2%. Sedangkan hasil uji FTIR Sampel GCWM tersebut dengan penambahan PSS dan amilum dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Posisi absorbsi (cm-1) Gugus fungsional 3449.06 Gugus-OH 2845.93-2919.15 Gugus alkana/ gugus alkil (-CH3, -CH2- ) 1375.97 Gugus alkena geminal 1032.16 Gugus benzene mono substitusi
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30649
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library